b. Tanggung Jawab Pimpinan Seksi Pelayanan Nasabah
1. Bertanggung jawab pada wakil pimpinan cabang.
2. Bertangggung jawab atas semua operasional kantor cabang yang
berhubungan dengan tugas seksi pelayanan nasabah. 3.
Memegang teguh rahasia jabatan dan rahasia bank. 4.
Bertanggung jawab atas keamanan, penggunaan transaksi melalui OLIB’s.
5. Bertanggung jawab atas keselamatan dokumen, arsip dan serta seluruh
perlengkapan inventaris yang berada di seksi pelayanan nasabah. 6.
Bertanggung jawab atas keselamatan blanko deposito, sertifikat deposito wesel, surat berharga lainnya serta kartu ATM dan pin Miller.
4.6. Hasil Analisa Data
Bab ini menguraikan hasil-hasil studi selama periode penelitian, yakni hasil analisis pengaruh tingkat suku bunga SBI dan tingkat bagi hasil terhadap
jumlah deposito mudharabah pada Bank Sumut Syariah cabang Medan.
4.6.1. Regresi Linear Berganda
Untuk menguji hipotesis seluruhnya maka penulis membuat analisis yang merupakan hasil regresi linear berganda berdasarkan data-data yang diperoleh.
Model estimasi persamaanya adalah sebagai berikut:
Y = α +
β
1
X
1
+
β
2
X
2
+ μ
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil penelitian dan telah diolah ke dalam model melalui perhitungan komputer dengan menggunakan program
Eviews 5.1. Adapun hasil regresi yang diperoleh adalah sebagai berikut:
Tabel 4.1
Hasil Estimasi
Y = 3.90E+10 - 2.51E+09
X1 - 6.90E+08
X2 t-statistik
-6.170963 -1.676054
R
2
= 0.578866 F-statistik = 20.61813 DW-Stat = 0.396984
Keterangan: : Tingakt signifikansi pada
α = 10 atau tingkat kepercayaan 90 : Tingkat signifikansi pada α = 5 atau tingkat kepercayaan 95
: Tingkat signifikansi pada α = 1 atau tingkat keprcayaan 99 Dari model diatas dapat dibuat model estimasi sebagai berikut:
Y = 3.90E+10 - 2.51E+09 X1 - 6.90E+08 X2
Berdasarkan model estimasi tersebut, dapat dijelaskan pengaruh variabel independen tingkat suku bunga SBI dan tingkat bagi hasil terhadap variabel
dependen Jumlah deposito mudharabah . Dari model estimasi di atas dapat dilihat bahwa:
1. Variabel tingkat suku bunga SBI X1 mempunyai pengaruh negatif
terhadap Jumlah deposito mudharabah, koefisien menunjukkan 2.51E+09 artinya apabila tingkat suku bunga SBI meningkat sebesar satu persen
maka jumlah deposito mudharabah akan turun sebesar 2,51 miliar rupiah, ceteris paribus.
Universitas Sumatera Utara
2. Variabel tingkat bagi hasil X2 mempunyai pengaruh negatif terhadap
Jumlah deposito mudharabah, koefisien menunjukkan 6.90E+08 artinya apabila tingkat bagi hasil meningkat sebesar satu persen maka Jumlah
deposito mudharabah akan turun sebesar 0,69 miliar rupiah, ceteris paribus.
4.6.2. Test of goodness of fit uji kesesuaian a. Analisis Koefisien Determinasi R- Square
Dari tabel regresi di atas dapat diperoleh Koefisien Determinasi R- Square sebesar 0.578866 atau 57,88, hal ini menunjukkan bahwa
variabel independen tingkat suku bunga SBI X1 dan tingkat bagi hasil X2, mampu memberikan penjelasan terhadap variabel dependen Jumlah
deposito mudharabah sebesar 57,88 sedangkan sisanya sebanyak 42,12 dijelaskan oleh variabel lain yang tidak disertakan dalam model estimasi.
b. Uji F Uji Keseluruhan
Pengujian ini dilakukan untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen.
Untuk pengujian ini digunakan hipotesa sebagai berikut: Hipotesa =
Ho: β1 = β2 = β3 = 0 Ha:
β1 β2 β3 0 Kriteria : Ho diterima apabila F
F-tabel Ha diterima apabila F
F-tabel
Universitas Sumatera Utara
Dari hasil regresi dapat diketahui F-hitung = 20.61813 α : 1 , df1 = k = 2
df2 = n - k = 33 -2 = 31 Maka F-table = 5,39. Berdasarkan hasil perhitungan dapat dilihat
bahwa F-hitung F-tabel 20,61 5,39 dengan demikian Ha diterima artinya variabel tingkat suku bunga SBI X1 dan tingkat bagi hasil X2
secara keseluruhan bersama-sama mempengaruhi Jumlah deposito mudharabah Y pada tingkat kepercayaan 99.
Gambar 4.1 Uji f-statistik
c. Uji t-statistik uji parsial
Untuk menguji apakah variabel independen di atas secara parsial berpengaruh nyata terhadap variabel dependen, maka digunakan uji t yang dapat
didefenisikan sebagai berikut : Ho = βi = 0
Tidak signifikan Ha = βi ≠ 0
Signifikan 5.39
20.61
01 .
=
α
Universitas Sumatera Utara
1. Variabel tingkat suku bunga SBI X1
Hipotesa : Ho = βi = 0
Ha = βi ≠ 0 Dengan kriteria pengujian pada tingkat kepercayaan α = 1 sebagai berikut :
Ho diterima apabila t t-tabel
Ha diterima apabila t t-tabel
Dari hasil analisa regresi diketahui t-hitung = 6.170963 , α : 1,
df = n-k-1 = 33-2-1 = 30, maka t-tabel = 2.750
Dari hasil estimasi di atas menunjukkan bahwa variabel tingkat suku bunga SBI sign ifik an p ad a α = 1 dengan t -hitung t-tabel 6.17 2.75 artinya Ha
diterima. Ini menunjukkan bahwa variabel tingkat suku bunga SBI X1 berpengaruh nyata terhadap variabel jumlah deposito mudharabah Y pada
tingkat kepercayaan 99 .
Gambar 4. 2 Uji t variabel tingkat suku bunga SBI X1
H
0 :
accept No Serial Correlation
-2.75 2.75
H
a
diterima H
a
diterima
-6.17
Universitas Sumatera Utara
2. Variabel tingkat bagi hasil X2
Dari hasil regresi diketahui bahwa t hitung = 1.676054 , α = 10
df = n-k-1 = 33-2-1 = 30, maka t tabel = 1,697
Dari hasil estimasi diatas menunjukkan bahwa variabel tingkat bagi hasil tidak signifikan pada α=10 dengan t hitung t-tabel 1,676 1,697 artinya
Ho diterima. Ini menunjukkan bahwa variabel tingkat bagi hasil X2 tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah deposito mudharabah Y pada tingkat
kepercayaan 90 .
Gambar 4. 3 Uji t variabel tingkat bagi hasil X2
H
0 :
accept No Serial Correlation
-1.697 1.697
H
a
diterima H
a
diterima
-1.676
Universitas Sumatera Utara
4.6.3. Uji penyimpangan asumsi klasik a. Uji Multikolinearitas
Uji multikolienaritas digunakan untuk mengeahui apakah ada korelasi yang kuat diantara variabel independen dalam suatu model estimasi. Dalam
penelitian tidak terdapat adanya multikolinearitas. Hal ini terlihat dari setiap koefisien sesuai hipotesa R
2
yang tidak tinggi. Dari model analisis:
Y= α +
β
1
X
1
+ β
2
X
2
+ μ…………….1
R
2
= 0.578866 Maka dilakukan pengujian di antara masing-masing variable independent.
Hal ini dilakukan untuk melihat apakah ada hubungan antara masing-masing variable in dependen sebagai berikut :
• Tingkat suku bunga SBI X1 = fX
2
X
1
= α +
β
2
X
2
+ μ……………………….2
Maka didapat R
2
= 0.00026, artinya variabel tingkat bagi hasil X2 mampu memberi penjelasan sebesar 0,026 persen terhadap variable tingkat suku bunga
SBI X1. Dari hasil R
2
persamaan 2 ini dapat disimpulkan tidak ada multikolinearitas diantara variable independen. Karena R
2
persamaan 2 lebih kecil dari R
2
model analisis persamaan 1. •
Tingkat bagi hasil X2 = f X
1
X
2
= α +
β
1
X
1
+ μ………………………….3
Universitas Sumatera Utara
Maka didapat R
2
= 0.00026, artinya variabel tingkat suku bunga SBI X1 mampu memberi penjelasan sebesar 0.026 persen terhadap variabel tingkat bagi
hasil X2. Dari hasil R
2
persamaan 3 ini dapat disimpulkan tidak ada multikolinearitas di antara variable independen. Karena R
2
persamaan 3 lebih kecil dari R
2
model analisis persamaan 1.
b. Autokorelasi Serial correlation
Autokorelasi adalah korelasi yang terjadi antar observasi runtun waktu dalam satu variabel.
Jika terjadi korelasi antara satu residual dengan residual yang lain, maka model mengandung masalah autokorelasi.
Uji DW digunakan untuk mengetahui bahwa apakah di dalam model yang digunakan terdapat autokorelasi diantara variable-variabel yang diamati. Langkah-
langkahnya adalah sebagai berikut : Hipotesa :
: =
ρ H
, artinya tidak ada autokorelasi :
= ρ
a
H , artinya ada autokorelasi
Dari hasil analisa regresi diketahui Dw-hitung = 0.396984 k=2 ; n=33 ;
1 =
α dl = 0.11 ; 4-dl = 4-0.11 = 3.89
du = 1.35 ; 4-du = 4-1.35 = 2.65 Dilihat dari table Durbin-Watson bernilai dl = 0.11; du = 1.35; 4-dl =
3,89; 4-du = 2.65 dan Dw = 0,39 maka posisinya berada pada dl DW du Inconclusive atau tidak ada kesimpulan.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4. 4 Uji Durbin Watson Test
0.89 1.35
2 2.65
3.89
H
0 :
accept No Serial Correlation
Autokorelasi + Inconclusive
Inconclusive Autokorelasi -
0.11 0.39
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan