3 TUJUAN PENELITIAN 4 MANFAAT PENELITIAN 5PEMBATASAN MASALAH 7 SISTEMATIKA PENULISAN

terlebih dahulu setingan jarak pada HALDA yang umunya dipakai 100 m dan sebelumnya telah dikalibrasi untuk mendapatkan kerataan jalan dalam segmen ruas jalan yang akan diteliti. Berdasarkan hal tersebut di atas, maka penulis mencoba membandingkan nilai tingkat ketidakrataan permukaan jalan IRI berdasarkan rentang pembacaan pada alat NAASRA yang secara umum menggunakan rentang 100 m, dengan rentang lain yang berbeda yaitu 50 m dan 200 m.

I. 3 TUJUAN PENELITIAN

Adapun tujuan dari penulisan Tugas Akhir ini adalah: 1. Mengetahui nilai ketidakrataan jalan menggunakan alat NAASRA pada setingan jarak 100 m. 2. Menganalisis nilai kerataan permukaan jalan dalam profil memanjang dengan alat ukur kerataan NAASRA pada setingan jarak HALDA 50 m, 100 m, dan 200 m pada segmentasi kondisi jalan baik, sedang, rusak ringan, dan rusak berat. 3. Mengurutkan proiritas perbaikan kerusakan perkerasan yang terjadi.

I. 4 MANFAAT PENELITIAN

Hasil dari analisis studi ini diharapkan dapat bermanfaat untuk pengumpulan informasi yang dibutuhkan dalam menilai tingkat kerusakan jalan melalui survei kondisi dalam kinerja fungsional untuk memberikan pelayanan kepada pemakai jalan. Universitas Sumatera Utara

I. 5PEMBATASAN MASALAH

Agar penulisan tugas akhir ini dapat terarah dan sesuai dengan tujuan maka diperlukan pembatasan masalah, yaitu : 1. Jalan yang diteliti adalah satu ruas jalan Nasional sepanjang 55 km yang dibagi dalam 1100 segmen 550 segmen dan 275 segmen yang masing- masing panjang segmen adalah 50 m, 100 m dan 200 m. 2. Penelitian tingkat kerataan jalan adalah pada jalan Nasional di Kabupaten Toba Samosir pada arah Normal. 3. Analisa dilakukan dengan menggunakan metode IRI International Roughness Index. 4. Pengukuran tingkat permukaan kerataan jalan dilakukan dengan menggunakan alat Roughmeter NAASRA. 5. Penelitian perbandingan ketidakrataan jalan adalah pada perkerasan lentur. 6. Ruas jalan yang diteliti mewakili kondisi jalan baik, sedang, rusak ringan, dan rusak berat.

I. 6 METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian dilakukan dengan pengamatan langsung di lapangan survei lapangan. Penelitian ini menggunakan indikator ketidakrataan jalan, seperti metode IRI International Roughness Index dan metode NAASRA dengan membandingkan variasi rentang pembacaan NAASRA 50 m dan 200 m dengan ketentuan umunya yaitu 100 m, kemudian dianalisis dengan PARVID. Untuk mengkajinya digunakan metode pengumpulan data, baik data primer maupun data Universitas Sumatera Utara sekunder yang kemudian dianalisis untuk mengetahui fungsi pelayanan jalan sebagai dasar evaluasi bentuk pemeliharaan.

I.6.1 Data Penelitian

- Data Primer • Panjang Ruas Jalan • Nilai IRI Untuk mengambil nilai International Roughness Index IRI di lapangan digunakan alat NAASRA. - Data Sekunder • Nama Ruas Jalan • Nomor Ruas Jalan • Status Ruas Jalan

I.6.2 Pengolahan dan Analisi Data.

- Metode IRI International Roughness Index IRI atau ketidakrataan permukaan jalan dikembangkan oleh Bank Dunia pada tahun 1980-an. IRI digunakan untuk menggambarkan suatu profil memanjang dari suatu jalan dan digunakan sebagai standar ketidakrataan permukaan jalan. Satuan yang biasa direkomendasikan adalah meter per kilometer mkmatau milimeter per meter mmm. IRI adalah parameter ketidakrataan yang dihitung dari jumlah kumulatif naik turunnya permukaan arah profil memanjang dibagi dengan jarakpanjang permukaan yang diukur. Universitas Sumatera Utara Alat ukur yang digunakan untuk mengukur nila IRI adalah Roughometer NAASRA yang dikombinasikan dengan peralatan lainnya yang disebut dengan PARVID Positioning Accurated Roughness with Video. Sebelum melakukan survei ketidakrataan jalan maka harus dilakukan kalibrasi. Setelah selesai dikalibrasi maka pengukuran nilai ketidakrataan permukaan jalan dilakukan dengan kecepatan 20-40 kmjam. Hasil ketidarataan jalan didapat per segmen jalan, panjang tiap segmen jalan adalah 50 m, 100 m, dan 200 m. Tabel 1.1 : Klasifikasi Tabel IRI Kondisi Jalan IRI Baik ≤ 4 Sedang 4 - 8 Rusak Ringan 8 - 12 Rusak Berat ≥ 12 Sumber : IRMS - Analisis Data Data yang telah didapatkan dari hasil pengukuran di lapangan, yaitu nilai ketidakrataan permukaan perkerasan jalan IRI berdasarkan NAASRA dianalisis dengan bantuan Microsoft Excel. Setelah dianalisis perbedaan nilai IRI yang diteliti maka dapat diketahui perbandingan kinerja fungsional jalan berdasarkan rentang pembacaan NAASRA guna menentukan prioritas penanganan. Universitas Sumatera Utara

I. 7 SISTEMATIKA PENULISAN

Untuk mencapai tujuan penulisan tugas akhir ini dilakukan beberapa tahapan yang dianggap perlu. Metode dan prosedur pelaksanaannya secara garis besar adalah sebagai berikut. 1. Bab I PENDAHULUAN Bab ini akan mengawali penulisan dengan menguraikan latar belakang permasalahan yang akan dibahas, tujuan penelitian, ruang lingkup masalah, dan sistematika pembahasan. 2. Bab II TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini meliputi pengambilan teori dari berbagai sumber bacaan yang mendukung analisa permasalahan dalam penulisan tugas akhir. 3. Bab III METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan tentang pendeskripsian dan langkah – langkah kerja serta tata cara yang akan dilakukan dalam mengevaluasi tingkat kerataanberdasarkan variasi rentang halda. 4. Bab IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA Bab ini berisikan mengenai data – data yang telah dikumpulkan kemudian dianalisis dengan menggunakan metode International Roughness Index IRI dan metode Roughometer NAASRA untuk diambil kesimpulan dari analisa tersebut. 5. Bab V KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini merupakan penutup yang berisikan tentang kesimpulan dari penelitian yang dilakukan dan saran mengenai hasil penelitian yang dapat dijadikan acuan bagi penelitian selanjutnya ataupun bisa dijadikan masukan. Universitas Sumatera Utara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II.1PENGERTIAN JALAN Menurut Undang–Undang RI No.22 Tahun 2009 yang dimaksud dengan jalan adalah seluruh bagian jalan, termasuk bangunan pelengkapnya yang diperuntukan bagi lalu lintas umum, yang berada dibawah permukaan tanah, diatas pemukaaan tanah, dibawah permukaan air, serta diatas pemukaan air, kecuali jalan rel dan jalan kabel. Jalan mempunyai peranan untuk mendorong pembangunan semua satuan wilayah pengembangan, dalam usaha mencapai tingkat perkembangan antar daerah. Jalan merupakan satu kesatuan sistem jaringan jalan yang mengikat dan menghubungkan pusat- pusat pertumbuhan dengan wilayah lainnya agar tercapai keseimbangan dan pemerataan pembangunan antar daerah serta membentuk strukur ruang dalam rangka mewujudkan sasaran pembangunan nasional. Jaringan jalan mempunyai peranan yang strategis dan penting dalam pembangunan, untuk itu harus dikelola dengan baik agar dapat berfungsi sebagaimana yang diharapkan. Sesuai dengan karakteristiknya, jaringan jalan selalu cenderung mengalami penurunan kondisi yang diindikasikan dengan terjadinya kerusakan pada perkerasan jalan. Maka untuk memperlambat kecepatan penurunan kondisi dan mempertahankan kondisi pada tingkat yang layak, jaringan jalan tersebut perlu dikelola pemeliharaannya dengan baik agar jalan tersebut tetap dapat berfungsi sepanjang waktu. Masalah di dalam pemeliharaan jalan Universitas Sumatera Utara