PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA MELALUI PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK.

ABSTRAK
RISNA MIRA BELLA SARAGIH. Peningkatan Kemampuan Pemecahan
Masalah Matematika Siswa Melalui Pendekatan Matematika Realistik. Tesis.
Medan : Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan, 2011 .

'

'

I

i

I
~

I

Masalah dalam penelitian ini adala
h kemampuan pemecahan masalah siswa rendah dan siswa tidak terbiasa
melakukan penyelesaian masalah dengan berbagai prosedur. Penelitian ini

bertujuan untuk untuk mengetahui ( 1) perbedaan peningkatan pemecahan masalah
siswa. (2) Mengetahui pola jawaban yang dibuat siswa dalam menyelesaikan
masalah pada masing-masing pembelajaran. Penelitian ini merupakan penelitian
kuasi eksperimen. Populasi penelitian ini siswa kelas VII SMP di Kota Medan
yang terakreditasi tahun 2010. Instrumen yang digunakan tes pemecahan masalah
matematika. Instrumen tersebut dinyatakan telah memenuhi syarat validitas isi,
serta koefisien reliabilitas sebesar 0,95. Analisis data dilakukan dengan uji t dan
Mann Withney. Hasil utama dari penelitian ini adalah terdapat perbedaan
peningkatan kemampuan pemecahan masa1ah siswa yang memperoleh
pembelajaran dengan pendekatan matematika realistik dengan siswa yang
memperoleh pembelajaran dengan pendekatan biasa. Pola jawaban siswa
pada pembelajaran dengan pendekatan matematika realistik memperoleh
lebih baik dibandingkan dengan pola jawaban siswa pada pembelajaran
dengan pendekatan biasa. Saran untuk guru adalah ( l) pembelaj aran
dengan pendekatan matematika realistik merupakan salah satu altematif
bagi guru matematika dalam menyajikan materi pelajaran matematika. (2)
p embeJajaran dengan pendekatan matematika rea1istik hendaknya
diterapkan pada materi yang esensial menyangkut benda-benda yang real
disekitar tempat belajar, agar siswa lebih cepat memahami pelajaran yang
sedang dipelajari. (3) Dalam setiap pembelajaran guru sebaiknya

menciptakan suasana belajar yang memberi kesempatan kepada siswa
untuk mengungkapkan gagasan-gagasan matematika dalam bahasa dan
cara mereka sendiri, sehingga dalam belajar matematika siswa menjadi
berani beragumentasi, lebih percaya dan kreatif. Kepada penelitian lebih
lanjut hendaknya penelitian ini dapat dilengkapi dengan meneliti aspek
lain secara terperinci yang belum terjangkau dalam penelitian ini.

lVI

ABSTRACT
RISNA MIRA BELLA SARAGIH. Improving Mathematics Problem Solving
Ability Students Through Realistic Matehmatics Approach. Thesis, Medan:
Study Programs Postgraduate Mathematics Education State University of Medan,
2011.

1

I

The problem in this research is low student problem solving skills and students are

not accustomed to solving problems with various procedures. This study aimed to
determine (1 ) the differences increase students' problem solving. (2) Determine
the pattern of answers that the students in solving problems in each lesson. This
research is a quasi-experiment. Population research student in seventh junior high
school in Medan accredited in 2010. Instruments used in math problem solving
tests. Those instruments have been declared eligible content validity, and
reliability coefficient of 0.95. Analysis was performed with t test and Mann
Withney. The main result of this research is the difference increasing problemsolving abilities of students who obtain realistic mathematics learning approach
with students who get regular learning approach. The pattern of responses of the
students in learning mathematics with a realistic approach to obtain better results
compared to the pattern of responses of the students in learning with the usual
approach. Suggestions for further research should study this may be supplemented
by examining other aspects in detail that has not been reached in this study.
Suggestions for teachers are (1) learning with realistic mathematics approach is
one alternative for teachers of mathematics in presenting the subject matter of
mathematics. (2) learning math realistic approach should be applied to the
essential material regarding the real objects around the place to learn, to make
students more quickly understand the lessons being learned. (3) In every Jesson
the teacher should create a learning atmosphere that gives the opportunity for
students to express mathematical ideas in their own language and ways, so in

mathematics learning to be brave argued, more confident and creative. To study
further this research should be equipped with a detailed study of other aspects that
have not been reached in this study.

fI

ii

~!0·

67/

Sf5r
PENINGKA T A..N K:!,: A.fv1PUAN P EMEC'AH AN ~ v l AS
LA
l\1ATEMATIKA SISWA f"r1ELALlH PENUEK:-\ TAl\
11. 1 ·4

lY'I-..J. ~


r)

-----··---.

'r:~< t_~:.Jl1a

-~

. 1A

·

T

t·MIUK PLHPUSTAKAAN
\

17
1
.J. K ., A . . t:u.~ '


A~

TESiS

UNIMED

-z

?
ME DAN

2011

J- .,,~-"V ,,:_,_.- [ ~ ~'-·

··

H


PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH
MATEMATIKA SISWA MELALUI PENDEKATAN
MATEMA TIKA REALISTIK

Disusun dan diajukan oleh

RISNA MIRA BELLA SARAGIH
~:081

18

87

3 05

Telah Dipertahankan di depan Panitia Ujian Tesis
Pada Tanggal 7 Maret 2011 dan Dinyatakan Telah Memenuhi
Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Pendidikan Matematika
Medan, 7 Maret 2011

Menyetujui
Tim Pembimbing
Pembimbing II,

Pembimbing I,

Prof. Dr. Sabat Saragib, M.Pd

Dr. lzwita

NIP.l96102051988031003

NIP.196 07061989032001

Mengetabui:
Ketua Program Studi
Pendidikan Matematika

Prof. Dr. Sabat Saragib, M.Pd


NIP.196102051988031003

ewi M.Pd

PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI
VJli\N TESIS MAGISTER PENDIDJKAN

NO.

NAMA

Prof. Dr. Sabat Saragih, M.Pd
NIP.196102051988031003

1.

2.

Dr. Izwita Dewi, M.Pd
NIP. 196207061989032001


Ec

Tanda Tangan

-~

----11
%r~

3.

Dr. Hasratuddin, M.Pd
NIP. 196312311991031030

Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd
NIP.196007051986011001

5.


P rof. Dr. Siman, M.Pd
~.1950837

..Cl~

- - ~
Cl

Lembar Pengesahan Tesis

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH
MATEMATIKA SISWA MELALUI PENDEKATAN
MA TEMATIKA REALISTIK

TESIS

Oleb:

RISNA MIRA BELLA SARAGIH
NI~:081735

Medan, 7 Maret 2011
Menyetujui
Tim Pembimbing
Pemblmbing 1,

Pembimblng 11,

~

Dr, lzwit Dewl M,Pd
NIP.196 07061989032001

Prof, Dr. Sabat Saragib, M.Pd
NIP.196102051988031003

Mengetabui:
Ketua Program Studi
Pendidikan Matematika

Prof. Dr. Sabat Saragib 1 M.Pd
NIP. 196102051988031003

.b

Pemyataan Tidak Melakukan Plagiat dan Memalsukan Data

Saya yang bertandatangan di bawah ini:
Nama

RISNA MIRA BELLA SARAGIH

NIM

081188730055

Angkatan

XIV

Prodi

Pendidikan Matematika

Judul Tesis

Peningkatan Pemecahan Masalah Siswa Melalui Pendekatan
Matematika Realistik

dengan ini menyatakan bahwa:
1. benar tesis saya adalah karya saya sendiri, bukan dikerjakan orang lain;

2. saya tidak melakukan plagiat dalam penulisan tesis saya;
3. saya tidak ada merobah atau memalsukan data penelitian saya.

Jika temyata di kemudian hari diketahui saya telah melakukan salah satu hal di atas, maka
saya bersedia dikenai sanksi yang berlaku berupa pencopotan gelar saya.

Demikian pemyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Medan, 18 Februari 2011

i ii,

· Saya yang membuat pemyataan,

Diketahui oleh

Syarifuddin, M.Sc, Ph.D
NIP. 19591122 198601 1 001

I

RISNA MIRA BELLA SARAGIH

KATA PENGANTAR

Bismillahirohmanirrohim,
Alhamdulillahirobbilalamin, puji dan syukur penulis panjatkan ke khadirat
Allah SWT, karena berkat karunia dan izin-Nya peneliti dapat menyelesaikan
penulisan tesis dengan judul "Pengaruh Pendekatan Matematika Realistik
Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa".
Penulis ingin mengucapkan terima kasih yang tulus dan pemghargaan
yang setingi-tingginya kepada semua pihak yang telah membantu penulis dengan
keikhlasan dan ketulusan baik langsung maupun tidak langsung sampai
terselesainya tesis ini. Semoga Allah SWT memberikan balasan setimpal atas
kebaikan tersebut. Terima kasih dan penghargaan khususnya peneliti sampaikan
kepada:
I. Prof. Dr. Sahat Saragih, MPd. selaku dosen pembimbing I sekaligus Ketua
Prodi Pendidikan Matematika PPs Unimed Medan.
2. Dr. Izwita Dewi, M.Pd selaku Dosen Pembimbing II.

3. Dr. Hasratudin, M.Pd. selaku Penguji sekaligus Sekretaris Prodi
Pendidikan Matematika PPs Unimed Medan.

4. Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd dan Prof. Dr. Siman, M.Pd selaku
narasumber/penguji yang telah banyak memberi masukan untuk perbaikan
tesis ini.
5. Kepala Sekolah SMP Al-Azhar Medan beserta dewan guru. Kepala
Sekolah SMP Budisatrya beserta dewan guru yang telah membantu
kelancaran proses penelitian.

iii

6. Orangtuaku yang telah menukarkan seluruh jiwanya demi kebahagian
anaknya, Supatma Wati dan Risman Saragih. Adik-adikku Dini Fauzi
Lestari, Nurul Kumala Sari, Azizah Laily yang menghadirkan sketsa indah
dalam hidupku.
7. Sahabat seperjuangan Leni Agustina Daulay dan Yumira Simamora yang
menghadirkan ukhuwah sejati. Rekan-rekan satu angkatan dari Program
Studi Pendidikan Matematika yang telah banyak memberikan bantuan dan
dorongan dalam penyelesaian tesis ini.
Dengan segala kekurangan dan keterbatasan, penulis berharap semoga
tesis ini dapat memberikan sumbangan dan manfaat bagi para pembaca, sehingga
dapat memperkaya khasanah penelitian-penelitian sebelumnya, dan dapat
memberi inspirasi untuk penelitian lebih lanjut.
Medan,

Maret 201 1

Penulis

Risna Mira Bella Saragih

lV

DAFTARISI

Hal
ABSTRAK .... ............................. .. ................................................. ...... .
ABSTRACT...................................................................... ...... .............

ii

KATA PENGANTAR ·····································································
DAFTAR lSI ........................................................................ ...........

Ill

DAFTART ABEL................................................................... ..........

Vll

v

DAFTAR GAM BAR.............................................................. ................

X

DAFT AR LAMPIRAN......................................................................

xi

BAB I PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang Masalah ...................................................... ..

1.2

Identifikasi Masalah ........................................................ .

11

1.3

Pembatasan Masalah .......................................................... .

11

1.4

Rumusan Masalah .......................................................... ..

12

1.5

Tujuan Penelitian .............................................................. .

12

1.6

Manfaat Penelitian ............................................................ .

13

1.7

Definisi Operasional................. ..........................................

14

BAB II KAJIAN TEORITIS
2.1

Pemecahan Masalah Matematika........................................

15

2.2

Pola Jawaban Siswa

20

2.3

Pendekatan Matematika Realistik.....................................

22

2.4

Teori Belajar yang Mendukung PMR................................

32

2.5

Pendekatan Biasa..............................................................

37

2.6

Teori Be!ajar yang Mendukung Pendekatan Biasa................

39

2.7

Hasil Penelitian Yang Relevan................................. ..........

45

2.8

Kerangka Konseptual...... .... ...... ......... ......... ...... ... ... ... ... .. ..

46

2.9

Hipotesis Penelitian..........................................................

49

BAB III METODE DAN PENELITIAN
3.1

Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................ .
v

50

3.2

Populasi dan Sampel penelitian ........................................... .

50

3.3

Disain penelitian ............................................................. .

52

3.4

Variabel Penelitian ................................. ............ ......... .... .

53

3.5

Prosedur Penelitian ............................................................. .

55

3.6

Teknik Pengumpulan Data .................................................... .

57

3.7

Teknik Analisis Data ....................................................... .

70

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4. 1

Hasil Penelitian.......................................................................

77

4. 1.1 Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa
Sebelum Pembelajaran..................................................

78

4.1.2 Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa
83

Setelah Pembelajaran.. ........................ ............ ...... ......
4.1.3 Peningkatan

Kemampuan

Pemecahan

Masalah

Matematika Setelah Pembelejaran... ... .............. ........

88

4.1.4 Hasil Penelitian Pola Jawaban Siswa Tentang Tes
Pemecahan Masalah........ ............ ......... ......... ..........
4.1.5 Pengelolaan

Pembelaran

dengan

Pendekatan

Matematika realistik ................................................ .
4.2

96

124

Pembahasan Hasil Penelitian ................................................ .

126

4.2.1 Faktor Pembelajaran...................................................

127

4.2.2 Peningkatan Pemecahan Masalah Siswa......................

135

4.2.3 Pola Jawaban Siswa Terkait dengan Tes Pemecahan
Masalah ..................................................................
Keterbatasan Penelitian ........................................... .

4.3

139
143

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan.....................................................................

145

B. Implikasi.......................................................................

146

C
I~

DAFTAR PUST AKA............................................................. ..............

149

LAMPIRAN

153

VI

DAFTAR TABEL

Tabel

Halaman

2. 1

Alur Pemecahan Masalah Menggunakan Matematika .............

19

2.2

Langkah-langkah Pendekatan Matematika Realistik. ............. .

29

2.2

Perbedaan

Pedagogik

Antara

Pendekatan

Matematika

Realistik Dengan Pendekatan Biasa ...................................... .
3.1

43

Rekapitulasi SMP Swasta di Kota Medan Tahun
Pelajaran 2010/20 11 .................................... ........... .... ... . .

51

3.2

Rancangan Penelitian ......................................................... .

53

3.3

Tabel Weiner Tentang Keterkaitan antara variabel bebas
dan variabel terikat. .................................................................. .

54

3.4

Kisi-kisi Tes Pemecahan masalah ............................................ .

58

3.5

Pedoman Penskoran Tes Pemecahan masalah ......................... .

59

3.6.

Rangkuman Hasil Validasi Perangkat Pembelajara ....... .

61

3.7

Rangkuman Hasil Validasi Tes Kemampuan Pemecahan
Masalah ..................................................................................... .

63

3.8

Analisis Validitas Soal Pemecahan Masalah ......................... .

65

3.9

Analisis Reliabilitas Soal ......................................................... .

67

3.10

Rangkuman Hasil Perhitungan Daya Beda Soal Pemecahan
Masalah ........................... ............................ ............................. .

3.11

Rangkuman Hasil Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal
Pemecahan Masalah............................................................... ...

3. I 2

68

69

Keterkaitan An tara Rumusan Masalah, Hipotesis, Data,
Alat Uj i dan Uji Statistik...........................................................

76

4.1

Data Hasil Pretest .....................................................................

78

4.2

Hasil Uji Normalitas Pretest .................................................... .

80

4.3

Uji Perbedaan Rata-Rata Pretes Kemampuan Memahami
Masalah.......... ................................................ ............................

vii

80

4.4

Uji Perbedaan Rata-Rata Pretes Kemampuan Perencanaan ..... .

4.5

Uji Perbedaan Rata-Rata Pretes Kemampuan Melakukan
Perhitungan .......................................... ........................ ... ..... .... .

4.6

81
81

Uji Perbedaan Rata-Rata Pretes Kemampuan Memeriksa
Kembali......................................................................................

82

4.7

Uji Homogenitas pretest aspek keseluruhan ............................

83

4.8

Data Hasil Postest ....................................................................

83

4.9

Hasil Uj i Normalitas Postest ....................................................

85

4.10

Uj i Perbedaan Rata-Rata Postest Kemampuan Memahami
Masalah............................................................................ ..........

85

4.11

Uji Perbedaan Rata-Rata Postest Kemampuan Perencanaan.....

86

4.12

Uji perbedaan Rata-Rata Postest Kemampuan Melakukan
Perhitungan .................................................... ..........................

4.13

86

Uj i Perbedaan Rata-Rata Pretes Kemampuan Memeriksa
Kembali .................................................... ...............................

87

4.14

Uji Homogenitas Pretest Keseluruhan Langkah........................

87

4.15

Data Hasil Peningkatan Pemecahan Masalah...........................

88

4.16

Nilai Rataan Gain Temormalisasi dan Kategorinya .................

88

4.17

Uji Normalitas Peningkatan Pemecahan Masalah ....................

90

4.18

Uji Homogenitas Peningkatan Perencanaan ............................

90

4.19

Uji Homogenitas Peningkatan Kemampuan Me1akukan
Perhitungan................................................................................

91

4.20

Uji Homogenitas Peningkatan Keseluruhan Aspek ..................

91

4.21

Uji Perbedaan Rata-Rata Peningkatan Kemampuan
Memahami Masalah...................................................................

4.22

Uji Perbedaan Rata-Rata Peningkatan Kemampuan
Perencanaan .................... .. .......... ........ ......................................

4.23

93

Uji Perbedaan Rata-Rata Peningkatan Kemampuan
Melakukan perhitungan ................................... .........................

4.24

92

Uji Perbedaan Rata-Rata Peningkatan Kemampuan

viii

94

Memeriksa Kembali .......................................................... .. ......

95

4.25

Uji Perbedaan Rata-Rata Peningkatan Keseluruhan Aspek .....

95

4.26

Pola Jawaban Siswa di Kelas Eksperimen dan Kontrol ...........

II 0

4.27

Rangkuman Pola Jawaban Siswa Pada Skor Tertinggi Kelas

123

Eksperimen dan Kontrol ................................................. ......... .
4.28

4.29

Hasil Pengamatan Pengelolaan Pembelajaran dengan
Pendekatan Matematika Realistik............................ ............. ...

124

Rangkuman Hasil Perhitungan Uji Beda ................................

135

z

?
a3

ix

DAFTAR GAMBAR

Gam bar

Halaman

2.1

Alur pemecahan masalah menggunakan matematika.......................... .

19

3.1

Tahapan Alur Kerja Penelitian.........................................................

56

4. I

Skor Rata-rata Pretest Kelas Eksperimen dan Kontrol .................. ........

79

4.2

Skor Rata-rata Postest Kelas Eksperimen dan Kontrol ....................... .

84

4.3

Deskripsi Peningkatan Pemecahan Masalah Kelas
Berdasarkan Gain Ternormalisasi ....................................................... .

4.4

89

Pola Jawaban Siswa Kelas Eksperimen Untuk Butir
Soal Nom or 1 .. .................. ... ...... ... ............ ................ .. ... ...... ..

4.5

98

Pola Jawaban Siswa Kelas Kontrol Untuk Butir
Soal Nomor I ..................................................................................

4.6

99

Pola Jawaban Siswa Kelas Eksperimen Untuk Butir
I01

Soal Nomor 2...................................................................................
4. 7

Pol a Jawaban Siswa Kelas Kontrol Untuk Butir
Soal Nomor 2 ............ ..................................................................

4.8

I02

Pola Jawaban Siswa Kelas Eksperimen Untuk Butir
Soal Nomor 3...................................................................................

4.9

104

Pola Jawaban Siswa Kelas Kontrol Untuk Butir
Soal Nomor 3..................................................................................

105

4.10 Pol a Jawaban Siswa Kelas Eksperimen Untuk Butir
Soal Nom or 4 ..... ...... .. .... ...... ...... ...... ..................... ......... ...... .. .........

I 07

4. I I Pola Jawaban Siswa Kelas Kontrol Untuk Butir
Soal Nomor 4 .. ............ ......... ...... .................. ... ...... ..................... ....

I 07

4.1 2 Pola Jawaban Siswa Kelas Eksperimen Untuk
Butir Soal Nomor 5 ........................................................................

I 09

4. I3 Pola Jawaban Siswa Kelas Kontrol Untuk Butir
Soal Nomor 5................................................................ ............

X

...... I I 0

DAFTAR LAMPIRAN

Hal am an
LAMPIRAN A
A. I Kisi-Kisi lnstrumen Tes Pemecahan Masalah...........................................

154

A.2 Pedoman Penskoran Penyelesaian Tes Pemecahan
Masalah......................................................................................................

155

A.3 Tes Pemecahan Masalah............................................................................

156

A.4 Kunci (Aitematit) Jawaban Tes Pemecahan Masalah...............................

160

LAMPIRAN 8
8 .1

Rencana Pelekasanaan Pembelajaran (RPP)
Pendekatan Matematika Realistik ............................................................ .

B.2 Rencana Pelekasanaan Pembelajaran (RPP)
Pendekatan Biasa............................................................... :......................

202

8.3 Lembar Aktivitas Siswa............................................................................

214

LAMPIRAN C
C. I Jadwal Kegiatan Penelitian........................................................................

246

C.2 Rincian Pelaksanaan Kegiatan Oi Sekolah 8udisatrya.............................

246

C.3 Rincian Pelaksanaan Kegiatan Oi Sekolah AI-Azhar...............................

247

C.4 Oaftar rekapitulasi akreditasi.....................................................................

248

LAMPIRAN 0
D. I Hasil Validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran..................................

250

0.2 Hasil Validasi LAS....................................................................................

256

0.3

263

Hasil Validasi Tes Pemecahan Masalah....................................................

XI

LAMPIRAN E

E. I

Perhitungan Validitas, Reliabilitas, Daya beda dan Tingkat Kesukaran
dengan Program Excel............ ....... ......... ... ............................ .. ...... ..... .. .....

268

E.2

Perhitungan Validitas, Reliabilitas dengan SPSS 17,00. ..................... ......

278

E.3

Deskripsi Hasil Pretest Kelas Eksperimen...............................................

279

E.4

Deskripsi Hasi l Pretest Kelas Kontrol.......................................................

282

E.5 Deskripsi Hasil Postest Kelas Eksperimen ................................ ..............

285

E.6

Deskripsi Hasil Postest Kelas Kontrol ......................................................

288

E.7

Deskripsi Hasil Gain Kelas Eksperimen ...................................................

291

E.8

Deskripsi Hasil Gain Kelas Kontrol..........................................................

294

E.9

Pengolahan data pretest Kemampuan pemecahan masalah siswa yang
memperoleh pembelajaran dengan pendekatan matematika realistik kelas
eksperimen ... ... ......... ...... ...... ............ .... .. ... ... ...... ....... .. ......... ...... ... ......... ....

297

E. I0 Pengolahan data pretest Kemampuan pemecahan masalah siswa yang
memperoleh pembelajaran dengan pendekatan biasa kelas kontrol .........

299

E. I I Pengolahan data postest Kemampuan pemecahan masalah siswa
yang memperoleh pembelajaran dengan pendekatan matematika realistik
kelas kontrol .....................................................................................

303

E. l2 Pengolahan data postest Kemampuan pemecahan masalah siswa
yang memperoleh pembelajaran dengan pendekatan biasa kelas kontrol... 305
E.l3 Pengolahan data gain Kemampuan pemecahan masalah siswa yang
memperoleh pembelajaran dengan pendekatan biasa kelas eksperimen.....

307

E.14 Pengolahan data gain Kemampuan pemecahan masalah siswa yang
memperoleh pembelajaran dengan pendekatan biasa kelas kontrol..........
E.I 5 Lembar Observasi Pengelolaan Pembelajaran.........................................

309
315

LAMPIRAN F

F.l

Dokumentasi Selama Penelitian ...............................................................

351

F.2

Riwayat Hidup Penulis...................................... ........................................

352

F.3

Surat-Surat.. ....................................................... ........................... .............

353

xii

BABI

PENDAHULUAN
l.l

Latar Belakang Masalah

Matematika merupakan pelajaran yang penting, banyak aktivitas yang
dilakukan manusia berhubungan dengan matematika, sebagaimana pendapat Niss
(Hadi, 2005) yang menyatakan bahwa:
Salah satu alasan utama diberikan matematika kepada siswa-siswa di
sekolah adalah untuk memberikan kepada individu pengetahuan yang
dapat membantu mereka mengatasi berbagai hal dalam kehidupan,
seperti pendidikan atau pekerjaan, kehiduapan pribadi, kehidupan
sosial, dan kehidupan sebagai warga Negara.
Hal senada diungkapkan oleh Ismail (2003: 15) yang menyatakan bahwa:

-

Matematika sebagai salah satu bidang studi, diberikannya pelajaran
matematika di setiap jenjang pendidikan dengan bobot yang kuat
menunjukkan bahwa salah satu bidang studi di sekolah kedudukan
pelajaran matematika di sekolah sangat penting.
Pentingnya pendidikan matematika tidak sejalan dengan kualitas pendidikan
matematika

yang

sesungguhnya.

Marpaung

(2004)

menyatakan

kualitas

pendidikan matematika Indonesia dalam skala Nasional masih rendah, begitu pula
Hadi (2005) walaupun sekolah-sekolah di tanah air sudah mempunyai pengalaman
cukup lama dalam menerapkan mata pelajaran matematika, ternyata hasil yang
dicapai masih jauh dari memuaskan.
Di antara kemampuan matematika s1swa yang sangat penting untuk
dikembangkan di kalangan siswa adalah kemampuan memecahkan masalah.
Sesuai dengan pendapat NCTM (2000) kemampuan pemecahan masalah
merupakan fokus dari pembelajaran matematika. Tidak saja kemampuan untuk

1

2

memecah.kan masalah menjadi alasan untuk mempelajari matematika, tetapi
karena kemampuan pemecahan masalah memberikan suatu konteks dimana
konsep-konsep dan kecakapan-kecakapan dapat dipelajari.
Menurut Soedjadi seperti dikutip Saragih (2007) tujuan pendidikan
matematika yang bersifat material adalah memberi tekanan pada penerapan
matematika serta kemampuan memecah.kan masalah, begitu pula Walle (2006:4)
menyatakan bahwa kemampuan pemecahan masalah harus dipandang sebagai
sarana siswa mengembangkan ide-ide matematik. Suryadi (2000) menyatakan
kemampuan pemecahan masalah merupakan kegiatan yang sangat penting dalam
pembelajaran matematika, hal senada juga dikemukakan Sagala (2009) bahwa
menerapkan pemecahan masalah dalam proses pembelajaran penting, karena
selain para siswa mencoba menjawab pertanyaan atau memecah.kan masalahmasalah mereka, mereka juga termotivasi untuk bekerja keras.
Hudojo

(2003)

menjelaskan

bahwa

mengajar

matematika

untuk

menyelesaikan masalah-masalah memungkinkan siswa menjadi lebih analitis di
dalam mengambil keputusan di dalam kehidupan, dengan perkataan lain, hila
siswa dilatih untuk menyelesaikan masalah maka siswa tersebut akan mampu
mengambil keputusan sebab siswa tersebut telah memiliki keterampilan tentang
bagaimana mengumpulkan informasi yang relevan, menganalisis informasi dan
menyadari betapa perlunya meneliti kembali hasil yang telah diperolehnya.
Pendapat Hudojo diperkuat oleh Jihad (2006) yang menyatakan bahwa
kemampuan pemecahan masalah merupakan salah satu bagian dari standar
kompetensi atau kemahiran matematika yang diharapkan setelah pembelajaran

3

siswa dituntut dapat menunjukkan kemampuan strategik untuk membuat atau
merumuskan, menafsirkan dan menyelesaikan model matematika dalam
pemecahan masalah.
Faktor lain yang perlu diperhatikan adalah sikap siswa. Menurut Sriyanto
(2004) pelajaran matematika di sekolah sering kali menjadi momok, siswa
mengganggap matematika pelajaran yang sulit, anggapan tersebut tidak terlepas
dari persepsi yang berkembang dalam masyarakat tentang matematika merupakan

ilmu yang abstrak, penuh dengan lambang-lambang dan rumus-rumus yang
membingungkan, yang muncul atas pengalaman kurang menyenangkan ketika
belajar matematika di sekolah. Akibatnya pelajaran matematika tidak dipandang
secara objektif lagi, Hal senada dikemukakan Fauzan (2001) mayoritas siswa
berpikir bahwa matematika pelajaran yang sulit disebabkan topik yang diajarkan
guru sangat jauh dari kehidupan sehari-hari. Begitu pula pendapat yang

dikemukan Zulkardi (2006) timbulnya sikap negatif siswa terhadap matematika
karena kebanyakan guru matematika mengajarkaan matematika dengan metode
yang tidak menarik, guru menerangkan dan siswa mencatat, menurutnya
pendekatan pengajaran matematika di Indonesia masih menggunakan pendekatan
trad_itional yang menekankan proses latihan, prosedural serta menggunakan rumus
dan algoritma sehingga siswa dilatih mengeijakan soal seperti

mesin.

Konsekuensinya adalah jika siswa diiberikan soal yang beda dengan soal latihan
mereka akan membuat kesalahan. Siswa tidak terbiasa memecahkan masalah yang
banyak di sekeliling mereka.

4

Selain itu juga aktivitas pembelajaran juga perlu diperhatikan, Sriyanto
(2006) menyatakan bahwa selama ini

aktivitas pembelajaran matematika di

sekolah Indonesia sejauh ini masih didominasi oleh pembelajaran konvensional
dengan paradigma guru mengajar. Siswa diposisikan sebagai obyek, siswa
dianggap tidak tahu atau belum tahu apa-apa, sementara guru memposisikan diri
sebagai yang mempunyai pengetahuan, otoritas tertinggi adalah guru. Materi
pembelajaran matematika diberikan dalam bentuk jadi, cara itu terbukti tidak
berhasil membuat siswa memahami dengan baik apa yang mereka pelajari.
Menurut Hadi (2010):
aktivitas pembelajaran matematika yang selama ini berlangsung di
sekolah temyata sangat jauh dari hakikat pendidikan yang
sesungguhnya, yaitu pendidikan yang menjadikan siswa sebagai
manusia yang memiliki kemampuan belajar untuk mengembangkan
potensi dirinya dan mengembangkan pengetahuan lebih lanjut untuk
kepentingan dirinya sendiri.
Dari uraian di atas, menunjukkan bahwa kemampuan pemecahan masalah
matematika merupakan faktor yang sangat penting bagi perkembangan kognitif
siswa dan mempengaruhi hasil belajar matematika siswa. Hasil belajar
matematika siswa SMP Al-Azhar Medan sampai saat ini masih belum
memperlihatkan hasil yang baik. Sebagai contoh terlihat dari jawaban siswa
tentang suatu soal yang mengukur kemampuan pemecahan masalah matematika
siswa di kelas VIII SMP Al-Azhar Medan kelas VIII C tahun pelajaran 2008/2009
sebagai berikut: Amir, Budi dan Citra memiliki uang yang sarna banyak.
Tentukan banyaknya uang Amir yang harus diberikan kepada Citra dan Budi
sehingga uang Budi menjadi Rp. 7000,00 lebih banyak dari uang Amir, sedangkan
uang Citra menjadi Rp. 2000 kurangnya dari uang Budi.

5

Dari 25 siswa, yang tidak menjawab sebanyak 16 orang, 9 orang lainnya
menjawab dengan memisalkan uang Amir, budi dan Citra dengan nominal rupiah
tertentu. Berikut sampel dari jawaban siswa dari 9 orang yang menjawab soal di
atas.
Uang Budi

: Uang Amir : Uang Citra

5000

5000

: 5000

Uang Budi = 8000 karena diberi Amir Rp 3000, Rp 8000 - Rp. 5000 = Rp.
3000.

·-

Uang Citra= Rp.6000 karena diberi Amir = Rp.l 000
Perbandingan uang Budi : Uang Amir : Uang Citra
8000

1000

:6000

Uang yang diberikan Amir ke Citra= Rp. l 000
Uang yang diberikan Amir ke Budi = Rp. 3000.
Dari jawaban siswa terlihat bahwa kemampuan pemecahan masalah siswa
rendah, siswa kurang memahami masalah, terlihat dari jawaban siswa yang
langsung pemisalan uang Budi, Amir dan Citra dengan Rp. 5000. Selain itu
rencana penyelesaian yang dilakukan siswa tidak terarah sehingga proses
perhitungan be_lum memperlihatkan jawaban yang benar. Siswa juga tidak
melakukan pemeriksaan atas jawaban akhir yang telah didapat, padahal jika hal
ini dilakukan
meungki

~an

bagi siswa untuk meninjau kembali jawaban yang

telah dibuat.
Soal berikut merupakan contoh kasus kemampuan pemecahan masalah siswa
yang serupa pada SMP Budysatria Medan pada kelas VIII B tahun pelajaran

6

-,

2008/2009. Dalam kegiatan praktikum Biologi, siswa kelas VIII A menggunakan
kelinci sebagai objek percobaan. Mereka perlu mengetahui berat hewan ini.
Pengukuran berat kelinci dilakukan dengan cara meletakkan kelinci dan 2 buah
anak timbangan 4 ons di satu lengan. Sedangkan lengan neraca yang lain diisi 3
buah anak timbangan 8 ons. Hal ini menyebabkan neraca dalam keadaan
setimbang. Tentukan berat kelinci tersebut dan jelaskan bagaimana caramu
menentukan berat kelinci itu.
Soal tersebut diberikan kepada 30 siswa, II orang di antaranya tidak
menjawab soal tersebut, 16 orang menjawab dengan jawaban yang salah dan 3
orang menjawab dengan benar. Berikut merupakan contohjawaban 16 siswa yang
salah.
Berat kelinci + 4 ons = 8 ons
Berat kelinci = 8 ons - 4 ons
Berat kelinci = 4 ons.
Darijawaban siswa terlihat bahwa siswa belum memahami masalah. Terlihat
dari siswa mengabaikan informasi pada lengan timbangan yang lain yaitu 3 buah
anak timbangan 8 kg, selain itu siswa belum dapat merencanakan penyelesaian,

tidak merubah inforynasi yang relevan dengan bahasa matematika sehingga
perhitungan yang dilakukan siswa tidak mengarah pada j awaban yang benar.
Pengecekan atas jawaban yang diperoleh diabaikan siswa. padahal jika siswa
melakukan hal ini memungkinkan siswa untuk meninjau kembali jawaban yang
telah diperolehnya.

7

Kasus di atas diperkuat Saragih seperti dikutip Saragih (2007) yang
menyatakan bahwa siswa kelas II SMP mengalami kusulitan untuk menjawab
pertanyaan berikut: Seorang petani membeli 12 kg pupuk urea seharga Rp. 4500.
Berapa rupiah uang yang diperlukan jika ia membeli sebanyak 72 kg?. Kondisi
senada juga teJjadi pada hasil tes standar no. 27 PPPG matematika Yogjakarta
tahun 2003 sebagai berikut: Jika dari kedua bola diketahui jari-jari bola besar 3
kali jari-jari bola kecil, maka dibandingkan dengan bola kecil. Volume bola besar
adalah .... Kali volume bola kecil. Dengan option jawaban a. 3, b. 6, c. 9, d. 27.
Dari 512 responden, hanya 17,00 % siswa yang menjawab benar D, 20,67%
menjawab C, dan 28, 339 % menjawab A.
Rendahnya hasil belajar matematika siswa tidak terlepas dari peran guru
dalam mengelola pembelajaran. Menurut Marpaung (2004) guru cenderung
memindahkan pengetahuan yang dimilki ke pikiran siswa, mementingkan hasil
dari pada proses, mengajarkan secara urut halaman per halaman tanpa membahas
keterkaitan antara konsep-konsep atau masalah. Hal yang sama dikemukakan oleh
Hadi (2010) yang menyatakan:
Beberapa hal yang menjadi ciri pembelajaran matematika di
Indonesia selama ini adalah pembelajaran berpusat pada guru. Guru
dengan menggunakan metode ceramah atau
menyampaikan pelaj~rn
ekspositori sementara para siswa mencatatnya pada buku catatan.
Guru dianggap berhasil apabila dapat mengelola kelas sedemikian
rupa sehingga siswa-siswa tertib dan tenang mengikuti pelajaran yang
disampaikan guru, pengajaran dianggap sebagai proses penyampaian
fakta-fakta kepada para siswa. Siswa dianggap berhasil dalam belajar
apabila manipu mengingat banyak fakta, dan mampu menyampaikan
kembali fakta-fakta tersebut kepada orang fain, atau menggunakannya
untuk menjawab soal-soal dalam ujian. Guru sendiri merasa belurn
mengajar kalau tidak menjelaskan materi pelajaran kepada para siswa.

8

Menyikapi

pennasalahan yang timbul

dalam

proses pembelajaran

matematika di sekolah, terutama yang berkaitan dengan pentingnya kemampuan
pemecahan masalah dan sikap siswa yang akhimya mengakibatkan rendahnya
basil belajar matematika. Perlu dicari solusi pendekatan pembelajaran yang dapat
mengakomodassi peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematika.
NCTM (Walle, 2006:6) menyarankan refonnasi pembelajaran matematika:
mengubah kelas dari sekedar kumpulan siswa menjadi komunitas
matematika, menjauhkan otoritas guru untuk memutuskan suatu
kebenaran, mementingkan pemahaman daripada hanya mengingat
prosedur. Mementingkan membuat dugaan, penemuan, pemecahan
masalah dan menjauhkan dari tekanan pada penemuanjawaban secara
mekanis, mengaitkan matematika ide-ide dan aplikassinya dan tidak
memperlakukan matematika sebagai kumpulan konsep dan prosedur
yang terasingkan.
Hal senada juga dikemukakan Saragih (2007) yang menyatakan merubah
paradigma mengajar menjadi paradigma belajar. Begitu pula pendapat Zarnroni
(Hadi, 201 0) tentang paradigma baru pendidikan matematika, ia meyatakan bahwa
paradigma baru pendidikan lebih menekankan pada peserta didik
sebagai manusia yang memiliki potensi untuk belajar dan
berkembang. Siswa harus aktif dalam pencarian dan pengembangan
pengetahuan. Kebenaran ilmu tidak terbatas pada apa yang
disampaikan oleh guru. Guru harus mengubah perannya, tidak lagi
sebagai pemegang otoritas tertinggi keilmuan dan indoktriner, tetapi
menjadi fasilitator yang membimbing siswa ke arah pembentukan
pengetahuan oleh diri mereka sendiri. Melalui paradigma baru
tersebut diharapkan di kdas siswa aktif dalam belajar, aktif
berdiskusi, berani menyampaikan gagasan dan menerima gagasan dari
orang lain, dan memiliki kepercayaan diri yang tinggi
Untuk merealisasikan refonnasi pembelajaran matematika seperti yang
dikemukakan di atas, menurut Saragih (2007) diperlukan suatu pengembangan
materi pembelajaran matematika yang dekat dengan kehidupan siswa, sesuai
dengan tahap berpikir siswa, serta metode evaluasi yang terintegrasi pada proses

9

pembelajaran yang tidak hanya berujung pada tes akhir. Pendekatan matematika
realistik (PMR) memiliki dua filosofi yaitu matematika dekat dengan anak-anak
dan relevan dengan situasi kehidupan setiap hari. Namun demikian kata 'realistis'
merujuk bukan hanya untuk koneksi dengan dunia nyata, tetapi juga mengacu
pada situasi masalah yang nyata dalam siswa pikiran. Filosofi kedua, gagasan
matematika sebagai aktivitas manusia, (Zulkardi, 2006). Dari filosofi PMR
tersebut jelas bahwa PMR merupakan salah satu pendekatan pembelajaran yang
sesuai dengan reformasi pembelajaran matematika yang diinginkan. Menurut
Zulkardi (2006) PMR adalah:
Pendekatan pengajaran yang bertitik tolak dari hal-hal yang real bagi
siswa, menekankan ketrampilan procees of doing mathematics,
berdiskusi dan berkolaborasi, berargumentasi dengan ternan sekelas
sehingga mereka dapat menemukan sendiri (student inventing sebagai
kebalikan dari teacher telling) dan pada akhimya menggunakan
matematika itu untuk menyelesaikan masalah baik secara individu
maupun kelompok. Pada pendekatan ini peran guru tak lebih dari
seorang fasilitator, moderator atau evaluator sementara siswa berfikir,
mengkomunikasikan reasoningnya, melatih nuansa demokrasi dengan
menghargai pendapat orang lain.
Pendapat tersebut diperkuat oleh Sugiman, dkk. (2009) yang menyatakan
bahwa prinsip dalam PMR adalah mendorong siswa untuk menggali berbagai
gagasan matematik dan mengkontruksi pengetahuannya sehingga mengaitkan
pemecahan masalah matematika siswa. Zulkardi (2006) menyatakan pada
pembelajaran dengan PMR siswa diajak mengeijakan soal-soal dengan
menggunakan langkah-langkah sendiri, siswa dapat menggunakan cara yang
ditemukan sendiri, yang bahkan sangat berbeda dengan cara yang dipakai oleh
buku atau oleh guru.

10

Beberapa penelitian telah menunjukkan dampak positif dari implementasi
PMR di sekolah. Menurut Turmudi seperti dikutip tim MK.PBM (200 I: 131)
pembelajaran matematika berdasarkan pendekatan realistik telah mengubah sikap
siswa menjadi lebih tertarik terhadap matematika, dan siswa pada umumnya
menyenangkan karena cara belajarnya berbeda dan biasanya, adanya pertanyaanpertanyaan tambahan menambah wawasan dan lebih mudah mempelajarinya
karena persoalannya menyangkut kehidupan sehari-hari. Saragih (2007) dalam
disertasinya menemukan bahwa kemampuan berpikir logis dan kemampuan
komunikasi matematika siswa SMP yang diajar dengan PMR temyata lebih baik
dibandingkan

siswa SMP yang diajar dengan cara biasa. Dernikian pula

kemampuan pemecahan masalah dan kemampuan pemahaman siswa kelas III
SDPN Setia budi UPI yang diajar dengan pendekatan matematika realistik secara
signifikan lebih baik daripada siswa yang diajar dengan pendekatan biasa (Haji,
2005)
Berdasarkan hal-hal tersebut, dirasakan perlu upaya mengungkap apakah
PMR dan pendekatan biasa memiliki perbedaan kontribusi terhadap kemampuan
pemecahan masalah matematika dan sikap siswa terhadap matematika. Hal itulah
yang mendorong dilakukan suatu

penlit~

yang memfokuskan dari pada

penerapan pendekatan matematika realistik terhadap kemampuan pemecahan
masalah matematika dan sikap siswa terhadap matematika siswa sekolah
menengah pertama.

11

1.2

ldentifikasi Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, dapat diidentifikasi beberapa
permasalahan dalam pembelajaran matematika yaitu sebagai berikut:
1.

Rendahnya basil belajar matematika siswa

2.

Rendahnya kemampuan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa

3.

Siswa tidak terbiasa melakukan proses penyelesaian kasus matematika
dengan berbagai cara

4.

Guru mengajar matematika dengan metode yang tidak menarik

5.

Aktivitas belajar matematika bersifat monoton

6.

Rendahnya minat belajar matematika

7.

Siswa memiliki sikap yang negatif terhadap matematika

Pembatasan Masalah

Sesuai dengan latar belakang masalah dan identifikasi masalah di atas, maka
perlu adanya pembatasan masalah agar lebih fokus. Peneliti meneliti tentang
peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematika, dan ragam pola
jawaban pendekatan pembelajaran dengan pendekatan matematika realistik dan
pendekatan biasa. Dilaksanakan pada kelas VII, pokok bahasan luas bangun datar
segi empat.

12

1.4

Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada Jatar belakang masalah, identifikasi masalah,
pembatasan masalah maka rumusan masalah yang dikemukakan pada penelitian
ini adalah:
I.

Apakah ada perbedaan peningkatan kemampuan pemecahan masalah antara
siswa yang pembelajarannya menggunakan pendekatan matematika realistik
dibandingkan siswa yang pembelajarannya menggunakan pendekatan biasa?

2.

Bagaimana pola jawabanlkinerja yang dibuat siswa dalam menyelesaikan
masalah pada masing-masing pembelajaran?

1.5

Tujuan Penelitian
Berdasarkan uraian Jatar belakang masalah, identifikasi dan rumusan

masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
I.

Untuk mengetahui perbedaan peningkatan kemampuan pemecahan masalah
siswa yang pembelajarannya menggunakan pendekatan matematika realistik
dengan pembelajaran yang menggunakan pendekatan biasa.

2.

Mengetahui pola jawabanlkinerja yang dibuat
masalah pada masing-masing pembelajaran.

si~a

dalam menyelesaikan

13

1.6

Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan menghasilkan temuan-temuan yang merupakan
masukan

berarti

bagi

pembaharuan

kegiatan

pembelajaran

yang

dapat

memperbaiki cara guru mengajar di kelas, khususnya dalam meningkatkan
kemampuan pemecahan masalah antara lain :
Secara Teoritis
1.

Memberikan

informasi

sejauh

perbedaan

peningkatan

kemampuan

pemecahan masalah matematika siswa yang mendapat pembelajaran dengan
pendekatan matematika realistik dengan siswa yang mendapat pembelajaran
dengan pendekatan biasa.
2. Menambah khasanah dalam mencari pendekatan pembelajaran yang tepat,
guna membantu meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa.
Secara Praktis
1.

Menjadi acuan bagi guru matematika tentang penerapan pembelajaran dengan
pendekatan matematika realistik sebagai altematif untuk meningkatkan
kemampuan pemecahan masalah.

2.

Bagi siswa, pembelajaran menggunakan pendekatan matematika realistik
diharapkan bisa mendorong siswa lebih siap dalam belajar matematika serta
dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah mereka.

14

1.7

Definisi Operasional

Untuk memperjelas variabel-variabel, agar tidak menimbulkan perbedaan
penafsiran terhadap rumusan masalah dalam penelitian ini, berikut diberikan
defmisi operasional:
1.

Kemampuan pemecahan masalah

matematika siswa adalah kemampuan

siswa menyelesaikan soal matematika yang tidak rutin ditinjau dari aspek: (a)
memaharni masalah,

(b) membuat rencana penyelesaian, (c) melakukan

penyelesaian masalah, (d) memeriksa kembali.
Pola jawabanlkinerja

adalah

banyaknya

siswa

menyelesaikan

soal

kemampuan pemecahan masalah berdasarkan masing-masing indikator
kemampuan pemecahan masalah.
3.

Pendekatan Matematika Realistik (PMR) adalah prosedur yang digunakan
dalam membahas bahan pelajaran matematika yang memiliki karakteristik
menggunakan konteks, menggunakan model, kontribusi siswa, kegiatan
interaktif, keterkaitan materi.
Pendekatan biasa adalah prosedur dalam pembelajaran matematika sebagai
berikut: menjelaskan materi pelajaran, siswa diberikan kesempatan bertanya,
siswa mengerjakan latihan, guru dan siswa membahas latihan.

I

145

BABV

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

5.1

Simpulan

Berdasarkan basil dan pembahasan pada bah IV dan temuan selama
pelaksanaan pembelajaran dengan pendekatan matematika realist&,
diperoleh beberapa kesimpulan yang merupakan jawaban atas pertanyaanpertanyaan

yang

diajukan

dalam

rumusan

masalah.

Kesimpulan-

kesimpulan tersebut adalah :
1. Terdapat perbedaan peningkatan pemecahan masalah siswa yang

memperoleh pembelajaran dengan pendekatan matematika realistik
dengan peningkatan pemecahan masalah siswa yang memperoleh
pembelajaran dengan pendekatan biasa. Peningkatan kemampuan
memahami masalah kelas eksperimen sebesar 0,51 dengan kategori
sedang, sedangkan kelas kontrol sebesar 0,28 dengan kategori rendah.
Peningkatan kemampuan merencanakan penyelesaian kelas eksperimen
sebesar 0,54 dengan kategori sedang, sedangkan kelas kontrol sebesar
0,33 dengan kategori sedang. Peningkatan kemampuan melakukan
perhitungan kelas eksperimen sebesar 0,47 dengan kategori sedang,
sedangkan kelas kontrol sebesar 0,28 dengan kategori r:endah.
Peningkatan kemampuan memeriksa kembali kelas eksperimen sebesar
0,44 dengan kategori sedang, sedangkan kelas kontrol sebesar 0,22
dengan kategori rendah.

MILIK PEftPUSTAKAAN

UN I \\tED

146

Peningkatan

keseluruhan

pemecahan

aspek

masalah

kelas

eksperimen sebesar 0,5 dengan kategori sedang, sedangkan kelas
kontrol sebesar 0,28 dengan kategori rendah. Pada kesimpulannya
adalah peningkatan pemecahan masalah siswa yang memperoleh
pendekatan matematika realistik lebih tinggi dibandingkan peningkatan
pemecahan masalah siswa yang pembelajarannya dengan pendekatan
biasa.
2. Pola jawaban siswa pada pembelajaran dengan pendekatan matematika
realistik memperoleh lebih baik dibandingkan dengan pola j awaban
siswa pada pembelajaran dengan pendekatan biasa.

5.2

Implikasi
Berdasarkan kesimpulan dari penelitian ini, adapun implikasinya

adalah terhadap pemilihan pendekatan pembelajaran oleh guru matematika.
Guru matematika di sekolah menengah pertama harus mempunyai cukup
pengetahuan

teoritis

maupun

keterampilan

dalam

memilih

pendekatan

pembelajaran yang menghadirkan masalah kontekstual, mampu mengubah siswa
menjadi lebih aktif, memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengkontruksi
pengetahuannya sendiri.
Implikasi lainnya yang perlu mendapat perhatian guru adalah dengan
pendekatan

matematika

realistik

pendapatnya. Diskusi dalam

siswa

menjadi

aktif

mengemukakan

kelompok yang terjadi menjadikan siswa yang

berkemampuan tinggi membantu siswa yang memiliki kemampuan rendah.
Diskusi antar kelompok menjadikan siswa lebih kritis dalam menanggapi hasil

147

pekerjaan dari kelompok lain serta dalam diskusi terjadi refleksi atas penyelesaian
yang telah dilakukan pada masing-masing kelompok.
Dalam menyelesaikan masalah kontekstual terdapat pola jawaban pada kelas
yang pembelajarannya menggunakan pendekatan matematika realistik lebih baik
dibandingkan kelas yang pembelajarannya menggunakan pendekatan biasa. Siswa
yang pembelajarannya menggunakan pendekatan matematika realistik lebih
terampil

dalam

menyelesaikan

masalah

dibandingkan

siswa

yang

pembelajarannya menggunakan pendekatan biasa.

5.3

Rekomendasi

Berdasarkan implikasi dari hasil penelitian, maka disampaikan
beberapa rekomendasi yang ditujukan kepada berbagai pihak yang
berkepentingan dengan hasil penelitian ini. Rekomendasi tersebut sebagai
berikut.
1. Kepada Guru
a.

dengan pendekatan matematika realistik merupakan
Pembl~arn

salah satu altematif bagi guru matematika dalam menyajikan
materi pelajaran matematika.
b.

Pembelajaran dengan pendekatan matematika realistik hendaknya
diterapkan pada materi yang esensial menyangkut benda-benda
yang real disekitar tempat belajar, agar siswa lebih cepat
memahami pelajaran yang sedang dipelajari.

c.

Dalam setiap pembelajaran guru sebaiknya menciptakan suasana
belajar

yang

memberi

kesempatan

kepada

siswa

untuk

148

mengungkapkan gagasan-gagasan matematika dalam bahasa dan
cara mereka sendiri, sehingga dalam belajar matematika siswa
menjadi berani beragumentasi, lebih percaya dan kreatif.
2. Kepada peneliti Lanjutan
Untuk penelitian lebih lanjut hendaknya penelitian ini dapat
dilengkapi dengan meneliti aspek lain secara terperinci yang belum
terjangkau dalam penelitian ini .

..

149

DAFTAR PUSTAKA
Akhmadan, W. 2010. Metode Pembelajaran Ekspositori, Latihan Praktik (Drill
and Practice), Penemuan dan Inkuiri. Universitas Sriwijaya.

Arikunto, S., 2006, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Penerbit Bumi Aksara,
Jakarta.
Armanto, D. 2001 . Alur Pembelajaran Perkalian dan Pembagian Dua Angka
dalam Pendidikan Matematika Realistik (PMR). Makalah. Disajikan pada
Seminar Nasional Pendidikan Matematika Realistik di Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta tanggall4- 15 November 2001.
Badan Akreditasi Provinsi Sumatera Utara. 2010. http: //www.bansm .or. id!prll\i nsi 1sumatcra-utara!