Kesimpulan KESIMPULAN DAN SARAN

106

BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan sebelumnya tentang hubungan dukungan sosial dan resiliensi dengan kualitas hidup pasien kanker serviks di RSD Dr. Soebandi Jember, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut : a. Sebagian besar responden berusia 41-50 tahun, tingkat pendidikan tamat sekolah dasar SD sederajat, berstatus menikah, tidak bekerja, memiliki pendapatan keluarga rendah, tidak memiliki tabungan, dan berada pada stadium III. b. Berdasarkan dukungan sosial yang diperoleh pasien kanker serviks, sebagian besar pasien memiliki dukungan sosial sedang, sedangkan berdasarkan resiliensi pasien kanker serviks, sebagian besar pasien memiliki resiliensi rata-rata. c. Berdasarkan skala kualitas hidup pasien kanker serviks, nilai rata-rata terendah yaitu terdapat pada skala gejala bagian gejala diare, sedangkan nilai rata-rata tertinggi pada skala gejala bagian gejala kesulitan keuangan. Berdasarkan pengelompokkan kualitas hidup pasien kanker serviks, semayoritas pasien memiliki kualitas hidup sedang. d. Dukungan sosial memiliki hubungan yang signifikan dengan setiap item dari skala kualitas hidup kecuali pada skala gejala bagian gejala sulit bernafas, sembelit, dan diare. Status kesehatan global dan skala fungsional memiliki arah hubungan yang positif, sedangkan skala gejala memiliki arah hubungan negatif. Status kesehatan global, skala fungsional pada fungsi peran dan sosial, serta skala gejala pada gejala kelelahan dan nyeri memiliki kekuatan hubungan yang sedang. Sedangkan, Skala fungsional pada fungsi fisik, emosional, dan kognitif, serta skala gejala pada gejala mual dan muntah, sulit tidur, hilang nafsu makan, dan kesulitan keuangan memiliki kekuatan hubungan yang rendah. 107 e. Resiliensi memiliki hubungan yang signifikan dengan setiap item dari skala kualitas hidup kecuali pada skala gejala bagian gejala sulit bernafas, sembelit, dan diare. Status kesehatan global dan skala fungsional memiliki arah hubungan yang positif, sedangkan skala gejala memiliki arah hubungan negatif. Status kesehatan global, skala fungsional pada fungsi peran dan sosial, serta skala gejala pada gejala kelelahan, nyeri, dan hilang nafsu makan memiliki kekuatan hubungan yang sedang. Sedangkan, Skala fungsional pada fungsi fisik, emosional, dan kognitif, serta skala gejala pada gejala mual dan muntah, sulit tidur, dan kesulitan keuangan memiliki kekuatan hubungan yang rendah. f. Dukungan sosial dan resiliensi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap seluruh item skor kualitas hidup signifikan kecuali skala gejala bagian gejala sulit bernafas, sembelit, diare dan kesulitan keuangan yang berarti variabel dukungan sosial dan resiliensi secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel kualitas hidup status kesehatan global, skala fungsional pada fungsi peran, fisik, peran, emosional, kognitif, sosial, serta skala gejala pada gejala kelelahan, mual dan muntah, nyeri, sulit tidur, dan kehilangan nafsu makan dengan nilai koefisien determinasi R 2 tiap item kualitas hidup yang kecil yang berarti dukungan sosial dan resiliensi berpengaruh secara bersama-sama terhadap kualitas hidup namun pengaruhnya rendah atau tidak cukup kuat.

5.2. Saran