Klasifikasi Sumber Belajar

c. Klasifikasi Sumber Belajar

Pada umumnya guru hanya menggunakan buku sebagai sumber belajar. Itu pun terbatas pada buku tertentu sebagai buku paket atau buku pegangan siswa. Kebiasaan seperti itu tentunya harus diubah sesuai dengan perubahan paradigma pendidikan saat ini. Guru harus memanfaatkan sumber-sumber belajar lain selain buku. Hal ini penting untuk menambah pengetahuan dan wawasan siswa terhadap materi pelajaran tertentu sebab penggunaan salah satu sumber tertentu saja akan membuat pengetahuan siswa terbatas dari sumber yang ditetapkan itu.

Banyak ragam sumber belajar yang dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran. Sumber belajar secara garis besarnya secara garis besar terdiri atas dua jenis, yakni sumber belajar yang dirancang (by design), yakni sumber belajar yang secara khusus dirancang atau dikembangkan sebagai komponen sistem instruksional untuk memberikan fasilitas belajar yang terarah dan bersifat formal dan sumber belajar yang dimanfaatkan (by utilization), yakni sumber belajar yang

tidak didesain khusus untuk keperluan pembelajaran dan keberadaannya dapat ditemukan, diterapkan dan dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran.

Berdasarkan pendapat dari beberapa sumber, pada prinsipnya sumber belajar dapat dikelompokkan sebagai berikut.

1) Lingkungan Sudirman dkk. (1989:204) menjelaskan lingkungan sebagai sumber belajar

adalah tempat atau ruangan yang dapat memengaruhi belajar siswa. Dalam hal ini ada dua jenis lingkungan sebagai sumber belajar. Pertama, tempat dan ruangan yang dirancang khusus untuk tujuan pembelajaran misalnya bangunan sekolah, ruang perpustakaan, dan ruang laboratorium. Kedua, tempat atau ruang (lingkungan) yang bukan dirancang secara khusus untuk tujuan pembelajaran, tetapi dapat dimanfaatkan untuk sumber belajar, misalnya gedung bersejarah, bangunan insdustri, lingkungan pertanian, museum, kebun binatang, kebun raya, tempat-tempat suaka.

Kegiatan Pembelajaran 1

2) Alat dan Bahan Pengajaran Alat adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk membantu guru,

sedangkan bahan pengajaran adalah segala sesuatu yang mengandung pesan yang akan disampaikan kepada siswa. Alat dan bahan bisanya menjadi satu kesatuan yang tidak terpisahkan (Wina Sanjaya, 2009:174). Buku-buku, majalah, koran, dan bahan cetak lainnya, lembar kerja siswa, handout, bahan tayang, film slide, foto, dan gambar merupakan contoh bahan pelajaran. Sementara itu, yang termasuk contoh alat pengajaran adalah overhead projector (OHP), LCD, laptop/komputer, slide projector untuk menayangkan film slide, tape, video player memutar kaset audio dan kaset video.

Berdasarkan uraian di atas buku termasuk kelompok bahan pengajaran, berbeda dengan pendapat Abdul Majid (2008:170) yang mengelompokkan buku sebagai sumber belajar tersendiri. Menurutnya, segala macam buku yang dapat dibaca secara mandiri oleh peserta didik dapat dikategorikan sebagai sumber belajar. Misalnya buku pelajaran, buku teks, kamus, ensiklopedi, fiksi dan sebagainya.

3) Benda Abdul Majid (2008:170) mengelompokkan benda sebagai sumber belajar. Segala

benda yang memungkinkan terjadinya perubahan tingkah laku bagi peserta didik, maka benda itu dapat dikategorikan sebagai sumber belajar. Misalnya situs, candi, benda peninggalan lainnya.

4) Manusia Manusia sebagai sumber belajar yang dimaksud adalah orang yang secara

langsung menyampaikan pesan-pesan pembelajaran tanpa menggunakan alat lain sebagai perantara. Ada orang yang secara khusus dipersiapkan untuk sumber belajar melalui pendidikan dan pelatihan tertentu, seperti guru, konselor, administrator pendidikan, tutor, dan sebagainya. Ada pula orang yang bukan dipersiapkan untuk sumber belajar, tetapi memiliki suatu keahlian yang mempunyai kaitan erat dengan program pembelajaran, misalnya manajer perusahaan, penyuluh kesehatan, penyusluh pertanian, kepala desa, pengelola koperasi, polisi, dan sebagainya (Sudirman dkk, 1989:203). Menurut Abdul Majid