PENGARUH VARIASI PENAMBAHAN SERBUK KAYU MERANTI TERHADAP KUAT TEKAN BETON PADA UMUR BETON 28 HARI.

(1)

PENGARUH VARIASI PENAMBAHAN SERBUK KAYU

MERANTI TERHADAP KUAT TEKAN BETON PADA UMUR

BETON 28 HARI

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu dari Syarat untuk Menyelesaikan Program Studi D-3 Teknik Sipil Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan dan

Mencapai Gelar Ahli Madya

Oleh:

SOLA FIDE PUTRI SITOMPUL

NIM: 5133210035

PROGRAM STUDI D-3 TEKNIK SIPIL

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2016


(2)

ABSTRAK

Tugas Akhir ini bertujuan untuk mengetahui bertambah atau tidaknya nilai kuat tekan beton apabila dilakukan penambahan serbuk kayu dan abu sekam padi pada beton normal. Beton adalah campuran yang terdiri atas material-material seperti agregat kasar, agregat halus, semen dan ditambah dengan air. Agregat kasar merupakan batu pecah seperti kerikil. Agregat halus contohnya pasir.

Semen berfungsi untuk mengikat atau sebagai perekat material-material. Dan air berfungsi untuk membantu proses hidrolisis semen. Semen merupakan elemen pokok pada beton. Namun, penelitian kali ini diharapkan adanya penambahan atau alternatif lain untuk semen dapat mengurangi proporsi penggunaan semen pada beton tanpa mengurangi kuat tekan rencana.

Pada penelitian ini, penambahan yang dilakukan yaitu dengan menggunakan serbuk kayu meranti. Serbuk kayu meranti diperoleh dari kilang padi SUBUR JAYA di Jl. Alfalah No. 30 (Jl. Benteng Huraba) Medan. Metode pengujian beton pada penelitian ini yaitu pembuatan beton normal dengan 3 benda uji dan pencampuran beton normal dengan serbuk kayu dengan persentase 3%, 6%, dan 9% dengan 9 benda uji. Kemudian dilakukan perendaman dengan umur beton 28 hari. Setelah 28 hari dilakukan uji kuat tekan.

Hasil pengujian yang diperoleh pada penelitian kali ini adalah dimana beton normal memiliki nilai kuat tekan sebesar 32,08 Mpa. Pada komposisi campuran beton dengan serbuk kayu meranti dengan presentase 3% sebesar 26,92 Mpa, 6% sebesar 15,98 Mpa dan 9% sebesar 22,03 MPa. Dasar-dasar teknik penyusunan sebagai pedoman dalam mengambil dan menghitung data diperoleh dari buku-buku yang mendukung penelitian ini.


(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur diucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat, karunia dan penyertaanNya, sehingga penyusunan tugas akhir ini dapat diselesaikan dengan baik.

Adapun judul Tugas akhir ini adalah PENGARUH VARIASI PENAMBAHAN SERBUK KAYU MERANTI TERHADAP KUAT TEKAN BETON PADA UMUR BETON 28 HARI. Tugas akhir ini merupakan syarat untuk menyelesaikan Program Studi Teknik Sipil D-3 untuk memperoleh gelar Ahli Madya di Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

Terwujudnya tugas akhir ini tidak terlepas dari bantuan dan bimbingan serta dorongan dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu ucapan terima kasih yang tidak terhingga:

1. Bambang Hadibroto, S.T., M.T., M.Si. selaku dosen pembimbing tugas akhir yang telah banyak membantu, mengarahkan, membimbing dan memberi dorongan sampai tugas akhir ini terwujud.

2. Drs. Sorgang Siagian, M.Pd., selaku dosen penasehat akademik yang telah membimbing, motivasi penulis sehingga dapat menyelesaikan studi di Jurusan Teknik Bangunan Program Studi D-3 Teknik Sipil Universitas Negeri Medan.


(4)

4. Drs. Asri Lubis, ST, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan Universitas Negeri Medan.

5. Irma Novrianty Nasution , ST. M.Ds, selaku Ketua Prodi Teknik Sipil Universitas Negeri Medan.

6. Seluruh staff pengajar dan tata usaha di lingkungan Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan Universitas Negeri Medan.

7. Teristimewa kepada Orang Tua saya Ayahanda N. Sitompul dan Ibu saya P. Hutapea yang telah memberikan nasehat, dana, dan senantiasa memberikan motivasi serta dorongan.

8. Adikku tercinta, Toni Syahputra Sitompul yang selalu senantiasa mendukung, membantu, mengarahkan dan memotivasi.

9. Buat teman seperjuangan dalam penelitian ini hingga selesai: Noni Anggriani, Julianti Siregar, Horas Situmorang, Ilmil Munawarah Siagian, Evi Dwi Banchin. Terimakasih atas dukungannya.

10. Buat teman sipil 2013: Agnes A. Sinambela, Desy grasella Sinaga, Miranda Sitepu, Nikita Sibarani, Rosinta Sinaga, Novelina Cerelia Panjaitan, yang telah banyak mendukung dan memotivasi saya dan memberi nasehat saya.


(5)

Sangat disadari bahwa Tugas akhir ini masih belum sempurna sehingga kritik dan saran sangat diharapkan. Semoga kajian ini dapat bermanfaat bagi para pembaca atau siapa saja yang tertarik dalam perumahan dan limbah serta lingkungan.

Medan, Agustus 2016

Penyusun


(6)

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL………...… i

HALAMAN JUDUL………... ii

LEMBAR PERSETUJUAN………... iii

LEMBAR PENGESAHAN………..... iv

ABSTRAK………...v

KATA PENGANTAR……….….vi

DAFTAR ISI………..…ix

DAFTAR TABEL………....xi

DAFTAR GAMBAR………..xii

DAFTAR LAMPIRAN……….xiii

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 4

1.3 Rumusan Masalah ... 5

1.4 Pembatasan Masalah ... 5

1.5 Tujuan Penelitian ... 6

1.6 Manfaat penelitian... 7

1.7 Metodologi Penelitian ... 7

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu……… 8


(7)

2.2 Beton ... 11

2.3 Bahan Tambah ... 23

2.4 Faktor Air Semen ... 26

2.5 Uji Kuat Tekan ... 27

BAB III. METODE PENELITIAN 3.1 Peralatan ... 29

3.2 Pemeriksaan Material... 29

3.3 Metode Penelitian... 43

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pemeriksaan agregat... 47

4.2 Rencana Campuran Beton... 47

4.3 Pembuatan Benda Uji... 48

4.4 Slump Test ... 49

4.5 Pengujian Kuat Tekan ... 50

4.6. Pembahasan... 51

BAB V. PENUTUP 5.1 Kesimpulan ... 53

5.2 Saran... 54

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(8)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1Hasil Uji Kuat Desak Beton Siswadi………..……….8

Tabel 2.2 Hasil Uji Kuat Tekan dan Daya Serap Air Penelitian Widari…...….…...10

Tabel 2.3 Batasan Gradasi untuk Agregat Halus……...………..…...18

Tabel 2.4 Susunan Besar Butiran Agregat Kasar (ASTM, 1991).………….……….21

Tabel 2.5 Chemicals Components of Rice Husk Ash………...26

Tabel 4.1 HasilPengujian Nilai Slump………...50


(9)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.1.Tahapan singkat penelitian yang dilaksanakan……….7

Gambar 4.1Pengaruh Variasi Penambahan Serbuk Kayu Meranti Terhadap Kuat TekanBeton Pada Umur Beton 28 Hari………..52


(10)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dalam teknik sipil, beton digunakan untuk bangunan pondasi, kolom, balok, dan pelat. Beton juga digunakan dalam teknik sipil transportasi untuk pekerjaan

rigid pavement (lapis keras permukaan yang kaku), saluran samping,

gorong-gorong, dan pekerjaan lainnya. Jadi, beton hampir digunakan dalam semua aspek ilmu teknik sipil. Artinya, semua struktur dalam teknik sipil akan menggunakan beton, minimal dalam pekerjaan pondasi. Semakin meluasnya penggunaan beton dan makin maraknya pembangunan menunjukkan juga semakin banyak kebutuhan beton di masa yang akan datang, sehingga mempengaruhi perkembangan teknologi beton dimana akan menuntut inovasi – inovasi baru mengenai beton itu sendiri. Kebutuhan akan penggunaan beton semakin hari semakin meningkat. Hal ini sejalan dengan meningkatnya populasi penduduk tiap tahunnya. Dengan demikian kebutuhan akan bahan baku pembuatan beton seperti agregat kasar, agregat halus, semen, air serta bahan tambahan lainnya akan meningkat pula. Namun bahan baku yang selama ini diperoleh dari alam cenderung menurun.

Pada penelitian ini, limbah kayu dimanfaatkan untuk mengurangi proporsi agregat halus yang digunakan pada campuran beton. Dimana komposisi beton normal seperti pasir merupakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui yang akan habis jika diambil secara terus – menerus. Dalam penelitian ini, peneliti


(11)

2

mencampur bahan beton dengan serbuk kayu meranti yang dapat digunakan sebagai agregat halus. Industri penggergajian kayu SUBUR JAYA yang berada di Alfalah No. 30 (Jl. Benteng Huraba) Medan merupakan industri yang bergerak dalam bidang pengelolaan kayu. Adapun produk yang dihasilkan berupa lemari, pintu, jendela, kusen, dll. Komponen limbah dari industri ini adalah kayu yang tersisa akibat proses penggergajian yang menurut bentuknya berupa serbuk gergaji selain sedetan dan potongan kayu. Serbuk gergaji kayu merupakan limbah industri kayu yang ternyata dapat digunakan sebagai zat penyerap. Dimana proses kimianya adalah sebagai berikut :

C6H11O6 [C6H11O5] n C6H11O5 + CaO CaCO3 + CO2 + H2O (selulosa) (larutan kapur) (kalsium karbonat)

Serbuk kayu yang digunakan dalam penelitian ini adalah kayu jenis meranti. Dilihat dari reaksi di atas bahwa serbuk gergaji yang banyak mengandung selulosa setelah direndam dengan larutan kapur 5% selama ± 24 jam akan membentuk kalsium karbonat sebagai zat perekat (tobermorite) yang apabila

bereaksi dengan semen akan semakin merekatkan butir-butir agregat sehingga terbentuk massa yang kompak dan padat (Nurmawati, 2006)

Berdasarkan latar belakang diatas, penulis ingin melakukan penelitian campuran beton dengan menggunakan zat tambah ini dengan mengambil judul “Pengaruh Variasi Penambahan Serbuk Kayu Meranti terhadap Kuat Tekan Beton Pada Umur Beton 28 Hari”.


(12)

3

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, maka masalah yang dapat di identifikasi peneliti adalah sebagai berikut :

1. Semen merupakan bahan penyusun beton yang sangat penting, namun alangkah baiknya jika semen bisa diperoleh dari bahan lain. Oleh karena itu dibutuhkan alternatif lain untuk mengurangi proporsi penggunaan semen pada beton. Dalam penelitian kali ini serbuk kayu berperan sebagai bahan untuk mengurangi proporsi semen. Serbuk kayu yang diambil adalah dari jenis meranti.

2. Serbuk kayu banyak dihasilkan oleh pengrajin kayu dan menjadi limbah yang tidak dimanfaatkan. Maka, peneliti mencoba untuk memanfaatkan serbuk kayu sebagai bahan untuk mengurangi proporsi semen. Dalam hal ini serbuk yang digunakan adalah serbuk kayu meranti.

3. Pengujian kuat tekan beton dengan campuran serbuk kayu belum banyak dilakukan.

1.3. Rumusan Masalah

Ada dua rumusan masalah yang saya dapatkan yaitu sebagai berikut :

1. Bagaimanakah pengaruh variasi penambahan serbuk kayu meranti terhadap nilai kuat tekan beton pada umur beton 28 hari?

2. Apakah dengan persentase serbuk kayu meranti yang direncanakan mendapatkan campuran beton yang sesuai dengan kuat tekan yang direncanakan?


(13)

4

3. Apakah serbuk kayu meranti sudah dapat digunakan sebagai alternatif lain untuk mengurangi proporsi penggunaan semen pada beton?

1.4. Tujuan Penelitian

Dari rumusan masalah diatas, tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui pengaruh variasi penambahan serbuk kayu meranti terhadap nilai kuat tekan beton pada umur beton 28 hari.

2. Untuk mengetahui tercapai atau tidaknya kuat tekan beton yang direncanakan.

3. Untuk mengetahui layak atau tidaknya serbuk kayu meranti sebagai alternatif semen pada beton.

1.5 Batasan Masalah

Agar penelitian ini menjadi lebih sederhana, tetapi memenuhi persyaratan teknis maka perlu diambil beberapa batasan masalah sebagai berikut :

1. Pengujian mengenai berat je nis dan keadaan SSD serbuk kayu tidak dilakukan.

2. Proses hidrasi dan reaksi kimia yang terjadi pada campuran diabaikan. 3. FAS (faktor air semen) ditetapkan sebesar 0,50.

4. Serbuk kayu yang digunakan adalah meranti.


(14)

5

6. Metode perancangan beton (mix design) menggunakan metode Standar Nasional Indonesia (SK. SNI 03 - 2834 - 2002).

7. Pengujian kuat tekan beton dilakukan pada umur 28 hari dan jumlah sampel 3 buah pada masing masing variasi.

8. Persentase serbuk kayu yang digunakan adalah 3%, 6%, 9%. Persentase yang demikian dibuat oleh penulis sendiri dengan meninjau persentase berat semen pada campuran beton yang sudah direncanakan.

9. Kuat tekan f`c 30 Mpa. Penentuan kuat tekan ini didasarkan pada kuat tekan yang umum digunakan. Misalnya, pada pelat lantai.

I.6. Manfaat penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Memberikan informasi tentang perbandingan kualitas kuat tekan beton normal dengan beton yang memakai bahan penambah dalam hal ini adalah serbuk kayu meranti dengan komposisi yang telah ditentukan.

2. Sebagai sumbangan informasi dan pengetahuan bagi semua pihak terutama yang berhubungan dengan penelitian beton yang menggunakan serbuk kayu meranti dan juga menemukan solusi agar mendapatkan penggunaan beton yang lebih ramah lingkungan dan memenuhi kuat tekan rencana.

3. Sebagai bahan rekomendasi tentang layak atau tidaknya serbuk kayu meranti digunakan sebagai pengganti semen dalam pembuatan beton.


(15)

6

I.7. Metodologi penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian tugas akhir ini adalah kajian eksperimental di Laboratorium Beton Teknik Sipil Universitas Negeri Medan. Adapun tahap - tahap pelaksanaan penelitian sebagai berikut :

1. Penyediaan bahan penyusun beton : Semen, Pasir, Kerikil, Faktor air semen dan Bahan tambah (Serbuk kayu)

2. Pemeriksaan bahan penyusun beton.

1) Analisa ayakan agregat kasar dan agregat halus.

a) Fraksi agregat kasar yang digunakan adalah kerikil yang lolos ayakan 38,1 mm tertahan di ayakan no. 4 (4,75 mm)

b) Fraksi agregat halus yang digunakan adalah pasir yang lolos ayakan no.4 (4,75 mm) tertahan di ayakan no. 100 (0,15 mm)

2) Pemeriksaan berat jenis dan absorbsi agregat halus dan agregat kasar. 3) Pemeriksaan kadar air pada agregat halus, agregat kasar dan serbuk kayu. 4) Pemeriksaan berat isi pada agregat halus, agregat kasar, abu sekam dan

serbuk kayu.

5) Pemeriksaan kadar lumpur (pencucian agregat kasar dan halus lewat ayakan no.200).

6) Pemeriksaan kandungan organik (colorimetric test) pada agregat halus.

3. Mix design (perancangan campuran).

4. Penimbangan/penakaran bahan penyusun beton berdasarkan uji karakteristik f’c 30 Mpa.


(16)

7

6. Pengujian kuat tekan beton menggunakan benda uji kubus.

7. Bagan proses penelitian beton dengan penambahan serbuk kayu meranti:

Gambar 1.1. Tahapan singkat penelitian yang dilaksanakan Studi Literatur

Persiapan Laboratorium

Pengujian Dasar (Agregat Halus) Pengujian Dasar (Agregat Kasar) - Analisa Saringan - Analisa Saringan

- Berat Jenis - Berat Jenis - Kadar Air - Kadar air

- Kadar Lumpur/Organik - Kadar Lumpur/Organik - Berat Isi - Berat Isi

Job Mix Design

Beton Normal

Beton Normal + Serbuk Kayu

Meranti 3%

Beton Normal + Serbuk Kayu

Meranti 6%

Beton Normal + Serbuk Kayu

Meranti 9%

Perendaman Benda Uji selama 28 hari

Pembahasan dan Konsultasi Laporan Akhir

Laporan Akhir/Hasil Penelitian Uji Kuat Tekan Beton


(17)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil dan pembahasan pada bab sebelumnya, dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai simpulan akhir dari penelitian ini dan saran yang bermanfaat untuk penelitian selanjutnya dikemudian hari.

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian ini adalah dengan melihat hasil uji kuat tekan yaitu sebagai berikut:

a. Kuat tekan beton rata-rata pada beton normal dari 3 benda uji pada factor air semen 0,5 adalah 32,08 MPa. Kuat tekan beton dengan penambahan 3% serbuk kayu sebesar 26,92 MPa, 6% serbuk kayu sebesar 15,98 MPa dan 9% serbuk kayu sebesar 22,03 MPa.. Berdasarkan data yang sudah ada, dapat disimpulkan bahwa beton dengan penambahan serbuk kayu meranti terhadap nilai kuat tekan beton pada umur 28 hari menurun.

b. Komposisi untuk serbuk kayu belum dapat mencapai nilai kuat tekan rencana. Hal ini disebabkan karena kuat tekan beton dengan menggunakan serbuk kayu menurun, namun apabila beton normal tercapai.

c. Serbuk kayu pada penelitian kali ini, belum bisa menjadi alternatif untuk proporsi campuran pada agregat halus, karena nilai kuat tekan yang dihasilkan belum mencapai nilai kuat tekan rencana.


(18)

70

5.2 Saran

Penelitian ini perlu dilanjutkan. Namun, dengan memperhatikan beberapa saran sebagai berikut :

a. Untuk penelitian selanjutnya, disarankan untuk mencoba memakai bahan tambah yang lain.

b. Pada komposisi campuran, disarankan untuk melakukan penelitian dengan komposisi campuran yang lebih variasi demi mendapatkan nilai yang optimal.


(19)

DAFTAR PUSTAKA

Antoni dan Paul Nugraha. 2007.Teknologi Beton.Yogyakarta: ANDI.

Astuti, E.D. et al, Semen Portland Pozzolan, Paket C Perencanaan, Pengembangan dan Pengendalian Pekerjaan Beton, UK Petra, 23 Sept- 5 Okt 1991.

Daryanto. 1994.Pengetahuan Teknik Bangunan. Jakarta: Rineka Cipta.

Dipohusodo, I. 1996. Manajemen Proyek dan Konstruksi. Yogyakarta: Kanisius.

Nurmawati, I. (2006). Pemanfaatan Limbah Industri Penggergajian Kayu Sebagai Bahan Substitusi Pembuatan Paving Block. Skripsi Mahasiswa FT Universitas Negeri Semarang: tidak diterbitkan.

Moncrief., R.W. 1983.Struktur dan Sifat Serat-Serat. Jakarta: Djambatan. Mulyono, T. 2002. Kinerja Kuat Geser Beton dengan Bahan Tambah Serat

Nylon, Jurnal Rekayasa dan Teknologi, Reviu Teknik. Vol.1.No.1. Jakarta. April, 2002. Pp. 24-31.

Mulyono, T. 2003.Teknologi Beton.Yogyakarta: ANDI.

Santoso, A., Astuti, E.D.,Jenis Semen dan Penggunaannya untuk Beton, Seminar Teknologi Beton dalam Rangka Menyambut PBI 1988, 21 Agustus 1986. Setiawan, G.A. (2015). Pengaruh Penambahan Serbuk Marmer dan Abu

Sekam Padi Terhadap Pasta Semen. Skripsi Mahasiswa FT Universitas Jember: tidak diterbitkan.

Siswadi, dkk. 2007.Pengaruh Penambahan Serbuk Kayu Sisa Penggergajian Terhadap Kuat Desak Beton. Jurnal Teknik Sipil. Vol.7.No.2. Yogyakarta. Pebruari, 2007. Pp. 144-151 .

Yanita, dkk. 2015. Pemanfaatan Bahan Limbah untuk Campuran Bahan Plesteran (Utilization of Waste Materials for Cement Mortar Mixture). Jurnal IPTEK. Vol.1.No.1. Tangerang. April, 2015. Pp. 18-27.

Widari, dkk. 2015. Pengaruh Penggunaan Abu Serbuk Kayu Terhadap Kuat Tekan Dan Daya Serap Air Pada Paving Block. Teras Jurnal. Vol.5.No.1. Aceh. Maret, 2015. Pp. 51-58.

Winter, G. 1993. Perencanaan Struktur Beton Bertulang. Jakarta: Pradnya Paramita.


(1)

5

6. Metode perancangan beton (mix design) menggunakan metode Standar Nasional Indonesia (SK. SNI 03 - 2834 - 2002).

7. Pengujian kuat tekan beton dilakukan pada umur 28 hari dan jumlah sampel 3 buah pada masing masing variasi.

8. Persentase serbuk kayu yang digunakan adalah 3%, 6%, 9%. Persentase yang demikian dibuat oleh penulis sendiri dengan meninjau persentase berat semen pada campuran beton yang sudah direncanakan.

9. Kuat tekan f`c 30 Mpa. Penentuan kuat tekan ini didasarkan pada kuat tekan yang umum digunakan. Misalnya, pada pelat lantai.

I.6. Manfaat penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Memberikan informasi tentang perbandingan kualitas kuat tekan beton normal dengan beton yang memakai bahan penambah dalam hal ini adalah serbuk kayu meranti dengan komposisi yang telah ditentukan.

2. Sebagai sumbangan informasi dan pengetahuan bagi semua pihak terutama yang berhubungan dengan penelitian beton yang menggunakan serbuk kayu meranti dan juga menemukan solusi agar mendapatkan penggunaan beton yang lebih ramah lingkungan dan memenuhi kuat tekan rencana.

3. Sebagai bahan rekomendasi tentang layak atau tidaknya serbuk kayu meranti digunakan sebagai pengganti semen dalam pembuatan beton.


(2)

I.7. Metodologi penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian tugas akhir ini adalah kajian eksperimental di Laboratorium Beton Teknik Sipil Universitas Negeri Medan. Adapun tahap - tahap pelaksanaan penelitian sebagai berikut :

1. Penyediaan bahan penyusun beton : Semen, Pasir, Kerikil, Faktor air semen dan Bahan tambah (Serbuk kayu)

2. Pemeriksaan bahan penyusun beton.

1) Analisa ayakan agregat kasar dan agregat halus.

a) Fraksi agregat kasar yang digunakan adalah kerikil yang lolos ayakan 38,1 mm tertahan di ayakan no. 4 (4,75 mm)

b) Fraksi agregat halus yang digunakan adalah pasir yang lolos ayakan no.4 (4,75 mm) tertahan di ayakan no. 100 (0,15 mm)

2) Pemeriksaan berat jenis dan absorbsi agregat halus dan agregat kasar. 3) Pemeriksaan kadar air pada agregat halus, agregat kasar dan serbuk kayu. 4) Pemeriksaan berat isi pada agregat halus, agregat kasar, abu sekam dan

serbuk kayu.

5) Pemeriksaan kadar lumpur (pencucian agregat kasar dan halus lewat ayakan no.200).

6) Pemeriksaan kandungan organik (colorimetric test) pada agregat halus. 3. Mix design (perancangan campuran).

4. Penimbangan/penakaran bahan penyusun beton berdasarkan uji karakteristik

f’c 30 Mpa.


(3)

7

6. Pengujian kuat tekan beton menggunakan benda uji kubus.

7. Bagan proses penelitian beton dengan penambahan serbuk kayu meranti:

Gambar 1.1. Tahapan singkat penelitian yang dilaksanakan Studi Literatur

Persiapan Laboratorium

Pengujian Dasar (Agregat Halus) Pengujian Dasar (Agregat Kasar)

- Analisa Saringan - Analisa Saringan

- Berat Jenis - Berat Jenis

- Kadar Air - Kadar air

- Kadar Lumpur/Organik - Kadar Lumpur/Organik

- Berat Isi - Berat Isi

Job Mix Design

Beton Normal

Beton Normal + Serbuk Kayu

Meranti 3%

Beton Normal + Serbuk Kayu

Meranti 6%

Beton Normal + Serbuk Kayu

Meranti 9%

Perendaman Benda Uji selama 28 hari

Pembahasan dan Konsultasi Laporan Akhir

Laporan Akhir/Hasil Penelitian Uji Kuat Tekan Beton


(4)

69

Berdasarkan hasil dan pembahasan pada bab sebelumnya, dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai simpulan akhir dari penelitian ini dan saran yang bermanfaat untuk penelitian selanjutnya dikemudian hari.

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian ini adalah dengan melihat hasil uji kuat tekan yaitu sebagai berikut:

a. Kuat tekan beton rata-rata pada beton normal dari 3 benda uji pada factor air semen 0,5 adalah 32,08 MPa. Kuat tekan beton dengan penambahan 3% serbuk kayu sebesar 26,92 MPa, 6% serbuk kayu sebesar 15,98 MPa dan 9% serbuk kayu sebesar 22,03 MPa.. Berdasarkan data yang sudah ada, dapat disimpulkan bahwa beton dengan penambahan serbuk kayu meranti terhadap nilai kuat tekan beton pada umur 28 hari menurun.

b. Komposisi untuk serbuk kayu belum dapat mencapai nilai kuat tekan rencana. Hal ini disebabkan karena kuat tekan beton dengan menggunakan serbuk kayu menurun, namun apabila beton normal tercapai.

c. Serbuk kayu pada penelitian kali ini, belum bisa menjadi alternatif untuk proporsi campuran pada agregat halus, karena nilai kuat tekan yang dihasilkan belum mencapai nilai kuat tekan rencana.


(5)

70

5.2 Saran

Penelitian ini perlu dilanjutkan. Namun, dengan memperhatikan beberapa saran sebagai berikut :

a. Untuk penelitian selanjutnya, disarankan untuk mencoba memakai bahan tambah yang lain.

b. Pada komposisi campuran, disarankan untuk melakukan penelitian dengan komposisi campuran yang lebih variasi demi mendapatkan nilai yang optimal.


(6)

Antoni dan Paul Nugraha. 2007.Teknologi Beton.Yogyakarta: ANDI.

Astuti, E.D. et al, Semen Portland Pozzolan, Paket C Perencanaan, Pengembangan dan Pengendalian Pekerjaan Beton, UK Petra, 23 Sept- 5 Okt 1991.

Daryanto. 1994.Pengetahuan Teknik Bangunan. Jakarta: Rineka Cipta.

Dipohusodo, I. 1996. Manajemen Proyek dan Konstruksi. Yogyakarta: Kanisius.

Nurmawati, I. (2006). Pemanfaatan Limbah Industri Penggergajian Kayu Sebagai Bahan Substitusi Pembuatan Paving Block. Skripsi Mahasiswa FT Universitas Negeri Semarang: tidak diterbitkan.

Moncrief., R.W. 1983.Struktur dan Sifat Serat-Serat. Jakarta: Djambatan. Mulyono, T. 2002. Kinerja Kuat Geser Beton dengan Bahan Tambah Serat

Nylon, Jurnal Rekayasa dan Teknologi, Reviu Teknik. Vol.1.No.1. Jakarta. April, 2002. Pp. 24-31.

Mulyono, T. 2003.Teknologi Beton.Yogyakarta: ANDI.

Santoso, A., Astuti, E.D.,Jenis Semen dan Penggunaannya untuk Beton, Seminar Teknologi Beton dalam Rangka Menyambut PBI 1988, 21 Agustus 1986. Setiawan, G.A. (2015). Pengaruh Penambahan Serbuk Marmer dan Abu

Sekam Padi Terhadap Pasta Semen. Skripsi Mahasiswa FT Universitas Jember: tidak diterbitkan.

Siswadi, dkk. 2007.Pengaruh Penambahan Serbuk Kayu Sisa Penggergajian Terhadap Kuat Desak Beton. Jurnal Teknik Sipil. Vol.7.No.2. Yogyakarta. Pebruari, 2007. Pp. 144-151 .

Yanita, dkk. 2015. Pemanfaatan Bahan Limbah untuk Campuran Bahan Plesteran (Utilization of Waste Materials for Cement Mortar Mixture). Jurnal IPTEK. Vol.1.No.1. Tangerang. April, 2015. Pp. 18-27.

Widari, dkk. 2015. Pengaruh Penggunaan Abu Serbuk Kayu Terhadap Kuat Tekan Dan Daya Serap Air Pada Paving Block. Teras Jurnal. Vol.5.No.1. Aceh. Maret, 2015. Pp. 51-58.

Winter, G. 1993. Perencanaan Struktur Beton Bertulang. Jakarta: Pradnya Paramita.