Pengaruh Pemberian Kapur CaCo3 dengan Metode Kurva Buffer Pupuk CO(NH2)2 pada Tanah Podsolik Darmaga Terhadap Semai Ochroma Bicolor Rowlee

Guruh Mallendra Pmmodibyo. E01495055. Pettgnrrrh Portberirm Krrprrr CnCOJ D e n g ~ nMetorle
Krtrvrr 131iffer rlrrn Prq~rrkCO(NH92 Prrrlrr Trr~iohPorlsolik Dnrtiirrgo Tcrharlrrp Senirri Oclironi~~
nicolor Roivlce. Diba~vahbimbingnn Ir. Cahyo Wibowo MS dan I r Basuki Wasis, MSc
RINGKASAN SKRIPSl
Untuk mengatasi kondisi tanah yang asarn di sebagian besar wilayah Indonesia dipakai jenis
yang cepat t w ~ ~ b usalall
h satunya adalah balsa (Ochrori~nbicolor Rowlee) merupakan tanaman HTI
tul~ibuhoptimum dengan ukumn tinggi lebi11 dari 25 m dm diameter lebih dari 80 cm (Ditjen RRL,
1991). Adqnya pengapunn memungkinkan koreksi keasaman tanah, suplai kalsium (Ca), memperbaiki
keadaan fisik tanah-tanah tipe berat d m biasanya lnenaikkan efisiensi pupuk. Pengapuran yang
dilakukan sesuai kebutuhan diperlukan untuk ~neiuipertahankanclan lnemperbaiki kesubum serta
konservasi tanah (Kuswandi, 1996). Salali satu cara untuk inenentukan dosis kapur pada media tanah
posolik adalah dengan mengetaliui Siubungan a n t m dosis kapur yang ditarnbahkan dengan pH tertentu
(kunra buffer) sellingga dapat lnengetallui kebutuhan kapur yang ditambdlkan untuk pertumbd~an
tanaman.
Pcnelitian ini bertujuan untuk mengetaliui dosis kapur ercktif kunca buffer untuk tanah Podsolik
Darliiaga dengan penaniballan berbagai dosis kapur (kun~a bufrer) d m mengetahui respon
pertumbulian balsa (Ocl~ronro bicolor Rowlee) pada tanah Podsolik Dannaga akibat pengarul~
pengapunn CaC03 dan peli~upukanCO(NH2)2.
Penelitian dilakukan di Laboratoriuln Silvikultur dan nniial~kaca Fakultas Kel~utananIPB
Darmaga, dilaksanakan bulan Juli-Oktober1999. Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah

benih balsa (Ochronm bicolor), inedia tanall Podsolik Merah Kuning Dramaga-Bogor, kapur CaCO,,
pupuk nitrogen (urea), pasir, aquadest, kertas label, tissue, air dan kantong plastik (polybag).
Sedangkan alat yang digunakan adalah karung, cangkul, pengki, ayakan, bak kecambah, kaliper,
penggaris, lmdspnyer, caman, timbangan manual dan digital, tabung tempat film, gelas ukur, botol
aqua, pH meter, penglialus. gelas piala. dan spatula.
Metode yang digunakan terdiri dua taliapan.

Taliapan pertaina persiapan yang meliputi

pengambilan tanah. pengukunn pH tanall dengan metode kunza buRer, pcngapuran, pengukuran kadar
air, perkecambahan, dan percobaan pendahuluan. Sedangkan taliapan kedua pelaksanaan penelitian
yang terdiri dari penyapili'q pemupukan, pemeliliannn, dan pengamatan. Adapun parameter yang
diukur tinggi seinai, diameter semai, jomlah daun ,jumlah panjang dam, kekokohan semai, nisbal~
pucuk akar (NPA), berat kering total @KT) dan indcks luutu bibit (IMB). Rancangan yang digunakan
dalam penelitian ini adalall rancangall percobaan faktorial 4 s 3 dengan 10 kali ulangan Uolybag).
Faktor A adalah kandungan kapur CaC03 yang terdiri dari 4 taraf dan faktor B ~nerupakanfaktor berat
pupuk C O W ) , yang terdiri 3 tanf.
Pengukuran pH terliadap media tanali Podsolik Darmaga dilakukan dcngan membuat hubungan
antara pH tanali dengan dosis kapur yang akan di pakai (metode kunra buffer) yang temyata kondisi


tanall yang akan digunakan untuk media tanaln adalah asam dengan nta-nta pH tanahnya kalsit
sebcsar 4.49. Sctiap pcnamnbahan kadar dosis kalsit scbcsar 25 mg akan lncnaikkan pH tanah sebesar
0.54 pada 10 gram tanah Podsolik Dannaga.
Pc~nbcriandosis CaCO, 1.5 dpolybag ~nc~nbcrikan
hasil yang tcrbaik untuk panmeter tinggi,
diamctcr. jumlali panjang daun dan nisbah pucuk akar dcngan peningkatan masing-masing parameter
dibandingkan dengan kontrol scbcsar L3.59%. !$_6@.

l-dan

W.Sedangkan dosis CaC03

3.0 gra~dpolybagliasilnya optimal pada panlnctcr bcrat keringgotal dan indeks mutu
.
bib'it dengan
peningkatan sebesar 13.64% dan 62.62%. Untuk dosis CaC03 4.5 glpolybag optimum pada j u d a h
daun dengan peningkatan scbesar 10245% dan kontrol pada panmeter kekokohan semai.
Tanall Podsolik Dar~iiagayang diberi kapur CaC03 dengan c a n dibcna~nkanpada jarak & 2 cm
dari batang sernai ditujukan untuk membuat tanall nctnl. Nalnun perlakuan pemberian dosis kapur
yang tinggi tidak sclamanya ~lictnbcrikanliasil yang ~naksimaluntuk setiap parameter yang diamati.

Kapur yang dibcnamkan dala~iitanall tidak sclamanya bcrada dalarn tanah melainkan c e n d e m g
berkunng dalam proses alami yang dapat hilang le\lrat panenan tanaman, pencucian akibat perkolasi
(pclindian), run oKdan erosi (Kuswandi, 1996).
Hal ini terbukti dengan ti&ik berpengarul~nyapengynaan kapur terhadap pertumbuhan jumlat~
panjang daun, jumlah daun. kekokol~an semai. NPK dan BKT kemungkinan disebabkan oleh
ko~nponcnki~iiiayang dala~npcnclitian ini tidnk dilakukan analisis onsur hara tcrhadap sebagian besar

!

ko~nponenkimia tcn~tamnunnlr Nitrogen yang dapit ~nenentukansifat. ciri &in kesuburan media
tanall yang digunakan. (Hakiln el 01. 1986).
Pcrnbcrian dosis 0.2 gnndpolybag mcmbcrikan hasil terbaik pada parameter tinggi, diameter,
j u ~ n l a lpanjang
~
daun. NPA. BKT. dan IMB dcngali peningkatan niasing-masing parameter dibanding
kontrol sebesar+13.59%. 12.97%. 13.80%, 30.09%. 32.28% dan 47.58%.

Sedangkan dosis 0.4

gnmnfpolybag optimum pada jumlah daun meningkat sebesar 18,07% dan kontrol pada kekokohan

scmai.
-

Pe~nupukanyang efektii dilil~atdari s\.arat kuanlitatif yaitu dosis pupuk dan syarat kualitatif
yaitu unsur ham yang dibcrikan rcle~zandcngan masalah nutrisi yang ada. ~vaktudan telnpat pupuk
hams tepat, unsur ham yang diberikan tepat waktu dapat disenp tanaman. unsur ham diserap tanaman
dan kualititasnya.
Pemberian pupuk dengan unsur Nitrogen yang diberikan dalam jumlah besar dan terns menerus
dapat juga mengasalnkan tanah

kenganan nilai keasaman dipengarulu jenis pupuk N yang

diynakan. (Kus!i~andi:1996). Selain itu kemungkinan unsur ham untuk larut sangat besar sewaktu
penyiraman sehingga tidak semua kadar dosis yang dibcrikan pada masing-masing media dapat
dinianfaatkan sccan maksitlial ole11 sclnai balsa (0.hicolor).
~ c r t u ~ i i b u l ~sclnai
an
balsa selain adanya pcna~libalian kapur kalsit dan pupuk urea juga
dikarenakan penamballan unsur hara yang merilegang pcnnan penting pada perturnbullan anakan


terutama pada proses fisiologis dan morfologis tanaman yang secara langsung tergantung pada
pemberian air. Apabila kekurangan air tanarnan akan memperlillatkan pertumbuhan yang kerdil
sehingga akan memperkecil tekanan turgir sellingga sel lneristem akan cendemg membesar. ~ e r l a l u
banyak penyiraman terhadap bibit dengan aerasi yang jelek menyebabkan terjadinya genangan air
yang seliarusnya tidak bole11 tejadi karena dapat mengakibatkan terhentinya perkembangan rambut
akar (Ruclde 1980 dala~nSupyani, 1998).
Berdasarkan uji statistik yang dilakukan bahwa pemberian dosis kapur kalsit (CaC03)
memberikan pengaruh nyata pada parametcr diameter batang dan indeks mutu bibit semai balsa dan
pengaruh sangat nyata pada tinggi semai. Sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan semai 0.
bicolor Rowlee umur 8 mingy. Sedangkan pemberian dosis pupuk urea [CO(NH2)2]memberikan

pengaruh sangat nyata terhadap parameter tinggi dan junllali daun serta pengaruh nyata pada jumlah
panjang daun.
Berdasarkan penelitian ini disimpulkan ba1insa dosis pengapurn terbaik penggunaan kapur
kalsit (CaC03) pada tanah Podsolik Dannaga sebaiknya disebesar 1.5 gram per 300 gram tanah.
Sedangkan penggunaan dosis pupuk urea [CO(NH2)21 terbaik disarankan sebesar 0.2 gram per 300
gram tanah Podsolik Darinaga.