terlebih dahulu setingan jarak pada HALDA yang umunya dipakai 100 m dan sebelumnya telah dikalibrasi untuk mendapatkan kerataan jalan dalam segmen
ruas jalan yang akan diteliti. Berdasarkan hal tersebut di atas, maka penulis mencoba membandingkan
nilai tingkat ketidakrataan permukaan jalan IRI berdasarkan rentang pembacaan pada alat NAASRA yang secara umum menggunakan rentang 100 m, dengan
rentang lain yang berbeda yaitu 50 m dan 200 m.
I. 3 TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan dari penulisan Tugas Akhir ini adalah: 1. Mengetahui nilai ketidakrataan jalan menggunakan alat NAASRA pada
setingan jarak 100 m. 2. Menganalisis nilai kerataan permukaan jalan dalam profil memanjang
dengan alat ukur kerataan NAASRA pada setingan jarak HALDA 50 m, 100 m, dan 200 m pada segmentasi kondisi jalan baik, sedang, rusak
ringan, dan rusak berat. 3. Mengurutkan proiritas perbaikan kerusakan perkerasan yang terjadi.
I. 4 MANFAAT PENELITIAN
Hasil dari analisis studi ini diharapkan dapat bermanfaat untuk pengumpulan informasi yang dibutuhkan dalam menilai tingkat kerusakan jalan
melalui survei kondisi dalam kinerja fungsional untuk memberikan pelayanan kepada pemakai jalan.
Universitas Sumatera Utara
I. 5PEMBATASAN MASALAH
Agar penulisan tugas akhir ini dapat terarah dan sesuai dengan tujuan maka diperlukan pembatasan masalah, yaitu :
1. Jalan yang diteliti adalah satu ruas jalan Nasional sepanjang 55 km yang dibagi dalam 1100 segmen 550 segmen dan 275 segmen yang masing-
masing panjang segmen adalah 50 m, 100 m dan 200 m. 2. Penelitian tingkat kerataan jalan adalah pada jalan Nasional di Kabupaten
Toba Samosir pada arah Normal. 3. Analisa dilakukan dengan menggunakan metode IRI International
Roughness Index. 4. Pengukuran tingkat permukaan kerataan jalan dilakukan dengan
menggunakan alat Roughmeter NAASRA. 5. Penelitian perbandingan ketidakrataan jalan adalah pada perkerasan lentur.
6. Ruas jalan yang diteliti mewakili kondisi jalan baik, sedang, rusak ringan, dan rusak berat.
I. 6 METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian dilakukan dengan pengamatan langsung di lapangan survei lapangan. Penelitian ini menggunakan indikator ketidakrataan jalan, seperti
metode IRI International Roughness Index dan metode NAASRA dengan membandingkan variasi rentang pembacaan NAASRA 50 m dan 200 m dengan
ketentuan umunya yaitu 100 m, kemudian dianalisis dengan PARVID. Untuk mengkajinya digunakan metode pengumpulan data, baik data primer maupun data
Universitas Sumatera Utara
sekunder yang kemudian dianalisis untuk mengetahui fungsi pelayanan jalan sebagai dasar evaluasi bentuk pemeliharaan.
I.6.1 Data Penelitian
- Data Primer • Panjang Ruas Jalan
• Nilai IRI Untuk mengambil nilai International Roughness Index IRI di lapangan
digunakan alat NAASRA. - Data Sekunder
• Nama Ruas Jalan • Nomor Ruas Jalan
• Status Ruas Jalan
I.6.2 Pengolahan dan Analisi Data.
- Metode IRI International Roughness Index
IRI atau ketidakrataan permukaan jalan dikembangkan oleh Bank Dunia pada tahun 1980-an. IRI digunakan
untuk menggambarkan suatu profil memanjang dari suatu jalan dan digunakan sebagai standar ketidakrataan permukaan jalan. Satuan yang biasa
direkomendasikan adalah meter per kilometer mkmatau milimeter per meter mmm. IRI adalah parameter ketidakrataan yang dihitung dari jumlah
kumulatif naik turunnya permukaan arah profil memanjang dibagi dengan jarakpanjang permukaan yang diukur.
Universitas Sumatera Utara
Alat ukur yang digunakan untuk mengukur nila IRI adalah Roughometer NAASRA yang dikombinasikan dengan peralatan lainnya yang disebut dengan
PARVID Positioning Accurated Roughness with Video. Sebelum melakukan survei ketidakrataan jalan maka harus dilakukan kalibrasi. Setelah selesai
dikalibrasi maka pengukuran nilai ketidakrataan permukaan jalan dilakukan dengan kecepatan 20-40 kmjam. Hasil ketidarataan jalan didapat per segmen
jalan, panjang tiap segmen jalan adalah 50 m, 100 m, dan 200 m. Tabel 1.1 : Klasifikasi Tabel IRI
Kondisi Jalan IRI
Baik ≤ 4
Sedang 4 - 8
Rusak Ringan 8 - 12
Rusak Berat ≥ 12
Sumber : IRMS
- Analisis Data Data yang telah didapatkan dari hasil pengukuran di lapangan, yaitu nilai
ketidakrataan permukaan perkerasan jalan IRI berdasarkan NAASRA dianalisis dengan bantuan Microsoft Excel. Setelah dianalisis perbedaan nilai IRI yang
diteliti maka dapat diketahui perbandingan kinerja fungsional jalan berdasarkan rentang pembacaan NAASRA guna menentukan prioritas penanganan.
Universitas Sumatera Utara
I. 7 SISTEMATIKA PENULISAN
Untuk mencapai tujuan penulisan tugas akhir ini dilakukan beberapa tahapan yang dianggap perlu. Metode dan prosedur pelaksanaannya secara garis
besar adalah sebagai berikut. 1. Bab I PENDAHULUAN
Bab ini akan mengawali penulisan dengan menguraikan latar belakang permasalahan yang akan dibahas, tujuan penelitian, ruang lingkup
masalah, dan sistematika pembahasan. 2. Bab II TINJAUAN PUSTAKA
Dalam bab ini meliputi pengambilan teori dari berbagai sumber bacaan yang mendukung analisa permasalahan dalam penulisan tugas akhir.
3. Bab III METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan tentang pendeskripsian dan langkah –
langkah kerja serta tata cara yang akan dilakukan dalam mengevaluasi tingkat kerataanberdasarkan variasi rentang halda.
4. Bab IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA Bab ini berisikan mengenai data – data yang telah dikumpulkan kemudian
dianalisis dengan menggunakan metode International Roughness Index IRI dan metode Roughometer NAASRA untuk diambil kesimpulan dari
analisa tersebut. 5. Bab V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini merupakan penutup yang berisikan tentang kesimpulan dari penelitian yang dilakukan dan saran mengenai hasil penelitian yang dapat
dijadikan acuan bagi penelitian selanjutnya ataupun bisa dijadikan masukan.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
II.1PENGERTIAN JALAN
Menurut Undang–Undang RI No.22 Tahun 2009 yang dimaksud dengan jalan adalah seluruh bagian jalan, termasuk bangunan pelengkapnya
yang diperuntukan bagi lalu lintas umum, yang berada dibawah permukaan tanah, diatas pemukaaan tanah, dibawah permukaan air, serta diatas
pemukaan air, kecuali jalan rel dan jalan kabel. Jalan mempunyai peranan untuk mendorong pembangunan semua satuan wilayah pengembangan, dalam
usaha mencapai tingkat perkembangan antar daerah. Jalan merupakan satu kesatuan sistem jaringan jalan yang mengikat dan menghubungkan pusat-
pusat pertumbuhan dengan wilayah lainnya agar tercapai keseimbangan dan pemerataan pembangunan antar daerah serta membentuk strukur ruang dalam
rangka mewujudkan sasaran pembangunan nasional. Jaringan jalan mempunyai peranan yang strategis dan penting dalam
pembangunan, untuk itu harus dikelola dengan baik agar dapat berfungsi sebagaimana yang diharapkan. Sesuai dengan karakteristiknya, jaringan jalan
selalu cenderung mengalami penurunan kondisi yang diindikasikan dengan terjadinya kerusakan pada perkerasan jalan. Maka untuk memperlambat kecepatan
penurunan kondisi dan mempertahankan kondisi pada tingkat yang layak, jaringan jalan tersebut perlu dikelola pemeliharaannya dengan baik agar jalan tersebut
tetap dapat berfungsi sepanjang waktu. Masalah di dalam pemeliharaan jalan
Universitas Sumatera Utara