26 tersebut mendorong perusahaan untuk melakukan berbagai promosi dan
penjualan yang efektif untuk merangsang konsumen membeli produknya. •
Konsep Berwawasan Pemasaran. Konsep berwawasan pemasaran berpendapat bahwa kunci untuk mencapai
tujuan organisasi terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang diinginkan secara lebih efektif
dan efisien dari pada saingannya. Konsep berwawasan pemasaran merupakan seluruh sistem rangkaian kegiatan-kegiatan yang saling
berhubungan. •
Konsep Pemasaran sosial Konsep pemasaran sosial menegaskan bahwa tugas organisasi ialah
menentukan kebutuhan, keinginan, dan kepentingan pasar yang dituju serta memberikan kepuasan yang diinginkan oleh pasar secara lebih efektif
dan efisien dibandingkan para pesaingnya dengan cara tetap mempertahankan atau bahkan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan
konsumen.
2.1.2 Konsep Pemasaran
William J. Stanton 1978, dikutip dari elqorni.wordpress.com, menyatakan bahwa konsep pemasaran adalah sebuah falsafah bisnis yang
menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan. Penggunaan konsep pemasaran
bagi sebuah perusahaan dapat menunjang berhasilnya bisnis yang dilakukan.
27 Sebagai falsafah bisnis, konsep pemasaran tersebut disusun dengan memasukkan
tiga elemen pokok, yaitu: •
Orientasi konsumenpasarpembeli. •
Volume penjualan yang menguntungkan. •
Koordinasi dan integrasi keseluruhan kegiatan pemasaran Sedangkan Menurut Kotler 2009:20 konsep pemasaran menyatakan
bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasional adalah terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran target markets dan pemberian kepuasan
yang diinginkan secara lebih efektif dan lebih efisien dari yang dilakukan para pesaing.
2.1.3 Perilaku Konsumen
Definisi perilaku konsumen menurut J. Paul Peter 2000 perilaku konsumen sebagai interaksi dinamis antara pengaruh dan kondisi perilaku dan
kejadian di sekitar kita dimana manusia melakukan aspek pertukaran dalam hidup
mereka.
a. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
Ada empat faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen, yaitu faktor budaya, faktor sosial, faktor pribadi, dan faktor psikologis. Kotler 2008:159
Faktor budaya dibagi lagi dalam sub-budaya dan kelas sosial. Budaya sendiri merupakan dasar yang menentukan perilaku dan keinginan. Sub-budaya
adalah identitas sosial khusus bagi seseorang seperti kebangsaan, agama, ras, dan wilayah geografis. Sedangkan kelas sosial adalah pengelompokkan masyarakat
28 dari homogen menjadi hirarki-hirarki yang diklasifikasikan berdasarkan beberapa
indikator seperti tingkat penghasilan, pekerjaan, pendidikan, dan wilayah tempat tinggal dimana para anggota dari masing-masing kelas sosial menganut nilai,
minat dan perilaku yang serupa. Faktor sosial yang mempengaruhi perilaku konsumen dibagi dalam
kelompok acuan, keluarga, serta peran dan status sosial. Kotler 2009:170 ”kelompok acuan seseorang terdiri dari semua kelompok yang memiliki pengaruh
langsung tatap muka atau tidak langsung terhadap sikap atau perilaku seseorang tersebut.”
Keluarga juga termasuk kedalam organisasi pembelian konsumen yang paling penting yang mempengaruhi perilaku konsumen. Peran dan pengaruh
relatif suami, istri, dan anak-anak dalam pembelian produk atau jasa menjadi daya tarik bagi para pemasar untuk memasarkan produknya. Peran dan status seseorang
dalam kehidupan sehari-hari yang melibatkan dirinya ke dalam organisasi di masyarakat, klub yang diikutinya, maupun dalam keluarga mempengaruhi
perilaku pembelian mereka dari klasifikasi produk atau jasa yang mereka beli. Contohnya seorang direktur enggan membeli mobil yang sama dengan
bawahannya dan memilih membeli mobil dengan kelas yang lebih tinggi untuk mengkomunikasikan peran dan status mereka di masyarakat.
Faktor pribadi diklasifikasikan dalam beberapa karakteristik yang mempengaruhi perilaku konsumen diantaranya usia dan tahap siklus hidup,
pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya hidup, serta kepribadian dan konsep diri pembeli. Kotler 2009:172 . Seseorang akan membeli produk dan jasa yang
29 berbeda-beda sesuai dengan usia yang mereka jalani. Apa yang mereka konsumsi
pada saat bayi tentunya tidak sama dengan apa yang dikonsumsi pada saat dewasa. Begitu pula siklus hidup mulai dari bujangan, sampai pada kepala rumah
tangga pasti akan berbeda pula karakteristik produk yang mereka beli. Seseorang dengan pekerjaan sebagai buruh pasti berbeda pola konsumsinya dengan orang
yang bekerja sebagai direktur sebuah perusahaan, karena dengan keadaan ekonomi yang disesuaikan dengan penghasilan maka seseorang akan mempunyai
perilaku pembelian yang tidak sama dengan seseorang lainnya yang berpenghasilan berbeda. Gaya hidup seseorang sebagai salah satu karakteristik
yang mempengaruhi perilaku pembelian karena gaya hidup merupakan pola hidup seseorang yang ditunjukkan dari aktivitas, minat, dan opininya. Sedangkan
kepribadian yang menjadi ciri bawaan psikologi manusia dapat menjadi variabel yang sangat berguna dalam menganalisis pilihan merek konsumen.
Faktor psikologis manusia dibedakan lagi menjadi empat faktor psikologi utama yaitu motivasi, persepsi, pembelajaran, serta keyakinan dan sikap. Kotler
2008:172 . Motivasi seseorang menimbulkan berbagai macam kebutuhan pada waktu tertentu. Kebutuhan biogenis muncul dari keinginan biologis seperti lapar,
haus, tidak nyaman. Sedangkan kebutuhan psikogenis muncul dari keinginan psikologis manusia seperti kebutuhan akan pengakuan, penghargaan, atau rasa
solidaritas kelompok. Kebutuhan tersebut akan menjadi motif apabila didukung hingga mencapai level intensitas yang memadai yang kemudian akan membuat
seseorang untuk bertindak. Persepsi adalah bagaimana cara yang digunakan seseorang untuk memilih, mengorganisasi, dan menginterpretasikan sesuatu yang
30 ia dapatkan dari informasi yang diperolehnya. Pembelajaran seseorang adalah
perubahan perilaku seseorang dalam menghadapi sesuatu yang ia dapat dari pengalaman masa lalu. Keyakinan merupakan gambaran tehadap sesuatu yang
dianut seseorang. Melalui tindakan dan pembelajaran kemudian seseorang akan memperoleh keyakinan dan sikap. Keyakinan dan sikap tersebut kemudian akan
mempengaruhi perilaku pembelian.
2.1.4 Proses Keputusan Konsumen