C. Stimulasi 1. Pengertian
Stimulasi adalah kegiatan yang dilakukan merangsang kemampuan dasar anak agar anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal Oktaria, 2007.Stimulasi
adalah adalah rangsangan yang dilakukan sejak bayi baru lahir bahkan sebaiknya sejak di dalam kandungan dilakukan setiap hari, untuk merangsang semua sistem
indera pendengaran, penglihatan, perabaan, pembauan, pengecapan. Selain itu harus pula merangsang gerak kasar dan halus kaki, tangan dan jari-jari, mengajak
berkomunikasi, serta merangsang perasaan yang menyenangkan bayi dan anak-anak Hidayat, 2008.
Stimulasi merupakan hal yang penting dalam tumbuh kembang anak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak yang kurang kasih sayang dan kurang stimulasi
akan mengalami hambatan dalam pertumbuhan dan perkembangannya serta kesulitan dalam berinteraksi dengan orang lain. Stimulasi yang diberikan pada anak selama
tiga tahun pertama golden age akan memberikan pengaruh yang sangat besar bagi perkembangan otaknya dan menjadi dasar pembentuk kehidupan yang akan datang.
Semakin dini stimulasi yang diberikan, maka perkembangan anak akan semakin baik. Semakin banyak stimulasi yang diberikan maka pengetahuan anak akan
menjadi luas sehingga perkembangan anak semakin optimal. Disebutkan juga bahwa jaringan otak anak yang banyak mendapat stimulasi akan berkembang mencapai 80
pada usia 3 tahun. Sebaliknya, jika anak tidak pernah diberi stimulasi maka jaringan otak akan mengecil sehingga fungsi otak akan menurun. Hal inilah yang
menyebabkan perkembangan anak menjadi terhambat. Dibawah disajikan grafik perkembangan jaringan otak pada anak yang banyak stimulasi dan tanpa stimulasi.
Universitas Sumatera Utara
Stimulasi ini adalah rangsangan yang dilakukan sejak bayi baru lahir bahkan sebaiknya sejak janin 6 bulan dalam kandungan dilakukan setiap hari, untuk
merangsang sistem indera pendengaran, penglihatan, paraba, pencium, pengecap. Selain itu harus pula merangsang gerak kasar dan gerak halus kaki, tangan dan jari-
jari, mengajak berkomunikasi, serta merangsang perasaan yang menyenangkan perasaan bayi. Rangsangan yang dilakukan sejak lahir, terus-menerus, bervariasi,
dengan suasana bermain dam kasih sayang, akan memacu berbagai aspek kecerdaan anak kecerdasan multipel yaitu kecerdasan : logiko-matematik, emosi, komunikasi
bahasa, linguistik, kecerdasan muisikal, gerak kinestetik, visuo spasial, seni rupa Roesli, 2010.
Stimulasi hendaknya dilaksanakan pada suasana yang menyenangkan dan kegembiraan antara pengasuh dan bayi. Jangan memberikan stimulasi dengan buru-
buru, melaksanakan kehendak pengasuh, tidak memperhatikan minat balita atau bayi sedang ngantuk, bosen dengan permainan yang sama. Pengasuh yang sering marah,
bosen, sebal, mak tanpa disadari pengasuh malah memberikan rangsang emosional yang negatif. Karena prinsipnya smua ucapan, sikap, dan perbuatan merupakan
stimulasi yang direkam, diingat dan ditiru atau justru menimbulkan ketakutan bayi Roesli, 2010.
2. Tujuan Stimulasi