Perkembangan Jumlah Wajib Pajak Peraturan Pemerintah Nomor 46 per Masa Pajak Perkembangan Penerimaan Pajak dari Peraturan Pemerintah Nomor 46

B. Perkembangan Jumlah Wajib Pajak Peraturan Pemerintah Nomor 46 per Masa Pajak

Semenjak Peraturan Pemerintah Nomor 46 ini berlaku perkembangan Wajib Pajak yang melapor Surat Pemberitahuan SPT dari Juli 2013 sampai dengan April 2014 mengalami ketidakstabilan setiap masanya. TABEL 5 Perkembangan Jumlah Wajib Pajak Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 yang melapor setiap masa pajak Tahun Pajak Masa Pajak Jumlah Wajib Pajak Orang Pribadi Badan 2013 Juli 1,332 244 Agustus 1,530 285 September 1,618 304 Oktober 1,655 318 Nopember 1,676 322 Desember 1,708 369 2014 Januari 1,536 270 Februari 1,514 277 Maret 1,512 268 April 1,492 267 Sumber : Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia 2014 Universitas Sumatera Utara TABEL 6 Perbandingan Wajib Pajak yang melapor masa Juli 2013 Sampai April 2014 dengan Wajib Pajak Peraturan Pemerintah Nomor 46 yang terdaftar Tahun Pajak Masa Pajak Keterangan Wajib Pajak yang melapor setiap masa dengan Wajib Pajak terdaftar Orang Pribadi Badan 2013 Juli 51,30 38,40 Agustus 58,98 4,49 September 62,37 4,79 Oktober 63,80 5 Nopember 64,60 5 Desember 65,84 5,82 2014 Januari 59,21 4,26 Februari 58,36 4,37 Maret 58,28 4,22 April 57,51 4,21 Sumber : Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia 2014 Keterangan : Perbandingan Wajib Pajak yang melapor dengan Wajib Pajak Peraturan Pemerintah Nomor 46 yang terdaftar = Jumlah Wajib Pajak Peraturan Pemerintah Nomor 46 melapor SPT Jumlah Wajib Pajak Peraturan Pemerintah Nomor 46 Terdaftar X 100 Universitas Sumatera Utara Dari penjelasan tabel diatas dapat dilihat bahwa masih banyak Wajib Pajak baik Orang Pribadi maupun Badan yang tidak memenuhi kewajiban pajaknya. Hanya sekitar 50 bagi Wajib Pajak Orang Pribadi dan 5 bagi Wajib Pajak Badan Hal ini terjadi dikarenakan peraturan yang masih baru dan banyak Wajib Pajak yang belum mendapat sosialisasi mengenai mekanisme Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 ini.

C. Perkembangan Penerimaan Pajak dari Peraturan Pemerintah Nomor 46

Penerimaan Pajak dari Peraturan Pemerintah Nomor 46 dari Juli 2013 sampai dengan April 2014 selalu tidak stabil, tergantung oleh banyaknya Wajib Pajak yang memenuhi kewajiban perpajakannya. TABEL 7 PERKEMBANGAN PENERIMAAN DARI PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 46 TAHUN 2013 Tahun Pajak Masa Pajak Jumlah Penerimaan Rp 2013 Juli 551,864,449 Agustus 581,893,020 September 706,532,453 Oktober 737,746,998 Nopember 786,252,791 Desember 1,123,825,018 2014 Januari 650,391,739 Februari 645,105,054 Maret 706,034,745 April 683,809,430 Sumber : Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia 2014 Universitas Sumatera Utara Dari data diatas, dapat dilihat ada ketidakstabilan pada penerimaan pajak di wilayah Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia. Penerimaan yang paling banyak terdapat pada bulan Desember 2013 yaitu Rp 1.123.825.018 yang mana jumlah tersebut masih jauh dari target yang diharapkan oleh Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia, dikarenakan banyaknya Wajib Pajak yang tidak membayar pajaknya dan tidak melaporkan pajaknya yang juga dapat dilihat pada bulan Desemeber 2013 Wajib Pajak Peraturan Pemerintah Nomor 46 yang melapor hanya sebanyak 2.077 padahal banyak Wajib Pajak yang sebenarnya menurut peraturan ini pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia sebanyak 8.932 Wajib Pajak. Hal tersebut mengakibatkan penerimaan pajak pada wilayah medan polonia dalam hampir 1 tahun berlakunya peraturan ini belum dapat dikatakan berhasil, karena belum mencapai target. Selain itu akibat dari wajib pajak yang terlalu sedikit dalam membayar dan melapor pajaknya, pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 46 inipun menjadi tidak efektif disebabkan banyaknya wajib pajak yang belum menerima pemberlakuan dari peraturan ini dengan alasan dapat menimbulkan perselisihan antara pengusaha karena menurut Peraturan Pemerintah Nomor 46 tahun 2013 tidak peduli apakah pengusaha mengalami kerugian dalam usahanya, pajak penghasilan sebesar 1 dari omzet tetap harus dibayarkan. Kerugian dari usaha yang bersifat final juga tidak dapat dikompesasikan. . Universitas Sumatera Utara D. Faktor Penyebab Terhambatnya Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 Meskipun Pemerintah membuat peraturan ini dengan tujuan untuk mempermudah Wajib Pajak dalam hal ini pengusaha, untuk menghitung dan melapor pajak tetapi kenyataannya masih banyak Wajib Pajak yang belum dapat menerima peraturan ini dan menyebabkan pelaksanaannya menjadi terhambat. Ada beberapa faktor yang menyebabkan terhambatnya pelaksanaan Peraturan ini, yaitu : 1. Wajib Pajak kurang memahami sosialisasi yang diberikan. 2. Peraturan ini tetap mengenakan pajak penghasilan pada Wajib Pajak yang mengalami kerugian dari usahanya. 3. Wajib Pajak badan tidak akan mendapatkan keuntungan jika penghasilan persentase penghasilan kena pajak terhadap peredaran bruto kurang dari 8. 4. Ditinjau dari konsep keadilan, dalam pemajakan, pengenaan Pajak Penghasilan Final tidak sesuai dengan keadilan karena tidak mencerminkan kemampuan membayar. Pemajakan yang adil adalah bahwa semakin besar penghasilan maka semakin besar pula pajak yang harus dibayar. 5. Karena bersifat Final Pajak Penghasilan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 ini tidak dapat dikreditkan. Universitas Sumatera Utara 42 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dokumen yang terkait

Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 Tentang Pajak Penghasilan Atas Penghasilan Dari Usaha Yang Diterima Atau Diperoleh Wajib Pajak Yang Memiliki Peredaran Bruto Tertentu Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia

1 45 46

Pengaruh Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 Tentang Pajak Penghasilan Dari Usaha Yang Diterima Atau Diperoleh Wajb Pajak Yang Memiliki Predaran Bruto Tertentu Terhadap Penerimaan Pajak Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam

3 57 83

PENERAPAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 46 TAHUN 2013 TENTANG PAJAK PENGHASILAN ATAS PENGHASILAN DARI USAHA YANG DITERIMA ATAU DIPEROLEH WAJIB PAJAK YANG MEMILIKI PEREDARAN BRUTO TERTENTU (STUDI KASUS DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA YOGYAKARTA).

0 0 15

PELAKSANAAN PEMUNGUTAN PAJAK PENGHASILAN DARI USAHA KECIL MENENGAH OLEH KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA MAGELANG DITINJAU BERDASARKAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 46 TAHUN 2013 TENTANG PAJAK PENGHASILAN ATAS PENGHASILAN DARI USAHA YANG DITERIMA ATAU DIPEROLE

0 0 3

PERSEPSI PELAKU USAHA TERHADAP PELAKSANAAN PERATURAN PEMERINTAH NO 46 TAHUN 2013 (Mengenai Pajak Penghasilan Atas Penghasilan Wajib Pajak Dengan Peredaran Bruto Tertentu Studi Kasus Di KPP Pratama Surakarta).

0 0 14

IMPLEMENTASI PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 46 TAHUN 2013 TENTANG PAJAK PENGHASILAN ATAS PENGHASILAN DARI USAHA YANG DITERIMA ATAU DIPEROLEH WAJIB PAJAK YANG MEMILIKI PEREDARAN BRUTO TERTENTU (STUDI KASUS DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA KARANGANYAR).

0 1 19

PERSEPSI, IMPLEMENTASI, DAN RESPON WAJIB PAJAK DI PASAR KLEWER TERHADAP PP NO. 46 TAHUN 2013 TENTANG PAJAK PENGHASILAN ATAS PENGHASILAN DARI USAHA YANG DITERIMA ATAU DIPEROLEH WAJIB PAJAK YANG MEMILIKI PEREDARAN BRUTO TERTENTU.

0 1 19

PAJAK PENGHASILAN ATAS DIVIDEN YANG DITERIMA ATAU DIPEROLEH WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI DALAM NEGERI

0 0 5

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Praktik Kerja Lapangan Mandiri - Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 Tentang Pajak Penghasilan Atas Penghasilan Dari Usaha Yang Diterima Atau Diperoleh Wajib Pajak Yang Memiliki Peredaran Bruto

0 0 13

I. UMUM Materi pokok yang diatur dalam Peraturan Pemerintah ini mengenai pengenaan Pajak Penghasilan yang bersifat final dan penetapan besaran tarif pajak terhadap penghasilan dari usaha yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak yang memiliki peredaran bru

0 0 9