PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) PADA MATERI PELUANG MELALUI PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA DI SMK NEGERI 4 MEDAN.

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) PADA MATERI
PE L UAN G ME L AL UI PE NDE KAT AN MAT E MAT I K A
REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN
PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA
DI SMK NEGERI 4 MEDAN
Oleh:

FRONIKA MUNTHE
4113111034
Program Studi Pendidikan Matematika

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan

JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2015


iv

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
segala berkah dan rahmat-Nya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan
baik. Skripsi ini berjudul “Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) pada Materi
Peluang melalui Pendekatan Matematika Realistik untuk Meningkatkan
Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa di SMK Negeri 4 Medan”.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana
pendidikan matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
UNIMED.
Dalam penyelesaian skripsi ini, penulis ingin menyampaikan terima kasih
kepada Bapak Prof. Dian Armanto, M.Pd, M.A, M.Sc., Ph.D selaku Dosen
Pembimbing Skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan, arahan dan saran
positif kepada penulis dari awal pemilihan judul penelitian hingga selesainya
penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan pada Bapak Dr.
Edy Surya, M.Si, Bapak Drs. W.L. Sihombing, M.Pd, dan Bapak Mulyono,S.Si,
M.Si selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saran mulai dari
perencanaan penelitian sampai selesainya penyusunan skripsi ini. Ucapan terima
kasih juga disampaikan kepada Bapak Rektor UNIMED Prof. Dr. Syawal Gultom,

M.Si selaku pimpinan UNIMED beserta seluruh Pembantu Rektor, Bapak Prof.
Drs. Motlan, M.Sc., Ph.D selaku Dekan FMIPA UNIMED beserta Pembantu
Dekan I, II dan III di lingkungan UNIMED, Bapak Dr. Edy Surya, M.Si selaku
Ketua Jurusan Matematika, Bapak Drs. Zul Amry, M.Si selaku Ketua Program
Studi Jurusan Pendidikan Matematika, dan Bapak Drs. Yasifati Hia, M.Si selaku
Sekretaris Jurusan Matematika. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada
Bapak Prof. Dr. Edi Syahputra, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Akademik dan
kepada seluruh Bapak dan Ibu dosen serta staf pegawai jurusan Matematika
FMIPA UNIMED yang telah banyak membantu penulis.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Gustini Raya,
M.Pd selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 4 Medan, Bapak M. Simbolon, S.Pd
selaku Guru Matematika SMK Negeri 4 Medan, Guru/Staf Pegawai SMK Negeri

v

4 Medan yang telah banyak membantu dan mengarahkan penulis selama
penelitian.
Teristimewa penulis mengucapkan terima kasih kepada Ayah tercinta
Tumpak Pardamean Munthe dan Mama tercinta Senna Berri Girsang yang terus
memberikan motivasi dan doa demi keberhasilan penulis menyelesaikan skripsi

ini, juga kepada adikku tersayang Sadar Fernando Munthe serta abang tersayang
Wellem Saputra Munthe yang juga selalu memberikan dukungan dan motivasi.
Penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih buat seluruh temanteman jurusan matematika stambuk 2011 khususnya Kelas Dik A, sahabatku (Ida,
Nova, Rina, Rona, Shanti, Jeddah, Maksum, Umam, Mely, Annisah dan
Bambang), teman-teman PPL SMA Negeri 1 Balige, dan abang/kakak serta
teman-teman yang tidak penulis sebutkan satu persatu yang telah memberikan
motivasi dan saran-saran kepada penulis.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi
ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun
tata bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya skripsi ini
bermanfaat dalam memperkaya ilmu pengetahuan.

Medan, 30 Juni 2015
Penulis,

Fronika Munthe
NIM. 4113111034

iii


PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) PADA MATERI
PELUANG MELALUI PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK
UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN
MASALAH MATEMATIS SISWA
DI SMK NEGERI 4 MEDAN
FRONIKA MUNTHE (4113111034)
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk : (1) Mengetahui efektivitas lembar
kerja siswa yang dikembangkan pada materi peluang melalui Pendekatan
Matematika Realistik (PMR) untuk meningkatkan kemampuan pemecahan
masalah matematis siswa (2) Mengetahui respon siswa terhadap lembar kerja
siswa yang telah dikembangkan melalui Pendekatan Matematika Realistik (PMR).
Penelitian dilakukan di SMK Negeri 4 Medan. (3) Mengetahui bagaimana
kesalahan siswa dalam memecahkan masalah matematis dengan pembelajaran
menggunakn LKS matematika realistik.
Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Pengembangan yang
dilakukan adalah pengembangan terhadap perangkat melalui model 3-D (Three-D
Model) yang dikemukakan Thiagarajan, Semmel dan Semmel dan dimodifikasi
sesuai kebutuhan. Model ini meliputi tiga tahapan terdiri dari tahap pendefenisian

(define), tahap rancangan (design), dan tahap pengembangan (develop).
Uji coba lembar kerja siswa dilakukan sebanyak dua kali Uji coba dan
dilakukan pada siswa kelas X SMK Negeri 4 Medan. Pada Uji coba 1, sampel
diambil dari kelas X-AV3 sebanyak 25 orang dan setelah diperoleh hasilnya tidak
efektif sehingga dilakukan perbaikan maka dilakukan Uji coba kedua. Pada Uji
coba 2, sampel diambil dari kelas X-KR5 sebanyak 24 orang. Hasil penelitian
dapat disimpulkan beberapa hal berikut: (1) Efektivitas lembar kerja siswa yang
dikembangkan melalui pendekatan matematika realistik disimpulkan berdasarkan
bahwa : (a) ketuntasan klasikal sebesar 87,5 (b) ketercapaian tujuan pembelajaran
khusus (TPK) (c) kemampuan guru mengelola pembelajaran sebesar 3,44 dan (d)
ketercapaian aktivitas siswa : efektif (e) kesalahan siswa dalam memecahkan
masalah terdapat pada tahap menyelesaikan masalah dan memeriksa kembali. (2)
Berdasarkan analisis data penelitian, diperoleh gambaran bahwa lembar kerja
siswa yang dikembangkan melalui pendekatan matematika realistik dapat
meningkatkan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah matematis pada
pokok bahasan peluang, dimana peningkatan diperoleh setelah Uji coba 2
dilakukan. (3) Respon siswa terhadap lembar kerja siswa yang telah
dikembangkan melalui Pendekatan Matematika Realistik (PMR) adalah positif.
Sehingga disarankan kepada setiap guru terutama guru matematika agar mampu
mengembangkan lembar kerja siswa sendiri yang sesuai dengan kebutuhan peserta

didiknya.
Kata Kunci: Lembar kerja siswa, Pendekatan Matematika Realistik, Pemecahan
Masalah.

vi

DAFTAR ISI

Lembar pengesahan
Riwayat Hidup
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Daftar Lampiran

Halaman
i
ii

iii
iv
vi
viii
ix
xi

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
1.2 Identifikasi Masalah
1.3 Batasan Masalah
1.4 Rumusan Masalah
1.5 Tujuan Penelitian
1.6 Manfaat Penelitian

1
1
7
7
7

8
8

BAB II KERANGKA TEORITIS
2.1 KAJIAN TEORITIS
2.1.1 Pengertian Belajar
2.1.2 Pembelajaran Matematika
2.1.3 Masalah dalam Matematika
2.1.4 Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika
2.1.5 Hakikat Lembar Kerja Siswa
2.1.6 Pendekatan Matematika Realistik
2.1.7 Materi Pelajaran Peluang
2.2 KERANGKA KONSEPTUAL
2.3 HIPOTESIS

9
9
9
10
11

12
14
19
30
35
36

BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
3.3 Subjek dan Objek Penelitian
3.4 Prosedur Penelitian Pengembangan
3.5 Jenis dan Alat Pengumpulan Data
3.6 Teknik Analisis Data
3.7 Interpretasi Data
3.8 Kriteria Keberhasilan

37
37
37

37
37
41
43
46
49

vii

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Hasil Pengembangan Bahan Ajar
4.1.1 Deskripsi Tahap Pendefinisian (Define)
4.1.2 Deskripsi Tahapan Perencanaan (Design)
4.1.3 Hasil Tahap Pengembangan (Develop)
4.1.4 Analisis
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian
4.3 Temuan Penelitian

50
50

50
55
56
80
85
88

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran

90
90
91

DAFTAR PUSTAKA

92

xi

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman

Lampiran 1 Lembar Kerja Siswa

95

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I

117

Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran II

127

Lampiran 4 Kisi-kisi Tes Pemecahan Masalah

137

Lampiran 5 Tes Kemampuan Pemecahan Masalah

138

Lampiran 6 Alternatif Penyelesaian Tes Kemampuan Pemecahan Masalah

140

Lampiran 7 Pedoman Penskoran Tes Kemampuan Pemecahan Masalah

144

Lampiran 8 Lembar Validasi LKS

146

Lampiran 9 Lembar Validasi RPP

148

Lampiran 10 Lembar Validasi Tes Kemampuan Pemecahan Masalah

151

Lampiran 11 Lembar Observasi Kemampuan Guru Mengelola Pembelajaran 153
Lampiran 12 Lembar Observasi Aktivitas Siswa

156

Lampiran 13 Angket Respon Siswa terhadap Lembar Kerja Siswa

158

Lampiran 14 Hasil Validasi LKS

160

Lampiran 15 Hasil Validasi RPP

162

Lampiran 16 Hasil Validasi Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa

165

Lampiran 17 Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa

166

Lampiran 18 Hasil Observasi Kemampuan Guru Mengelola Pembelajaran

170

Lampiran 19 Hasil Observasi Aktivitas Siswa

174

Lampiran 20 Hasil Respon Siswa

178

Lampiran 21 Dokumentasi Penelitian

181

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dalam Undang-undang standar pendidikan nasional nomor 20 tahun 2003
menyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak bangsa serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan pada
akhirnya harus dimajukan sebagai upaya untuk mewujudkan sebuah masyarakat
yang ditandai dengan adanya keluhuran budi dalam diri individu, keadilan dalam
negara dan sebuah kehidupan yang makmur dari setiap individunya. Sehingga
tujuan dari pendidikan tidak hanya dipandang sebagai pembentukan intelektual
siswa saja melainkan pendidikan sesungguhnya bertujuan untuk mendewasakan
siswa baik dari segi intelektual, moral, dan sosial (wijaya, 2010 : 178).
Oleh karena itu, maju mundurnya suatu bangsa ditentukan oleh kreatifitas
pendidikan bangsa itu sendiri dan kompleksnya masalah kehidupan menuntut
sumber daya manusia yang handal dan mampu berkompetensi. Selain itu,
pendidikan merupakan wadah kegiatan yang dapat dipandang sebagai pencetak
sumber daya manusia yang bermutu tinggi.
Matematika merupakan bagian dari ilmu pengetahuan yang memiliki
peranan penting dalam pembentukan kualitas sumber daya manusia. Mutu
pendidikan harus terus ditingkatkan sebagai upaya pembentukan sumber daya
manusia yang bermutu tinggi, yakni manusia yang mampu berpikir kritis, logis,
sistematis, kreatif, inovatif, dan berinisiatif dalam menanggapi masalah yang
terjadi.
Dalam

kehidupan

sehari-hari,

kita

selalu

menghadapi

banyak

permasalahan. Permasalahan-permasalahan itu tentu saja tidak semuanya
merupakan permasalahan matematis, namun matematika memiliki peranan yang
sangat sentral dalam menjawab permasalahan keseharian itu. Ini berarti bahwa
matematika sangat diperlukan oleh setiap orang dalam kehidupan sehari-hari

1

2

untuk membantu memecahkan permasalahan. Hal ini sesuai dengan pernyataan
Cornelius (dalam Abdurrahman 2009 : 253) bahwa:
Lima alasan perlunya belajar matematika karena matematika merupakan
(1) sarana berfikir jelas dan logis, (2) sarana untuk memecahkan masalah
kehidupan sehari-hari, (3) sarana mengenal pola-pola hubungan dan
generalisasi pengalaman, (4) sarana untuk mengembangkan kreatifitas, dan
(5) sarana untuk meningkatkan kesadaran terhadap perkembangan budaya.
Kemampuan berpikir untuk pemecahan masalah dalam matematika itu
adalah bagian yang sangat dasar dan sangat penting. Namun, kenyataannya di
lapangan kemampuan pemecahan masalah matematik siswa di Indonesia masih
sangat rendah hal ini dapat dilihat dari hasil survei PISA (OECD, 2010) tahun
2009 yang menunjukkan bahwa Indonesia menempati peringkat ke-61dari 65
negara yang disurvei dengan nilai rata-rata kemampuan matematika Indonesia
yaitu 371 dari nilai standar rata-rata yang ditetapkan oleh PISA adalah 500. Pada
survei tersebut salah satu nndikator kognitif yang dinilai adalah kemampuan
pemecahan masalah. Untuk PISA 2012, diikuti oleh lebih dari 510.000 siswa di
65 negara dan wilayah. Dan Indonesia berada di peringkat dua terbawah untuk
skor matematika dalam survei Programme for International Student Assessment
(PISA) tahun 2012. Dari total 65 negara dan wilayah yang masuk survei PISA,
Indonesia menduduki ranking ke-64 atau hanya lebih tinggi satu peringkat dari
Peru.
Departemen Pendidikan Nasional (Shadiq, 2009 : 7) menyatakan bahwa
mata pelajaran matematika di SD, SMP, SMA, dan SMK bertujuan agar peserta
didik memiliki kemampuan sebagai berikut:
1) Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep,
dan mengaplikasikan konsep atau algoritma secara luwes, akurat, efisien,
dan tepat dalam pemecahan masalah, 2) Menggunakan penalaran pada
pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat
generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan
matematika, 3) Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan
memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model,
dan menafsirkan solusi yang diperoleh, 4) Mengomunikasikan gagasan
dengan symbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas
keadaan atau masalah, 5) Memiliki sikap menghargai kegunaan
matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, permintaan,

3

dan minat dalam mempelajari matematika serta sikap ulet dan percaya diri
dalam pemecahan masalah.
Di dalam tujuan tersebut secara tersirat telah diberikan isi pelajaran
matematika yang akan diselaraskan dengan materi yang diajarkan oleh guru
kepada siswa. Kemudian dalam membelajarkan tujuan serta isi pelajaran tersebut
kepada siswa maka seorang guru perlu diperlengkapi Lembar Kerja Siswa.
Hamdani (2011 : 74) menuliskan bahwa :
Lembar kerja Siswa (LKS) merupakan salah satu jenis alat bantu
pembelajaran. Secara umum, LKS merupakan perangkat pembelajran
sebagai pelengkap atau sarana pendukung rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP). LKS sangat baik dipakai untuk meningkatkan
keterlibatan siswa dalam belajar.
Lembar Kerja Siswa (LKS) adalah lembaran yang berisi tugas yang harus
dikerjakan oleh peserta didik. LKS biasanya berupa petunjuk, langkah untuk
menyelesaikan suatu tugas, suatu tugas yang diperintahkan dalam lembar kegiatan
harus jelas kompetensi dasar yang akan dicapainya.(Depdiknas; 2004;18). Trianto
(2008 :148) mendefinisikan bahwa Lembar Kerja Siswa adalah panduan siswa
yang digunakan untuk melakukan kegiatan penyelidikan dan pemecahan masalah.
Kemampuan pemecahan masalah merupakan salah satu kemampuan dasar
matematika yang perlu dimiliki oleh siswa. Lemahnya penguasaan konsep dan
pinsip oleh siswa, dapat mengakibatkan kemampuan siswa dalam pemecahan
masalah lemah pula. Padahal, kemampuan pemecahan masalah sangat penting
dalam pembelajaran matematika karena kemampuan pemecahanan masalah yang
diperoleh dalam suatu pengajaran matematika pada umumnya dapat ditransfer
untuk digunakan dalam memecahkan masalah lain dalam kehidupan sehari-hari.
Oleh karena itu dalam LKS sebaiknya memuat materi yang terstruktur,
ringkas, dan tugas yang diberikan berkaitan dengan materi. Namun, berdasarkan
pengamatan penulis, beberapa LKS yang beredar saat ini belum mencukupi dari
segi variasi aktivitas siswa, cara mengkonstruksi pemahaman siswa, segi
peningkatan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah, dan kurang

4

dikaitkan dengan latar belakang siswa. Berikut ini merupakan contoh kutipan
Lembar Kerja Siswa :
Tidak ada
kegiatan yang
akan dilakukan

Gambar 1.1. Contoh Lembar Kerja Siswa
Cuplikan isi LKS di atas diambil dari salah satu LKS matematika kelas X
yang beredar di pasaran. Jika diamati, materi yang dituliskan pada kutipan LKS di
atas disampaikan dengan sangat singkat, kalimat yang digunakan tidak
mengkonstruksi pemahaman siswa secara benar mengenai kejadian acak.
Rumusan kalimat yang digunakan ada yang kurang komunikatif dan kurang
efektif. Penyampaiannya belum mampu menfasilitasi aktifitas siswa dalam
memecahkan masalah. Hal ini tentunya berpengaruh terhadap pemahaman siswa
tentang materi yang sedang dipelajari karena pemahaman siswa mengenai materi
ini menjadi cukup terbatas.

5

Selanjutnya, permasalahan ditemukan oleh peneliti saat melakukan
observasi dan wawancara dengan salah seorang guru matematika di SMK Negeri
4 Medan, mengungkapkan bahwa dalam pembelajaran untuk materi peluang yang
berhubungan erat dengan menentukan ruang sampel, titik sampel, dan peluang
terjadinya sebuah kejadian, justru kesulitan yang sering dialami siswa adalah
memahami permasalahan dalam soal yang disajikan sehingga tidak mampu
memecahkan masalah terkait peluang.
Permasalahan lain yang diungkapkan beliau adalah pengetahuan awal
terhadap pelajaran matematika sangat sedikit. Sehingga terkadang guru harus
mengulang pelajaran sebelumnya dan siswa-siswi belum terbiasa dala
memecahkan permasalahan matematika.
Selain itu yang menjadi permasalahan selanjutnya adalah perangkat
pembelajaran yang disajikan salah satu guru SMK Negeri 4 belum memadai,
yakni belum tersedia lembar kerja siswa. Hal ini terjadi karena beliau mengalami
kesulitan dalam membuat lembar kerja siswa yang sesuai dengan karakteristik
siswa dan mampu menfasilitasi kemampuan pemecahan masalah matematis siswa.
Sejalan dengan adanya permasalahan diatas sangat perlu dikembangkan
lembar kerja siswa yang bisa menfasilitasi kebutuhan siswa. Lembar kerja siswa
yang diharapkan yaitu lembar kerja siswa yang bisa membuat siswa aktif, kreatif,
semakin bisa mengembangkan diri, membuat siswa tertarik, tertantang dalam
mengerjakan latihan soal. LKS berisi petunjuk yang lengkap dan diharapkan siswa
bisa mengkonstruksi pemahaman mereka sendiri.
Kemudian dalam

pengembangan

LKS

tersebut

diperlukan suatu

pendekatan pembelajaran sebagai kerangka besar yang akan menuntun peneliti
untuk mengembangkan LKSnya dalam kegiatan pembelajaran dikelas. Akbar
(2013 : 45) mendefinisikan pendekatan pembelajaran dengan cukup singkat,
“Pendekatan pembelajaran adalah cara pandang untuk membelajarkan peserta
didik melalui pusat perhatian tertentu.” Salah satu jenis pendekatan pembelajaran
adalah Pendekatan Pembelajaran Matematika Realistik, Suyatno (dalam Fitriana,
2010) menuliskan :

6

Realistic Mathematics Education (RME) merupakan suatu pendekatan
belajar matematika yang dikembangkan di Belanda dengan pola guided
reinvention dalam mengkontruksi konsep-konsep melalui process of
mathematization, yaitu matematika horizontal (tools, fakta, konsep,
prinsip, algoritma, aturan untuk digunakan dalam menyelesaikan
persoalan, proses dunia empiric) dan vertikal (reorganisasi matematika
melalui proses dalam dunia rasio, pengembangan matematika).
Pendekatan Matematika Realistik adalah sebuah pembelajaran matematika
yang menekankan pada penyelesaian masalah secara informal sebelum
menggunakan cara formal. Dengan kata lain, Pendekatan Matematika Realistik
dimulai dari masalah yang kemudian diarahkan

menuju pemecahan secara

formal.
Beberapa penelitian terdahulu di beberapa negara menunjukkan bahwa
pembelajaran menggunakan pendekatan realistik, sekurang-kurangnya dapat
membuat (1) matematika lebih menarik, relevan, dan bermakna, tidak terlalu
formal dan tidak terlalu abstrak, (2) mempertimbangkan tingkat kemampuan
siswa, (3) menekankan belajar matematika pada learning by doing, (4)
memfasilitsi penyelesaian matematika dengan tanpa menggunakan penyelesaian
(algoritma) yang baku dan (5) menggunakan konteks sebagai titik awal
pembelajaran matematika.
Pendekatan Matematika Realistik dalam pembelajaran matematika sangat
berkaitan erat dengan kemampuan pemecahan masalah. Hal ini sejalan dengan
teori Pendekatan Matematika Realistik diatas, dengan demikian pembelajaran
matematika dengan menggunakan pendekatan PMR dapat dikaitkan dengan
kemampuan pemecahan masalah matematis siswa.
Berdasarkan hal-hal yang telah dikemukakan di atas, penulis
merasa tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengembangan
Lembar Kerja Siswa (LKS) pada Materi Peluang Melalui Pendekatan
Matematika Realistik untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan
Masalah Matematis Siswa di SMK Negeri 4 Medan.”

7

1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dapat diidentifikasikan masalahmasalah sebagai berikut:
1. Kegiatan dalam proses pembelajaran tidak terorganisir dengan baik dan
kurang adanya persiapan yang matang sebelum mengajar.
2. Kemampuan pemecahan masalah dan hasil belajar matematika siswa,
khususnya siswa SMK masih relatif rendah.
3. Pembelajaran yang terjadi jarang dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari
siswa.
4. LKS yang tersedia saat ini belum mengkonstruksi pemahaman siswa, kurang
disesuaikan dengan latar belakang berpikir siswa dan masih sangat kurang
terlebih dalam aspek meningkatkan kemampuan pemecahan masalah.
5. Belum tersedianya Lembar Kerja Siswa (LKS) yang disusun berdasarkan
pendekatan matematika realistik.
1.3. Batasan Masalah
Dalam penelitian ini dibatasi pada:
1. Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) pada materi peluang dengan
model 3-D melalui Pendekatan Matematika Realistik (PMR) yang dapat
digunakan untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis.
2. Penelitian ini dilakukan sampai tahap pengembangan (develop).
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah yang telah diuraikan,
maka yang menjadi rumusan masalahnya adalah:
1. Bagaimana efektivitas Lembar Kerja Siswa (LKS) yang dikembangkan pada
materi peluang melalui Pendekatan Matematika Realistik (PMR) untuk
meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa?
2. Bagaimana respon siswa terhadap Lembar Kerja Siswa (LKS) yang telah
dikembangkan melalui Pendekatan Matematika Realistik (PMR)?

8

3. Bagaimana kesalahan siswa dalam memecahkan masalah matematis pada
pokok bahasan peluang

dengan pembelajaran menggunakan LKS

matematika realistik?
1.5. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian adalah
untuk:
1. Mengetahui Bagaimana efektivitas Lembar Kerja Siswa (LKS) yang
dikembangkan pada materi peluang melalui Pendekatan Matematika Realistik
(PMR) untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis
siswa.
2. Mengetahui respon siswa terhadap Lembar Kerja Siswa (LKS) yang telah
dikembangkan melalui Pendekatan Matematika Realistik (PMR).
3. Mengetahui Bagaimana

kesalahan siswa dalam memecahkan masalah

matematis pada pokok bahasan peluang dengan pembelajaran menggunakan
LKS matematika realistik.
1.6. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:
1. Bagi siswa, dapat menambah sumber belajar untuk meningkatkan
kemampuan pemecahan masalah matematis siswa SMK kelas X khususnya
untuk materi peluang.
2. Bagi guru, sebagai bahan masukan untuk mengembangkan lembar kerja siswa
melalui pendekatan matematika realistik.
3. Bagi

kepala

sekolah,

sebagai

bahan

masukan

mengenai

manfaat

pengembangan lembar kerja siswa di sekolah.
4. Bagi peneliti, untuk menambah pengetahuan dan wawasan peneliti dalam
melaksanakan tugas pendidikan dimasa yang akan datang.
5. Bagi peneliti lain, sebagai bahan masukan bagi pembaca dan sebagai bahan
rujukan untuk melakukan penelitian selanjutnya.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil penelitian ini adalah:
1. Efektivitas lembar kerja siswa yang dikembangkan melalui pendekatan
matematika realistik diperoleh melalui dua kali percobaan. Pada ujicoba 1
lembar kerja siswa yang telah dikembangkan hanya efektif pada: (1)
ketercapaian tujuan pembelajaran khusus (TPK) dan (2) kemampuan guru
mengelola pembelajaran sebesar 2,54, sedangkan ketuntasan klasikal tidak
terpenuhi yaitu hanya mencapai 76% (dibawah 85%) . Dari ujicoba 1
dilakukan analisis sehingga diperoleh perbaikan yang menjadi landasan
pada ujicoba 2, pada ujicoba 2 diperolehlah hasil, yaitu : (1) ketuntasan
klasikal meningkat menjadi sebesar 87,5% , (2) ketercapaian tujuan
pembelajaran

khusus

(TPK),

(3)

kemampuan

guru

mengelola

pembelajaran sebesar 3,44 dan (4) ketercapaian efektivitas aktivitas siswa.
Dikarenakan pada ujicoba 2, keempat syarat efektivitas terpenuhi terutama
pada ketuntasan klasikal dan ketercapaian tujuan pembelajaran khusus
(TPK), maka dapat disimpulkan bahwa lembar kerja siswa yang telah
dikembangkan melalui pendekatan matematika realistik telah efektif
digunakan.
2. Respon siswa terhadap lembar kerja siswa yang telah dikembangkan
melalui

Pendekatan

Matematika

Realistik

(PMR)

adalah

positif

dikarenakan lebih dari 80% siswa berminat untuk mengikuti kegiatan
belajar mengajar dengan lembar kerja siswa yang telah dikembangkan.
3. Kesalahan siswa pada penyelesaian masalah matematis terdapat paling
banyak pada tahap menyelesaikan masalah dan memeriksa kembali,

89

90

karena kurangnya pengetahuan awal siswa terhadap operasi perhitungan
dan kurang teliti.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini, penulis mengemukakan beberapa saran
sebagai berikut.
1. Lembar kerja siswa matematika yang dihasilkan hanya melalui dua kali uji
coba, kemudian direvisi berdasarkan masukan dari beberapa ahli dan hasil uji
coba. Oleh karena itu lembar kerja siswa matematika tersebut memungkinkan
untuk dilakukan uji coba di sekolah-sekolah lain dengan berbagai kondisi agar
diperoleh lembar kerja siswa yang benar-benar berkualitas

atau dapat

dijadikan sebagai salah satu alternatif lembar kerja siswa bagi guru dalam
mengajarkan materi aritmatika sosial di kelas X SMK.
2. Pengembangan lembar kerja siswa seperti ini hendaknya juga dilakukan pada
materi lainnya untuk membuat siswa berminat/tertarik, senang, dan aktif
dalam belajar matematika terkhusus pada materi ruang dan titik sampel.
3. Sebaiknya guru lebih sering memberikan latihan soal-soal cerita yang
bervariasi. Mulai dari soal-soal pemecahan masalah yang sederhana sampai
dengan soal-soal pemecahan masalah yang lebih kompleks dengan
menekankan pada penggunaan langkah-langkah penyelesaian masalah dan
memeriksa kembali agar siswa lebih terlatih dalam menyelesaikan soal
pemecahan masalah dan lebih sistematis.

91

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Mulyono. 2009. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar.
Jakarta: Rineka Cipta.
Ahmadi, Iif Khoiru. 2011. Pengembangan Pembelajaran IPS Terpadu. Jakarta :
Prestasi Pustakarya
Akbar, Sa’dun. 2013. Instrumen Perangkat Pembelajaran. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya
Arikunto, Suharsimi. 2011. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rineka
Cipta.
Azhar, Muhammad Lalu. 1993. Proses Belajar Mengajar Pola C.B.S.A. Surabaya:
Usaha Nasional
Ahmad, Zainal Arifin. 2012. Perencanaan Pembelajaran. Yogyakarta : Pustaka
Insan Madani Pedagogia
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia
Pusat Bahasa. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Dewan, K.K., dan M. Mustafa. 2004. Mathematics in The 21 st Century. New
Delhi: Deep & Deep Publications PVT. LTD
Fikarsul. 2012. Makalah Lembar Kerja Siswa. http://fikarsul10.blogspot.com/
2012/06/makalah-lks.html. (diakses 23 Februari 2015)
Hasratuddin.2010.Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMP Melalui
Pendekatan

Matematika

Realistik,

JURNAL

PENDIDIKAN

MATEMATIKA VOLUME 4 No.2 DESEMBER 2010. http://ejournal.
unsri.ac.id/index.php/jpm/article/view/317/80 (diakses 23 Februari 2015)
Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung:Pustaka Setia

57

92

Hudojo,

Herman.

2005.

Pengembangan

Kurikulum

dan

Pembelajaran

Matematika. Malang: Universitas Negeri Malang (UM PRESS)
Implementasi

Kurikulum

2013

http://m.suaramerdeka.com/index.php/read/

cetak/2013/12/28/247638. (Diakses Maret 2015)
Iierr. 2012. Pembuatan Lembar Kerja Siswa. http://iierrr.blogspot.com/2012/05/
pembuatan-lks-lembar-kerja-siswa.html (diakses, 23 Februari 2015)
Khoiriyati. 2010. Peranan Lembar Kerja Siswa (LKS) dalam Pembelajaran
Sosiologi bagi Siswa SMA Negeri 87 Jakarta. Jakarta : FTIK UIN
Majid, Abdul. 2011. Perencanaan pembelajaran mengembangkan standar
kompetensi guru. Bandung: Remaja Rosydakarya
Nisbah, F. 2013. Pembelajaran Matematika Realistik. http://faizalnizbah.
blogspot.com/2013/05/pembelajaran-matematika-realistik.html. (diakses
23 Februari 2015)
Nurhadi, (2004), Kurikulum 2004 (Pertanyaan dan Jawaban), Grasindo, Jakarta.
Nurhidayah, E. 2010. Penerapan pembelajaran realistik untuk meningkatkan
kemampuan pemecahan masalah siswa pada pokok bahasan aritmatika
social kelas VII SMP negeri 1 arse tahun ajaran 2009/2010. Skripsi,
FMIPA, Unimed, Medan
P4mriunsri. 2011. Pendekatan Pembelajaran Berdasarkan Proses Matematisasi.
http://p4mriunsri.wordpress.com/2011/12/22/pendekatan-pembelajaranberdasarkan-proses-matematisasi/.
PERMENDIKNAS No. 22 Tahun 2006. http://matematikalujeng.blogspot.com/
2013/02/tujuan-pembelajaran-matematika-sekolah.html

(diakses

23

Februari 2015)
Putri, M. 2009 Perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa
yang diajar dengan pembelajaran

matematikarealistik dengan

93

pembelajaran konvensional di kelas IX SMP Negeri 3 Lubuk Pakam T.A
2012/2013. Medan: FMIPA Unimed
Roestiyah NK. 1985. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Bina Aksara
Sabar, Zona. 2011. Makalah Pembuatan Lembar Kerja Siswa. http://zonasabar.
blogspot.com/2011/03/makalah-pembuatan-lks-lembar-kerja.html
(diakses 23 Februari 2015)
Sagala, Syaiful.2009.Konsep dan Makna Pembelajaran.Bandung:ALFABETA.
Shadiq, Fadjar. 2009. Pengajaran Matematika sesuai Cara Kerja Otak. Jakarta:
PT. Indeks
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta
Soejono. 1988. Pengajaran Matematika. Jakarta: Depdikbud
Suherman, erman. 200. Strategi Pembelajaran Matematika kontemporer.
Bandung: JICA UPI
Sutini. 2012. Penggunaan LKS dalam Pelajaran Matematika untuk Meningkatkan
Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita pada Pokok Bahasan FPB dan
KPK. Jakarta : FTIK UIN
Trianto. 2008. Mendesain Model Pembelajaran Kontekstual (contextual teaching
and learning) di Kelas. Jakarta: Cerdas Pustaka Publisher
Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group.
Wena, Made. 2009. Strategi Pembelajaran Inovatif Komtemporer. Jakarta: Bumi
Aksara
Wijaya, Ariyadi. 2012. Pedidikan Matematika Realistik Suatu alternatif
pendekatan pembelajaran Matematika. Yogyakarta: Graha Ilmu

94

Winda. 2012. Penerapan Pendidikan Pembelajaran Matematika Realistik Sebagai
Upaya Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah pada Pokok
Bahasan Aritmatika Sosial Siswa Kelas VII SMP Swasta Antasari T.A.
2011/2012. Medan: FMIPA UNIMED