Pengecualian terhadap objek Pajak Parkir adalah: a. Penyelenggaraan tempat parkir oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah.
Penyelenggaraan tempat parkir oleh BUMN dan BUMD tidakdikecualikan sebagai objek Pajak Parkir.
b. Penyelenggaraan parkir oleh kedutaan, konsulat, perwakilan negaraasing, dan perwakilan lembaran-lembaran internasional dengan asastimbal balik. Ketentuan
tentang pengecualian pengenaan Pajak Parkir bagi perwakilan lembaga-lembaga internasional berpedoman kepadakeputusan Menteri Keuangan
c. Penyelenggaraan tempat parkir lainnya yang diatur dengan peraturandaerah, antara lain penyelenggaraan tempat parkir di tempat peribadatandan sekolah serta
tempat-tempat lainnya yang diatur lebih lanjut olehbupatiwalikota.
C. Tata Cara Perizinan, Penyetoran, dan Pemungutan
Orang pribadi atau Badan sebelum menyelenggarakan tempat parkirterlebih dahulu memperoleh izin tersebut menjadi satu menjadi satu kesatuandengan proses
penyetoran dan pemugutan Pajak Parkir.Berdasarkan Keputusan Walikota Medan Nomor 188.342072K2002Tahun 2002 tentang Pelaksanaaan Peraturan Daerah Kota
Medan, Tata caraperizinan, penyetoran dan pemungutan tersebut adalah sebagai berikut :
1. Setiap penyelenggaraan parkir terlebih dahulu mengisi SuratPemberitahuan Pajak Daerah SPTPD, Pajak Parkir yang ditujukan kepadaKepala Daerah atau Pejabat.
2. Setelah Surat Pemberitahuan Pajak Daerah SPTPD tersebut diisi denganjelas, lengkap dan benar serta ditandatangani oleh wajib pajak ataukuasanya maka Surat
Pemberitahuan Pajak Daerah SPTDP harusdisampaikan kepada Dinas Pendapatan disertai dengan lampiran identitasorang pribadi atau badan yang
menyelenggarakan parkir fotokopi KTP,Surat izin penyelenggara perparkiran. 3. Surat Pemberitahuan Pajak Daerah SPTPD tersebut disampaikanselambat-
lambatnya 15 lima belas hari setelah berakhirnya masa pajak. 4. Berdasarkan perhitungan yang dilakukan sesuai dengan data-data yangterdapat
dalam Surat Pemberitahuan Pajak Daerah SPTPD maka DinasPendapatan atas nama Kepala Daerah atau Pejabat akan menerbitkan SuratKetetapan Pajak Daerah
SKPD. 5. Surat Ketetapan Pajak Daerah SKPD tersebut menjadi dasar untukmelaksanakan
pemungutan pajak oleh Dinas Pendapatan. 6. Setelah Surat Ketetapan Pajak Daerah SKPD diterima oleh wajib pajak,maka
paling lama 30 hari sejak SKPD diterima harus melunasi Pajak Parkiryang terutang berdasarkan SKPD, dan apabila lewat 30 hari setelah SKPDditerima
maka dikenakan sanksi administrasi berupa sebesar 2 duapersen sebulan dan ditagih dengan menerbitkan SKPD.
7. Wajib pajak yang membayar sendiri Surat Tagihan Pajak Daerah STPDdigunakan untuk menghitung, memperhitungkan dan menetapkan pajak
sendiri yang terutang. 8. Dalam jangka waktu 5 lima tahun sesudah saat terutang pajak, KepalaDaerah
dapat menerbitkan : Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar SKPDKB, Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan SKPDKBT,Surat Ketetapan
Pajak Daerah Nihil SKPDN.
9. Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar SKPDKB diterbitkanapabila berdasarkan hasil pemeriksaan atau keterangan lain pajak yangterutang tidak atau
kurang bayar, dikenakan sanksi administrasi berupabunga sebesar 2 sebulan dihitung dari pajak yang kurang atau terlambatdibayar untuk jangka waktu paling
lama 24 bulan sejak saat terutangnyapajak. 10. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan SKPDKBT diterbitkanapabila
ditemukan data baru yang semula belum terungkap yangmenyebabkan penambahan jumlah pajak yang terutang, akan dikenakansanksi administrasi
berupa kenaikan sebesar 100 dari jumlah kekuranganpajak tersebut. 11. Surat Ketetapan Pajak Daerah Nihil SKPDN diterbitkan apabila jumlahpajak
terutang sama besar dengan jumlah pajak yang telah disetorkan. 12. Apabila kewajiban membayar pajak terutang dalam SKPDKB danSKPDKBT tidak
sepenuhnya dibaya dalam jangka waktu yang ditentukan,ditagih dengan menerbitkan STPD ditambah dengan sanksi administrasiberupa bunga sebesar 2
sebulan. 13. Penyetoran Pajak Parkir dilakukan oleh wajib pajak ke kas daerah atautempat lain
yang ditunjuk oleh Kepala Daerah dalam waktu 30 hariditerimanya SKPD. 14. Apabila pembayaran pajak dilakukan ditempat lain yang ditunjuk, hasilpenerimaan
pajak harus disetor ke Kas Daerah selambat-lambatnya 1 x 24jam atau dalam waktu yang ditentukan oleh Kepala Daerah pada tanggal17, 14, 21, dan 28 apabila
jatuh pada hari libur maka dimundurkan padatanggal berikutnya. 15. Apabila wajib pajak telah melakukan pembayaran Pajak Parkir maka akandiberikan
tanda bukti pembayaran.
16. Setelah Surat Setoran Pajak Daerah SSPD diterima oleh DinasPendapatan, maka Surat Izin Perparkiran akan diterbitkan.
17. Setelah Surat Izin diberikan maka wajib pajak dapat
menyelenggarakanperparkiran.Izin tersebut diberikan orang pribadi, badan maupun penyelenggaraperparkiran di dalam izin tersebut yang isinya antara lain
sebagai berikut : a. Nomor Surat Izin
b. Identitas Pemegang Izin yang penyelenggaraan perparkiran Nama,Pekerja,dan Alamat
c. Keterangan mengenai tempat penyelenggara parkir.Dengan Keputusan Walikota Nomor 26 Tahun 2002 tentang HargaTanda Parkir HTP dan petunjuk teknis
pengelolaan perparkiran diluar badanjalan dan tempat khusus parkir di Kota Medan.Maka penyelenggaraperparkiran diwajibkan:
a. Memiliki izin dari Kepala Daerah melalui pengelola perparkiran KotaMedan. b. Merobek setiap kupon tanda parkir yang telah digunakan.
c. Menggunakanmengedarkan kupon tanda parkir secara berurutan dimulaidari nomor urut yang terkecil.
d. Menyimpan struk atau tanda parkir untuk keperluan pemeriksaan. e. Menjaga dan menyimpan pertinggal dokumen
pendapatanpenjualanpenyelenggaraan parkir dengan sistem komputerisasi untuk keperluanpemeriksaan.
f. Membukukan hasil penjualan kupon tanda parkir setiap hari. g. Membuat laporan penjualanpenggunaan kupon tanda parkir.
h. Menyetorkan Pajak Parkir dengan menggunakan Surat PemberitahuanSPT atau setoran masa lunas.
Penyelenggaraan perparkiran yang dilarang adalah : a. Menetapkan dan menjual kupon tanda parkir yang tidak sesuai dengan izin.
b. Menjual kupon tanda parkir sebelum diperforasi oleh Dinas PendapatanKota Medan.
c. Merubah, menghapus atau memuat sedemikian rupa cap atau tanda lainpada kupon tanda parkir yang telah diperforasi oleh Dinas Pendapatan KotaMedan.
d. Memberikan izin kupon tanda parkir yang telah dipakai dan atau digunakansecara berulang-ulang kepada pemakai tempat parkir.Setiap kendaraan bermotor yang
parkir di tempat parkir harus diberikankupon tanda parkir, dan dokumen lain yang dipersamakan dan untukpengendalian dan pengawasan kupon tanda parkir, maka
untuk setiap jeniskendaraan bermotor diberi warna atau ciri yang berlainan.
D. Dasar Pengenaan Pajak Parkir