Kerangka Konseptual Kerangka Teoritis dan Konseptual

1. Menggambarkan implementasi itu dilakukan sebelum penyebaran desiminasi kurikulum desain. Kata proses dalam pendekatan ini adalah aktivitas yang berkaitan dengan penjelasan tujuan program, mendeskripsikan sumber-sumber baru dan mendemosntrasikan metode pengajaran yang diugunakan 2. Menekankan pada fase penyempurnaan. Kata proses dalam pendekatan ini lebih menekankan pada interaksi antara pengembang dan guru praktisi pendidikan. Pengembang melakukan pemeriksaan pada program baru yang direncanakan, sumber- sumber baru, dan memasukan isimateri baru ke program yang sudah ada berdasarkan hasil uji coba di lapangan dan pengalaman-pengalaman guru. Interaksi antara pengembang dan guru terjadi dalam rangka penyempurnaan program, pengembang mengadakan lokakarya atau diskusi-diskusi dengan guru-guru untuk memperoleh masukan. Implementasi dianggap selesai manakala proses penyempurnaan program baru dipandang sudah lengkap. 3. Memandang implementasi sebagai bagian dari program kurikulum. Proses implementasi dilakukan dengan mengikuti perkembangan dan megadopsi program-program yang sudah direncanakan dan sudah diorganisasikan dalam bentuk kurikulum desain dokumentasi. .Nurdin dan Usman, 2002:70

2. Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual adalah suatu kerangka yang menggambarkan antara konsep-konsep khusus yang merupakan arti-arti yang berkaitan dengan istilah yang digunakan dalam penulisan atau penelitian atau apa yang diteliti. Sarjono Soekamto 1986: 132 Dalam penulisan skripsi ini akan dijelaskan mengenai pengertian pokok-pokok istila yang akan digunakan sehubungan dengan obyek dan ruang lingkup sehingga mempunyai batasan yang jelas dan tepat dalam penggunaanya. Adapun istilah yang akan digunakan dalam penulisan ini meliputi: 1. Analisis adalah penyidikan terhadap suatu peristiwa karangan, perubahan dan sebagainya untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya, sebab musabab, duduk perkara dan sebagainya. Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2002:43 2. Implementasi adalah suatu kegiatan yang terencana dan dilakukan secara sungguh-sungguh berdasarkan acuan norma tertentu untuk mencapai tujuan kegiatan. Nurdin Usman, 2004:70 3. Undang-undang adalah ketentuan-ketentuan atau peraturan-peraturan negara yang dibuat oleh pemerintah badan eksekutif, disahkan oleh parlemen badan legislatif, ditandatangani oleh kepala negara presiden dan mempunyai kekuatan yang mengikat. Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2002:1245 4. Anak adalah seseorang yang belum berumur 18 delapan belas tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan. Undang-undang Nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak 5. Tindak pidana adalah suatu perbuatan yang pelakunya dapat dikenakan hukuman atau sanksi pidana Wirjono projdodikiro, 1986:55 6. Media massa adalah sarana dari saluran resmi sebagai alat komunikasi untuk menyebarkan berita dan pesan kepada masyarakat luas. Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2002:586 7. Komisi Penyiaran Indonesia KPI adalah lembaga negara yang bersifat independen yang ada di pusat dan di daerah, tugas dan wewenangnya di atur dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2002 Tentang Penyiaran sebagai wujud peran serta masyarakat dibidang penyiaran. Undang-undang Nomor 23 tahun 2002 Tentang Penyiaran

E. Sistematika Penulisan

Dokumen yang terkait

Penerapan Hukum Pidana Terhadap Pelaku Penelantaran Anak Dari Perspektif Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 jo Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2014 Tentang Perlindungan Anak

3 72 99

Penerapan Hukum Pidana Terhadap Pelaku Penelantaran Anak Dari Perspektif Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 jo Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2014 Tentang Perlindungan Anak

1 38 99

Perlindungan Hukum Terhadap Anak Yang Melakukan Tindak Pidana Dihubungkan Dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1997 Tentang Peradilan Anak Juncto Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak

0 4 1

Implementasi Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak

1 17 86

PENULISAN HUKUM / SKRIPSI IMPLEMENTASI PASAL 64 AYAT (2) UNDANG-UNDANG NO 23 TAHUN 2002 TENTANG PERLINDUNGAN KHUSUS BAGI ANAK YANG BERHADAPAN DENGAN HUKUM DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN ANAK KUTOARJO.

0 3 11

PENDAHULUAN IMPLEMENTASI PASAL 64 AYAT (2) UNDANG-UNDANG NO 23 TAHUN 2002 TENTANG PERLINDUNGAN KHUSUS BAGI ANAK YANG BERHADAPAN DENGAN HUKUM DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN ANAK KUTOARJO.

0 2 5

PENUTUP IMPLEMENTASI PASAL 64 AYAT (2) UNDANG-UNDANG NO 23 TAHUN 2002 TENTANG PERLINDUNGAN KHUSUS BAGI ANAK YANG BERHADAPAN DENGAN HUKUM DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN ANAK KUTOARJO.

0 3 6

Tinjauan Mengenai Tindak Pidana Kekerasan Seksual Terhadap Anak Jalanan Dikaitkan Dengan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak.

0 0 2

Penerapan Hukum Pidana Terhadap Pelaku Penelantaran Anak Dari Perspektif Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 jo Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2014 Tentang Perlindungan Anak

0 0 1

b) Pasal 305 KUHP - Penerapan Hukum Pidana Terhadap Pelaku Penelantaran Anak Dari Perspektif Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 jo Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2014 Tentang Perlindungan Anak

1 1 19