Kerangka Teori

4. Teori Maslahah

Dilihat dari bentuk lafalnya, kata al-maslahah adalah kata bahasa arab yang berbentuk mufrad (tunggal). Sedangkan bentuk jamaknya adalah al-

mashalih 26 . Jumhur ulama berpendapat, setiap hukum yang ditetapkan oleh Nash atau Ijma didasarkan atas hikmah dalam bentuk meraih manfaat atau

kemaslahatan dan menghindarkan mafsadah. 27

Imam Al-Ghazali mengemukakan, pada dasarnya (secara bahasa atau urf) kata mashlahah menunjuk pengertian meraih manfaat atau menghindarkan kemudharatan (bahaya). Sedangkan Izzuddin bin Abdul Aziz bin Abdussalam menjelaskan, al-mashlahah masing-masing terdiri dari empat macam, yaitu kelezatan, sebab-sebabnya, kebahagiaan, dan sebab-sebabnya.

Maslahat adalah suatu teori yang menjelaskan tentang manfaat yang ditetapkan syar‟i untuk para hambanya yang meliputi pemeliharaan agama, nyawa, akal, keturunan dan harta. 28

Al-Ghazali dalam kitabnya yakni Al-Mustashfa min Ilmi al Ushul menguraikan Al-Mashlahah dari segi dibenarkan dan tidaknya oleh dalil syara’. la menyatakan:

“Maslahat dilihat dari segi dibenarkan dan tidaknya oleh dalil syara’ terbagi menjadi tiga macam: maslahat yang dibenarkan oleh syara’, maslahat yang dibatalkan oleh syara’, dan maslahat yang tidak dibenarkan dan tidak pula dibatalkan oleh syara (tidak ada dalil khusus).

26 Al-Mashalih artinya mengambil yang baik dan meninggalkan yang buruk. 27 Abd. Rahman Dahlan, Ushul Fiqh, Jakarta : AMZAH, 2011, Cet, 2. h, 206. 28 Anonim, http://alwi-ushulfiqih.blogspot.co.id/2010/04/maslahat.html diakses pada

tanggal 19 Maret 2017 pukul 6.47 WIB.

Maslahat itu ada tiga: Maslahat yang dibenarkan/ditunjukan oleh nash/dalil tertentu. Inilah yang dikenal dengan maslahat mu’tabarah. Maslahat semacam ini dapat dibenarkan untuk menjadi pertimbangan penetapan hukum Islam dan termasuk ke dalam kajian qiyas. Dalam hal ini para pakar hukum Islam telah konsensus, maslahat yang dibatalkan/digugurkan oleh nash/dalil tertentu.

Inilah yang dikenal dengan maslahat mulgah. Maslahat semacam ini tidak dapat dijadikan pertimbangan dalam penetapan hukum Islam. Dalam hal ini para pakar hukum Islam juga telah konsensus, maslahat yang tidak ditemukan adanya dalil khusus/tertentu yang membenarkan atau menolak/menggugurkannya. Maslahat inilah yang dikenal dengan maslahah mursalah. Para pakar hukum Islam berbeda pendapat apakah maslahah mursalah itu dapat dijadikan

pertimbangan dalam penetapan hukum Islam ataukah tidak. 29

Berdasarkan tingkatannya, maslahat dapat dibagi kedalam tiga tingkatan, yaitu :

a. Dharuriyah , yaitu segala hal yang menjadi sendi eksistensi kehidupan manusia, harus ada demi kemaslahan mereka. 30 Pengabaian terhadap maslahah

dharuriyah dapat berakibat pada terganggunya kehidupan dunia, hilangnya kenikmatan dan turunnya azab akhirat. Maslahah d haruriyah disyari‟atkan untuk melindungi dan menjamin kelestarian agama, melindungi jiwa, akal, keturunan, melindungi harta. Contoh mewajibkan menuntut ilmu, mengharamkan meminum minuman keras, dan lain-lain.

29 Opcit , Abd. Rahman Dahlan, Ushul Fiqh, h, 304. 30 Alaiddin Koto, Ilmu Fiqh dan Ushul Fiqh, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004, h. 122.

b. Hajiyah , yaitu segala sesuatu yang sangat dihajatkan oleh manusia untuk menghilangkan kesulitan dan menolak segala halangan. Pengabaian terhadap maslahah hajiyat tidak menimbulkan ancaman bagi keberlangsungan hidup manusia, tetapi akan menimbulkan kesulitan dan kesempitan. dalam rangka merealisasikan maslahah hajiyah ini Allah mensyari‟atkan berbagai transaksi, seperti jual beli, sewa-menyewa, dan memberikan beberapa keringan hukum (rukhshah), seperti kebolehan menjamak dan mengqashar shalat bagi musafir, dan lain-lain.

c. Tahsiniyah , yaitu tindakan dan sifat-sifat yang pada prinsipnya berhubungan dengan makarimul akhlak serta memelihara keutamaan dalam bidang ibadah, adat, dan muamalat. Misalnya mengenakan pakaian yang bagus- bagus ketika sholat, pengharaman makanan-makanan yang buruk atau menjijikan,

dan lain-lain. 31 Dalam hal penelitian ini, teori digunakan untuk menganalisis melalui

tingkatan maslahat bagaimana suatu Penyelenggaraan Usaha Hotel Syariah dapat berjalan sesuai dengan syariat yang dibuktikan oleh sertifikat dan mengarah pada kemanfaatan bagi semua dan merujuk pada tingkat maslahat dharuriyah, hajiyah ataupun tahsiniyah.

Dokumen yang terkait

PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SDN 11 LANGKAI PALANGKA RAYA SKRIPSI Diajukan untuk Melengkapi dan Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

0 0 103

INVENTARISASI TUMBUHAN OBAT RAMUAN TRADISIONAL UNTUK REPRODUKSI SUKU DAYAK BAKUMPAI DI KECAMATAN TEWEH BARU KABUPATEN BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

0 0 172

MANAJEMEN KURIKULUM TERPADU DI SMP ISLAM TERPADU AL GHAZALI PALANGKA RAYA TESIS

0 0 20

MANAJEMEN LEMBAGA PENGEMBANGAN TILAWATIL QUR’AN DALAM MENINGKATKAN PRESTASI TILAWATIL QUR’AN DI KOTAWARINGIN BARAT TESIS Diajukan untuk melengkapi dan memenuhi syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd.)

0 0 19

BY SITI HADIJAH NIM 1301120866 STATE ISLAMIC INSTITUTE OF PALANGKA RAYA FACULTY OF TEACHER TRAINING AND EDUCATION DEPARTMENT OF LANGUAGE EDUCATION RESEARCH PROGRAM OF ENGLISH EDUCATION 2017 M 1439 H

0 1 116

INVENTARISASI TUMBUHAN OBAT RAMUAN TRADISIONAL UNTUK REPRODUKSI SUKU DAYAK BAKUMPAI DI KECAMATAN TEWEH SELATAN KABUPATEN BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

0 1 169

STRATEGI PEMASARAN KERUPUK UDANG INDUSTRI RUMAHAN DI DESA PAGATAN HILIR KECAMATAN KATINGAN KUALA

0 4 115

POLA KOMUNIKASI ANTARBUDAYA MAHASISWA THAILAND IAIN PALANGKA RAYA

0 0 14

UPAYA GURU DALAM MEMOTIVASI SISWA PADA PEMBELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DENGAN MENGGUNAKAN METODE “TIMELINE” DI MAN KOTA PALANGKA RAYA Skripsi

0 2 101

NILAI-NILAI ISLAMI DALAM BUDAYA SINOMAN DI DESA RUNGAU RAYA KABUPATEN SERUYAN PROPINSI KALIMANTAN TENGAH

0 2 81