TINDAK TUTUR EKSPRESIF WACANA NARASI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 KARTASURA BERDASARKAN PENGALAMAN PRIBADI Tindak Tutur Ekspresif Wacana Narasi Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Kartasura Berdasarkan Pengalaman Pribadi.

TINDAK TUTUR EKSPRESIF WACANA NARASI SISWA KELAS VII SMP
NEGERI 2 KARTASURA BERDASARKAN PENGALAMAN PRIBADI

Naskah Publikasi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada
Program Studi Bahasa Indonesia.

Oleh:
FEBRYANTI TITIS UTAMI
A310120264

PROGRAM STUDI BAHASA INDONESIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2016

TINDAK TUTUR EKSPRESIF WACANA NARASI SISWA KELAS VII
SMP NEGERI 2 KARTASURA BERDASARKAN PENGALAMAN
PRIBADI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
ABSTRAK
Penelitian ini memiliki dua tujuan. 1) Mendeskripsikan bentuk tindak tutur

ekspresif dalam wacana narasi yang ditulis oleh siswa kelas VII SMPN 2 Kartasura.
2) Mendeskripsikan maksud tindak tutur ekspresif dalam wacana narasi yang ditulis
oleh siswa kelas VII SMPN 2 Kartasura. Metode penelitian yang digunakan ialah
Metode Agih dengan teknik dasar BUL. Hasil penelitian yang terdapat pada
karangan siswa kelas VII SMPN 2 Kartasura telah terkumpul sebanyak 25 tugas
siswa. Berdasarkan hasil analisis dari data yang ada, ditemukan beberapa macam
ekspresi. Ekspresi yang digunakan pada karangan siswa yaitu berupa ekspresi sedih,
ekspresi bahagia, kesulitan dan ekspresi kecewa. Penelitian menemukan 18 ekspresi
senang, 5 ekspresi sedih, 1 ekspresi kesulitan dan 1 ekspresi kecewa.
Kata kunci : tindak tutur, ekspresif, narasi

ABSTRACT

This research has two aims, 1) Describe the form of expressive speech act in
the narrative discourse written by students of seventh grade of SMPN 2 Kartasura
and 2) Describe the meaning of expressive speech act written by students of seventh
grade of SMPN 2 Kartasura. The method of this research is Agih Method by using
BUL basic technique. The results of the study stated in 25 seventh grade of SMPN 2
Kartasura student’s written story, which have been submitted. Based on the data
analysis, there are several kinds of expressions. Those expressions are sad, happy,

difficult, regret. This research found 18 happy expressions, five sad expression, 1
difficult expression and 1 regret expression.
Keywords: speech acts, expressive, narrative

1. PENDAHULUAN
Penelitian selalu berawal dari suatu fenomena. Fenomena tersebut bisa
berupa fenomena yang terjadi dalam kehidupan sehari hari maupun fenomena
yang sedang menjadi sorotan publik. Fenomena yang akan diteliti oleh seorang

1

peneliti harus disesuaikan dengan jenis penelitian. Misalnya penelitian kualitatif,
jenis penelitian tersebut umumnya mengambil data yang berupa kata, frasa,
klausa, kalimat maupun pernyataan. Data yang diangkat menjadi objek penelitian
biasanya merupakan fenomena yang ditemukan oleh peneliti. Penelitian ini
merupakan penelitian yang berhubungan dengan fenomena penggunaan tindak
tutur ekspreif.
Bahasa merupakan salah satu alat komunikasi yang terpenting dalam
kehidupan manusia. Melalui bahasa manusia dapat berkomunikasi dengan
mudah, bertukar pikiran, serta gagasan. Bahasa juga merupakan alat yang dapat

digunakan untuk mengenal dunia. Seseorang dapat diketahui dari mana ia berasal
melalui bahasa yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari, baik bahasa tulis
maupun bahasa lisan. Komunikasi dapat dilakukan oleh manusia melalui bahasa.
Bahasa yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari dibedakan menjadi dua
sarana, yaitu bahasa tulis dan bahasa lisan. Bahasa lisan atau bahasa tulis salah
satu fungsinya adalah untuk berkomunikasi. Bahasa tulis dapat diartikan
hubungan tidak langsung, sedangkan bahasa lisan dapat diartikan hubungan
langsung. Bahasa juga merupakan alat yang dapat digunakan untuk mengenal
dunia. Seseorang dapat diketahui dari mana ia berasal melalui bahasa yang
digunakan dalam kehidupan sehari-hari, baik bahasa tulis maupun bahasa lisan.
Fungsi bahasa secara umum adalah sebagai alat komunikasi. Secara verbal
maupun dalam bentuk tulisan. Dalam konteks tersebut, bahasa bisa menunjukan
strata sosial si pemakaiannya. Setiap berkomunikasi dan berinteraksi bahasa
menduduki peranan yang sangat penting, karena dengan penggunaaan bahasa
yang baik dan jelas maka orang yang diajak berkomunikasi juga akan memahami
apa yang ingin kita sampaikan. Penggunaan bahasa yang baik juga didukung oleh
penyusunan kata atau kalimat yang runtut. Oleh karena itu, penyusunan kalimat
yang tepat sangat berpengaruh terhadap apa yang diungkapkan ketika kita
berkomunikasi.
Selain digunakan untuk berkomunikasi secara lisan kalimat juga digunakan

untuk berkomunikasi secara tulis. Komunikasi secara lisan sudah sering
dilakukan oleh setiap manusia dalam kehidupan sehari-hari. Komunikasi tulis

2

pun juga sering digunakan oleh manusia untuk berkomunikasi sehari hari.
Komunikasi tulis bisa dilakukan dengan beberapa media seperti media elektronik
maupun media tulis itu sendiri. Media elektronik yang digunakan bisa berupa
email, sms, Bbm dan sebagainya. Sedangkan media tulis yang digunakan bisa
berupa wacana narasi, diary , surat , baik surat pribadi maupun surat dinas.
Pragmatik merupakan cabang ilmu bahasa yang mempelajari struktur bahasa
secara eksternal, yaitu bagaimana suatu kebahasaan itu digunakan dalam
komunikasi. Dapat disimpulkan bahwa bahasa adalah alat tutur untuk saling
berkomunikasi antara penutur dan mitra tutur. Dalam berkomunikasi antara
penutur dan mitra tutur terdapat tiga jenis tindak ujar, yaitu lokusi (melakukan
tindakan dalam mengatakan sesuatu), tindak ilokusi (melakukan tindakan dalam
mengatakan sesuatu), dan perlokusi (melakukan tindakan dengan mengatakan
sesuatu). Secara garis besar mengklasifikasikan mengenai tindakan ilokusi
menjadi lima jenis klasifikasi yaitu asertif, direktif, komisif, ekspresif, deklarasi.
Pada proses komunikasi terjadi peristiwa tutur dan tindak tutur. peristiwa

tutur terjadi dalam satu bentuk ujaran yang lebih melibatkan dua pihak antara
penutur dan lawan tutur dalam waktu dan tempat situasi tutur.tindak tutur adalah
tindak yang dilakukan dalam penyampaian atau menyebutkan suau maksud oleh
penutur. Tindak tutur merupakan sebuah gejala individu yang bersifat psikologis
dan ditentukan oleh kemampuan bahasa si penutur dalam situasi tertentu. Tindak
tutur dapat dilihat dari segi makna tindakan berbentuk kalimat dan dapat
dipahami secara jelas tuturan penutur kepada petutur. Bahasa yang dituturkan
oleh penutur tidak hanya bermakna menginformasikan, tetapi terdapatnya suatu
makna tindakan yang diinginkan di penutur. Dalam menggambarkan perasaan
maupun keadaan, penutur menuturkan sebuah tuturan dan menyampaikan
maksud tuturanya lewat ekspresi penyampaianya. Tindak tutur ekspresif yang
ditemukan dalam wacana narasi yang ditulis oleh siswa di SMP Negeri 2
Kartasura. Ketika mereka diberi tugas untuk menulis wacana narasi, hasil yang
ditemukan dari tulisan siswa menunjukkan adanya berbagai macam ekspresi yang
bervariasi. Berbagai macam ekspresi yang digunakan dalam wacana narasi yaitu
ekspresi senang, ekspresi sedih,terharu, marah . Hal tersebut membuat peneliti

3

ingin mengetahui ekspresi apa saja yang digunakan siswa dalam wacana narasi

yang ditulisnya .
Sehubungan dengan paparan di atas, penelitian ini akan membahas tentang
tindak tutur ekspresif wacana narasi yang di tulis oleh siswa kelas VII SMP
Negeri 2 Kartasura. Ekspresi apa saja yang digunakan dalam wacana narasi
tersebut. Oleh karena itu tindak tutur tersebut perlu dikaji secara mendalam.
Penjelasan lebih lanjut tentang tindak tutur ekspresif dalam wacana narasi yang
ditulis oleh siswa kelas VII SMP Negeri 2 Kartasura akan dibahas dalam
penelitian ini.

2. METODE PENELITIAN
Penelitian ini berjenis kualitatif. Tempat penelitian dilakukan di SMP Negeri
2 Kartasura. Data dalam penelitian ini adalah berupa karangan narasi siswa
berupa pengalaman pribadi Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa kelas
VII SMP N 2 Kartasura yang berupa pengalaman pribadi siswa.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode simak
dengan teknik simak, pustaka, dan catat. Tekhnik simak digunakan untuk
memperoleh data yang dilakukan dengan menyimak penggunaan bahasa. Teknik
pustaka digunakan karena sumber, sumber data yang berupa tulisan. Teknik catat
digunakan dalam penelitian ini karena data yang dianalisis merupakan data
tertulis yang berupa karangan siswa. Teknik catat dalam penelitian ini merupakan

teknik lanjutan dari teknik simak yaitu mencatat beberapa bentuk yang relevan
bagi penelitinya dari penggunaan bahasa secara tertulis (Mahsun,2011 :91-92).
Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode agih dengan
teknik dasar BUL (teknik bagi unsur langsung).

3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian tentang analisis tindak tutur ekspresif pada karangan siswa kelas
VII SMP N 2 Kartasura telah dilakukan pengumpulan data yang berupa karangan
siswa berjumlah 25. Berdasarkan jumlah data yang telah terkumpul tersebut
ditemukan berbagai macam ekspresi yang digunakan dalam wacani narasi siswa.

4

a. Bentuk tindak tutur ekspresif dalam wacana narasi yang di tulis oleh siswa
kelas VII SMP Negeri 2 Kartasura.
1) Bentuk ekspresif senang
a) Pada hari itu aku bangun dan melaksanakan sholat subuh, setelah
itu aku tidur dan bangun lagi pukul 10.30 . aku melihat jam
akhirnya sudah siang lalu aku berdiri dan mandi dan ganti baju.
Aku pergi kerumah temanku kita berkeliling kampung naik

motor. (Kra 8 prg 1 kelas VII SMP)

Pada kalimat 5 terdapat bentuk ekspresif. Kata kita berkeliling
kampung naik motor menunjukkan suatu tindak ekspresif dengan

perwujudan tingkah kesenangan kebahagiaan karena aku dan
temanku jalan-jalan berkeliling naik motor.
b) Setelah magrib aku bermain kerumah teman karena ingin
bersepeda bersama-sama tetapi kami berangkat menunggu setelah

isya’. Setelah semuanya siap berangkat bersepeda ke kopassus
bersama sama beramai-ramai. (Kra 11 prg 1 kelas VII SMP)

Pada kalimat 6 terdapat bentuk ekspresif. Kata Bersepeda ke
kopassus bersama-sama

tindak

ekspresif


berramai-ramai menunjukkan suatu

dengan

perwujudan

tingkah

kesenangan

kebahagiaan karena pergi ramai-ramai bersama teman-temanya
menunjukkan kebahagiaan kebersamaanya.
c) Hari ini aku senang, papaku pulang kerumah setelah seminggu
tidak pulang, aku mengajak papaku jala-jalan aku senang sekali.
(Kra 1 prg 1 kelas VII SMP)

Pada kalimat di atas terdapat bentuk ekspresif. Kata senang
menunjukkan suatu tindak ekspresif dengan perwujudan tingkah
bahagia akan suatu keadaan. Salah satu macam tindak tutur, yaitu
tindak tutur ekspresif yang diklasifikasikan yaitu ekpresi bahagia.


5

2) Bentuk ekspresif kesengsaraan
Hari ini aku bangun kesiangan, sehingga tidak bisa ikut upacara
bendera hari senin, akhirnya sampai sekolahan dihukum. (Kra 3
prg 1 kelas VII SMP)

Pada kalimat diatas terdapat bentuk ekspresif. Kata dihukum
menunjukkan suatu tindak ekspresif dengan perwujudan tingkah
kesengsaraan karena bangun kesiangan sehingga tidak bisa
mengikuti upacara bendera. Sehingga sampai sekolahan menerima
hukuman.
3) Bentuk ekspresif sedih
Hari ini aku sedih karena waktu pukul 15.00 saudaraku
tertabrak mobil pick up, saat ingin membeli susu bubuk untuk

adiknya. (Kra 6 prg 1 kelas VII SMP)

Pada kalimat diatas terdapat bentuk ekspresif. Kata hari ini aku

sedih

menunjukkan suatu tindak ekspresif dengan perwujudan

sedih karena sedang terkena musibah yaitu kecelakaan saudaranya
tertabrak mobil pick up.
4) Bentuk ekspresif kekecewaan
Aku berangkat sekolah pukul 06.45 sampai di sekolah aku melihat
petugas upacara sedang berlatih untuk upacara bendera , setelah

itu aku langsung ke atas menaruh tasku setelah itu bel berbunyi
semua turun untuk melaksanakan upacara bendera. (Kra 18 prg 1
kelas VII SMP)

Pada kalimat diatas terdapat bentuk ekspresif. Kata melihat
petugas upacara

menunjukkan suatu tindak ekspresif dengan

perwujudan kekecewaan, karena siswa yang menulis narasi ini dari
konteks yang dibaca berisi kekecewaan dengan tidak terpilihnya
siswa tersebut menjadi petugas upacara bendera.

6

b. Maksud Tindak Tutur Ekspresif Dalam Wacana Narasi
Tindak tutur ekspresif adalah tindak tutur yang diujarkan penutur
dimaksudkan sebagai evaluasi tentang hal yang disebutkan di dalam tuturan
itu. Yang termasuk jenis tindak tutur ini adalah tuturan-tuturan memuji,
mengucapkan

terima

kasih,

mengkritik,

mengeluh,

menyalahkan,

mengucapkan selamat, menyanjung, dan lain sebagainya. (Prayitno,
2010:83)

(Data 1)
Hari ini aku senang, papaku pulang kerumah setelah seminggu tidak
pulang, aku mengajak papaku jalan-jalan aku senang sekali.

Pada kalimat (1) kata senang menunjukkan suatu tindak ekspresif
dengan perwujudan tingkah bahagia akan suatu keadaan yang dialaminya
menurut KBBI senang merupakan puas dan lega, tanpa rasa susah dan
kecewa.

(Data 2)
Film kartun kesukaanku doraemon judulnya, aku sangat menyukai
film ini.

Pada kalimat (2) kata senang menunjukkan suatu tindak ekspresif
dengan perwujudan tingkah bahagia akan suatu keadaan yang dialaminya
menurut KBBI senang merupakan puas dan lega, tanpa rasa susah dan
kecewa.

(Data 3)
Hari ini aku bangun kesiangan, sehingga tidak bisa ikut upacara
bendera hari senin, akhirnya sampai sekolahan dihukum.

7

Pada kalimat (3) kata dihukum menunjukkan suatu tindak ekspresif
dengan perwujudan tingkah sedih akan suatu keadaan yang dialaminya
menurut KBBI sedih merupakan menimbulkan rasa susah dan rasa pilu
dihati.

(Data 4)
Hari ini aku senang sekali,aku dan teman-temanku bersepeda

di

Car free day, saat di Car free day ada teman-temanku SD

Pada kalimat (4) kata senang menunjukkan suatu tindak ekspresif
dengan perwujudan tingkah bahagia akan suatu keadaan yang dialaminya
menurut KBBI senang merupakan puas dan lega, tanpa rasa susah dan
kecewa.

(Data 5)
Hari ini aku merasa senang . Waktu bangun tidur aku ditemui teman-

temanku dan diajak beli burung dara setelah membeli burung aku
diajak membeli jagung untuk pakannya.

Pada kalimat (5) kata senang menunjukkan suatu tindak ekspresif
dengan perwujudan tingkah bahagia akan suatu keadaan yang dialaminya
menurut KBBI senang merupakan puas dan lega, tanpa rasa susah dan
kecewa.

(Data 6)
Hari ini aku sedih karena waktu pukul 15.00 saudaraku tertabrak
mobil pick up, saat ingin membeli susu bubuk untuk adiknya.

Pada kalimat (6) kata sedih

menunjukkan suatu tindak ekspresif

dengan perwujudan tingkah sedih akan suatu keadaan yang dialaminya

8

menurut KBBI sedih merupakan menimbulkan rasa susah dan rasa pilu
dihati.

4. PENUTUP
Berdasarkan penelitian dengan melibatkan tugas siswa kelas VII yang berupa
karangan siswa khusunya terkait pengalaman pribadi yang tercantum pada SK
menulis di KD 4.1 telah ditemukan beberapa bentuk ekspresi yang digunakan
pada karangan siswa kelas VII SMP Negeri 2 Kartasura. Telah ditemukan Bentuk
tindak tutur ekspresif dalam wacana narasi yang di tulis oleh siswa kelas VII
SMP Negeri 2 Kartasura sebanyak dua puluh lima bentuk ekpresi yang terdapat
pada karangan siswa. Masing-masing bentuk memliki ekspresi yang berbedabeda.
Ekpresi yang digunakan pada karangan siswa yaitu berupa ekpresi sedih,
ekpresi bahagia, kesulitan dan juga ekpresi kecewa. Peneliti menemukan 18
ekpresi senang, ekspresi sedih 5 , ekpresi kesulitan 1 dan juga ekpresi kecewa 1.

PERSANTUNAN
Saya ucapkan terima kasih kepada Prof. Dr. Abdul Ngalim, M.Hum. selaku
dosen pembimbing skripsi yang selalu mendukung terlaksananya penelitian ini.
Ucapan terima kasih saya haturkan pula kepada Drs. Zainal Arifin, M.Hum. selaku
Ketua Program Pendidikan Bahasa Indonesia yang selalu mendukung pelaksanaan
penelitian ini. Selain itu saya ucapkan terima kasih pula kepada keluarga SMP
Negeri 2 Kartasura yang telah memberikan izin kepada saya terkait berlangsungnya
pengumpulan data dalam penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA
Cummings, Louise. 2007. Pragmatik Sebuah Perspektif Multidisipliner . Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.

9

Elmita, Winda. Maret 2013. “Daya Pragmatik Tindak Tutur Guru dalam
Pembelajaran Bahasa Indonesia pada Siswa Sekolah Menengah Pertama”
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Vol. 1 No. 2 Maret 2013;
Seri B 77-163, www.google.scholer.co.id, 1 Oktober 2015.
Justice, L. M., Mashburn, A., Pence, K. L., & Wiggins, A. (2008). Experimental
evaluation of a preschool language curriculum: Influence on children's
expressive language skills. Journal of Speech, Language, and Hearing
Research,
51 (4),
983-1001.
Retrieved
from
http://search.proquest.com/docview/232333136?accountid=34598
Juzwik, M. M., & Sherry, M. B. (2007). Expressive language and the art of english
teaching: Theorizing the relationship between literature and oral narrative.
English
Education,
39(3),
226-259.
Retrieved
from
http://search.proquest.com/docview/214370917?accountid=34598
LaSalle, K. (2012). The other 99% of the expressive conduct doctrine: The occupy
wall street movement and the importance of recognizing the contribution
of conduct to speech. Texas Journal on Civil Liberties & Civil Rights,
18(1),
1-46.
Retrieved
from
http://search.proquest.com/docview/1374553887?accountid=34598
Leech, Geofrrey. 2011. Prinsip-prinsip Pragmatik. Jakarta: Universitas Indonesia.
Manolitsi, M., & Botting, N. (2011). Language abilities in children with autism and
language impairment: Using narrative as a additional source of clinical
information. Child Language Teaching and Therapy, 27 (1), 39-55.
doi:http://dx.doi.org/10.1177/0265659010369991
Rohmadi, Muhammad. 2010. Pragmatik: Teori dan Analisis. Surakarta: Yuma
Pustaka.
Singgih, et al. 2013. “Analisis Terjemahan Tindak Tutur Direktif Pada Novel The
Godfather dan Terjemahannya dalam Bahasa Indonesia”. Transling
journal: Translation and Linguistics, Vol.1, No 1 (January 2013) pp 1-20.
http://jurnal.pasca.ins.ac.id. Diakses tanggal 4 Nopember 2015.
Sudaryanto. 1993. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa . Yogyakarta: Duta
Wacana University Press.
Ukrainetz, T. A., & Gillam, R. B. (2009). The expressive elaboration of imaginative
narratives by children with specific language impairment. Journal of
Speech, Language, and Hearing Research, 52(4), 883-98. Retrieved from
http://search.proquest.com/docview/232311682?accountid=34598
Wijana, I Dewa Putu. 2009. Analisis Wacana Pragmatik Kajian Teori dan Analisis.
Surakarta: Yuma Pustaka.
Yule, George. 2006. Pragmatik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

10

Dokumen yang terkait

TINDAK TUTUR EKSPRESIF WACANA NARASI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 KARTASURA BERDASARKAN PENGALAMAN PRIBADI Tindak Tutur Ekspresif Wacana Narasi Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Kartasura Berdasarkan Pengalaman Pribadi.

1 5 12

PENDAHULUAN Tindak Tutur Ekspresif Wacana Narasi Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Kartasura Berdasarkan Pengalaman Pribadi.

0 6 4

ANALISIS TINDAK TUTUR DIREKTIF, EKSPRESIF, DAN KOMISIF PADA TEKS PIDATO KARANGAN SISWA KELAS X Analisis Tindak Tutur Direktif, Ekspresif, dan Komisif pada Teks Pidato Karangan Siswa Kelas X SMK 2 Muhammadiyah Blora.

0 4 17

ANALISIS TINDAK TUTUR DIREKTIF, EKSPRESIF, DAN KOMISIF PADA TEKS PIDATO KARANGAN SISWA KELAS X Analisis Tindak Tutur Direktif, Ekspresif, dan Komisif pada Teks Pidato Karangan Siswa Kelas X SMK 2 Muhammadiyah Blora.

0 2 12

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGEMBANGKAN KARANGAN NARASI BERDASARKAN PENGALAMAN PRIBADI PADA SISWA KELAS V Peningkatan Kemampuan Mengembangkan Karangan Narasi Berdasarkan Pengalaman Pribadi Pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Harjowinangun Kecamatan Godong Kabu

0 2 16

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGEMBANGKAN KARANGAN NARASI BERDASARKAN PENGALAMAN PRIBADI PADA SISWA KELAS V Peningkatan Kemampuan Mengembangkan Karangan Narasi Berdasarkan Pengalaman Pribadi Pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Harjowinangun Kecamatan Godong Kabu

0 5 16

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGEMBANGKAN KARANGAN NARASI BERDASARKAN PENGALAMAN PRIBADI DENGAN Peningkatan Kemampuan Mengembangkan Karangan Narasi Berdasarkan Pengalaman Pribadi Dengan Strategi Pembelajaran Writing In The Here And Now Siswa Kelas VIIA SMP

0 1 16

KEMAMPUAN MENGEMBANGKAN KARANGAN NARASI BERDASARKAN PENGALAMAN PRIBADI OLEH SISWA KELAS X SMK MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA.

0 1 10

ANALISIS STRUKTUR KALIMAT PADA KARANGAN NARASI SISWA KELAS VII F SMP NEGERI 2 KARTASURA, SUKOHARJO ANALISIS STRUKTUR KALIMAT PADA KARANGAN NARASI SISWA KELAS VII F SMP NEGERI 2 KARTASURA, SUKOHARJO.

0 0 18

PENDAHULUAN ANALISIS STRUKTUR KALIMAT PADA KARANGAN NARASI SISWA KELAS VII F SMP NEGERI 2 KARTASURA, SUKOHARJO.

0 1 5