HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KONSEP DIRI ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK KATOLIK ASSISI MEDAN TAHUN AJARAN 2015/2016.

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN
KONSEP DIRI ANAK USIA 5-6 TAHUN
DI TK KATOLIK ASSISI MEDAN
TAHUN AJARAN
2015/2016

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Pada Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini

Oleh:
JELITA PURBA
NIM.1123113008

PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2016

ABSTRAK
JELITA PURBA, NIM. 1123113008. Judul : Hubungan Pola Asuh Orang

Tua dengan Konsep Diri Anak Usia 5 – 6 Tahun di TK Katolik Assisi Medan
Tahun Ajaran 2015/2016. Skripsi. Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas
Negeri Medan. 2016.

Permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya konsep diri anak di
TK Katolik Assisi Medan. Konsep diri yang merupakan suatu bentuk atau
kemampuan anak dalam melakukan interaksi sosial, seperti bergaul dengan orang
lain, menyatakan pendapan, tampil di depan orang banyak, dll.
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui hubungan pola
asuh orang tua dengan konsep diri anak usia 5 6 tahun di TK Katolik Assisi
Medan tahun ajaran 2015/2016. Penelitian ini termasuk dalam penelitian
korelasional menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Sampel dalam penelitian
ini sebanyak 40 anak. Pengumpulan data pola asuh orang tua dan konsep diri anak
dilakukan melalui angket. Tehnik analisis data menggunakan statistic korelasi
Product Moment dan uji-t.
Hasil penelitian dan analisis data menunjukkan bahwa pola asuh orang tua
cenderung menerapkan pola asuh permissif sebesar 45%, pola asuh demokratis
40%, pola asuh otoriter 15% dan konsep diri anak tergolong sedang sebesar
60%.
Dari hasil perhitungan dengan r tabel dengan signifikansi 0,05 adalah

0,312, data untuk pola asuh otoriter rhitung diperoleh sebesar 0,343 maka rxy > rtabel
(0,343 > 0,312). Untuk pola asuh permissif koefisien korelasi diperoleh sebesar
0,356 maka rxy > rtabel (0,356 > 0,312). Untuk pola asuh demokratis 0,413, maka
rhitung > rtabel (3,413 > 0,312) dari perhitungan diperoleh bahwa hasil rhitung >
rtabel, hal ini menunjukkan adanya hubungan positif antara pola asuh orang tua
dengan konsep diri anak usia 5-6 tahun di TK Katolik Assisi Medan.
Terhadap uji-t dari perhitungan untuk harga t-tabel dengan dk= 40-2 = 38
ttabel = 2,024. Untuk pola asuh otoriter maka nilai thitung = 2,392. Yaitu 2,392 >
2,024. Untuk pola asuh permissig maka nilai thitung = 2,348. Yaitu 2,348 > 2,024.
Untuk pola asuh demokratis maka nilai thitung = 2,79, yaitu 2,792 > 2,024.
Sehingga Ha diterima yaitu ada “hubungan yang positif dan signifikan antara pola
asuh orang tua baik otoriter, permissive dan demokratis dengan konsep diri anak
usia 5-6 tahun di TK Katolik Assisi Medan Tahun Ajaran 2015/2016”. Semakin
baik pola asuh yang diberikan orang tua maka semakin baik pula konsep diri anak.

i

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
segala rahmat dan karunia yang dilimpahkan-Nya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Hubungan Pola Asuh Orang Tua
dengan Konsep Diri Anak Usia 5-6 Tahun Di TK Katolik ASSISI Medan T.A
2015/2016”
Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan di Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini
(PGPAUD), Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.
Selama dalam proses penyelesaian skripsi ini banyak kendala yang
dihadapi penulis, namun semua itu dapat diatasi karena bantuan dan dorongan dari
berbagai pihak. Pada kesempatan ini dengan kerendahan hati, penulis
menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang
telah memberikan bantuan dan bimbingan sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.
Untuk itu saya menyampaikan ucapan terimakasih dan penghargaan kepada:
1. Bapak Prof.Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor UNIMED
2.

Bapak Dr. Nasrun, M. selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan UNIMED

3.

Bapak Prof.Dr. Yusnadi, M.S selaku Wakil Dekan Bidang Akademik, Bapak

Drs. Aman Simaremare, M.S selaku Wakil Dekan Bidang Umum dan
Keuangan dan Bapak Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd selaku Wakil Dekan
Bidang Kemahasiswaan Fakultas Ilmu Pendidikan UNIMED.

4. Ibu Kamtini, M.Pd selaku Ketua Prodi Pendidikan Guru Pendidikan Anak
Usia Dini

ii

5. Bapak Drs. Jasper Simanjuntak, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang
telah banyak memberikan bantuan, waktu, bimbingan, pengarahan, dan saransaran kepada penulis sejak awal sampai selesainya skripsi ini.
6. Ibu Prof.Dr. Anita Yus, M.Pd selaku Dosen Penguji sekaligus Dosen
Pembimbing Akademik, Ibu Dra. Dorlince Simatupang, M.Pd dan Ibu
Dra. Nurmania,M.Pd selaku Dosen Penguji yang memberikan banyak arahan
dan motivasi kepada penulis.
7. Seluruh Dosen dan Staff Pegawai yang telah membantu penulis selama kuliah
di Fakultas Ilmu Pendidikan UNIMED.
8. Suster Regina Hasugian, FCJM selaku kepala sekolah di TK Katolik ASSISI
Medan, Serta seluruh Guru dan Staff TK Katolik Assisi Medan yang telah
memberikan waktu, motivasi dan tenaganya dalam membantu penulis.

9. Teristimewa buat pahlawanku tercinta Ayahanda B. Purba dan Ibunda
N. Manullang atas doa, nasehat, kasih sayang serta dukungan moril maupun
materil dan yang selalu ada di setiap susah senangku sehingga penulis mampu
menyelesaikan perkuliahan dan penulisan skripsi ini.
10. Kepada saudara-saudaraku yang kukasihi Kak lestari Purba, Abang Andres
Purba, Abang Chandra Purba, dan Adikku Elpriana Purba dan juga Rebekka
Purba yang selalu mendukungku, memberikan waktu, tenaga, materi bahkan
doa kepada saya dalam menyelesaikan studi.
11. Sahabat dekatku Berliana Tambunan, Defita Kaban, Yunita Simamora, Lasni
Simbolon, Nurafni Sinaga dan Lestari Siburian. Terimakasih untuk

iii

kebersamaan kita selama 4 tahun kita kuliah, sudah banyak kenangan yang
sudah kita ukir bersama.
12. Kepada seluruh Koordinasi UKMKP UP FIP (Artha Nainggolan, Wiwik
Manik, Ester Siboro,Nuriati Siagian, Johansen Damanik, Winda Tobing dan
Jeny Siregar). Terimakasih untuk dukungannnya yang memberi semangat dan
doa kepada penulis.
13. Kepada Adik-adik Kelompok Kecilku (Andina Silitonga, Eszra Parhusip dan

Resita Tarigan) terimakasih untuk dukungan doa dan motivasinya, dan juga
memberikan waktunya untuk mendengar setiap ceritaku.
14. Teristimewa untuk KTBku “Rut Small Group” (Lasni, Henky dan Berliana),
teman berbagi, bertumbuh bersama dan melayani bersama. Untuk PKK kami
(Kak Pinta, Kak Surnia, Kak Tika, Kak Debbie, Kak Amel, Kak Ayu).
Penulis sangat menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna,
karena keterbatasan pengetahuan, kemampuan dan pengalaman penulis. Oleh
karena itu penulis sangat mengharapkan masukan dari berbagai pihak berupa
saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan skripsi ini.
Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang
membutuhkan. Akhirnya penulis mengucapkan terimakasih. Tuhan Yesus
memberkati.
Medan, September 2016
Penulis

JELITA PURBA
NIM. 1123113008

iv


DAFTAR ISI
ABSTRAK .................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................. ii
DAFTAR ISI ................................................................................................. v
DAFTAR TABEL ...................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... x
LAMPIRAN ................................................................................................ xi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LAtar ........................................................................................... 9
1.2. Identifikasi Masalah .................................................................... 9
1.3 Batasan Masalah ........................................................................... 9
1.4 Rumusan Masalah ........................................................................ 9
1.5 Manfaat Penelitian ....................................................................... 9
1.6 Tujuan Penelitian ......................................................................... 9
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Deskripsi Teori ............................................................................... 9
2.1.1 Konsep Diri .........................................................................9
2.1.1.1 Pengertian Konsep diri .................................................9

v


2.1.1.2.Konsep Diri Anak Usia Dini .......................................10
2.1.1.3 Jenis-jenis Konsep Diri .............................................12
2.1.1.4 Faktor-Faktor yang mempengaruhi Konsep Diri .......15
2.1.2 Pola Asuh Orang Tua .......................................................19
2.1.2.1 Pengertian Pola Asuh ..................................................19
2.1.2.2 Jenis-Jenis Pola Asuh .................................................20
a. Pola Asuh Otoriter ................................................. 21
b. Pola Asuh Permissif .............................................. 22
c. Pola Asuh Demokratis ........................................... 23
2.1.2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pola Asuh ......... 25
2.1.3 Peran Orangtua dalam Pembentukan Konsep Diri
Anak .................................................................................. 26
2.2 Kerangka Berpikir .......................................................................29
2.3 Hipotesis ....................................................................................... 30
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian .............................................................................. 31
3.2 Populasi dan Sampel ...................................................................... 31
3.2.1 Populasi ............................................................................... 31
vi


3.2.2 Sampel ................................................................................. 32
3.3 Variabel dan Defenisi Operasional ................................................ 32
3.3.1 Variabel Penelitian .............................................................. 32
3.3.2 Defenisi Operasional ........................................................... 33
3.4 Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 33
3.5 Pengujian instrument ..................................................................... 36
3.5.1 Validitas ............................................................................... 36
3.5.2 Reabilitas ............................................................................. 37
3.6 Teknik Analisis Data ..................................................................... 38
3.6.1 Analisis Deskriptif ............................................................... 38
3.6.2 Analisis Statistik .................................................................. 38
3.6.2.1 Menghitung koefisien Korelasi ............................... 39
3.6.2.2 Pengujian Hipotesis ................................................. 39
3.7 Tempat dan waktu Penelitian ......................................................... 39
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Data Hasil Penelitian ............................................. 41
4.1.1 Analisis Deskriptif Data Penelitian ............................... 42
a. Konsep Diri Anak ............................................................. 42
vii


b. Pola Asuh Orang Tua (Variabel X) .................................. 43
4.1.2 Ujj Kecenderungan ......................................................... 45
1. Konsep Diri Anak ........................................................... 45
2. Pola Asuh Orang Tua ...................................................... 46
1. Pola Asuh Otoriter ....................................................... 46
2. Pola Asuh Permissif ...................................................... 47
3. Pola Asuh Demokratis .................................................. 49
4.1.3 Pembuktian Hipotesis ...................................................... 51
a. Uji Korelasi .............................................................. 52
b Uji t (T) ...................................................................... 53
4.2 Pembahasan Penelitian ............................................................. 54
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan ................................................................................ 56
5.2 Saran ............................................................................................ 57
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 59

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Sampel TK Assisi Medan ............................................................... 32
Tabel 3.2 Pemberian Skor Angket Berdasarkan skala Likert ........................ 34
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Instrument Angket Konsep Diri ..................................... 34
Tabel 3.4 Kisi-Kisi Instrument Pola Asuh Orang Tua ................................... 35
Tabel 3.5 Indeks Korelasi ............................................................................... 38
Tabel 3.6 Jadwal Penelitian ........................................................................... 40
Tabel 4.1 Daftar Distribusi Frekuensi Konsep Diri (Y) ................................. 42
Tabel 4.2 Daftar Distribusi Frekuensi Pola Asuh Orang Tua (X) .................. 43
Tabel 4.3 Kecenderungan Konsep Diri Anak ................................................. 45
Tabel 4.4 Kecenderungan Pola Asuh Otoriter ................................................ 46
Tabel 4.5 Kecenderungan Pola Asuh Permissif .............................................. 48
Tabel 4.6 Kecenderungan Pola Asuh Demokratis .......................................... 49
Tabel 4.7 Hasil Deskripsi Pola Asuh Orang Tua ............................................. 50
Tabel 4.8 Htasil Perhitungan Korelasidan Uji t Variabel X dan Y ................... 52
Tabel 4.9 Indeks Korelasi Pola Asuh Orang Tua Dengan Konsep Diri Anak . 53

ix

x

DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1

Distribusi Frekuensi Konsep Diri .............................................. 43

Gambar 4.2

Distribusi Frekuensi Pola Asuh Orang Tua ............................... 44

Gambar 4.3

Uji Kecenderungan Konsep Diri ............................................... 46

Gambar 4.4

Uji Kecenderungan Pola Asuh Otoriter Dari Anak Usia 5-6 Tahun
di TK Katolik Assisi Medan ................................................... 47

Gambar 4.5

Uji Kecenderungan Pola Asuh Permissif Dari Anak Usia 5-6 Tahun
di TK Katolik Assisi Medan ................................................... 48

Gambar 4.6

Uji Kecenderungan Pola Asuh Demokratis Dari Anak Usia 5-6
Tahun di TK Katolik Assisi Medan ........................................ 49

Gambar 4.7

Deskripsi Pola Asuh Orang Tua Dari Anak Usia 5-6 Tahun
di TK Katolik Assisi Medan ................................................... 51

x

xi

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1a Angket Uji Coba Pola Asuh Orang Tua ……………………….. 61
Lampiran1b

Angket Uji Coba Konsep Diri …………………………………. 65

Lampiran 2a Angket Penelitian Pola Asuh Orang Tua ………………………. 68
Lampiran 2b Angket Penelitian Konsep Diri ………………………………… 71
Lampiran 3

Uji Validitas Angket Pola Asuh Orang Tua …………………… 73

Lampiran 4

Uji Reabilitas Angket Pola Asuh Orang Tua ……………………75

Lampiran 5

Perhitungan Validitas dan Reabilitas Angket Pola Asuh
Orang Tua ……………………….…………………………….. 77

Lampiran 6

Uji Validitas Angket Konsep Diri …………………………….. 83

Lampiran 7

Uji Reabilitas Angket Konsep Diri ……………………………. 85

Lampiran 8

Perhitungan Validitas dan Reabilitas Angket Konsep Diri ……. 87

Lampiran 9

Daftar Nama Anak ……………………….……………………. 93

Lampiran 10 Data Penelitian Angket Pola Asuh Orang Tua ………………… 94
Lampiran 11 Data Penelitian Angket Konsep Diri …………………………… 96
Lampiran 12 Perhitungan Dasar Konsep Diri ………………………………... 98
Lampiran 13 Perhitungan Dasar Pola Asuh Orang Tua …………………… 101
Lampiran 14 Uji Kecenderungan Konsep Diri (Y) …………………………. 104
Lampiran 15 Uji Kecenderungan Pola Asuh Orang Tua (Y) ………………. 106
Lampiran 16 Deskripsi Kecenderungan Pola Asuh Orang Tua ……………. 112
Lampiran 17 Perhitungan Koefisien Korelasi Pola Asuh Otoriter
Dengan Konsep Diri Anak ……………………….………….. 114
Lampiran 18 Perhitungan Koefisien Korelasi Pola Asuh Otoriter
Dengan Konsep Diri Anak ……………………….………….. 115

xi

Lampiran 19 Perhitungan Koefisien Korelasi Pola Asuh Otoriter
Dengan Konsep Diri Anak ……………………….………….. 114
Lampiran 20 Pengujian Hipotesis Pola Asuh Otoriter dengan Konsep Diri …117
Lampiran 21 Pengujian Hipotesis Pola Asuh Permissif dengan Konsep
Diri ……………………………………………………………. 118
Lampiran 22 Pengujian Hipotesis Pola Asuh Demokratis dengan Konsep
Diri …………………………………………………………… 119
Lampiran 23 Tabel Harga r Product Moment ………………………………. 120
Lampiran 24 Tabel Nilai-nilai dalam distribusi t(tabel-t) ………………….. 121
Lampiran 25 Angket Hasil Penelitian
Lampiran 26 Surat Izin Penelitian
Lampiran 27 Surat Keterangan Penelitian

xii

1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Anak usia 0-6 tahun disebut juga sebagai usia kritis dalam rentang
perkembangan dan merupakan usia emas dalam proses perkembangan anak.
Apabila pada masa tersebut anak diberi pendidikan dan pengasuhan yang tepat
akan menjadi modal penting bagi perkembangan anak di kemudian hari. Setiap
perkembangan anak merupakan suatu proses yang kompleks, tidak dapat
terbentuk hanya dari dalam diri anak saja, tetapi juga lingkungan anak.
Keluarga merupakan lembaga terkecil namun memberikan pengaruh yang
besar dalam membentuk kepribadian anak. Esensi pendidikan sepenuhnya
merupakan tanggung jawab keluarga, Karena waktu anak lebih banyak di
lingkungan keluarga daripada di lingkungan sekolah, sehingga keluarga lebih
dekat hubungannya dengan anak dibandingkan dengan masyarakat luas.atau pun
sekolah. Keluargalah yang memberikan fundasi primer bagi perkembangan anak,
juga memberikan pengaruh yang menentukan bagi pembentukan watak dan
kepribadian anak. Maka baik buruknya keluarga akan memberikan dampak yang
positif atau negatif pada pertumbuhan dan perkembangan anak menuju kepada
kedewasaannya.
Menurut Sutjipto Wirowidjojo dalam Slameto (2010: 60) keluarga adalah
merupakan lembaga pendidikan yang pertama dan utama, karena di dalam
keluarga inilah anak pertama kalinya mendapatkan pendidikan dan bimbingan.
Orang tua adalah pendidik yang pertama yang dapat memberikan kontribusi yang
sangat besar terhadap pembentukan kepribadian anak. Sifat dan perilaku anak

1

2

sangat dipengaruhi oleh pola asuh kedua orang tuanya. Terlalu memanjakan atau
membebaskan anak bisa berakibat buruk terhadap kepribadian mereka
kedepannya.
Keluarga memberikan dasar pembentukan kepribadian, tingkah laku,
watak, moral dan pendidikan anak. Keluarga yang harmonis adalah keluarga yang
dapat menjalankan peran dan fungsi dari keluarga dengan baik sehingga akan
terwujud hidup yang sejahtera. Anak membutuhkan keluarga yang ideal untuk
setiap perkembangan hidupnya. Untuk dapat mewujudkan keluarga nyaman dan
sejahtera, dan hal ini akan dipengaruhi oleh penerapan pola asuh orang tua.
Menurut Chabib Toha (dalam Tridhonanto: 2014) pola asuh adalah suatu cara
terbaik yang dapat ditempuh orangtua dalam mendidik anak sebagai perwujudan
dan rasa tanggungjawab kepada anak pola asuh orang tua ada tiga yaitu otoriter,
permissif dan demokratis.
Salah satu penentu dalam keberhasilan perkembangan adalah saat anak
mampu bersosialisasi dengan baik di lingkungannya. Kemampuan sosial yang
dimiliki anak akan mempengaruhi bagaimana anak bergaul dan berinteraksi
dengan lingkungnnya. Kemampuan sosial anak dapat dipengaruhi oleh konsep diri
yang ada pada diri anak. Menurut Rakhmat (2008: 99) “Konsep diri adalah
pandangan dan perasaan tentang diri anak sendiri (persepsi diri). Persepsi diri
tersebut dapat bersifat sosial, fisik, dan psikologis yang diperoleh dari pengalaman
berinteraksi dengan orang lain”
Konsep diri bukan faktor bawaan atau herediter. Konsep diri tidak
terbentuk waktu lahir, tetapi dipelajari sebagai hasil pengalaman unik seseorang
dalam dirinya sendiri, dengan orang terdekat, dan dengan kenyataan atau

3

pengalam yang dialami anak setiap hari. Anak harus terlebih dahulu memilki
konsep diri yang positif dimulai sejak dini.
Konsep diri yang diperoleh dari pengalaman berinteraksi dengan orang
lain. Ada pun orang lain yang dimaksud dan yang akan memberikan tanda pada
konsep diri seseorang anak adalah orang tua, kawan sebaya, dan masyarakat
termasuk guru yang ada di sekolah, namun orang tualah yang paling menentukan.
Konsep diri ini akan terus mempengaruhi keberhasilan anak sampai dia dewasa
kelak.
Konsep diri tinggi atau positif akan berpengaruh pada perilaku positif,
sebaliknya konsep diri rendah atau negatif akan membawa pengaruh yang kurang
baik bagi perilaku anak . Konsep diri seseorang dinyatakan melalui sikap dirinya
yang merupakan aktualisasi dari orang tersebut. Manusia sebagai organisme yang
memiliki dorongan untuk berkembang yang pada akhirnya menyebabkan ia sadar
akan keberadaan dirinya. Perkembangan yang berlangsung tersebut kemudian
membantu pembentukan konsep diri individu yang bersangkutan.
Orang yang mempunyai konsep diri positif akan menjadi invidu yang
mampu memandang dirinya secara positif, berani mencoba dan mengambil resiko,
selalu optimis, percaya diri, dan mampu berinteraksi dengan baik terhadap
lingkungannya. Konsep diri menjadi sebuah gaya kepribadian yang penting untuk
ditelaah lebih jauh dalam penelitian dibidang ini, karena seseorang cenderung
bertindak sejalan dengan konsep diri yang dimiliki.
Berdasarkan pengamatan peneliti di TK Katolik ASSISI Medan ketika
kegiatan belajar mengajar berlangsung, masih banyak anak yang mengalami
kesulitan dalam menyampaikan pendapat di kelas, kurangnya keberanian untuk

4

tampil di depan kelas, dan ragu-ragu saat menjawab pertanyaan dari guru. Hal ini
mungkin disebabkan karena anak takut dengan jawaban yang mereka berikan
salah dan hal ini mungkin disebabkan konsep diri positif pada anak masih sangat
rendah.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Ahmad Fauzi (Online) yang
berjudul “Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Terhadap Konsep Diri Positif Peserta
Didik MI Tsamrotul Huda II Jatirogo Bonang Demak” Konsep diri yang ada pada
diri peserta didik MI Tsamrotul Huda II masih kurang terbentuk. Hal ini dilihat
dari rasa percaya diri anak yang kurang, merasa rendah diri bila berbeda pendapat
dengan orang lain dan tidak bisa mengontrol dan mendisiplinkan diri mereka
sendiri. Dan penelitian lain yang dilakukan oleh Dianingtyas (Jurnal) bahwa
proses pembentukan konsep diri memakan waktu yang tidak singkat.
Konsep diri bukanlah sesuatu yang dibawa sejak lahir. Bahkan ketika
lahir,kita tidak memilki konsep diri, tidak memilikikonsep diri, dan tidak
memilikipengharapan tertentu terhadap diri kita. Dengan demikian, konsep diri
terbentuk melalui proses belajar yang berlangsung sejak usia dini hingga dewasa.
Lingkungan, pola asuh, pengalaman memberikan pengaruh yang signifikan
terhadapkonsep diri anak.
Anak-anak yang tumbuh dan dibesarkan dalam pola asuh yang salah dan
negatif, atau pun lingkungan yang kurang mendukung, cenderung mempunyai
konsep diri yang negatif, namun sikap positif dan pengasuhan yang benar yang
diberikan orang tua akan menumbuhkan konsep dan pemikiran yang positif serta
sikap menghargai diri sendiri.

5

Orang tua yang terlalu memaksakan kehendak terhadap anak dan membuat
harapan-harapan yang terlalu tinggi juga merupakan kebiasaan yang perlu
dihindarkan, sebab anak masih dalam masa proses pertumbuhan dan
perkembangan. Dalam masa pertumbuhan dan perkembangan tentu keadaan anak
jauh berbeda dengan kedua orang tuanya. Janganlah diminta dan diharapkan
sama, sebab memang berbeda dalam kenyataannya. Marilah kita biarkan dan
mengarahkan anak kita pada setiap

kebutuhan dan minat anak. Berikanlah

pendidikan yang berpusat pada anak.
Menurut Shobib (2008: 4) orang tua yang bersikap otoriter dan yang
memberikan kebebasan penuh tanpa ada pengawasan yang ketat menjadi
pendorong bagi anaknya untuk berperilaku agresif. Sikap orang tua yang kasar
dan keras, perilaku orang tua yang menyimpang, dinginnya hubungan antara anak
dengan orang tua dan antara ayah dengan ibu, menjadi pendorong utama anak
berperilaku agresif. Berbeda dengan orang tua yang bersikap demokratis tidak
memberikan andil terhadap perilaku anak untuk agresif dan menjadi pendorong
terhadap perkembangan anak ke depannya.
Selain itu orang tua yang mengecap atau memberi label negatif pada anak
merupakan hal yang sangat keliru, karena hal ini akan membuat anak merasa
rendah diri dan menjadi tertutup. Cap dan label itulah yang terus tertanam pada
diri anak, sehingga kemana pun dan dimanapun anak berada dia akan merasa
seperti label yang diberikan oleh orang tuanya Bila dibiarkan terus menerus akan
terbentuk konsep diri yang negatif pada anak karena merasa gagal dan tidak
mampu.

6

Berdasarkan uraian peneliti diatas maka itulah yang melatarbelakangi
peneliti untuk melakukan penilitian yang berjudul “Hubungan Pola Asuh Orang
Tua Dengan Konsep Diri Anak 5-6 Tahun di TK Katolik ASSISI Medan T.A
2015/2016.”

1.2 Identifikasi Masalah
Dari hasil kajian dan pengamatan peneliti, maka identifikasi masalah yang
akan dijabarkan adalah sebagai berikut:
a. Konsep diri yang positif pada anak masih sangat rendah
b. Pola asuh orang tua yang dapat menumbuhkan konsep diri positif pada diri
anak masih kurang baik

1.3 Batasan Masalah
Menyadari bahwa peneliti tidak memiliki kesempurnaan dan waktu yang
banyak. Dalam penelitian ini, peneliti membatasi masalah yang akan diteliti yaitu
rendahnya konsep diri positif pada diri anak, sehingga perlu diperhatikan
hubungan antara pola asuh orang tua dengan konsep diri anak 5-6 tahun di TK
Katolik ASSISI Medan.

1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah yang telah diuraikan, adapun rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah meneliti bagaimanakah hubungan antara pola
asuh orang tua dengan konsep diri anak usia 5-6 Tahun di TK ASSISI Medan.

7

1.5 Tujuan Penelitian
Berdasarkan penelitian di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam
penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara pola asuh orang tua dengan
konsep diri anak usia 5-6 tahun di TK Katolik Assisi Medan.

1.6 Manfaat Penelitian
1.6.1 Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk menambah wawasan
pembaca, terutama bagi orangtua agar dapat memahami setiap perkembangan
anak dan membimbing anak dengan pola asuh yang benar dalam hal pembentukan
konsep diri pada anak.
1.6.2 Manfaat Praktis
1. Untuk Penulis dan Peneliti selanjutnya : Untuk menambah wawasan dan
pengetahuan penulis serta sebagai bahan rujukan atau kajian lebih lanjut
bagi peneliti selanjutnya dalam melakukan penelitian yang lebih luas dan
mendalam dan bagi mahasiswa sebagai calon pendidik tentang hal-hal
yang berkaitan tentang pola asuh orang tua dengan konsep diri.
2. Bagi Guru : Memberikan sumbangan pemikiran bagi TK ASSISI
Khususnya bagi guru, sehingga dapat memberi motivasi kepada anak dan
saat konsultasi kepada orang tua, guru dapat memberikan sumbangan
pemikiran mengenai pola asuh terhadap anak.
3. Bagi Sekolah: Sebagai pedoman bagi sekolah untuk memperbaiki
permasalahan yang dhadapi oleh anak dalam pembentukan konsep dirinya.
Dan dapat bekerja sama dengan guru dan juga orang tua.

8

4. Bagi dunia pendidikan: memberikan wawasan dan kajian ilmu dalam
dunia pendidikan dalam pembentukan konsep diri pada anak.
5. Bagi Orang Tua: Menambah wawasan bagi orang tua dalam hal
menenrapkan pola asuh yang baik terhadap anak-anaknya dan tetap
memperhatikan konsep diri yang ada pada anak.

56

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari penelitian maka dapat disimpulkan:
1. Pola asuh orang tua anak kelompok B di TK Katolik Assisi Medan
cenderung dalam pola asuh Otoriter sebesar 37,5%, pola asuh demokratis
sebesar 32,5% dan pola asu permissif sebesar 30%. Konsep diri yang
dimiliki anak tergolong dalam kategori kurang sebesar 40%.
2. Pola asuh orang tua (X) dan konsep diri (Y) anak usia 5-6 Tahun di TK
Katolik Assisi Medan memilki hubungan yang signifikan, yang dibuktikan
dari hasil pengujian hipotesis melului uji korelasi pola asuh otoriter
Pengujian dilakukan dengan sampel sebanyak 40 anak. Dari hasil
perhitungan data menunjukkan bahwa untuk pola asuh otoriter koefisien
korelasi diperoleh sebesar 0,343 dan rtabel dengan signifikansi 0,05 adalah
0,312 maka rxy > rtabel (0,343 > 0,312), untuk pola asuh permissif koefisien
korelasi diperoleh sebesar 0,356 dan rtabel dengan signifikansi 0,05 adalah
0,312 maka rxy > rtabel (0,356 > 0,312), untuk pola asuh demokratis
koefisien korelasi diperoleh sebesar 0,413 dan rtabel dengan signifikansi
0,05 adalah 0,312 maka rxy > rtabel (0,413 > 0,312. Dari perhitungan
diperoleh bahwa hasil fhit > ftabe, hal ini menunjukkan adanya hubungan
yang positif antara pola asuh orang dengan konsep diri anak usia 5 – 6
Tahun di TK Katolik Assisi Medan.
3. Terhadap uji-t dari perhitungan untuk harga ttabel dengan dk = 40-2 = 38
ttabel = 2,024. Untuk pola Asuh otoriter maka nilai thitung = 2,392. Yaitu

56

57

2,392 > 2,024. Untuk pola asuh permissif maka nilai thitung = 2,348, yaitu
2,348 > 2,024. Untuk pola asuh demokratis maka nilai thitung = 2,792 yaitu
2,792 > 2,024. Sehingga Ha diterima yaitu ada “hubungan yang positif dan
signifikan antara pola asuh orang tua dengan konsep diri anak usia 5-6
tahun di TK Katolik Asissi Medan Tahun Ajaran 2015/2016”

Konsep diri anak perlu dipupuk sejak dini, pendidikan keluarga adalah
lingkungan pertama yang dikenal anak yang dapat memberikan pengaruh terhadap
konsep diri anak. Pola asuh orang tua yang diterapkan pada anak menentukan
pembentukan konsep diri yang ada pada anak. Semakin baik pola asuh yang
diberikan maka semakin baik konsep diri anak.

5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka penulis memberikan saran
sebagai berikut:
1. Bagi orang tua hendaknya orang tua dalam meningkatkan dan
memperhatikan konsep diri anak perlu memberi pola asuh yang
demokratis mengingat bahwa penting konsep diri anak yang harus di
perhatikan sejak dini. Sebagai orang tua kita harus memberikan kebebasan
dan tetap memperhatikan anak, jangan terlalu memaksakan kehendak kiita
pada anak.
2. Bagi Kepala Sekolah perlu memberikan arahan kepada orang tua dan
mensosialisasikan menngenai pola asuh yang baik dan benar pada anak,

58

dan mengarahkan guru-guru dalam memberikan informasi kepada orang
tua anak
3. Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk mengembangkan penelitian ini
lagi sehingga dapat mejadi bahan acuan dengan mengembangkan setiap
indikator dari penelitian untuk digunakan sebagai bahan penelitian dalam
menumbuhkan konsep diri yang baik pada anak. Tidak hanya melakukan
pengumpulan data melalui angket atau kuesioner tapi dapat juga
dilakukan melalui observasi dan wawancara.

59

DAFTAR PUSTAKA
Agustiani, H. 2006. Psikologi Perkembangan Pendekatan Ekologi Kaitannya
Dengan Konsep Diri. Bandung : PT Refika Aditama
Alwin, Khasan. 2007. Kamus Besar bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Putaka.
Anita, Yus. 2011. Model Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Kencana
Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Asdi
Mahasatya
Bahri,Syaiful. 2014. Pola Asuh Orangtua dan Komunikasi Dalam Keluarga.
Jakarta: Rineka Cipta.
Desmita, R. 2008. Psikologi Perkembangan . Bandung: Remaja Rosdakarya
Gunarsa Singgih D. Psikologi Perkembangan Anak Dan Remaja. Jakarta:
Gunung Mulia, 2006
Fauzi, Ahmad. 2012. (Jurnal) Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Terhadap Konsep
Diri Positif Peserta Didik Mi Tsamrotul Huda Ii Jatirogo Bonang Demak
Diakses, 6 February 2016
Jacinta,F. Rini. (2005). Konsep diri positif dan negatif. Jakarta: www.epsikologi.com
Murtanti, Dianingtyas. (Jurnal) Pembentukan Konsep Diri Anak Usia Dini di One
Earth School Bali. Diakses, 15Maret 2016
Puspasari, Amaryllia. 2007. Mengukur Konsep Diri Anak. Jakarta : PT Telex
Media Komputindo
Rakhmat, Jalaludin. 2008. Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Riduwan. 2010. Dasar – Dasar Statistik. Bandung: Alfabeta
Shochib. 2010. Pola Asuh Orangtua Dalam Membantu Anak Mengembangkan
Disipin Diri. Jakarta: Rineka Cipta
Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rhineka Cipta
Sobur, Alex. 2003. Psikologi Umum. Bandung : CV Pustaka Setia.
Sudijono, Anas. 2010. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo
Persada

vi

60

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan R&D. Bandung : Alfabeta.
Susana Tjipto,dkk. 2006. Konsep Diri Positif Menentukan Prestasi Anak.
Yogyakarta: Kasinus
Yusuf, Syamsu. 2010. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Tridhonanto. (2014).
Gramedia.

Mengembangkan

vi

Pola

Asuh

Demokratis.

Jakarta: