a. Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah tenaga dalam jenjang jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan keahliannya.
b. Setiap kelompok tersebut dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior. c. Jumlah jabatan fungsional tersebut ditentukan berdasarkan kebutuhan daerah.
d. Jenis dan jenjang jabatan fungsional tersebut ditentukan sesuai dengan peraturn perundang-undangan yang berlaku.
D. Gambaran Jumlah Pegawai DISPENDA Kota Medan
Gambaran Jumlah Pegawai Dispenda Kota Medan Tahun 2015: •
Kepala Dinas : 1 orang
• Sekretariat
: 67 orang •
Bidang Pengembangan : 27 orang
• Bidang Penagihan
: 47 orang •
Bidang Pendataan dan Penetapan : 83 orang
• Bidang Bagi Hasil Pajak
: 79 orang •
Unit Pelaksana Teknis : 58 orang
• Pegawai Honorer
: 101 orang •
Pegawai Harian Lepas : 340 orang
Jumlah PNS Pegawai Honor : 803 orang
BAB III GAMBARAN DATA PAJAK PARKIR
A. Ketentuan Pajak Parkir
Berdasarkan Undang-Undang Dasar yang menetapkan pajak sebagai salah satu perwujudan kewajiban kenegaraan, ditegaskan bahwa penempatanwajib pajak harus
ditetapkan dengan Undang-Undang maka ketentuan tentangPajak Parkir yang digunakan penulis untuk menggambarkan Pajak Parkiradalah sebagai berikut :
1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retrubusi Daerah
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang PajakDaerah dan Retribusi Daerah yang dimaksud dengan pajak daerah adalahkontribusi wajib
kepada daerah yang terutang oleh orang pribadi atau badanyang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang, dengan tidakmendapatkan imbalan secara langsung
dan digunakan untuk keperluan daerahbagi sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat.Pajak Parkir merupakan salah satu dari pajak daerah yang diatur
olehkabupatenkota yang dipungut atas penyelenggaraan tempat parkir. PajakParkir adalah pajak atas penyelenggaraan tempat parkir di luar badan
jalan,baik yang berkaitan dengan pokok usaha maupun yang disediakan sebagaiusaha maupun yang disediakan sebagai suatu usaha, termasuk
penyediaantempat penitipan kendaraan bermotor.Undang-Undang ini berlaku dan digunakan untuk membiayaipenyelenggaraan Pemerintah dan Pembangunan
Daerah. Berdasarkan Undang-Undang ini juga, tarif pajak ditetapkan sebesar 20 dua puluh persen. Untukpengaturannya ditetapkan dalam Peraturan Daerah yang
menjadi dasar hukumpelaksanaan Pajak Parkir ini adalah :
a. Peraturan Daerah Nomor 26 Tahun 2002 tentang Pajak Parkir. b. SK Walikota Medan Nomor 188.342072K2002 Tahun 2002 tentang
Pelaksanaan Peraturan Daerah Kota Medan yang memuat : 1. Bersifat pajak dan bukan retribusi
2. Mengatur dan menetapkan tentang Subjek dan Objek Pajak, cara pemungutan, perhitungan dan penyetoran pajak serta lain-lain.
3. Menetapkan Harga Tanda Parkir HTP dan petunjuk teknis pengelolaan perparkiran diluar badan jalan dan tempat khusus parkir di Kota Medan.
2. Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2003 tentang Pajak Daerah Kota Medan
Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan Pajak Parkiradalah pajak yang dipungut atas penyelenggaraan tempat parkir. Parkir adalahkeadaan tidak bergerak
atas suatu kendaraan bermotor yang tidak bersifatsementara. Tempat parkir adalah tempat parkir diluar badan jalan oleh orangpribadi atau badan yang, baik yang
disediakan berkaitan dengan pokok usahamaupun yang disediakan sebagai suatu usaha, termasuk tempat penyediaanpenitipan kendaraan bermotor dan garasi
kendaraan bermotor dan garasikendaraan bermotor yang memungut bayaran.
Penyelengaraan parkir ini adalah setiap penyelenggaraan parkir,tempat parkir harus mendapat izin dari Kepala Daerah. Harga Tanda ParkirHTP adalah harga atau nilai
nominal yang digunakan atau yang seharusnyadibayar untuk pemakaian tempat parkir. Masa pajak parkir adalah jangkawaktu yang lamanya sama dengan satu bulan
takwin. Pajak Parkir terutangdalam masa pajak terjadi atau timbul pada saat kegiatan pembayaranpenggunaan tempat parkir dilakukan.
B. Subjek, Wajib Pajak dan Pajak Parkir
1. Subjek Pajak Parkir Yang merupakan subjek Pajak Parkir adalah orang pribadi atau badan
yangmelakukan pembayaran atas tempat parkir. Berdasarkan PeraturanPemerintah Nomor 65 Tahun 2001, yang menjadi subjek Pajak Parkiradalah orang pribadi atau
badan yang melakukan pembayaran atas tempatparkir. 2. Wajib Pajak Parkir
Yang menjadi Pajak Parkir adalah orang pribadi atau badan yang dapatdikenakan pajak daerah. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Daerah yangmenyelenggarakan
tempat parkir. 3. Objek Pajak Parkir
Yang menjadi objek Pajak Parkir adalah penyelenggaraan tempat parkir diluar badan jalan, baik yang disediakan berkaitan dengan pokok usahamaupun yang disediakan
sebagai suatu usaha, termasuk penyediaan tempatpenitipan kendaraan bermotor dan garasi kendaraan bermotor yangmemungut bayaran. Klarifikasi tempat parkir
di luar badan jalan yangdikenakan Pajak Parkir adalah : a. gedung parkir
b. pelataran parkir c. garasi kendaraan bermotor yang memungut bayaran
d. tempat penitipan kendaraan bermotor
Pengecualian terhadap objek Pajak Parkir adalah: a. Penyelenggaraan tempat parkir oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah.
Penyelenggaraan tempat parkir oleh BUMN dan BUMD tidakdikecualikan sebagai objek Pajak Parkir.
b. Penyelenggaraan parkir oleh kedutaan, konsulat, perwakilan negaraasing, dan perwakilan lembaran-lembaran internasional dengan asastimbal balik. Ketentuan
tentang pengecualian pengenaan Pajak Parkir bagi perwakilan lembaga-lembaga internasional berpedoman kepadakeputusan Menteri Keuangan
c. Penyelenggaraan tempat parkir lainnya yang diatur dengan peraturandaerah, antara lain penyelenggaraan tempat parkir di tempat peribadatandan sekolah serta
tempat-tempat lainnya yang diatur lebih lanjut olehbupatiwalikota.
C. Tata Cara Perizinan, Penyetoran, dan Pemungutan