ANALISIS TINDAK TUTUR DIREKTIF, EKSPRESIF, DAN KOMISIF PADA TEKS PIDATO KARANGAN SISWA KELAS X Analisis Tindak Tutur Direktif, Ekspresif, dan Komisif pada Teks Pidato Karangan Siswa Kelas X SMK 2 Muhammadiyah Blora.

(1)

1

ANALISIS TINDAK TUTUR DIREKTIF, EKSPRESIF, DAN

KOMISIF PADA TEKS PIDATO KARANGAN SISWA KELAS X

SMK 2 MUHAMMADIYAH BLORA

Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Diajukan Oleh:

Nur Rachmi Widyarini A310120111

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA NOVEMBER, 2016


(2)

2 i


(3)

(4)

(5)

5

ANALISIS BENTUK TINDAK TUTUR DIREKTIF, EKSPRESIF, DAN KOMISIF PADA TEKS PIDATO KARANGAN SISWA KELAS X SMK 2

MUHAMMADIYAH BLORA Abstrak

Penelitian ini meneliti tentang analisis bentuk tindak tutur direktif, ekspresif dan komisif pada teks karangan pidato siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk tindak tutur direktif, ekspresif, dan komisif pada teks pidato karangan siswa kelas X SMK 2 Muhammadiyah Blora. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data penelitian ini menggunakan teknik simak dan catat berdasarkan teks pidato karangan siswa. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan metode Padan. Hasil dari penelitian terdapat 3 hal yang perlu dibahas. (1) Muncul beberapa bentuk tindak tutur menurut Searle di dalam teks pidato siswa kelas X Smk. (2) Bentuk tindak tutur tersebut meliputi direktif meliputi tuturan; permintaan, permohonan, perintah, dan ajakan. Bentuk tindak tutur ekspresif terdiri dari tuturan; permintaan maaf, kebahagiaan, kesedihan, kekecewaan, kebanggaan, kekhawatiran, berterima kasih. Bentuk tindak tutur komisif berupa tuturan; ancaman, berjanji, menyatakan kesanggupan. (3) Bentuk-bentuk tuturan yang telah ditemukan dan di analisis serta gambaran maksud dan tujuan si-penutur. Temuan ini menunjukkan bahwa tuturan ancaman dan perintah mendominasi isi dari pidato siswa yang dipengaruhi oleh pengalaman siswa di dalam lingkungan sekolah.

Kata kunci : tindak tutur, direktif, ekspresif, komisif, pidato. Abstract

This study examines the analysis of speech acts directive forms, expressive and commissive on student speech essay text. This study aimed to describe the form of a directive speech act, expressive, and commissive the speech text bouquet of class X SMK Muhammadiyah 2 Blora. This study used descriptive qualitative method. This research data collection techniques using the technique see and record based text to speech student essay. Data analysis techniques used in this study using the method described Padan. The results of the study, there are 3 things that need to be addressed. (1) appears some form of speech acts according to Searle in the text of the speech of students Smk class X. (2) The form of speech acts include directive includes utterances; demand, request, command, and solicitation. Forms of expressive speech act consists of speech; apology, happiness, sadness, disappointment, pride, fear, gratitude. Commissive form of speech acts in the form of speech; threat, promise, expressed readiness. (3) The forms of speech that have been found and in the analysis and description of the purpose and objective-speakers. These findings suggest that the utterances of threats and orders to dominate the content of student speech influenced by the experience of students in the school environment.

Keywords: speech acts, directive, expressive, commissive, and speeches.

1. PENDAHULUAN

SMK 2 Muhammadiyah Blora merupakan SMK yang terletak di jalan Gatot Subroto KM 1 Kabupaten Blora. SMK 2 Muhammadiyah Blora menerapkan kurikulum KTSP mulai dari kelas VII sampai kelas IX. Jumlah kelas X SMK 2 Muhammadiyah


(6)

6

Blora masing- masing kelas terdapat 1 jurusan yaitu 14 kelas Teknik Komputer Jaringan (TKJ) yang terdiri dari 6 kelas untuk kelas X, 4 kelas untuk kelas XI, dan 4 kelas untuk kelas XII . SMK 2 Muhammadiyah Blora memiliki 207 murid kelas X, 120 murid kelas XI, dan 130 murid kelas XII. Jumlah guru di SMK 2 Muhammadiyah Blora adalah 22 orang.

Alasan peneliti memilih judul ini karena bahasa Indonesia merupakan mata pelajaran yang wajib ditempuh oleh semua institusi pendidikan. Menyadari betapa penting peranan teks pidato, maka keterampilan menulis teks atau naskah pidato merupakan salah satu kompetensi dasar yang harus dikuasai oleh siswa. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia tingkat Sekolah Menengah Atas, bahwa standar isi pembelajaran bahasa Indonesia selain diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar baik secara lisan maupun tulis juga diarahkan untuk mampu mengungkapkan informasi melalui kegiatan menulis. Kegiatan menulis, khususnya menulis sebuah teks pidato pada jenjang SMA/MA kelas X diwujudkan dengan standar kompetensi yang berbunyi, “Mengungkapkan informasi melalui penulisan paragraf dan teks pidato”. Melalui pembelajaran tersebut, diharapkan siswa mampu menulis teks pidato dan menghasilkan sebuah pidato yang baik.

Pidato adalah pengungkapan pikiran dalam bentuk kata-kata yang ditujukan kepada orang banyak (Depdiknas, 2005: 871), sedangkan teks pidato adalah teks atau naskah yang digunakan oleh seorang yang berpidato untuk menyampaikan ide kepada orang banyak. Dengan menyadari betapa pentingnya teks atau naskah pidato tersebut, keterampilan menulis teks pidato ini diajarkan kepada siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di SMA dan sederajat.

Jika dikaji dari segi pragmatik, terdapat tindak tutur pada pidato karangan siswa khususnya meliputi tindak direktif, ekspresif, dan komisif. Hal yang membedakan penelitian ini dengan penelitian lainnya adalah penelitian ini memiliki kontribusi dalam pragmatik di lingkungan sekolah melalui media pidato karangan siswa yang telah disusun. Penelitian ini tidak hanya berhenti pada aspek-aspek penyusunan pidato dan keterampilan menulis saja, namun juga menganalisis hasil karangan pidato yang telah disusun oleh siswa SMK kelas X. Dengan ini peneliti akan mengadakan penelitian berjudul “Analisis Tindak Direktif, Ekspresif, dan Komisif, pada Pidato Karangan Siswa Kelas X Smk 2 Muhammadiyah Blora”.

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini antara lain, mendeskripsikan bentuk tindak direktif, ekspresif, komisif, serta maksud dan tujuan pidato karangan


(7)

7

siswa kelas X SMK 2 Muhammadiyah Blora. Penelitian ini memiliki empat kajian teori sebagai pedoman untuk melakukan penelitian ini. Teori-teori tersebut antara lain mengenai pragmatik, tindak tutur, karangan, pidato. Menurut Wijana (2009: 4) pragmatik adalah cabang ilmu bahasa secara eksternal, yaitu bagaimana satuan kebahasaan itu digunakan di dalam komunikasi. Pragmatik adalah studi tentang makna yang disampaikan oleh penutur (atau penulis) dan ditafsirkan oleh pendengar (atau pembaca). Menurut Searle (Rohmadi, 2004:32; Rustono, 1999: 39) menggolongkan tindak tutur ilokusi ke dalam lima macam bentuk tuturan yang masing- masing memiliki fungsi komunikatifnya sendiri-sendiri. Kelima macam bentuk tuturan yang menunjukkan fungsi-fungsi komunikatif tersendiri yaitu asertif, direktif, komisif, ekspresif, dan deklaratif. Menurut Keraf (2001:2) karangan adalah bahasa tulis yang merupakan rangkaian kata demi kata sehingga menjadi sebuah kalmat, paragraf dan akhirnya menjadi sebuah wacana yang dibaca dan dipahami. Pidato adalah pengungkapan pikiran dalam bentuk kata-kata yang ditujukan kepada orang banyak (Depdiknas, 2005: 871).

Selama ini, penelitian mengenai tindak tutur direktif, ekspresif, dan komisif pada karangan siswa bukan pertama kali, melainkan telah ada penelitian sebelumnya yang mengangkat masalah ini.yaitu Dewi Ayu Wulandari (2015) meneliti “Tindak Tutur Ilokusioner pada Lirik Lagu Langgam & Keroncong Berbahasa Jawa Karya Andjar Any (Suatu Kajian Pragmatik)”. Tujuan penelitian ini adalah (1) menjelaskan tindak tutur ilokusi yang terdapat dalam lirik lagu langgam dan keroncong berbahasa Jawa karya Andjar Any; (2) mendeskripsikan implikatur tuturan yang terdapat pada lirik lagu langgam dan keroncong berbahasa Jawa karya Andjar Any. Berdasarkan hasil analisis data, dapat disimpulkan sebagai berikut: (1) jenis-jenis tindak tutur ilokusi yang terdapat pada lirik lagu langgam dan keroncong berbahasa Jawa karya Andjar Any meliputi (a) tindak tutur asertif, dengan subjenis tindak tutur asertif melaporkan, memprediksi, menegaskan, mengeluh, menunjukkan, menyebutkan, dan menyimpulkan atau berpendapat, (b) tindak tutur direktif meliputi tindak tutur direktif melarang, melarang-menasihati, memerintah, memerintah-melarang-menasihati, dan melarang-menasihati, (c) tindak tutur ekspresif meliputi tindak tutur ekspresif bingung, gemas, jengkel, sedih, senang, dan tidak suka, (d) tindak tutur komisif hanya ditemukan satu subjenis tindak tutur komisif yaitu berjanji; (2) implikatur yang terdapat pada lirik lagu langgam dan keroncong berbahasa Jawa karya Andjar Any meliputi (a) implikatur eksistensi diri, (b) implikatur fenomena sosial, (c) implikatur kritikan terhadap pejabat pemerintahan, (d) implikatur


(8)

8

nasihat berdasarkan falsafah Jawa, (e) implikatur religius, (f) implikatur sosialita keluarga, dan (g) implikatur sosialita percintaan.

Yossie Ana Welvi, Ermanto, Hasanuddin WS, (2015) meneliti “Tindak Tutur Direktif Guru dalam Proses Pembelajaran di MTs Riadhus Sholihin Koto Baru Kabupaten Sijunjung”. Berdasarkan hasil penelitian dari pidato direktif bertindak guru dalam proses pembelajaran di MTs Riadhus Sholihin, Koto Baru, Kabupaten Sijunjung menyimpulkan berikut ini. Pertama, tindak tutur yang ditemukan adalah (1) kirim, (2) mengemis, (3) menuntut, (4) saran, dan (5) menantang. Kedua, pidato strategi diucapkan dalam mewujudkan direktif oleh guru dalam proses pembelajaran di MTs Riadhus Sholihin, Koto Baru, Kabupaten Sijunjung ada tiga macam yaitu (1) strategi terus terang berbicara langsung, (2) strategi berbicara francely dengan basa-basi dan kesantunan positif , dan (3) strategi samar-samar teringat. Ketiga, respon siswa terkait dengan tanggapan siswa untuk tindak tutur guru. respon siswa di MTs Riadhus Sholihin, Koto Baru, Kabupaten Sijunjung pada tindakan pidato guru lebih mungkin untuk merespon konotasi verbal positif.

Ngusman, Agustina, Wulandari (2015) meneliti “Tindak Tutur Ekspresif Mario Teguh dalam acara “Golden Ways” bertujuan untuk mendeskripsikan jenis, strategi dan situasi konteks ekspresif tindak tutur yang digunakan oleh Mario Teguh dalam program Golden Ways. Berdasarkan temuan penelitian yang dilakukan Ngusman dkk, tindak tutur ekspresif memuji dominan digunakan, karena Mario Teguh berusaha menyenangkan hati Pt (petutur) agar maksud yang akan disampaikan oleh Mario Teguh dapat diterima oleh Pt, yang tentu saja mempunyai dampak terhadap acara yang dipandu oleh Pn (penutur), karena kelanjutan rating acara Golden Ways bergantung kepada penilaian masyarakat terhadap acara tersebut.

Fenda Dina Puspita Sari (2012) meneliti “Tindak Tutur dan Fungsi Tuturan Ekspresif dalam Acara Galau Nite di Metro Tv: Suatu Kajian Pragmatik” ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang penggunaan tindak tutur yang disampaikan penutur kepada lawan tutur dalam acara Galau Nite di Metro TV berupa tindak tutur lokusi, ilokusi, perlokusi, dan tuturan ekspresif yang berfungsi untuk mengucapkan selamat, terima kasih, mengkritik, mengeluh, menyalahkan, memuji, meminta maaf, serta menyindir menemukan beberapa jenis tindak tutur yang terdapat dalam acara Galau Nite di Metro TV.

Pratiwi, D.N. (2012) meneliti “Penerapan Tindak Tutur Lokusi, Ilokusi, dan Perlokusi Ustad Nur Maulana pada Tayangan Islam Itu Indah di Trans TV”. Bertujuan untuk menginformasikan topik tanpa mengharapkan umpan balik dari penonton. Selain


(9)

9

itu, illocution Maulana memiliki tujuan tertentu seperti menasihati atau memerintah. Akhirnya, perlocution banyak digunakan saat Maulana dilakukan Q & A sesi. Hal ini juga digunakan untuk memberikan motivasi kepada penonton untuk memiliki kehidupan yang lebih baik terutama dengan cara Islam. Menemukan hasil, (a) Tindak Tutur Lokusi Pada data episode “Sakinah, Mawadah, dan Warrahmah” tindak lokusi tuturan Ustad Nur Maulana yang digunakan untuk menyampaikan suatu pernyataan yang bersifat informatif terlihat di beberapa tuturan, baik monolog maupun interaksi. Pada contoh tuturan monolog Ustad Nur Maulana (1) arti sakinah itu tenang, arti mawadah itu cinta kasih, arti warrohmah itu sayang”. (b) Tindak Tutur Ilokusi, dalam episode tersebut di atas, setelah diidentifikasi ditemukan tuturan yang tergolong tindak tutur ilokusi, dimana Ustad Nur Maulana dalam tuturannya mempunyai maksud atau tujuan yang ingin dicapi atas penuturannya. (c) Tindak Tutur Perlokusi, dalam interaksinya Ustad Nur Maulana mengatakan bahwa “istri harus tahu diri penempatannya, suami harus menyayangi, istri harus bersifat patuh, suami harus mengayomi. Suami kadang kala harus memberikan perhatian, istri kadang harus membutuhkan pemahaman”.

Ni Wayan Eminda Sari (2012) meneliti “Analisis Deskriptif Retorika Interpersonal Pragmatik pada Tuturan Direktif Guru dan Siswa dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia di Kelas XI SMAN 1 Kediri” bertujuan untuk mendeskripsikan (1) fungsi retorika interpersonal pragmatik (RIP) guru dan siswa, (2) bentuk retorika interpersonal pragmatik guru dan siswa, dan (3) strategi penyampaian retorika interpersonal pragmatik guru dan siswa. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) fungsi RIP guru meliputi fungsi memerintah, fungsi bertanya, fungsi mengizinkan, fungsi melarang dan fungsi meminta. Sementara itu, fungsi RIP pada tuturan direktif siswa terhadap guru dan siswa terhadap siswa meliputi fungsi mengizinkan, fungsi meminta, dan fungsi bertanya. (2) Bentuk RIP pada tuturan direktif guru berupa tuturan deklaratif yang berfungsi memerintah, mengizinkan, dan melarang. Bentuk RIP siswa berupa tuturan deklaratif yang berfungsi mengizinkan. (3) Strategi penyampaian RIP pada tuturan direktif guru terhadap siswa disampaikan secara langsung dan tidak langsung dengan fungsi yang bervariasi. Berdasarkan temuan tersebut, saran-saran yang ingin disampaikan melalui penelitian ini ditujukan kepada guru agar menggunakan fungsi dan bentuk RIP memerintah, bertanya, dan meminta sebagai strategi alternatif untuk melaksanakan pembelajaran dan mengendalikan kelas agar kondusif sehingga tujuan pembelajaran yang dikehendaki tercapai. Para siswa hendaknya memperhatikan RIP dalam bertindak tutur dalam pembelajaran di kelas terutama dalam bertanya


(10)

10

sehingga terjadi interaksi aktif yang harmonis antar siswa dengan guru dan siswa dengan siswa. Peneliti lain disarankan untuk melakukan penelitian lanjutan dengan memperluas masalah dan situs penelitian ini.

2. METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif, karena pembahasannya tidak berhubungan dengan perhitungan angka, melainkan membahas tentang analisis bentuk tindak tutur direktif, ekspresif, komisif, serta maksud dan tujuan pada teks pidato karangan siswa kelas X SMK 2 Muhammadiyah Blora. Penelitian kualitatif adalah kegiatan yang berlangsung secara simultan dengan kegiatan analisis data (Mahsun, 2013:257). Penelitian ini dilakukan di SMK 2 Muhammadiyah Blora. Peneliti menggunakan data berupa kalimat yang mengandung bentuk- bentuk tindak tutur direktif, ekspresif , dan komisif. Adapun sumber data yang digunakan yaitu teks karangan pidato siswa. Sumber data yang peneliti gunakan sebanyak 32 karangan dari 60 karangan. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik simak catat dan teknik catat. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode Padan.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Karangan yang dibuat oleh 60 siswa menghasilkan 60 buah pidato ini dibuat dengan tema bebas sesuai pengalaman saat pidato upacara yang pernah dialami oleh siswa dari 60 karangan ditemukan 32 karangan yang terdapat bentuk-bentuk direktif, ekspresif, dan komisif.

3.1Analisis Bentuk Tindak Tutur Ilokusi Menurut Searle Tindak Direktif, Ekspresif, dan Komisif pada Teks Pidato Karangan Siswa

Berdasarkan analisis data pada teks pidato karangan siswa kelas X SMK 2 Muhammadiyah Blora diperoleh hasil sebagai berikut.

3.1.1 Bentuk Tindak Direktif

Tindak direktif yang terdapat dalam teks pidato karangan siswa berjumlah 30 data. Data tindak direktif tersebut teridentifikasi ke dalam 4 bentuk tuturan yang termasuk tindak tutur direktif. Bentuk-bentuk tuturan direktif dalam teks pidato karangan siswa kelas X meliputi tuturan permintaan, tuturan permohonan, tuturan perintah, dan tuturan ajakan. Deskripsi bentuk tindak direktif dalam teks pidato karangan siswa kelas X tersebut dipaparkan dalam penjelaskan berikut.


(11)

11

Saya minta kepada bapak/ibu semuanya agar memberikan arahan kepada anak-anaknya agar tidak sekali-kali memakai narkoba yang merugikan dirinya sendiri atau pemakainya. (Akhmad Rakhim)

Kata minta pada data 1 di atas menunjukkan bahwa si-penutur mengungkapkan tuturan permintaan. Seorang penutur menyampaikan pesannya melalui teks pidato di atas ditandai dengan munculnya kata minta sebagai pertanda bahwa kalimat tersebut merupakan kalimat permintaan. Tuturan tersebut merupakan tuturan langsung sebab si- penutur meminta secara langsung kepada mitra tutur yaitu bapak/ ibu warga desa untuk memberikan arahan anak- anaknya tentang bahaya narkoba. Akhmad memilih tema Himbauan untuk menjauhi narkoba karena menurutnya narkoba semakin meluas seperti pada kutipan pidatonya narkoba semakin meluas di daerah-daerah kita. Siswa Akhmad memberikan pidatonya di lingkungan masyarakat desa dikutip pada salam pembukanya yaitu yang terhormat masyarakat di desa ini yang telah datang atau kumpul di tempat ini untuk memenuhi undangan kami. Tujuan dari tuturan tersebut agar anak-anak tidak memakai narkoba yang merugikan dirinya sendiri maupun orang lain.

Saya mohon untuk semua siswa SMK Muhammadiyah 2 Blora untuk dapat mengikuti ekstra tapak suci yang sudah dijadwalkan. (Dian)

Kata mohon pada data 7 menunjukkan kalimat tersebut memiliki ciri dari tuturan permohonan. Kalimat permohonan tersebut bermaksud siswa dimohon mengikuti ekstra yang telah dijadwalkan. Kalimat permohonan tersebut merupakan tuturan dari kepala sekolah sebab pada salam pembuka hanya disebutkan kepada yang terhormat bapak/ ibu guru SMK Muh 2 Blora dan siswa siswi SMK Muhammadiyah 2 Blora yang saya sayangi tanpa menyebutkan kepala sekolah. Dian memilih tema Himbauan mengikuti ekstra tapak suci karena SMK 2 memiliki ekstra wajib di sekolahnya yaitu ekstra tapak suci. Teks pidato yang dibuatnya adalah teks pidato yang disampaikan oleh kepala sekolah pada muridnya. Tujuannya agar siswanya mengikuti ekstra tapak suci sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan pada kutipan teks pidato Dian alenia ke- 3 yaitu ekstra tapak suci ini diadakan/ dilaksanakan setiap hari minggu sampai kamis.

3.2Bentuk Tindak Ekspresif

Tindak Ekspresif yang terdapat dalam teks pidato karangan siswa berjumlah 20 data. Data tindak ekspresif tersebut teridentifikasi ke dalam 7 bentuk tuturan yang termasuk tindak tutur ekspresif. Bentuk-bentuk tuturan ekspresif dalam teks pidato karangan siswa kelas X meliputi tuturan kekecewaan, tuturan kebahagiaan, tuturan


(12)

12

kesedihan, tuturan kebanggaan, tuturan permintaan maaf, tuturan kekhawatiran, dan tuturan berterimakasih. Deskripsi bentuk tindak ekspresif dalam teks pidato karangan siswa kelas X tersebut dipaparkan dalam penjelaskan berikut.

Saya merasa sedih sekali karena narkoba semakin meluas di daerah-daerah kita. (Akhmad Rakhim)

Data 31 bermaksud mengungkapkan ekspresi kesedihan karena meluasnya narkoba. Tujuan dari tuturan data 31 yaitu agar anak-anaknya tidak terjerumus oleh bahaya narkoba. Siswa mengembangkan ide-ide pokok teks pidato di atas dipengaruhi oleh pengalaman informasi siswa Akhmad. Tuturan tersebut disebabkan karena menurut pengamatan penutur, mengenai narkoba yang kini semakin meluas sesuai bagian isi pidatonya Saya merasa sedih sekali karena narkoba semakin meluas di daerah-daerah kita. Tujuan data 2 adalah agar mitra tutur melakukan hal yang dikatakan oleh penutur yaitu membasmi narkoba. Bentuk tuturan permintaan di atas merupakan salah satu bentuk tindak direktif yang ditemukan dalam teks pidato karangan siswa dengan bertemakan Himbauan Menjauhi Narkoba. Siswa Akhmad memberikan pidatonya di lingkungan masyarakat desa dikutip pada salam pembukanya yaitu yang terhormat masyarakat di desa ini yang telah datang atau kumpul di tempat ini untuk memenuhi undangan kami.

Jika ada kata-kata yang kurang berkenan saya minta maaf. (Dian)

Data 33 menyatakan ekspresi permintaan maaf si-penutur pada siswa di akhir pidatonya. Dian memilih himbauan mengikuti ekstra tapak suci sebagai tema pada pidatonya. Di akhir pidatonya dia mengungkapkan ekspresi tuturan permintaan maaf dikutip pada pidatonya jika ada kata-kata yang kurang berkenan saya minta maaf. Tuturan tersebut disampaikan pada bagian penutup usai menyampaikan isi pidato dikutip pada pidatonya demikian pidato yang saya sampaikan. Tujuan tuturan ekspresif di atas agar siswa memaafkan apabila ada kata-kata penutur yang secara tidak sengaja menyinggung perasaan.

3.3Bentuk Tindak Komisif

Tindak komisif yang terdapat dalam teks pidato karangan siswa berjumlah 19 data. Data tindak komisif tersebut teridentifikasi ke dalam 3 bentuk tuturan yang termasuk tindak tutur komisif. Bentuk-bentuk tuturan komisif dalam teks pidato karangan siswa kelas X meliputi tuturan ancaman, tuturan berjanji, dan tuturan


(13)

13

kesanggupan. Deskripsi bentuk tindak komisif dalam teks pidato karangan siswa kelas X tersebut dipaparkan dalam penjelaskan berikut.

Apabila tidak mengikuti/ tidak masuk ekstra tapak suci selama 3 kali akan mendapatkan sanksi membersihkan sekolah dan orang tua akan dipanggil sekolah. (Dian)

Tuturan pada data 49 menunjukkan kalimat tersebut memiliki ciri dari tuturan ancaman. Kalimat ancaman di atas bermaksud memperingatkan siswa untuk mengikuti ekstra wajib di sekolahnya terdapat pada isi pidatonya ekstra tapak suci ini wajib diikuti semua siswa SMK Muhammadiyah 2 Blora. Tuturan dari kepala sekolah tersebut ditujukan oleh siswanya dibuktikan pada paragraf salam pembuka hanya disebutkan kepada yang terhormat bapak/ ibu guru SMK Muh 2 Blora dan siswa siswi SMK Muhammadiyah 2 Blora yang saya sayangi tanpa menyebutkan kepala sekolah. Dian memilih tema Himbauan mengikuti ekstra tapak suci karena SMK 2 memiliki ekstra wajib di sekolahnya yaitu ekstra tapak suci. Teks pidato yang dibuatnya adalah teks pidato yang disampaikan oleh kepala sekolah pada muridnya. Tujuannya agar siswanya mengikuti ekstra tapak suci sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan pada kutipan teks pidato Dian alenia ke- 3 yaitu ekstra tapak suci ini diadakan/ dilaksanakan setiap hari minggu sampai kamis dengan menambahkan tuturan ancaman agar siswa benar-benar mengikuti ekstra tersebut dan tidak melalaikannya.

Saya berjanji akan berusaha membanggakan SMK Muhammadiyah 2 dengan kemampuan yang saya miliki. (Usman Al Amin)

Tuturan pada data 63 merupakan ciri tuturan janji sehingga kalimat di atas termasuk tindak tutur komisif berupa bentuk tuturan berjanji. Dia menambahkan saya juga berjanji akan menjadi ketua osis yang bertanggung jawab atas amanah yang akan diberikan kepada saya. Kalimat janji di atas merupakan tuturan seorang kandidat ketua OSIS kepada teman- temannya sebab dalam pidatonya muncul tuturan pada kesempatan ini saya selaku kandidat ketua OSIS nomer urut 2 akan menyampaikan misi saya. Siswa Usman menggunakan kandidat ketua OSIS sebagai tema pidatonya yang dituturkan untuk seluruh siswa SMK Muhammadiyah 2 Blora. Usman menuliskan pidatonya mengenai misinya sebagai kandidat ketua OSIS sebagai berikut saya akan mengisi moment HUT Kemerdekaan dengan perlombaan yang bermanfaat, jujur dan sportif. Usman juga menyebutkan tuturan berjanjinya pada pidato yang ditulisnya yaitu saya


(14)

14

berjanji akan berusaha membanggakan SMK Muhammadiyah 2 dengan kemampuan yang saya miliki.

Berdasarkan hasil di atas terdapat 69 data yang ditemukan peneliti dalam teks pidato karangan siswa kelas X SMK 2 Muhammadiyah Blora. Tindak direktif berjumlah 30 data terdiri dari 12 data tuturan perintah, 7 data tuturan permohonan, 6 data tuturan permintaan, dan 5 data berupa tuturan ajakan. Terdapat 20 bentuk tindak ekspresif, berupa 6 data tuturan kekecewaan, 4 data tuturan kebahagiaan, 2 data tuturan kesedihan, 2 data tuturan kebanggaan, 2 data tuturan kekhawatiran, 2 data tuturan terimakasih, dan 1 data tuturan permintaan maaf. Tindak komisif terdapat 19 data berupa 14 data tuturan ancaman, 3 data tuturan berjanji, dan 2 tuturan menyatakan kesanggupan.

Bentuk tindak tutur paling banyak ditemukan berupa tindak tutur komisif berupa tuturan ancaman sebanyak 14 data, tindak direktif tuturan perintah sebanyak 12 data, dan 6 data berupa tuturan kekecewaan. Pidato yang dibuat siswa dipengaruhi oleh keseharian mereka yang sering mendengar tuturan tersebut saat guru maupun kepala sekolah melakukan pidatonya di lingkungan sekolah. Lingkungan SMK memang berbeda dari lingkungan SMA yang siswanya seimbang antara perempuan dan laki-laki, lain halnya dengan lingkungan SMK yang mayoritas siswanya adalah laki-laki. Perkembangan anak usia remaja merupakan usia serba ingin tahu, berontak, emosi yang labil sehingga terdapat beberapa tuturan ancaman, perintah bagi para siswa.

Menulis merupakan kegiatan yang memerlukan ketekunan dalam penguasaannya, sering berlatih menulis akan membuat seseorang dapat menyusun sebuah kalimat dengan baik. Teks pidato yang dibuat oleh siswa sudah sesuai dengan aturan penulisan pidato, meskipun komposisi dalam menulis belum teratur namun sudah terdapat salam pembuka, pembuka, isi, dan penutup. Kurangnya siswa dalam berlatih menulis membuat siswa kesulitan dalam merangkai kata. Setengah dari jumlah sumber data yang diteliti oleh penulis hanya terdapat 3 kalimat dalam isi pidato tersebut.

4. PENUTUP

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai analisis bentuk tindak tutur direktif, ekspresif, dan komisif pada teks pidato karangan siswa kelas X SMK 2 Muhammadiyah Blora dapat ditarik simpulan sebagai berikut, terdapat 69 bentuk tindak tutur ilokusi berupa tindak direktif, ekspresif, dan komisif. Tindak direktif berjumlah 30 data terdiri dari 12 data tuturan perintah, 7 data tuturan permohonan, 6 data tuturan permintaan, dan 5 data berupa tuturan ajakan. Terdapat 20 bentuk tindak ekspresif, berupa 6 data tuturan kekecewaan, 4 data tuturan kebahagiaan, 2 data tuturan kesedihan, 2 data tuturan kebanggaan, 2 data tuturan kekhawatiran, 2 data tuturan terimakasih, dan


(15)

15

1 data tuturan permintaan maaf. Tindak komisif terdapat 19 data berupa 14 data tuturan ancaman, 3 data tuturan berjanji, dan 2 tuturan menyatakan kesanggupan. Tuturan yang berupa teks pidato tersebut memiliki beberapa tuturan tidak langsung dan tuturan langsung. Tuturan yang secara tersirat dinyatakan lebih halus tanpa menyatakan dengan gamblang merupakan tuturan tidak langsung. Maksud dan tujuan tuturan bentuk tindak direktif, ekspresif, dan komisif diungkapkan untuk mempermudah pembaca memahami petikan data dalam sebuat pidato siswa.

DAFTAR PUSTAKA

Boxer, Diana., Lucy Pickering. 1993. “Masalah dalam Presentasi Pidato Bertindak dalam Bahan ELT : kasus pengaduan”. Jurnal ELT Vol. 49, No. 1 . Diakses oxfordjournals.org pada tanggal 21 juli 2016.

Chaer, A. (2010), Kesantunan Berbahasa, Jakarta: Rineka Cipta.

Cohen, Andrew D. 1996. “Mengembangkan Kemampuan untuk Melakukan Tindak Tutur”. Journal of Applied Linguistics and TEFL Vol. 18, No. 2. Akses journals.cambridge.org diakses pada tanggal 21 juli 2016.

Cohen, Philip R., C. Raymond Perrault. 1979. “Elemen dari Teori Berbasis Rencana Tindak Tutur”. Cognitive Science. Alamat cs.nott.ac.uk Vol. 3, No. 3. Diakses pada tanggal 21 juli 2016.

Dafouz, Emma., Milne. 2008. “Peran Pragmatis Tekstual dan Spidol Metadiscourse Interpersonal dalam Pembangunan dan Pencapaian Persuasi : Sebuah Studi Cross - Linguistik Wacana Koran”. Journal of Pragmatics Vol 40 No 1.Diakses sciencedirect.com pada tanggal 21 juli 2016.

Depdiknas. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI): Edisi Ketiga. Jakarta: balai putaka.

Djamarah, Syaiful Bahri, Aswan Zain. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Jamilatun. 2011. “Tindak Tutur Direktif dan Ekspresif pada Rubrik Kriiing Solopos (Sebuah Tinjauan Pragmatik)”. Skripsi. Diakses perpustakaan.uns.ac.id pada tanggal 20 Desember 2016.

Lapadat, Judith C. 1991. “Bahasa Keterampilan Pragmatis Siswa dengan Bahasa dan / atau Learning Disabilities : A Sintesis Kuantitatif”. Journal of Speech and Hearing Disorders Vol. 24, No. 3. Diakses ldx.sagepub.com pada tanggal 21 juli 2016.

Leech, Geoffrey. 1993. Prinsip-prinsip Pragmatik. Jakarta: UI Press.


(16)

16

Mahsun. 2005. Metode Penelitian Bahasa. Jakarta: PT Raja Grafindo.

Mahsun. 2012. Metode Penelitian Bahasa: Tahapan Strategi, Metode, dan Tekniknya. Jakarta: Rajawali Pers.

Ngusman, Agustina, Wulandari. 2015. “Tindak Tutur Ekspresif Mario Teguh dalam acara “Golden Ways”. Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pembelajaran Vol. 2, No. 1. Alamat aksesejournal.unp.ac.id pada tanggal 5 April 2016.

Nurseto, Tejo. 2011. “Membuat Media Pembelajaran yang Menarik”. Jurnal Ekonomi & Pendidikan, Vol 8 No 1.Alamat aksesjournal.uny.ac.id pada tanggal 5 April 2016.

Pratiwi, D.N. 2012. “Penerapan Tindak Tutur Lokusi, Ilokusi, dan Perlokusi Ustad Nur Maulana pada Tayangan Islam Itu Indah di Trans TV”. Skripsi Vol. 1, No. 1. Diakses journal.unair.ac.id. pada tanggal 21 April 2016.

Petrus Trimantara. 2015. “Metode Sugesti-imajinasi dalam Pembelajaran Menulis dengan Media”. Jurnal Pendidikan Penabur No.05. Alamat akses jurnal.unimed.ac.id pada tanggal 5 April 2016.

Rahardi, K. 2005. Pragmatik: Kesantunan Imperatif Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga.

Rohmadi, Muhammad. 2004. Pragmatik: Teori dan Analisis. Yogyakarta: Lingkar Media.

Sadiman, Arief S. 2003. Media Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sari, Fenda Dina Puspita. 2012. “Tindak Tutur dan Fungsi Tuturan Ekspresif dalam Acara Galau Nite di Metro Tv: Suatu Kajian Pragmatik”. Skripsi Vol. 1, No. 2. Akses journal.unair.ac.id. diakses pada tanggal 21 April 2016. Sari, Ni Wayan Eminda. 2012. “Analisis Deskriptif Retorika Interpersonal Pragmatik

pada Tuturan Direktif Guru dan Siswa dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia di Kelas XI SMAN 1 Kediri”. Jurnal Pendidikan Bahasa Vol. 1, No. 1, Akses e-journal.undiksha.ac.id pada tanggal 21 April 2016.

Sumantara, Komang., I Nyoman Sudiana., Ida Ayu Made Darmayanti. 2015. “Analisis Teks Pidato Siswa Kelas X.1 Sma Negeri 1 Sawan Ditinjau dari Prinsip Etika Retorika”. Jurnal Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 3, No 1. Akses ejournal.undiksha.ac.id pada tanggal 13 mei 2016.

Sudaryanto. 1993. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa: Pengantar Penelitian Wahana Kebudayaan secara Linguistis. Yogyakarta: Duta Wacana University Press. Tarigan, Henry Guntur. 1986. Menulis. Bandung : Angkasa.

Tarigan, Guntur. 1990. Pengajaran Pragmatik. Bandung: Angkasa. 12


(17)

17

Widiantara, I Wayan Pasek., I Wayan Wendra., Sang Ayu Putu Sriasih. 2014. “Kajian Retorika dalam Naskah Pidato pada Siswa Kelas X.1 Sma Negeri 1 Pupuan”. e-Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol. 2, No. 1. Diakses e-journal.undiksha.ac.id. pada tanggal 21 April 2016.

Wijana, Dewa Putu. 1996. Dasar-dasar Pragmatik. Yogyakarta: Penerbit ANDI.

Welvi, Yossie Ana., Ermanto., “Hasanuddin WS. 2015. Tindak Tutur Direktif Guru dalam Proses Pembelajaran di MTs Riadhus Sholihin Koto Baru Kabupaten Sijunjung”. Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pembelajaran Vol 3, No 1. Diakses ejournal.unp.ac.id. diakses tanggal 1 mei 2016.

Wulandari, Dewi Ayu. 2015. “Tindak Tutur Ilokusioner pada Lirik Lagu Langgam & Keroncong Berbahasa Jawa Karya Andjar Any (Suatu Kajian Pragmatik)”. Skripsi. Diakses eprints.uns.ac.id. diakses pada tanggal 21 April 2016.

Yule, G. 2006. Pragmatik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Zullina, Dian Nita. 2012. “Analisis Teks Pidato Karangan Siswa Kelas X Sma Laboratorium Universitas Negeri Malang”. Skripsi. Diakses jurnal-online.um.ac.id pada tanggal 21 April 2016


(1)

kesedihan, tuturan kebanggaan, tuturan permintaan maaf, tuturan kekhawatiran, dan tuturan berterimakasih. Deskripsi bentuk tindak ekspresif dalam teks pidato karangan siswa kelas X tersebut dipaparkan dalam penjelaskan berikut.

Saya merasa sedih sekali karena narkoba semakin meluas di daerah-daerah kita. (Akhmad Rakhim)

Data 31 bermaksud mengungkapkan ekspresi kesedihan karena meluasnya narkoba. Tujuan dari tuturan data 31 yaitu agar anak-anaknya tidak terjerumus oleh bahaya narkoba. Siswa mengembangkan ide-ide pokok teks pidato di atas dipengaruhi oleh pengalaman informasi siswa Akhmad. Tuturan tersebut disebabkan karena menurut pengamatan penutur, mengenai narkoba yang kini semakin meluas sesuai bagian isi pidatonya Saya merasa sedih sekali karena narkoba semakin meluas di daerah-daerah kita. Tujuan data 2 adalah agar mitra tutur melakukan hal yang dikatakan oleh penutur yaitu membasmi narkoba. Bentuk tuturan permintaan di atas merupakan salah satu bentuk tindak direktif yang ditemukan dalam teks pidato karangan siswa dengan bertemakan Himbauan Menjauhi Narkoba. Siswa Akhmad memberikan pidatonya di lingkungan masyarakat desa dikutip pada salam pembukanya yaitu yang terhormat masyarakat di desa ini yang telah datang atau kumpul di tempat ini untuk memenuhi undangan kami.

Jika ada kata-kata yang kurang berkenan saya minta maaf. (Dian)

Data 33 menyatakan ekspresi permintaan maaf si-penutur pada siswa di akhir pidatonya. Dian memilih himbauan mengikuti ekstra tapak suci sebagai tema pada pidatonya. Di akhir pidatonya dia mengungkapkan ekspresi tuturan permintaan maaf dikutip pada pidatonya jika ada kata-kata yang kurang berkenan saya minta maaf. Tuturan tersebut disampaikan pada bagian penutup usai menyampaikan isi pidato dikutip pada pidatonya demikian pidato yang saya sampaikan. Tujuan tuturan ekspresif di atas agar siswa memaafkan apabila ada kata-kata penutur yang secara tidak sengaja menyinggung perasaan.

3.3Bentuk Tindak Komisif

Tindak komisif yang terdapat dalam teks pidato karangan siswa berjumlah 19 data. Data tindak komisif tersebut teridentifikasi ke dalam 3 bentuk tuturan yang termasuk tindak tutur komisif. Bentuk-bentuk tuturan komisif dalam teks pidato karangan siswa kelas X meliputi tuturan ancaman, tuturan berjanji, dan tuturan


(2)

kesanggupan. Deskripsi bentuk tindak komisif dalam teks pidato karangan siswa kelas X tersebut dipaparkan dalam penjelaskan berikut.

Apabila tidak mengikuti/ tidak masuk ekstra tapak suci selama 3 kali akan mendapatkan sanksi membersihkan sekolah dan orang tua akan dipanggil sekolah. (Dian)

Tuturan pada data 49 menunjukkan kalimat tersebut memiliki ciri dari tuturan ancaman. Kalimat ancaman di atas bermaksud memperingatkan siswa untuk mengikuti ekstra wajib di sekolahnya terdapat pada isi pidatonya ekstra tapak suci ini wajib diikuti semua siswa SMK Muhammadiyah 2 Blora. Tuturan dari kepala sekolah tersebut ditujukan oleh siswanya dibuktikan pada paragraf salam pembuka hanya disebutkan kepada yang terhormat bapak/ ibu guru SMK Muh 2 Blora dan siswa siswi SMK Muhammadiyah 2 Blora yang saya sayangi tanpa menyebutkan kepala sekolah. Dian memilih tema Himbauan mengikuti ekstra tapak suci karena SMK 2 memiliki ekstra wajib di sekolahnya yaitu ekstra tapak suci. Teks pidato yang dibuatnya adalah teks pidato yang disampaikan oleh kepala sekolah pada muridnya. Tujuannya agar siswanya mengikuti ekstra tapak suci sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan pada kutipan teks pidato Dian alenia ke- 3 yaitu ekstra tapak suci ini diadakan/ dilaksanakan setiap hari minggu sampai kamis dengan menambahkan tuturan ancaman agar siswa benar-benar mengikuti ekstra tersebut dan tidak melalaikannya.

Saya berjanji akan berusaha membanggakan SMK Muhammadiyah 2 dengan kemampuan yang saya miliki. (Usman Al Amin)

Tuturan pada data 63 merupakan ciri tuturan janji sehingga kalimat di atas termasuk tindak tutur komisif berupa bentuk tuturan berjanji. Dia menambahkan saya juga berjanji akan menjadi ketua osis yang bertanggung jawab atas amanah yang akan diberikan kepada saya. Kalimat janji di atas merupakan tuturan seorang kandidat ketua OSIS kepada teman- temannya sebab dalam pidatonya muncul tuturan pada kesempatan ini saya selaku kandidat ketua OSIS nomer urut 2 akan menyampaikan misi saya. Siswa Usman menggunakan kandidat ketua OSIS sebagai tema pidatonya yang dituturkan untuk seluruh siswa SMK Muhammadiyah 2 Blora. Usman menuliskan pidatonya mengenai misinya sebagai kandidat ketua OSIS sebagai berikut saya akan mengisi moment HUT Kemerdekaan dengan perlombaan yang bermanfaat, jujur dan sportif. Usman juga menyebutkan tuturan berjanjinya pada pidato yang ditulisnya yaitu saya


(3)

berjanji akan berusaha membanggakan SMK Muhammadiyah 2 dengan kemampuan yang saya miliki.

Berdasarkan hasil di atas terdapat 69 data yang ditemukan peneliti dalam teks pidato karangan siswa kelas X SMK 2 Muhammadiyah Blora. Tindak direktif berjumlah 30 data terdiri dari 12 data tuturan perintah, 7 data tuturan permohonan, 6 data tuturan permintaan, dan 5 data berupa tuturan ajakan. Terdapat 20 bentuk tindak ekspresif, berupa 6 data tuturan kekecewaan, 4 data tuturan kebahagiaan, 2 data tuturan kesedihan, 2 data tuturan kebanggaan, 2 data tuturan kekhawatiran, 2 data tuturan terimakasih, dan 1 data tuturan permintaan maaf. Tindak komisif terdapat 19 data berupa 14 data tuturan ancaman, 3 data tuturan berjanji, dan 2 tuturan menyatakan kesanggupan.

Bentuk tindak tutur paling banyak ditemukan berupa tindak tutur komisif berupa tuturan ancaman sebanyak 14 data, tindak direktif tuturan perintah sebanyak 12 data, dan 6 data berupa tuturan kekecewaan. Pidato yang dibuat siswa dipengaruhi oleh keseharian mereka yang sering mendengar tuturan tersebut saat guru maupun kepala sekolah melakukan pidatonya di lingkungan sekolah. Lingkungan SMK memang berbeda dari lingkungan SMA yang siswanya seimbang antara perempuan dan laki-laki, lain halnya dengan lingkungan SMK yang mayoritas siswanya adalah laki-laki. Perkembangan anak usia remaja merupakan usia serba ingin tahu, berontak, emosi yang labil sehingga terdapat beberapa tuturan ancaman, perintah bagi para siswa.

Menulis merupakan kegiatan yang memerlukan ketekunan dalam penguasaannya, sering berlatih menulis akan membuat seseorang dapat menyusun sebuah kalimat dengan baik. Teks pidato yang dibuat oleh siswa sudah sesuai dengan aturan penulisan pidato, meskipun komposisi dalam menulis belum teratur namun sudah terdapat salam pembuka, pembuka, isi, dan penutup. Kurangnya siswa dalam berlatih menulis membuat siswa kesulitan dalam merangkai kata. Setengah dari jumlah sumber data yang diteliti oleh penulis hanya terdapat 3 kalimat dalam isi pidato tersebut.

4. PENUTUP

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai analisis bentuk tindak tutur direktif, ekspresif, dan komisif pada teks pidato karangan siswa kelas X SMK 2 Muhammadiyah Blora dapat ditarik simpulan sebagai berikut, terdapat 69 bentuk tindak tutur ilokusi berupa tindak direktif, ekspresif, dan komisif. Tindak direktif berjumlah 30 data terdiri dari 12 data tuturan perintah, 7 data tuturan permohonan, 6 data tuturan permintaan, dan 5 data berupa tuturan ajakan. Terdapat 20 bentuk tindak ekspresif, berupa 6 data tuturan kekecewaan, 4 data tuturan kebahagiaan, 2 data tuturan kesedihan, 2 data tuturan kebanggaan, 2 data tuturan kekhawatiran, 2 data tuturan terimakasih, dan


(4)

1 data tuturan permintaan maaf. Tindak komisif terdapat 19 data berupa 14 data tuturan ancaman, 3 data tuturan berjanji, dan 2 tuturan menyatakan kesanggupan. Tuturan yang berupa teks pidato tersebut memiliki beberapa tuturan tidak langsung dan tuturan langsung. Tuturan yang secara tersirat dinyatakan lebih halus tanpa menyatakan dengan gamblang merupakan tuturan tidak langsung. Maksud dan tujuan tuturan bentuk tindak direktif, ekspresif, dan komisif diungkapkan untuk mempermudah pembaca memahami petikan data dalam sebuat pidato siswa.

DAFTAR PUSTAKA

Boxer, Diana., Lucy Pickering. 1993. “Masalah dalam Presentasi Pidato Bertindak dalam Bahan ELT : kasus pengaduan”. Jurnal ELT Vol. 49, No. 1 . Diakses oxfordjournals.org pada tanggal 21 juli 2016.

Chaer, A. (2010), Kesantunan Berbahasa, Jakarta: Rineka Cipta.

Cohen, Andrew D. 1996. “Mengembangkan Kemampuan untuk Melakukan Tindak Tutur”. Journal of Applied Linguistics and TEFL Vol. 18, No. 2. Akses journals.cambridge.org diakses pada tanggal 21 juli 2016.

Cohen, Philip R., C. Raymond Perrault. 1979. “Elemen dari Teori Berbasis Rencana Tindak Tutur”. Cognitive Science. Alamat cs.nott.ac.uk Vol. 3, No. 3. Diakses pada tanggal 21 juli 2016.

Dafouz, Emma., Milne. 2008. “Peran Pragmatis Tekstual dan Spidol Metadiscourse Interpersonal dalam Pembangunan dan Pencapaian Persuasi : Sebuah Studi Cross - Linguistik Wacana Koran”. Journal of Pragmatics Vol 40 No 1.Diakses sciencedirect.com pada tanggal 21 juli 2016.

Depdiknas. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI): Edisi Ketiga. Jakarta: balai putaka.

Djamarah, Syaiful Bahri, Aswan Zain. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Jamilatun. 2011. “Tindak Tutur Direktif dan Ekspresif pada Rubrik Kriiing Solopos (Sebuah Tinjauan Pragmatik)”. Skripsi. Diakses perpustakaan.uns.ac.id pada tanggal 20 Desember 2016.

Lapadat, Judith C. 1991. “Bahasa Keterampilan Pragmatis Siswa dengan Bahasa dan / atau Learning Disabilities : A Sintesis Kuantitatif”. Journal of Speech and Hearing Disorders Vol. 24, No. 3. Diakses ldx.sagepub.com pada tanggal 21 juli 2016.


(5)

Mahsun. 2005. Metode Penelitian Bahasa. Jakarta: PT Raja Grafindo.

Mahsun. 2012. Metode Penelitian Bahasa: Tahapan Strategi, Metode, dan Tekniknya. Jakarta: Rajawali Pers.

Ngusman, Agustina, Wulandari. 2015. “Tindak Tutur Ekspresif Mario Teguh dalam

acara “Golden Ways”. Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pembelajaran Vol. 2,

No. 1. Alamat akses ejournal.unp.ac.id pada tanggal 5 April 2016.

Nurseto, Tejo. 2011. “Membuat Media Pembelajaran yang Menarik”. Jurnal Ekonomi & Pendidikan, Vol 8 No 1. Alamat akses journal.uny.ac.id pada tanggal 5 April 2016.

Pratiwi, D.N. 2012. “Penerapan Tindak Tutur Lokusi, Ilokusi, dan Perlokusi Ustad Nur Maulana pada Tayangan Islam Itu Indah di Trans TV”. Skripsi Vol. 1, No. 1. Diakses journal.unair.ac.id. pada tanggal 21 April 2016.

Petrus Trimantara. 2015. “Metode Sugesti-imajinasi dalam Pembelajaran Menulis dengan Media”. Jurnal Pendidikan Penabur No.05. Alamat akses jurnal.unimed.ac.id pada tanggal 5 April 2016.

Rahardi, K. 2005. Pragmatik: Kesantunan Imperatif Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga.

Rohmadi, Muhammad. 2004. Pragmatik: Teori dan Analisis. Yogyakarta: Lingkar Media.

Sadiman, Arief S. 2003. Media Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sari, Fenda Dina Puspita. 2012. “Tindak Tutur dan Fungsi Tuturan Ekspresif dalam Acara Galau Nite di Metro Tv: Suatu Kajian Pragmatik”. Skripsi Vol. 1, No. 2. Akses journal.unair.ac.id. diakses pada tanggal 21 April 2016. Sari, Ni Wayan Eminda. 2012. “Analisis Deskriptif Retorika Interpersonal Pragmatik

pada Tuturan Direktif Guru dan Siswa dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia di Kelas XI SMAN 1 Kediri”. Jurnal Pendidikan Bahasa Vol. 1, No. 1, Akses e-journal.undiksha.ac.id pada tanggal 21 April 2016. Sumantara, Komang., I Nyoman Sudiana., Ida Ayu Made Darmayanti. 2015. “Analisis

Teks Pidato Siswa Kelas X.1 Sma Negeri 1 Sawan Ditinjau dari Prinsip Etika Retorika”. Jurnal Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 3, No 1. Akses ejournal.undiksha.ac.id pada tanggal 13 mei 2016.

Sudaryanto. 1993. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa: Pengantar Penelitian Wahana Kebudayaan secara Linguistis. Yogyakarta: Duta Wacana University Press. Tarigan, Henry Guntur. 1986. Menulis. Bandung : Angkasa.


(6)

Widiantara, I Wayan Pasek., I Wayan Wendra., Sang Ayu Putu Sriasih. 2014. “Kajian Retorika dalam Naskah Pidato pada Siswa Kelas X.1 Sma Negeri 1 Pupuan”. e-Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol. 2, No. 1. Diakses e-journal.undiksha.ac.id. pada tanggal 21 April 2016.

Wijana, Dewa Putu. 1996. Dasar-dasar Pragmatik. Yogyakarta: Penerbit ANDI.

Welvi, Yossie Ana., Ermanto., “Hasanuddin WS. 2015. Tindak Tutur Direktif Guru dalam Proses Pembelajaran di MTs Riadhus Sholihin Koto Baru Kabupaten Sijunjung”. Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pembelajaran Vol 3, No 1. Diakses ejournal.unp.ac.id. diakses tanggal 1 mei 2016.

Wulandari, Dewi Ayu. 2015. “Tindak Tutur Ilokusioner pada Lirik Lagu Langgam & Keroncong Berbahasa Jawa Karya Andjar Any (Suatu Kajian Pragmatik)”. Skripsi. Diakses eprints.uns.ac.id. diakses pada tanggal 21 April 2016.

Yule, G. 2006. Pragmatik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Zullina, Dian Nita. 2012. “Analisis Teks Pidato Karangan Siswa Kelas X Sma Laboratorium Universitas Negeri Malang”. Skripsi. Diakses jurnal-online.um.ac.id pada tanggal 21 April 2016


Dokumen yang terkait

ANALISIS TINDAK TUTUR DIREKTIF, EKSPRESIF, DAN KOMISIF PADA TEKS PIDATO KARANGAN SISWA KELAS X Analisis Tindak Tutur Direktif, Ekspresif, dan Komisif pada Teks Pidato Karangan Siswa Kelas X SMK 2 Muhammadiyah Blora.

0 2 12

ANALISIS TINDAK TUTUR DIREKTIF DAN KOMISIF DALAM DIALOG FILM PUNK IN LOVE Analisis Tindak Tutur Direktif Dan Komisif Dalam Dialog Film Punk In Love Karya Ody Chandra Harahap.

0 2 17

TINDAK TUTUR DIREKTIF DAN EKSPRESIF PADA WACANA RUBRIK KRIIING SURAT KABAR SOLOPOS Tindak Tutur Direktif Dan Ekspresif Pada Wacana Rubrik Kriiing Surat Kabar Solopos Edisi April 2015.

0 4 29

TINDAK TUTUR DIREKTIF DAN EKSPRESIF PADA WACANA RUBRIK KRIIING SURAT KABAR SOLOPOS Tindak Tutur Direktif Dan Ekspresif Pada Wacana Rubrik Kriiing Surat Kabar Solopos Edisi April 2015.

1 3 15

ANALISIS TINDAK TUTUR DIREKTIF DAN EKSPRESIF PADA PEMUDA DESA BANARAN, KALIJAMBE, KABUPATEN SRAGEN ANALISIS TINDAK TUTUR DIREKTIF DAN EKSPRESIF PADA PEMUDA DESA BANARAN, KALIJAMBE, KABUPATEN SRAGEN.

0 0 15

PENDAHULUAN ANALISIS TINDAK TUTUR DIREKTIF DAN EKSPRESIF PADA PEMUDA DESA BANARAN, KALIJAMBE, KABUPATEN SRAGEN.

0 1 4

TINDAK TUTUR DIREKTIF DAN EKSPRESIF PADA DIALOG FILM GIE TINDAK TUTUR DIREKTIF DAN EKSPRESIF PADA DIALOG FILM GIE SUTRADARA RIRI REZA.

0 2 13

ANALISIS TINDAK TUTUR DIREKTIF DAN EKSPRESIF PADA WACANA PIDATO PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA SUSILO BAMBANG YUDHOYONO MASA JABATAN 2004-2009.

1 2 7

TINDAK TUTUR DIREKTIF DAN KOMISIF PADA LAYANAN BIMBINGAN KONSELING Tindak Tutur Direktif Dan Komisif Pada Layanan Bimbingan Konseling Di Smp Negeri 2 Colomadu Kabupaten Karanganyar.

0 4 15

TINDAK TUTUR DIREKTIF DAN KOMISIF PADA LAYANAN BIMBINGAN KONSELING Tindak Tutur Direktif Dan Komisif Pada Layanan Bimbingan Konseling Di Smp Negeri 2 Colomadu Kabupaten Karanganyar.

0 0 17