Saham prioritas tidak berpartisipasi adalah: saham prioritas akan mendapat deviden sampai jumlah tertentu dinyatakan dalam yang ditetapkan sesudah
saham biasa mendapat deviden dengan tarif yang sama dengan saham prioritas. c. Saham Prioritas atas aktiva dan dividen pada saat likuidas
Saham dengan preferensi seperti ini pada saat likuidas akan tetap menerima dividen yang belum bayar, walaupun saldo laba tidak dibagi mencukupi.
Sesudah pelunasi dividennya, saham prioritas ini dilunasi. Jika saldo laba tidak dibagi tidak mencukupi maka pelunasan dividen dan nominal saham prioritas
dilakukan dari modal yang disetor dari saham yang biasa. Saham biasa yang pelunasannya jatuh pada urutan terakhir akan menerima
jumlah pengembalian sebesar sisa modal disetor yang masih ada. Dapat terjadi sisanya nol sehingga saham biasa tidak memperoleh pengembalian.
d. Saham prioritas yang dapat ditukar dengan Saham Biasa kadang – kadang saham prioritas mempunyai preferensi dapat ditukar dengan
saham biasa pemegang saham prioritas jenis ini akan menukarkan sahamnya dengan saham biasa dalam keadaan dividen yang dibagi untuk saham biasa tiap
tahunnya lebih besar dari pada dividen untuk saham prioritas. Apabila keaadaan seperti yang disebutkan diatas diperkirakan akan
berlangsung terus maka lebih menguntungkan memiliki saham biasa dari pada saham prioritas karena saham biasa mempunyai klaim yang tidak terbatas atas
laba.
D. Pencatatan Modal Saham
Untuk dapat melakukan pencatatan modal saham dengan baik, perlu diketahui istilah – istilah sebagai berikut :
1. Modal saham statuter atau modal saham yang diotorisasi yaitu : jumlah saham yang dapat dikeluarkan sesuai dengan akte pendirian perusahaan.
2. Modal saham yang beredar: jumlah saham yang sudah dijual beredar. 3. Modal saham belum beredar yaitu: jumlah saham yang sudah diotorisasi tetapi
belum dijual. 4. Treasury stock yaitu : modal saham yang sudah dijual dan sekarang dibeli kembali
oleh perusahaan. 5. Modal saham dipesan: jumlah saham yang disisihkan karena sudah dipesan untuk
dibeli. a. Penjualan secara Tunai
Saham yang dijual secara tunai akan dicatat dengan mendebit akun rekening kas dan mengkredit rekening akun modal saham. Selisih harga jual saham perdana
dengan nilai nominalnya akan dicatat dengan mengkredit rekening agio saham atau mendebit rekening disagio saham. Jurnal untuk mencatat penjualan saham
perdana adalah : Kas Rp.xxxx
Disagio Saham Rp.xxxx Modal Saham Rp.xxxx
Atau Kas Rp.xxxx
Modal Saham Rp.xxxx Agio Saham Rp.xxxx
b. Penjualan Melalui Pesanan
Kadang – jadang penjualan saham dilakukan melalui pesanan, yaitu dengan cara dibayar sebagian dan sisanya akan dilunasi kemudian. Jumlah harga yang belum
dilunasi dicatat senagai piutang pesanan saham,dan jumlah nominal saham yang dipesan dikreditkan kerekening modal saham di pesan. Apabila harga jual saham
tidak sama dengan nilai nominalnya, selisihnya dicatat dalam rekening agio saham atau disagio saham pada waktu pesanan itu diterima.
Untuk pemesanan yang sudah melunasi harga saham maka sahamnya dikeluarkan. Pengeluaran saham ini di catat dengan mendebit rekening modal saham dipesan
dan mengkredit modal saham. Jurnal untuk mencatat penjualan saham.
Kas Rp.xxxx Piutang pesanan saham Rp.xxxx
Disagio saham Rp.xxxx Modal saham dipesan Rp.xxxx
Atau Kas Rp.xxxx
Piutang pesanan saham Rp.xxxx Modal saham dipesan Rp.xxxx
Agio saham Rp.xxxx
Jurnal untuk mencatat penerimaan piutang :
Kas Rp.xxxx
Piutang pesanan saham Rp.xxxx
Jurnal untuk mencatat penyerahan saham :
Modal saham dipesan Rp.xxxx Modal saham biasaprioritas Rp.xxxx
E. Pembatalan Pesanan Saham