Koefisien Korelasi Parsial X2 terhadap Y Koefisien Korelasi Secara Simultan X1 dan X2 terhadap Y

0,60 - 0, 799 Korelasi Kuat 0,80 - 1,000 Korelasi Sangat Kuat Sumber: Sugiyono, 2010;184 4. Koefisien Determinasi Mudrajad Kuncoro 2001:100, menurutnya Koefisien pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikat. Nilai koefisien determinasi adlah diantara nol 0 dan satu 1.Nilai r2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel amat terbatas. Jika nilai yang mendekati satu berarti variabel- variabel independen memberikan hamper semua informs yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Besarnya pengaruh variabel “X1” dan “X2” terhadap variabel “Y” dapat diketahui dengan menggunakan analisis koefisien determinasi atau disingkat Kd, yang diperoleh dengan mengkuadratkan koefisien korelasinya yang dinyatakan dalam persentase : Mudrajad Kuncoro 2001:100 Keterangan : Kd = Nilai Koefisien Determinasi r = Koefisien Korelasi pearson 100 = Pengali yang menyatakan dalam persentase

3.2.6.2 Pengujian Hipotesis

Menurut Andi Supangat 2007: 293 yang dimaksud dengan pengujian hipotesis adalah salah satu cara dalam statistika untuk menguji “parameter” populasi berdasarkan statistik sampelnya, untuk dapat diterima atau ditolak pada tingkat signifikansi tertentu. Pada prinsipnya pengujian hipotesis ini adalah membuat kesimpulansementara untuk melakukan penyanggahan dan atau pembenaran dari masalah yang akan ditelaah. Sebagai wahana untuk menetapkan kesimpulan sementara tersebut kemudian ditetapkan hipotesis nol dan hipotesis alternatifnya. Langkah-langkah dalam analisisnya sebagai berikut :

1. Pengujian Secara Parsial,

a Rumus uji t yang digunakan adalah : Sumber: Sritua Arief 2006:9 Hasilnya bandingkan dengan tabel t untuk derajat bebas n-k-1 dengan taraf signifikansi 5. Melakukan uji t untuk menguji pengaruh masing-masing variabel bebas terhadapvariable terikat, hipotesisnya sebagai berikut : H o ; β 1 = 0, Likuiditas tidak berpengaruh terhadap profitabilitas. H a ; β 1 ≠ 0, Likuiditas berpengaruh terhadap profitabilitas. H o ; β 2 =0, Tingkat kecukupan modal tidak berpengaruh terhadap Profitabilitas. H a ;β 2 ≠ 0,Tingkat kecukupan modal berpengaruh terhadap struktur Profitabilitas. Kesimpulan yang diambil : H diterima jika : nilai probabilitas 0.05 H a diterima jika : nilai probabilitas 0.05 t hitung Nilai t hitung dapat dicari dengan persamaan sebagai berikut : t 1 = rX 1 Y √ Dan t 2 = rX 2 Y √ Kriteria dari pengujian hipotesis secara parsial adalah sebagai berikut : Apabila t hitung positif +, maka :  t hitung t tabel maka H ditolak  t hitung t tabel maka H diterima Apabila t hitung negatif -, maka :  t hitung t table maka H diterima  t hitung t table maka H ditolak Menggambarkan Daerah Penerimaan dan Penolakan HipotesiPenggambaran daerah penerimaan atau penolakan hipotesis beserta kriteria dan kesimpulannya akan dijelaskan berikut ini : hasil F hitung dibandingkan dengan F tabel dengan kriteria : a tolak Ho jika F hitung F tabel pada alpha 5 untuk koefisien positif b tolak Ho jika F hitung F tabel pada alpha 5untuk koefiien negative Daerah Penerimaan H Daerah Penolakan H o daerah kritis d luas =  Gambar 3.2 Skema daerah penerimaan dan penolakan H secara simultan c tolak Ho jika nilai F hitung 0,0 Hasil t hitung dibandingkan dengan t tabel dengan kriteria Gambar 3.3 Daerah penerimaan dan penolakan Ho secara parsial a jika t hitung t tabel maka H ada di daerah penolakan, berarti Ha diterima artinya antara variabel X dan variabel Y ada pengaruhnya. b Jika –t hitung ≤ t tabel ≤ t hitung maka H ada di daerah penerimaan, berarti Ha ditolak artinya antara variabel X dan variabel Y tidak ada pengaruhnya. c t hitung dicari dengan rumus perhitungan t hitung d t table dicari dalam table distribusi t studentdengan ketentuan sebagai berikut, α = 0,05 dan db = n – k – 1 2. Pengujian secara simultan uji statistic F Untuk menguji adanya hubungan antara variabel bebas X secara simultan terhadap variabel terikat Y maka pengujian dilakukan dengan menggunakan uji statistik F dengan langkah-langkah sebagai berikut : a Menentukan hipotesis secara keseluruhan antara variabel Likuiditas dan Tingkat Kecukupan Modal terhadap Variabel terikat Profitabilitas. b Menentukan nilai signifikan α yaitu 5 atau 0,05 dan derajat bebas dk = k ; n - k – 1, untuk mengetahui derah Ftabel sebagai batas daerah penerimaan dan penolakan. Selanjutnya menghitung nilai F hitung sebagai berikut : ⁄ ⁄ Sumber : Sritua Arief 2006, 10 Dimana : R = Koefisien korelasi ganda K = Jumlah variabel independen n = Jumlah anggota sampel Hasil F hitung dibandingkan dengan F tabel dengan kriteria : 1. Tolak Ho jika F hitung F tabel pada alpha 5 untuk koefisien positif 2. Tolak Ho jika F hitung F tabel pada alpha 5 untuk koefisien negatif 3. Tolak Ho jika nilai F-sign α ,05 Berdasarkan hipotesis uji f secara simultan di dapat : H ; β 1 , β 2 = 0, secara simultan likuiditas dan tingkat kecukupan modal berpengaruh terhadap profitabilitas H a ; β 1 , β 2 ≠ 0, secara simultan likuiditas dan tingkat kecukupan modal tidak berpengaruh terhadap profitabilitas 67

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Gambaran Umum PT. Bukopin Tbk Bank Bukopin didirikan pada tanggal 1 Juli 1970 , sebelumnya dikenal sebagai Bank Umum Koperasi Indonesia yang dimiliki oleh Usaha Mikro, Kecil dan Menengah serta Koperasi dan berkantor pusat di Jalan Muhammad Husni Thamrin dari kelurahan Menteng , kecamatan Menteng , kota Jakarta Pusat .Bank Umum Koperasi Indonesia telah berganti nama menjadi Bank Bukopin sejak tahun 1989. Bank Bukopin menfokuskan diri pada segmen UMKMK, saat ini telah tumbuh dan berkembang menjadi bank yang masuk ke kelompok bank menengah di Indonesia dari sisi aset. Seiring dengan terbukanya kesempatan dan peningkatan kemampuan melayani kebutuhan masyarakat yang lebih luas, Bank Bukopin telah mengembangkan usahanya ke segmen komersial dan konsumer. Ketiga segmen ini merupakan pilar bisnis Bank Bukopin, dengan pelayanan secara konvensional maupun syariah, yang didukung oleh sistem pengelolaan dana yang optimal, kehandalan teknologi informasi, kompetensi sumber daya manusia dan praktek tata kelola perusahaan yang baik. Landasan ini memungkinkan Bank Bukopin melangkah maju dan menempatkannya sebagai suatu bank yang kredibel. Operasional Bank Bukopin kini didukung oleh lebih dari 280 kantor yang tersebar di 22 provinsi di seluruh Indonesia yang terhubung secara real time on-line. Bank Bukopin juga telah membangun jaringan micro- banking yang diberi nama “Swamitra”, yang kini berjumlah 543 outlet, sebagai wujud program kemitraan dengan koperasi dan lembaga keuangan mikro. Dengan struktur permodalan yang semakin kokoh sebagai hasil pelaksanaan Initial Public Offering IPO pada bulan Juli 2006, Bank Bukopin terus mengembangkan program operasionalnya dengan menerapkan skala prioritas sesuai strategi jangka pendek yang telah disusun dengan matang. Penerapan strategi tersebut ditujukan untuk menjamin dipenuhinya layanan perbankan yang komprehensif kepada nasabah melalui jaringan yang terhubung secara nasional maupun internasional, produk yang beragam serta mutu pelayanan dengan standar yang tinggi. Keseluruhan kegiatan dan program yang dilaksanakan pada akhirnya berujung pada sasaran terciptanya citra Bank Bukopin sebagai lembaga perbankan yang terpercaya dengan struktur keuangan yang kokoh, sehat dan efisien. Keberhasilan membangun kepercayaan tersebut akan mampu membuat Bank Bukopin tetap tumbuh memberi hasil terbaik secara berkelanjutan.

4.1.2 Gambaran Umum PT. Danamon Tbk

Bank Danamon didirikan pada tahun 1956 dengan nama PT Bank Kopra Indonesia . Pada tahun 1976 nama bank ini berubah menjadi PT Bank Danamon Indonesia . Bank ini menjadi bank pertama yang memelopori pertukaran mata uang asing pada tahun 1976 dan tercatat sahamnya di bursa sejak tahun 1989 .Pada tahun 1997 , sebagai akibat dari krisis finansial di Asia , Bank Danamon mengalami kesulitan likuiditas dan akhirnya oleh pemerintah ditaruh di bawah pengawasan BPPN atau Badan Penyehatan Perbankan Nasional dalam bahasa Inggris lebih dikenal dengan nama IBRA sebagai Bank yang diambil alih Pemerintah BTO - Bank Take Over. Pada tahun 1999 , pemerintah melalui BPPN melakukan rekapitalisasi Bank Danamon sebesar Rp 32 miliar dalam bentuk Surat Hutang Pemerintah Government Bonds. Pada tahun yang sama, beberapa bank BTO akhirnya digabung menjadi satu dengan Bank Danamon sebagai salah satu bagian dari rencana restrukturisasi BPPN . Pada tahun 2000 , Bank Danamon kembali melebarkan sayapnya dengan menjadi bank utama dalam penggabungan 8 Bank BTO lainnya. Pada saat inilah Bank Danamon mulai muncul sebagai salah satu pilar ekonomi di Indonesia.Pada 3 tahun berikutnya, Bank Danamon mengalami restrukturisasi besar-besaran mulai dari bidang manajemen , sumber daya manusia , organisasi , sistem informasi , anggaran dasar dan logo perusahaan. Usaha keras yang dilakukan ini akhirnya berbuah hasil dalam membentuk pondasi dan infrastruktur bagi Bank Danamon dalam tujuannya untuk meraih pertumbuhan yang maksimal berdasarkan transparansi kerja, tanggung jawab kepada masyarakat, integritas sebagai salah satu pilar ekonomi di Indonesia dan sikap profesional dalam menjalankan tugasnya sebaga salah satu bank terbesar di Indonesia atau lebih dikenal dengan istilah TRIP. Pada tahun 2003 , Bank Danamon diambil alih mayoritas kepemilikan sahamnya oleh konsorsium Asia Finance Indonesia --- di bawah kendali Temasek Holdings . Dengan hadirnya manajemen baru, maka dicanangkanlah penata ulangan model bisnis dan strategi usaha Bank Danamon dalam usahanya

Dokumen yang terkait

Pengaruh Profitabilitas Dan Likuiditas Terhadap Kebijakan Dividen Tunai Pada Perusahaan Telekomunikasi Yang Terdaftar Di BEI Periode 2008-2013

0 5 1

ANALISIS PENGARUH RISIKO KREDIT, PERPUTARAN KAS, LIKUIDITAS, TINGKAT KECUKUPAN MODAL, DAN EFISIENSI OPERASIONAL TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2007-2013.

0 3 15

Pengaruh Profitabilitas, Kecukupan Modal, dan Likuiditas terhadap Harga Saham Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010 – 2014

0 5 93

PENGARUH STRUKTUR MODAL, PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN DAN LIKUIDITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN Pengaruh Struktur Modal, Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, dan Likuiditas Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Pada Perusahaan perbankan yang Terdaftar di BEI

1 10 17

PENGARUH STRUKTUR MODAL, PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN DAN Pengaruh Struktur Modal, Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, dan Likuiditas Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Pada Perusahaan perbankan yang Terdaftar di BEI Periode 2010-2014).

0 6 16

PENDAHULUAN Pengaruh Struktur Modal, Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, dan Likuiditas Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Pada Perusahaan perbankan yang Terdaftar di BEI Periode 2010-2014).

0 4 8

Pengaruh Kecukupan Modal dan Likuiditas terhadap Profitabilitas pada Bank Umum Syariah periode 2009-2013.

0 1 17

Pengaruh Kecukupan Modal dan Likuiditas Terhadap Profitabilitas Pada Bank Umum Swasta Nasional Non Devisa Periode 2009-2013.

0 2 20

Pengaruh Profitabilitas, Kecukupan Modal, dan Likuiditas terhadap Harga Saham Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010 – 2014

0 0 10

Pengaruh Profitabilitas, Kecukupan Modal, dan Likuiditas terhadap Harga Saham Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010 – 2014

0 0 2