Pustakawan Professional

(1)

KARYA ILMIAH

PUSTAKAWAN PROFESSIONAL

O

l

e

h

Dra. Panti Astuti

PERPUSTAKAAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN


(2)

KATA PENGANTAR

Pustakawan adalah salah satu dari sekian banyak jabatan fungsional yang telah diakui oleh pemerintah dan juga memiliki ketrampilan serta kode etik tersendiri untuk jabatan pustakawan tersebut.

Didalam jabatan pustakawan tersebut mempunyai nilai ibadah yang baik, apabila pustakawan tersebut ikhlas dalam mengerjakan tugas rutinnya sebagai pustakawan yang baik dan taat kepada peraturan-peraturan perpustakaan yang dibebankan pemerintah kepada pustakawan.

Akhirnya pustakawan professional yang diharapkan oleh peraturan

pemerintah tersebut dapat terwujud dengan baik dan professional, yang benar, yang mengikat dan terwujud dengan benar.


(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI... ii

BAB I Pendahuluan…. ...1

1.1 Latar Belakang ...1

1.2 Tujuan ...1

1.3 Sistematika Pembahasan ...2

BAB II Jabatan Fungsional Pustakawan…. ...3

2.1 Kriteria Pustakawan ...3

2.2 Pekerjaan Kepustakawanan...4

2.3 Jenjang Pustakawan ...5

BAB III Pustakawan Professional...6

BAB IV Kesimpulan Dan Saran. ...9

5.1 Kesimpulan. ...9

5.2 Saran...9


(4)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pustakawan sebagai salah satu profesi yang memiliki nilai ibadah yang baik kalau ditinjau dari segi kaca mata Islam. Oleh karena itu visi dan misi dari pustakawan tersebut harus tampak, dimana ia bekerja dan juga mengabdi ilmunya dimana tepat ia bekerja, baik sebagai pegawai negeri sipil maupun teknis pelaksanaan bekerjanya pustakawan tersebut.

Tridharma perguruan tinggi dibidang penelitian pendidikan dan pengabdian pada masyarakat adalah lembaga informasi, terdapat sebuah perpustakaan yang berfungsi untuk mengolah, menyimpan, menyebarluaskan dan melestarikan informasi dalam rangka menunjang lembaga induknya kedepan.

Oleh karena itu, sebagai suatu lembaga informasi, suatu perpustakaan berfungsi untuk mengolah, menyimpan , menyebarluaskan dan melestarikan informasi dalam rangka menunjang kegiatan keakadeian maupun keuniversitasan .

Kemajuan teknologi informasi yang demikian pesat, memberikan pelayanan dibidang informasi kepada pengguna dan semua sivitas akademikanya. Oleh karena itu pustakawan sebagai pelayan informasi berupaya untuk sebaik mungkin menjalankan tugasnya untuk kemajuan lembaganya.

1.2 Tujuan

Melalui profesi kepustakawanan dapatlah pustakawan menelaah suatu permasalahan untuk dapat ditelaah sebaik mungkin secara professional, pustakawan dapat menjalankan tugasnya sebaik mungkin secara terpadu terhadap unsur – unsur penunjang kemajuan perpustakaan yang akan menjadi tolak ukur dan sumber informasi bagi akademika yang sangat dibutuhkan tingkat kepedulian sosialnya. Kalau dilihat dari kegiatannya, maka pustakawan juga melaksanakan penelitian, pendidikan dan pengajaran serta pengabdian pada masyarakat.

Rincian tugas pustakawan berdasarkan SK Menpan nomor 132/2002 adalah terdiri dari unsur pendidikan, pengorganisasian dan pendayagunaan koleksi bahan


(5)

pustaka atau sumber informasi, pemasyarakatan perpustakaan dokumentasi informasi, pengkajian atau pengembangan perpustakaan dokumentasi informasi, pengembangan profesi dan unsur penunjang kegiatan kepustakawanan bagi pustakawan tingkat ahli , sedangkan kegiatan pustakawan tingkat terampil terdiri dari unsur pendidikan, pengorganisasian dan pendayagunaan koleksi bahan pustaka sebagai sumber informasi, pemasyarakatan perpustakaan dokumentasi dan infomasi, pengembangan profesi dan unsur kegiatan penunjang kepustakawanan.

1.3 Sistematika Pembahasan

Dalam undang nomor 43 tahun 1999 tentang perubahan undang-undang nomor 8 tahun 1979 tentang pokok-pokok kepegawaian, dalam rangka usaha mencapai tujuan nasional untuk mewujudkan masyarakat yang taat hukum, peradaban yang modern, demokratis, makmur, adil dan bermoral tinggi dan pegawai negeri yang bertugas sebagai abdi masyarakat yang menyelenggarakan pelayanan adil dan merata dalam menjalin persatuan dan kesatuan bangsa dengan penuh kesetiaan kepada Pancasila dan undang-undang dasar 1945. Pegawai Negeri harus bisa dan mampu melaksanakan tugas secara professional dan bertanggung jawab melaksanakan tugas pemerintahan dan pembangunan.

Setiap warga negara Republik Indonesia berhak untuk menjadi pegawai negeri dengan memenuhi syarat yang telah ditentukan oleh undang-undng yang berlaku dan diangkat oleh pejabat berwenang dan diberikan tugas sesuai dengan ketentuan undang-undang yang berlaku. Manajemen pegawai negeri sipil adalah tujuan utama untuk peningkatan efisiensi, efektivitas dan derajat professionalisme penyelenggaraan tugas, fungsi dan kewajiban kepegawaian yang meliputi perencanaan, pengadaan, pengembangan kualitas, penempatan promosi, pengajian, kesejahteraan dan pemberhentian


(6)

BAB II

JABATAN FUNGSIONAL PUSTAKAWAN

2.1Kriteria Pustakawan

Pustakawan adalah sebutan orang yang bekerja di perpustakaan. Menurut kamus bahasa Indonesia, pustakawan adalah orang yang bergerak dibidang perpustakaan atau ahli perpustakaan. Pustakawan adalah profesi, maka untuk menjadi pustakawan perlu kriteria tertentu yang berkaitan dengan bidang tugas yang akan dikerjakan.

Menurut Sulistyo Basuki, pengertian profesi merupakan suatu pekerjaan yang memerlukan pengetahuan dan ketrampilan khusus yang diperoleh dari teori dan bukan saja praktek dan diuji dalam bentuk ujian dari sebuah universitas atau lembaga yang berwenang serta memberikan hak kepada yang bersangkutan untuk berhubungan dengan nasabah.

Pustakawan adalah tenaga profesi yang salah satu kriterianya memiliki ijazah dibidang pengetahuan atau telah mengikuti pendidikan pelatihan fungsional dibidang kepustakawan dan memperoleh sertifikat.

Menurut Panji Amoragan, seorang professional harus mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :

1. Mengejar kesempurnaan hasil sehingga dituntut selalu mencari peningkatan mutu.

2. Memiliki kesungguhan atau ketelitian kerja yang hanya dapat diperoleh melalui pengalaman dan kebiasaan.

3. Memiliki ketekunan dan kesibukan seperti tidak mudah puas atau putus asa sampai hasil tercapai

4. Mempunyai integritas tinggi yang tidak tergoyahkan oleh keadaan atau godaan iman seperti harta dan lain sebagainya.

5. Memiliki kebulatan berfikir dan perbuatan yang baik sehingga terjadi efektivitas kerja.


(7)

Pustakawan harus berupaya benar-benar melaksanakan tugasnya dengan professional kepada masyarkat dalam rangka pelaksanaan undang-undang dasar 1945 yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa, maka pustakawan perlu memiliki sikap sebagai berikut :

1. Komitmen untuk membuat experimen dan innovatif.

2. Komitmen untuk membuat hal-hal yang baru untuk menunjang tugas profesi. 3. Komitmen untuk mengembangkan dalam bidang perpustakaan dokumentasi

dan informasi.

4. Komitmen untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat tanpa membedakan agama, ras, golongan maupun aliran politik.

5. Komitmen untuk memahami kode etik pustakawan.

Selain itu, pustakawan adalah pelayan masyarakat yang setiap hari berhadapan dengan berbagai lapisan masyarakat maka pustakawan juga harus memiliki sifat-sifat seperti :

1. Ramah

2. Pandai bergaul

3. Berpenampilan menarik 4. Suka menolong orang lain.

2.2Pekerjaan Kepustakawanan

Sebagai abdi masyarakat, maka pegawai negeri sipil wajib bertugas untuk mampu melaksanakan tugas secara bertanggung jawab dan sangat professional dalam jabatan fungsional untuk menjalankan tugas tersebut, maka jabatan fungsional harus dilaksanakan secara efisiensi, efektifitas dan derajat professionalnya harus baik dan benar.

Sebagai pegawai negeri sipil adalah juga sebagai pejabat pustakawan yang diberi tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan kegiatan kepustakawanan pada unit-unit perpustakaan, dokumentasi dan informasi instansi pemerintah atau unit-unit tertentu lainnya.

Sebagai pustakawan, maka kegiatan didalam lingkungan utama perpustakaan adalah meliputi kegiatan perpustakaan seperti kegiatan pengadaan, pengolahan bahan


(8)

pustaka, pendayagunaan dan pemasyarakatan informasi baik didalam bentuk karya cetak , karya rekam maupun multi media, serta kegiatan lainnya yang bersifat pengembangan perpustakaan dokumentasi dan informasi dan termasuk pengembangan profesi.

Oleh karena itu, pekerjaan kepustakawanan adalah merupakan sumber daya yang diharapkan menggerakkan sumber daya lain agar melalui perpustakaan dalam prakteknya tugas pook dan fungsinya pustakawan sangat diperlukan sebagai mitra kerja didalam melaksanakan tugas jabatan fungsional lainnya dan pada akhirnya pustakawan harus dapat menjadikan sebagi mitra kerja didalam melaksanakan tugas professionalisme pejabat fungsional

2.3 Jenjang Pustakawan

Sumber daya manusia harus juga didukung oleh infrastruktur unit perpustakaan dokumentasi dan informasi dari koleksi bahan pustaka dengan berbagai disiplin ilmu yang sesuai dengan jenis perpustakaan yang dikelola menurut sistem tertentu. Selanjutnya jabatan fungsional pustakawan dibagi menjadi :

1. Pustakawan Pelaksana golongan II/c – II/d.

2. Pustakawan Pelaksana lanjutan golongan III/a – III/b 3. Pustakawan Penyelia golongan III/c – III/d

Sedangkan jabatan fungsional pustakawan yang lainnya adalah juga harus diketahui oleh pustakawan tingkat ahli yang meliputi Pustakawan Tingkat Ahli yaitu :

1. Pustakawan Pertama golongan III/a – III/b 2. Pustakawan Muda golongan III/c – III/d 3. Pustakawan Madya golongan IV/a – IV/c 4. Pustakawan Utama golongan IV/d – IV/e


(9)

BAB III

PUSTAKAWAN PROFESSIONAL

Pustakawan adalah sebutan bagi orang yang bekrja di perpustakaan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pustakawan adalah orang yang bergerak di bidang perpustakaan atau ahli perpustakaan. Kemudian menurut Kode Etik Ikatan Pustakawan Indonesia, dikatakan bahwa yang dikatakan pustakawan adalah orang yang bergerak di bidang perpustakaan atau ahli perpustakaan.

Pustakawan adalah tenaga profesi yang salah satu kriterianya memiliki ijazah di bidang perpustakaan atau telah mengikuti pendidikan dan pelatihan fungsional di bidang kepustakawanan dan memperoleh sertifikat.

Menurut Panji Amoragan seorang professional harus mempunyai ciri sebagai berikut :

1. Mengejar kesempurnaan hasil sehingga dituntut selalu mencari peningkatan mutu

2. Meneliti kesungguhan atau ketelitian kerja yang hanya dapat diperoleh melalui pengalaman dan kebiasaan

3. Memiliki ketekunan dan kesibukan seperti tidak mudah puas atau putus asa sampil hasil tercapai

4. Mempunyai integritas tinggi yang tidak tergoyahkan oleh keadaan terpaksa atau godaan iman seperti harta atau kenikmatan hidup

5. Memiliki kebulatan fikiran dan perbuatan sehingga mewujudkan efektifitas kerja

Menurut Hermandono, untuk menjadi perpustakaan yang berkelas dunia, Perpustakaan Nasional harus ditunjang oleh 2 pilar, yaitu :

1. Kemampuan pustakawan yang menjadi sumber daya manusia

2. Koleksi perpustakaan yang memadai, terutama yang berkaitan dengan Indonesia


(10)

Pustakawan utama merupakan jenjang profesi tertinggi yang masih langka diraih oleh para pustakawan Indonesia. Oleh karena itu para pustakawan Indonesia harus lebih banyak lagi untuk meraih prestasi dibidang yang sangat spesifik yaitu tentang pekerjaan kepustakawanan. Hal ini pernah diungkapkan oleh kepala perpustakaan Republik Indonesia Bapak Hermandono dalam acara pengukuhan Pustakawan Utama, yaitu bapak Drs.John Pieter Rompas, MA di Jakarta. Adapun 2 pustakawan utama sebelum bapak John Pieter adalah :

1. Bapak DR. H. Sukarman Kanto Soedono, Mh.S 2. Bapak DR. H. Prabowo Tjiptopranoto

Dalam jabatan fungsional pustakawan dapat dikenal dengan Pustakawan Tingkat Terampil dan Pustakawan Tingkat Ahli. Yang dimaksud dengan ahli adalah orang yang mahir, paham sekali dalam sesuatu atau kepandaian. Dan yang dimaksud dengan terampil adalah cakap dalam menyelesaikan tugas, mampu dan cekatan (keterampilan cekatan) (Supriyanto 2003 : 3). Jabatan fungsional keahlian adalah jabatan fungsional kualifikasi profesional yang pelaksanaan tugas dan fungsinya mensyaratkan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi dibidang keahlian (Keputusan Presiden no. 87 tahun 1999).

Sebagai pustakawan yang professional diharapkan mempunyai beberapa kegiatan seperti peningkatan :

1. Mengadakan pendidikan dan pelatihan

2. Melaksanakan pengorganisasian dan pendayagunaan koleksi bahan pustaka / sumber informasi

3. Melaksanakan pemasyarakatan perpustakaan, dokumentasi dan informasi 4. Meneliti pengkajian dan pengembangan perpustakaan dokumentasi dan

informasi

5. Melaksanakan pengembangan profesi

6. Mengadakan kegiatan penunjang lainnya, seperti mengajar, melatih, membimbing seminar, dan lain-lain.


(11)

Selanjutnya sebagai pustakawan tingkat terampil diharapkan juga mempunyai beberapa kegiatan keterampilan seperti peningkatan pustakawan professional seperti :

1. Melaksanakan kegiatan unsur pendidikan dan pelatihan

2. Melaksanakan pengorganisasian dan pendayagunaan koleksi bahan pustaka atau sumber informasi

3. Melaksanakan pemasyarakatan perpustakaan, dokumentasi dan informasi 4. Meneliti pengembangan profesi

5. Menyamakan persepsi dengan unsur kegiatan penunjang kepustakawanan nasional

Sebaiknya sebagai pustakawan professional maka profesi yang sudah dimiliki oleh Pegawai Negeri Sipil yang bekerja di bidang perpustakaan dokumentasi dan informasi yang apabila dilakukan dengan penuh pengabdian atas dasar keikhlasan dan modal iman, dan ilmu pengetahuan sesuai dengan profesinya baik sebagai abdi negara maupun abdi masyarakat, maka pekerjaan pustakawan tersebut akan bernilai ibadah yang baik.


(12)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

1. Pustakawan professional harus selalu berhubungan kepada kepentingan pemakai atau user

2. Pustakawan professional harus selalu mampu berbicara ilmiah baik lisan maupun tulisan

3. Pustakawan professional harus mampu memiliki bidang pekerjaan perpustakaan sebagai sarjana muda (D2 ; D3) serta S1 dan S2

4. Pustakawan professional harus mampu memanfaatkan teknologi informasi dalam pengelolaan perpustakaan

5. Pustakawan professional harus mampu melaksanakan pekerjaan keperpustakaan, kemasyarakatan perpustakaan, pengembangan perpustakaan maupun profesi pustakawan

6. Pustakawan professional harus mampu mengembangkan teori dan konsep perpustakaan

4.2 Saran

1. Pustakawan professional diharapkan mampu memiliki metodologi, teknik analisis dan juga prosedur kerja yang bedasarkan ilmu pengetahuan atau pelatihan tertentu dan memiliki sertifikasi

2. Pustakawan professional diharapkan mempunyai etika profesi yaitu Ikatan Pustakawan Inodonesia

3. Pustakawan professional diharapkan mampu menduduki jabatan fungsional keahlian dan tingkat keterampilan bagi jabatan fungsional tersebut

4. Pustakawan professional diharapkan mampu melaksanakan tugas secara mandiri dalam tugas kesehariannya

5. Pustakawan professional diharapkan untuk bisa melaksanakan tugas pokok dari pekerjaan kepustakawanan dan organisasi

6. Pustakawan professional diharapkan memiliki pendidikan tinggi keperpustakaan jenjang studi dari D2, D3, S1 sampai pada jenjang S3.


(13)

DAFTAR PUSTAKA

Saleh, Abdul Rahman. 1998. Teknologi Informasi di Perpustakaan Dinamika Informasi dalam Era Globalisasi. Jakarta : PB IPI.

Sulistyo, dkk. 1993. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta : Gramedia Pustaka. Sumardji, P. 1992. Pelayanan Referensi di Perpustakaan. Yogyakarta : Kanisius. Wirawan. 1996. Profesi Keperpustakawanan Indonesia dalam Era Globalisasi.

Majalah IPI, 18 (3-4) hal 23-35.

Zainuddin, HRL. 1991. Pelayanan dan Kerjasama Perpustakaan Untuk Menunjang Kegiatan Tridharma Perguruan Tinggi. Makalah Lokakarya : Universitas Riau


(1)

pustaka, pendayagunaan dan pemasyarakatan informasi baik didalam bentuk karya cetak , karya rekam maupun multi media, serta kegiatan lainnya yang bersifat pengembangan perpustakaan dokumentasi dan informasi dan termasuk pengembangan profesi.

Oleh karena itu, pekerjaan kepustakawanan adalah merupakan sumber daya yang diharapkan menggerakkan sumber daya lain agar melalui perpustakaan dalam prakteknya tugas pook dan fungsinya pustakawan sangat diperlukan sebagai mitra kerja didalam melaksanakan tugas jabatan fungsional lainnya dan pada akhirnya pustakawan harus dapat menjadikan sebagi mitra kerja didalam melaksanakan tugas professionalisme pejabat fungsional

2.3 Jenjang Pustakawan

Sumber daya manusia harus juga didukung oleh infrastruktur unit perpustakaan dokumentasi dan informasi dari koleksi bahan pustaka dengan berbagai disiplin ilmu yang sesuai dengan jenis perpustakaan yang dikelola menurut sistem tertentu. Selanjutnya jabatan fungsional pustakawan dibagi menjadi :

1. Pustakawan Pelaksana golongan II/c – II/d.

2. Pustakawan Pelaksana lanjutan golongan III/a – III/b 3. Pustakawan Penyelia golongan III/c – III/d

Sedangkan jabatan fungsional pustakawan yang lainnya adalah juga harus diketahui oleh pustakawan tingkat ahli yang meliputi Pustakawan Tingkat Ahli yaitu :

1. Pustakawan Pertama golongan III/a – III/b 2. Pustakawan Muda golongan III/c – III/d 3. Pustakawan Madya golongan IV/a – IV/c 4. Pustakawan Utama golongan IV/d – IV/e


(2)

BAB III

PUSTAKAWAN PROFESSIONAL

Pustakawan adalah sebutan bagi orang yang bekrja di perpustakaan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pustakawan adalah orang yang bergerak di bidang perpustakaan atau ahli perpustakaan. Kemudian menurut Kode Etik Ikatan Pustakawan Indonesia, dikatakan bahwa yang dikatakan pustakawan adalah orang yang bergerak di bidang perpustakaan atau ahli perpustakaan.

Pustakawan adalah tenaga profesi yang salah satu kriterianya memiliki ijazah di bidang perpustakaan atau telah mengikuti pendidikan dan pelatihan fungsional di bidang kepustakawanan dan memperoleh sertifikat.

Menurut Panji Amoragan seorang professional harus mempunyai ciri sebagai berikut :

1. Mengejar kesempurnaan hasil sehingga dituntut selalu mencari peningkatan mutu

2. Meneliti kesungguhan atau ketelitian kerja yang hanya dapat diperoleh melalui pengalaman dan kebiasaan

3. Memiliki ketekunan dan kesibukan seperti tidak mudah puas atau putus asa sampil hasil tercapai

4. Mempunyai integritas tinggi yang tidak tergoyahkan oleh keadaan terpaksa atau godaan iman seperti harta atau kenikmatan hidup

5. Memiliki kebulatan fikiran dan perbuatan sehingga mewujudkan efektifitas kerja

Menurut Hermandono, untuk menjadi perpustakaan yang berkelas dunia, Perpustakaan Nasional harus ditunjang oleh 2 pilar, yaitu :

1. Kemampuan pustakawan yang menjadi sumber daya manusia

2. Koleksi perpustakaan yang memadai, terutama yang berkaitan dengan Indonesia


(3)

Pustakawan utama merupakan jenjang profesi tertinggi yang masih langka diraih oleh para pustakawan Indonesia. Oleh karena itu para pustakawan Indonesia harus lebih banyak lagi untuk meraih prestasi dibidang yang sangat spesifik yaitu tentang pekerjaan kepustakawanan. Hal ini pernah diungkapkan oleh kepala perpustakaan Republik Indonesia Bapak Hermandono dalam acara pengukuhan Pustakawan Utama, yaitu bapak Drs.John Pieter Rompas, MA di Jakarta. Adapun 2 pustakawan utama sebelum bapak John Pieter adalah :

1. Bapak DR. H. Sukarman Kanto Soedono, Mh.S 2. Bapak DR. H. Prabowo Tjiptopranoto

Dalam jabatan fungsional pustakawan dapat dikenal dengan Pustakawan Tingkat Terampil dan Pustakawan Tingkat Ahli. Yang dimaksud dengan ahli adalah orang yang mahir, paham sekali dalam sesuatu atau kepandaian. Dan yang dimaksud dengan terampil adalah cakap dalam menyelesaikan tugas, mampu dan cekatan (keterampilan cekatan) (Supriyanto 2003 : 3). Jabatan fungsional keahlian adalah jabatan fungsional kualifikasi profesional yang pelaksanaan tugas dan fungsinya mensyaratkan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi dibidang keahlian (Keputusan Presiden no. 87 tahun 1999).

Sebagai pustakawan yang professional diharapkan mempunyai beberapa kegiatan seperti peningkatan :

1. Mengadakan pendidikan dan pelatihan

2. Melaksanakan pengorganisasian dan pendayagunaan koleksi bahan pustaka / sumber informasi

3. Melaksanakan pemasyarakatan perpustakaan, dokumentasi dan informasi 4. Meneliti pengkajian dan pengembangan perpustakaan dokumentasi dan

informasi

5. Melaksanakan pengembangan profesi

6. Mengadakan kegiatan penunjang lainnya, seperti mengajar, melatih, membimbing seminar, dan lain-lain.


(4)

Selanjutnya sebagai pustakawan tingkat terampil diharapkan juga mempunyai beberapa kegiatan keterampilan seperti peningkatan pustakawan professional seperti :

1. Melaksanakan kegiatan unsur pendidikan dan pelatihan

2. Melaksanakan pengorganisasian dan pendayagunaan koleksi bahan pustaka atau sumber informasi

3. Melaksanakan pemasyarakatan perpustakaan, dokumentasi dan informasi 4. Meneliti pengembangan profesi

5. Menyamakan persepsi dengan unsur kegiatan penunjang kepustakawanan nasional

Sebaiknya sebagai pustakawan professional maka profesi yang sudah dimiliki oleh Pegawai Negeri Sipil yang bekerja di bidang perpustakaan dokumentasi dan informasi yang apabila dilakukan dengan penuh pengabdian atas dasar keikhlasan dan modal iman, dan ilmu pengetahuan sesuai dengan profesinya baik sebagai abdi negara maupun abdi masyarakat, maka pekerjaan pustakawan tersebut akan bernilai ibadah yang baik.


(5)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

1. Pustakawan professional harus selalu berhubungan kepada kepentingan pemakai atau user

2. Pustakawan professional harus selalu mampu berbicara ilmiah baik lisan maupun tulisan

3. Pustakawan professional harus mampu memiliki bidang pekerjaan perpustakaan sebagai sarjana muda (D2 ; D3) serta S1 dan S2

4. Pustakawan professional harus mampu memanfaatkan teknologi informasi dalam pengelolaan perpustakaan

5. Pustakawan professional harus mampu melaksanakan pekerjaan keperpustakaan, kemasyarakatan perpustakaan, pengembangan perpustakaan maupun profesi pustakawan

6. Pustakawan professional harus mampu mengembangkan teori dan konsep perpustakaan

4.2 Saran

1. Pustakawan professional diharapkan mampu memiliki metodologi, teknik analisis dan juga prosedur kerja yang bedasarkan ilmu pengetahuan atau pelatihan tertentu dan memiliki sertifikasi

2. Pustakawan professional diharapkan mempunyai etika profesi yaitu Ikatan Pustakawan Inodonesia

3. Pustakawan professional diharapkan mampu menduduki jabatan fungsional keahlian dan tingkat keterampilan bagi jabatan fungsional tersebut

4. Pustakawan professional diharapkan mampu melaksanakan tugas secara mandiri dalam tugas kesehariannya

5. Pustakawan professional diharapkan untuk bisa melaksanakan tugas pokok dari pekerjaan kepustakawanan dan organisasi

6. Pustakawan professional diharapkan memiliki pendidikan tinggi keperpustakaan jenjang studi dari D2, D3, S1 sampai pada jenjang S3.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Saleh, Abdul Rahman. 1998. Teknologi Informasi di Perpustakaan Dinamika Informasi dalam Era Globalisasi. Jakarta : PB IPI.

Sulistyo, dkk. 1993. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta : Gramedia Pustaka. Sumardji, P. 1992. Pelayanan Referensi di Perpustakaan. Yogyakarta : Kanisius. Wirawan. 1996. Profesi Keperpustakawanan Indonesia dalam Era Globalisasi.

Majalah IPI, 18 (3-4) hal 23-35.

Zainuddin, HRL. 1991. Pelayanan dan Kerjasama Perpustakaan Untuk Menunjang Kegiatan Tridharma Perguruan Tinggi. Makalah Lokakarya : Universitas Riau