Ancaman di Bidang Militer

1. Ancaman di Bidang Militer

  Perkembangan persenjataan militer di setiap negara terus ditingkatkan. Bahkan ada negara yang memiliki senjata pemusnah massal yang berbahan kimia dan nuklir. Aktivitas ini merupakan ancaman militer yang mengguna- kan kekuatan bersenjata yang terorganisir. Ancaman ini dinilai mempunyai kemampuan membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan segenap bangsa. Kekuatan senjata ini dapat digunakan untuk melakukan agresiinvasi, pelanggaran wilayah, pemberontakan bersenjata, sabotase, spionase, aksi teror bersenjata, dan ancaman keamanan laut dan udara.

  Suatu negara yang melakukan agresi dikategorikan sebagai ancaman kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan suatu bangsa. Agresi ini mempunyai bentuk- bentuk mulai dari yang berskala paling besar sampai dengan yang terkecil. Invasi merupakan bentuk agresi yang berskala paling besar dengan menggunakan kekuatan militer bersenjata yang dikerahkan untuk menyerang dan menduduki wilayah negara lain. Bangsa Indonesia pernah merasakan pahitnya diinvasi atau diserang oleh Belanda yang ingin kembali menjajah Indonesia sebanyak dua kali, yaitu pada Agresi Militer I dari tanggal 21 Juli 1947 sampai 5 Agustus 1947 dan Agresi Militer II tanggal

  19 Desember 1948.

  Selain itu, bentuk ancaman militer yang sering terjadinya cukup tinggi adalah tindakan pelanggaran wilayah (wilayah laut, ruang udara dan daratan). Buktinya wilayah negara kita pernah ada yang dicaplok dan diakui oleh negara lain. Hal ini menjadi konsekuensi bagi Indonesia yang memiliki wilayah yang sangat luas dan terbuka sehingga berpotensi terjadinya pelanggaran wilayah.

  180 Kelas X SMAMASMKMAK

  Sumber: dokumen kemdikbud

  Gambar 6.2 Konvoi pasukan Belanda keika melakukan Agresi Militer I kepada bangsa Indonesia.

  Pemberontakan bersenjata juga menjadi ancaman militer yang harus serius ditangani oleh bangsa Indonesia. Pada dasarnya pemberontakan bersenjata yang terjadi di Indonesia merupakan ancaman yang timbul dan dilakukan oleh pihak-pihak tertentu di dalam negeri. Namun, tidak menutup kemungkinan pemberontakan bersenjata tersebut disokong oleh kekuatan asing, baik secara terbuka maupun secara tertutup. Pemberontakan bersenjata melawan pemerintah Indonesia yang sah merupakan bentuk ancaman militer yang dapat merongrong kewibawaan negara dan jalannya roda pemerintahan. Dalam perjalanan sejarah, bangsa Indonesia pernah mengalami sejumlah aksi pemberontakan bersenjata yang dilakukan oleh gerakan radikal, seperti DITII, PRRI, Permesta, Pemberontakan PKI Madiun, serta G-30-SPKI. Sejumlah aksi pemberontakan bersenjata tersebut tidak hanya mengancam pemerintahan yang sah, tetapi juga mengancam tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berlandaskan Pancasila dan UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945.

  Negara Indonesia mempunyai fungsi pertahanan negara yang ditujukan untuk memberikan perlindungan terhadap warga negara, objek-objek vital nasional, dan instalasi strategis dari kemungkinan aksi sabotase. Hal ini memerlukan kewaspadaan yang tinggi didukung oleh teknologi yang mampu mendeteksi dan mencegah secara dini. Indonesia memiliki sejumlah

  Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 181 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 181

  Spionase merupakan kegiatan yang biasanya dilakukan oleh agen- agen rahasia dalam mencari dan mendapatkan rahasia pertahanan negara dari negara lain. Kegiatan spionase dilakukan secara tertutup dengan menggunakan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Karena kegiatan ini tidak mudah dideteksi, maka spionase merupakan bentuk ancaman militer yang memerlukan penanganan secara khusus untuk melindungi kepentingan pertahanan dari kebocoran yang akan dimanfaatkan oleh pihak lawan.

  Baru-baru ini kita dikejutkan dengan adanya aksi teror di Ibu Kota Jakarta, yaitu

  Info Kewarganegaraan

  Bom Thamrin. Aksi teror ini dilakukan

  Sejarah spionase sudah

  secara terbuka di tengah kesibukan amat tua. Mesir Kuno, masyarakat. Aksi teror bersenjata ini misalnya, memiliki dinas

  rahasia yang menyelidiki

  memakan banyak korban, baik dari negara tetangga sekaligus kepolisian dan masyarakat. Aksi teror ini tokoh masyarakat terkemuka.

  merupakan bentuk kegiatan terorisme Orang Yunani Kuno dan

  Romawi juga memiliki agen

  yang mengancam keselamatan bangsa spionase mereka sendiri. dengan menebarkan rasa ketakutan yang

  Di Asia, spionase adalah bentuk seni tinggi dan

  mendalam serta menimbulkan korban dibahas mendalam dalam tanpa mengenal rasa perikemanusiaan. berbagai teks seperti The Art

  Sasaran aksi teror bersenjata dapat of War karangan Sun Tzu. menimpa siapa saja, sehingga sulit

  diprediksi dan ditangani dengan cara-cara biasa. Perkembangan aksi teror bersenjata yang dilakukan oleh teroris pada dekade terakhir meningkat cukup pesat dengan mengikuti perkembangan politik, lingkungan strategis, dan ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh karena itu, segala bentuk teror harus dicegah dan dibasmi agar ketenteraman masyarakat tidak terganggu

  Selanjutnya, gangguan keamanan di laut dan udara juga perlu mendapatkan perhatian. Gangguan di laut dan udara merupakan bentuk ancaman militer yang mengganggu stabilitas keamanan wilayah nasional Indonesia. Kondisi geograis Indonesia yang memiliki wilayah perairan dan wilayah udara terbentang luas menjadikan pelintasan transportasi

  182 Kelas X SMAMASMKMAK 182 Kelas X SMAMASMKMAK

  Adapun bentuk-bentuk gangguan keamanan di laut dan udara yang harus mendapat perhatian dalam penyelenggaraan pertahanan negara, yaitu pembajakan atau perompakan, penyelundupan narkoba, penyelundupan senjata, amunisi, bahan peledak atau bahan lain yang dapat membahayakan keselamatan bangsa, penangkapan ikan secara ilegal, pencurian kekayaan di laut dan pencemaran lingkungan.

  Tugas Mandiri 6.1

  Setelah membaca uraian materi di atas, coba kalian cari di internet atau sumber lain akibat jika ancaman-ancaman militer tidak dapat ditanggulangi oleh negara kita. Tuliskan akibatnya pada bagian di bawah ini.

  Tabel 6.1. Ancaman dan Akibatnya

  No

  Ancaman Militer

  Akibatnya bagi Integrasi Nasional