Hubungan Pola Konsumsi dan Aktivitas Fisik dengan Kekuatan dan Daya Tahan Taruna Akademi Imigrasi Depok, Jawa Barat

HUBUNGAN POLA KONSUMSI PANGAN DAN AKTIVITAS
FISIK DENGAN KEKUATAN DAN DAYA TAHAN TARUNA
AKADEMI IMIGRASI DEPOK, JAWA BARAT

MEIRISA RAHMAWATI

DEPARTEMEN GIZI MASYARAKAT
FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2013

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Hubungan Pola
Konsumsi dan Aktivitas Fisik dengan Kekuatan dan Daya Tahan Taruna Akademi
Imigrasi Depok, Jawa Barat adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi
pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi
mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan
maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan
dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir disertasi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.
Bogor, Desember 2013
Meirisa Rahmawati
NIM I14090048

ABSTRAK
MEIRISA RAHMAWATI. Hubungan Pola Konsumsi Pangan dan Aktivitas Fisik
dengan Kekuatan dan Daya Tahan Taruna Akademi Imigrasi Depok, Jawa Barat.
Dibimbing oleh HADI RIYADI.
Kekuatan dan daya tahan merupakan komponen kebugaran yang harus
dimiliki Taruna Akademi Imigrasi (AIM) dalam menjalankan pendidikan. Kedua
komponen ini dapat mendukung aktivitas belajar dan aktivitas fisik taruna.
Penelitian bertujuan untuk melihat hubungan pola konsumsi dan aktivitas fisik
dengan kekuatan dan daya tahan taruna Akademi Imigrasi Depok, Jawa Barat.
Desain penelitian ini adalah cross sectional dengan subjek penelitian sebanyak 63
taruna. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan
(p0.05) antara tingkat kecukupan energi, protein, lemak,
karbohidrat, kalsium, zat besi, vitamin A, vitamin B1, vitamin C, aktivitas fisik
dengan kekuatan dan daya tahan. Tidak terdapat hubungan yang signifikan

(p>0.05) antara status gizi dengan daya tahan para taruna.
Kata kunci: aktivitas fisik, daya tahan, kekuatan, pola konsumsi

ABSTRACT
MEIRISA RAHMAWATI. Association of food consumption pattern and Physical
Activity with Strength and Endurance of Taruna Immigration Academy Depok,
West Java. Supervised by HADI RIYADI.
Strength and endurance are the important components of fitness required by
to Taruna of Immigration Academy in their education. Both components are able
to support learning and physical activity of taruna. This study was aimed to
observe the association between consumption pattern and physical activity to
strength and endurance of taruna in Immigration Academy, Depok, West Java. A
cross sectional study of 63 taruna was conducted. The study showed that there
was significant correlation (p0.05) between adequacy levels of
energy, protein, fat, carbohydrate, calcium, iron, vitamin A, vitamin B1, vitamin
C, physical activity with strength and endurance. There was no significant
correlation (p>0.05) between nutritional status and endurance of taruna.
Keywords: endurance, consumption pattern, physical activity, strength

HUBUNGAN POLA KONSUMSI PANGAN DAN AKTIVITAS

FISIK DENGAN KEKUATAN DAN DAYA TAHAN TARUNA
AKADEMI IMIGRASI DEPOK, JAWA BARAT

MEIRISA RAHMAWATI

Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Gizi
dari Program Studi Ilmu Gizi
Departemen Gizi Masyarakat

DEPARTEMEN GIZI MASYARAKAT
FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2013

Judul Skripsi : Hubungan Pola Konsumsi dan Aktivitas Fisik dengan Kekuatan
dan Daya Tahan Taruna Akademi Imigrasi Depok, Jawa Barat
Nama

: Meirisa Rahmawati
NIM
: I14090048

Disetujui oleh

Dr Ir Hadi Riyadi MS
Pembimbing

Diketahui oleh

Dr Rimbawan
Ketua Departemen

Tanggal Lulus:

PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas
segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang
dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Mei 2013 ini ialah

Hubungan Pola Konsumsi Pangan dengan Kekuatan dan Daya Tahan Taruna
Akademi Imigrasi Depok, Jawa Barat.
Terima kasih penulis ucapkan kepada:
1. Bapak Dr Ir Hadi Riyadi, MS, selaku dosen Pembimbing yang telah
meluangkan waktu dan pikirannya untuk memberikan arahan dan bimbingan
dalam penyusunan karya ilmiah ini.
2. Ibu dr. Karina R Ekawidyani, MSc selaku dosen pemandu seminar dan dosen
penguji yang memberikan masukan dan saran kepada penulis dalam
penyempurnaan karya ilmiah ini.
3. Akademi Imigrasi dan BPSDM Hukum dan HAM yang telah memberikan
perizinan dan pengambilan data sehingga karya ilmiah ini dapat diselesaikan.
4. Taruna Akademi Imigrasi tingkat III yang telah membantu dan bekerjasama
dalam pengambilan data sehingga karya ilmiah ini dapat diselesaikan.
5. Papa dan Mama, abang Lucky, abang Budi serta kak Riska atas dukungan
moril, materil, dan doa.
6. Teman-teman seperjuangan Feranita dan Nabil atas kerjasama, semangat dan
dukungan dalam penelitian.
7. Sahabat terbaik dan tersayang Yunita Magdalena atas bantuan dalam
penelitian dan dukungan serta semangat bersama dengan Yohanes.
8. Teman-teman pembahas (Elyzzabeth Mayorga, Yulita Farisa, Ryan Pranatha,

dan Ika Rohmah) juga Gizi Masyarakat 46 yang tidak bisa disebutkan satu
per satu yang memberikan banyak kenangan serta kegembiraan.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan karya ilmiah ini masih banyak
kekurangan. Namun penulis berharap hasil penelitian ini dapat memberikan
informasi dan bermanfaat bagi semua.

Bogor, Desember 2013

Meirisa Rahmawati

DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL

viii

DAFTAR GAMBAR

viii

DAFTAR LAMPIRAN


viii

PENDAHULUAN

1

Latar Belakang

1

Tujuan Penelitian

2

Hipotesis

2

Manfaat Penelitian


3

KERANGKA PEMIKIRAN

3

METODE

5

Desain, Waktu dan Tempat Penelitian

5

Jumlah dan Cara Penarikan Responden

5

Jenis dan Cara Pengumpulan Data


5

Pengolahan dan Analisis Data

6

HASIL DAN PEMBAHASAN

10

Gambaran Umum Lokasi Penelitian

10

Karakteristik Taruna

10

Status Gizi


11

Pola Konsumsi Pangan

13

Aktivitas Fisik

25

Tingkat Kebugaran

25

Uji Hubungan Antar Variabel

27

SIMPULAN DAN SARAN


30

Simpulan

30

Saran

31

DAFTAR PUSTAKA

31

LAMPIRAN

34

RIWAYAT HIDUP

45

DAFTAR TABEL
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35

Jenis dan cara pengumpulan data penelitian
Nilai IMT
Klasifikasi tingkat kecukupan energi dan zat gizi
Kategori tingkat aktivitas fisik berdasarkan nilai PAL
Kategori status kekuatan otot tangan berdasarkan dynamometer
Kategori nilai kebugaran fisik berdasarkan Cooper Test untuk laki-laki
Kategori nilai kebugaran fisik berdasarkan Cooper Test untuk
perempuan
Kategori nilai VO2max menurut usia untuk laki-laki
Kategori nilai VO2max menurut usia untuk perempuan
Karakteristik taruna
Sebaran taruna menurut status gizi
Sebaran taruna menurut frekuensi makan
Sebaran taruna menurut frekuensi makan di luar penyelenggaraan
makan
Sebaran taruna berdasarkan kebiasaan makan
Sebaran taruna berdasarkan kebiasaan minum
Frekuensi konsumsi serealia dan umbi-umbian per minggu
Frekuensi konsumsi daging, telur, ikan, kerang, udang, susu, dan
kacang-kacangan per minggu
Frekuensi konsumsi sayur dan buah per minggu
Rata-rata asupan dan tingkat kecukupan energi dan zat gizi taruna
Sebaran taruna berdasarkan tingkat kecukupan energi
Sebaran taruna berdasarkan tingkat kecukupan protein
Sebaran taruna berdasarkan tingkat kecukupan lemak
Sebaran taruna berdasarkan tingkat kecukupan karbohidrat
Sebaran taruna berdasarkan tingkat kecukupan kalsium
Sebaran taruna berdasarkan tingkat kecukupan zat besi
Sebaran taruna berdasarkan tingkat kecukupan vitamin A
Sebaran taruna berdasarkan tingkat kecukupan vitamin B1
Sebaran taruna berdasarkan tingkat kecukupan vitamin C
Sebaran taruna berdasarkan tingkat aktivitas fisik
Sebaran taruna menurut kategori hand grip dynamometer
Sebaran taruna menurut kategori VO2max
Hasil uji hubungan karakteristik taruna dengan tingkat kecukupan
Hasil uji hubungan karakteristik taruna dengan status gizi
Status gizi taruna berdasarkan asal daerah
Hasil uji antar variabel

5
6
7
8
8
8
8
9
9
11
13
13
14
15
16
16
17
19
20
20
21
21
22
23
23
24
24
25
25
26
26
27
28
28
29

DAFTAR GAMBAR
1 Kerangka pemikiran hubungan pola konsumsi pangan dan aktivitas
fisik terhadap kekuatan dan daya tahan Taruna Akademi Imigrasi
Depok, Jawa Barat

4

DAFTAR LAMPIRAN
1 Kuesioner

35

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Imigrasi merupakan baris terdepan sebagai penjaga pintu gerbang negara,
artinya imigrasi adalah pihak pertama yang menerima kedatangan orang asing dari
luar negeri. Imigrasi membutuhkan Aparatur keimigrasian yang terampil dan
profesional yang bertugas sebagai penegak hukum demi melindungi negara dari
ancaman orang asing. Akademi imigrasi (AIM) adalah tempat pendidikan
kedinasan yang akan mencetak kader pemimpin di lingkungan Direktorat Jendral
Imigrasi dan Kementerian Hukum dan HAM. Lulusan AIM akan ditempatkan di
seluruh kantor imigrasi di Indonesia dan atau menjadi perwakilan imigrasi di luar
negeri (Anonim 2009).
Selama menjalankan masa pendidikan, Taruna AIM dituntut untuk memiliki
kekuatan dan ketahanan fisik serta kesiapan mental dan jiwa korsa. Semua itu
akan mereka dapatkan dari pendidikan dan latihan-latihan fisik yang diberikan.
Latihan-latihan fisik seperti olahraga merupakan salah satu kebutuhan pokok
dalam kehidupan sehari-hari mereka karena dapat meningkatkan kebugaran dalam
melakukan kegiatan. Menurut Strong (1999), anggota layanan individu atau
sekolah kedinasan harus memiliki stamina dan kekuatan yang baik untuk dapat
melakukan setiap tugas yang dijalankan. Selain olahraga, ketersediaan zat gizi
dalam tubuh juga berperan dalam meningkatkan kebugaran fisik taruna.
Kebugaran adalah kemampuan yang dimiliki seseorang untuk melakukan
aktivitas sehari-hari tanpa merasakan kelelahan yang berarti dan masih dapat
melakukan aktivitas fisik di waktu luang serta aktivitas tak terduga dengan
cadangan energi yang masih dimiliki (Fatmah 2011). Daya tahan kardiorespiratori
dan kekuatan otot merupakan komponen kebugaran yang berhubungan dengan
kesehatan. Kedua komponen tersebut memiliki manfaat dalam menjaga dan
meningkatkan kinerja seseorang dalam melakukan aktivitas fisik. Kebugaran
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu umur, jenis kelamin, genetik, akivitas fisik,
kebiasaan merokok dan status gizi (Fatmah 2011). Asupan zat gizi yang cukup,
baik kualitas maupun kuantitas sangat dibutuhkan untuk mencapai kebugaran.
Kecukupan zat gizi dalam tubuh akan berpengaruh pada kemampuan otot
berkontraksi dan daya tahan kardiovaskuler. Kecukupan zat gizi tercapai apabila
asupan energi yang dikonsumsi sama dengan energi yang dikeluarkan untuk
beraktivitas.
Jumlah zat gizi yang dibutuhkan setiap orang berbeda-beda tergantung pada
usia, berat badan, jenis kelamin, aktivitas fisik, kondisi lingkungan (misalnya
suhu), dan keadaan tertentu (misalnya sakit) (Irianto 2007). Bagi taruna AIM yang
dituntut untuk memiliki kebugaran yang baik dengan aktivitas tinggi, memerlukan
makanan yang lebih banyak dari orang pada umumnya. Kualitas dan kuantitas
makanan serta pola konsumsi pangan sangat erat hubungannya dengan keadaan
gizi, ketahanan fisik, dan produktivitas kerja. Rachmawati (2002) mengatakan
bahwa antara konsumsi pangan dengan pengeluaran energi yang meliputi aktivitas
fisik, memiliki hubungan yang erat.
Berdasarkan hasil penelitian Rachmawati (2002) terhadap Taruna POLRI
Akademi Kepolisian (Akpol) di Semarang, Jawa Tengah menunjukkan adanya

2
ketidakseimbangan antara konsumsi energi dengan pengeluaran energi dari para
Taruna Akpol. Penelitian terhadap hubungan pola konsumsi pangan dan aktivitas
fisik dengan kekuatan dan daya tahan ini pun belum pernah dilakukan pada
Taruna AIM di Depok. Terbatasnya penelitian tentang topik ini dan masalah gizi
juga menjadi pertimbangan dalam pelaksanaan penelitian ini karena gizi
merupakan salah satu faktor penting yang dapat mempengaruhi kekuatan dan daya
tahan para Taruna. Oleh karena itu, penulis melakukan penelitian hubungan pola
konsumsi pangan dan aktivitas fisik untuk melihat keseimbangan antara konsumsi
pangan, aktivitas fisik, dan keseimbangan energi yang akan menentukan kekuatan
dan daya tahan Taruna AIM.

Tujuan Penelitian
Tujuan Umum
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara
pola konsumsi pangan dan aktivitas fisik terhadap kekuatan dan daya tahan
Taruna Akademi Imigrasi (AIM) Depok.
Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi karakteristik taruna meliputi usia, jenis kelamin, berat badan,
tinggi badan dan asal daerah.
2. Menganalisis pola konsumsi taruna meliputi energi, protein, lemak,
karbohidrat, kalsium, zat besi, vitamin A, vitamin B1, dan vitamin C
3. Menganalisis status gizi dan aktivitas fisik taruna.
4. Menganalisis hubungan antara tingkat kecukupan zat gizi dengan tingkat
kekuatan dan daya tahan taruna
5. Menganalisis hubungan antara status gizi dengan tingkat kekuatan dan daya
tahan taruna
6. Menganalisis hubungan antara aktivitas fisik dengan tingkat kekuatan dan
daya tahan taruna

Hipotesis
1. Terdapat hubungan antara tingkat kecukupan zat gizi dengan tingkat kekuatan
dan daya tahan taruna
2. Terdapat hubungan antara status gizi dengan tingkat kekuatan dan daya tahan
taruna
3. Terdapat hubungan antara aktivitas fisik dengan tingkat kekuatan dan daya
tahan taruna

3
Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai pola
konsumsi, tingkat kecukupan gizi, status gizi dan aktivitas fisik Taruna Akademi
Imigrasi. Hal ini penting agar Taruna dapat mengatur pola konsumsi makan yang
tepat sesuai dengan kebutuhan gizi masing-masing individu. Selain itu, Taruna
juga mendapatkan gambaran dan informasi mengenai hubungan pola konsumsi
terhadap kekuatan dan daya tahannya. Pola konsumsi yang baik dan tepat pada
Taruna dapat memenuhi kebutuhan gizinya menjadi lebih baik sehingga Taruna
mempunyai status gizi yang baik dan dapat melakukan aktivitas fisik tanpa rasa
lelah yang berarti.

KERANGKA PEMIKIRAN
Kekuatan dan daya tahan merupakan komponen kebugaran yang harus
dimiliki Taruna Akademi Imigrasi (AIM) dalam menjalankan pendidikan mereka.
Kedua komponen kebugaran ini dapat mendukung aktivitas belajar dan aktivitas
fisik taruna. Pola konsumsi pangan taruna juga memegang peranan penting
terhadap kekuatan dan daya tahan yang mereka miliki. Pola konsumsi pangan
yang tepat akan memenuhi kecukupan zat gizi Taruna AIM selama berada di
asrama pendidikan.
Karakteristik yang dimiliki setiap Taruna AIM berbeda-beda baik menurut
usia, jenis kelamin maupun asal daerah. Hal ini dapat mempengaruhi pola
konsumsi pangan mereka karena pola konsumsi pangan merupakan perilaku
seseorang atau sekelompok orang dalam memilih dan menggunakan bahan
makanan dalam konsumsi pangan setiap hari berdasarkan pada faktor sosial dan
budaya mereka. Pangan yang dikonsumsi nantinya akan menghasilkan energi dan
zat gizi yang dapat dihitung tingkat kecukupannya sesuai dengan umur, jenis
kelamin, berat badan, tinggi badan dan faktor aktivitasnya. Konsumsi pangan
yang cukup sangat diperlukan tubuh untuk dapat melakukan aktivitas fisik.
Aktivitas fisik, baik untuk berolahraga maupun untuk melakukan kegiatan seharihari, memerlukan energi dari hasil pembakaran makanan yang telah dikonsumsi.
Jika konsumsi zat gizi seimbang dengan pengeluarannya maka tingkat kecukupan
zat gizi juga akan terpenuhi.
Keseimbangan antara konsumsi pangan dan aktivitas fisik berpengaruh
terhadap status gizi seseorang. Hal ini menunjukkan apabila sesorang memiliki
status gizi yang baik, akan memiliki kemampuan kekuatan dan daya tahan yang
baik pula. Hal ini karena ketersediaan zat gizi dalam tubuh akan berpengaruh pada
kemampuan otot berkontraksi dan daya tahan kardiovaskuler (Fatmah 2011).
Umur, jenis kelamin, genetik, aktivitas fisik, kebiasaan merokok dan status gizi
merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi kebugaran. Hubungan antar variabel
yang diamati dalam penelitian ini disajikan pada Gambar 1 berikut :

4

Pola Konsumsi

Tingkat
Kecukupan Energi
dan Zat Gizi

Aktivitas fisik
 Olahraga
 Aktivitas pribadi

Kekuatan Otot




Status Gizi

Daya Tahan
Kardiorespiratori

Genetik
Kebiasaan Merokok
Gambar 1 Kerangka pemikiran

Keterangan:
Variabel yang diteliti
Variabel yang tidak diteliti
Pengaruh yang diteliti
Pengaruh yang tidak diteliti

Karakteristik
Contoh
 Usia
 Jenis kelamin
 Berat Badan
 Tinggi Badan
 Asal Daerah

5

METODE PENELITIAN
Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan desain Cross-Sectional Study
yang dilaksanakan di Sekolah Akademi Imigrasi yang terletak di Depok, Jawa
Barat. Pemilihan lokasi penelitian ditentukan secara purposive dengan
pertimbangan kemudahan akses peneliti ke lokasi penelitian tersebut. Waktu
pengambilan data penelitian dimulai dari bulan Mei sampai Juli 2013.

Jumlah dan Cara Penarikan Responden
Penelitian ini menggunakan populasi yaitu Taruna Akademi Imigrasi yang
masih terdaftar sebagai siswa pendidikan selama penelitian ini berlangsung.
Populasi penelitian berjumlah 63 orang taruna tingkat III yang dipilih secara
purposive. Jumlah populasi yang diambil berdasarkan jumlah keseluruhan Taruna
Akademi Imigrasi tingkat III yang terdiri dari 57 orang taruna dan 6 orang taruni.

Jenis dan Cara Pengumpulan Data
Tabel 1 Jenis dan cara pengumpulan data penelitian
No
1

Jenis data
Karakteristik
taruna
Antropometri
taruna dan status
gizi

2

3
4

Variabel
Jenis kelamin
Usia
Asal daerah
Berat badan

Cara pengumpulan data
Wawancara langsung dengan
kuesioner

Berat badan diukur dengan
menggunakan timbangan injak
Tinggi badan
Tinggi badan diukur dengan
menggunakan microtouise
dengan ketelitian 0.1 cm
IMT (BB dan TB)
IMT dihitung dengan
menggunakan WHO 2007
Konsumsi pangan Pola konsumsi
Wawancara dan Food
frequency
Kecukupan zat gizi
Wawancara dan recall 1x24
jam selama 2 hari yang
berbeda
Aktivitas fisik
Aktivitas fisik pada hari Record aktivitas fisik dan
pendidikan dan hari libur
wawancara
Tingkat kekuatan Kekuatan
Kekuatan pegangan tangan kiri
dan daya tahan
dan tangan kanan diukur
menggunakan Grip
Dynamometer
Ketahanan kardiorespiratori Hasil tes lari 12 menit Cooper

Jenis data yang dikumpulkan meliputi data primer dan sekunder. Data
primer diperoleh melalui wawancara langsung dengan taruna dan penyebaran
kuesioner. Data primer ini meliputi data karakteristik taruna (jenis kelamin, usia,

6
berat badan, tinggi badan dan asal daerah), pola konsumsi, macam aktivitas serta
data kekuatan taruna (menggunakan Grip Dynamometer). Data sekunder yang
digunakan meliputi data aktivitas resmi taruna, macam menu yang dihidangkan,
dan ketahanan kardiorespiratori taruna (hasil tes lari 12 menit Cooper) yang
diperoleh dari data hasil tes yang telah dilakukan oleh pihak Akademi Imigrasi
untuk menentukan mengetahui kekuatan dan daya tahan taruna. Jenis dan cara
pengumpulan data secara rinci dapat diihat pada Tabel 1.
Pengolahan dan Analisis Data
Data yang diperoleh kemudian diolah secara statistik. Pengolahan data
dimulai dari pengkodean (coding), pemasukan data (entry), pengecekan ulang
(cleaning), dan analisis data. Tahapan pengkodean dimulai dengan cara menyusun
kode-kode tertentu sebagai panduan dalam mengentri dan pengolahan data.
Kemudian data dientri ke tabel yang sudah ada. Setelah itu dilakukan pengecekan
ulang untuk memastikan tidak ada kesalahan dalam memasukkan data. Tahapan
terakhir adalah analisis data yang diolah dengan program Microsoft Excell dan
Statistical Program for Social Science (SPSS) versi 16 for windows. Hubungan
antar variabel diuji dengan menggunakan uji korelasi Pearson dan Spearman.
Data karakteristik taruna diperoleh dengan cara wawancara langsung
dengan menggunakan pertanyaan yang ada pada kuesioner. Data karakteristik ini
pada akhirnya akan memberikan gambaran mengenai taruna.
Data antropometri taruna yang diukur berupa data tinggi badan (cm) dan
berat badan (kg) yang digunakan untuk mengukur data status gizi dengan
menggunakan IMT. Data berat badan diperoleh dengan melakukan penimbangan
langsung dengan menggunakan timbangan injak. Data tinggi badan diperoleh
dengan mengukur tinggi badan secara langsung dengan menggunakan microtoise
dengan skala pengukuran 0.1 cm. Data status gizi ditentukan berdasarkan data
yang diperoleh yaitu berat badan dan tinggi badan dengan parameter Indeks
Massa Tubuh (IMT). Nilai indeks massa tubuh menurut IMT disajikan pada Tabel
2 berikut.
Tabel 2 Nilai IMT di Indonesia
Kategori
Kekurangan berat badan tingkat berat
Kekurangan berat badan tingkat ringan
Normal
Kelebihan berat badan tingkat ringan
Kekurangan berat badan tingkat berat
Sumber: Depkes 2002

IMT
25.0-27.0
>27.0

Data konsumsi pangan yang diperoleh kemudian dikonversikan untuk
menentukan zat gizi taruna yaitu energi, protein, lemak, karbohidrat, vitamin A,
vitamin B1, vitamin C, kalsium, dan zat besi. Data konsumsi pangan dihitung
dengan menggunakan Microsoft Excel 2007 dan dengan menggunakan Daftar
Komposisi Bahan Makanan (DKBM) dengan rumus sebagai berikut (Hardinsyah
& Briawan 1994).
Kgij = (Bj/100) x Gij x (BDDj/100)

7
Keterangan:
KGij = Kandungan zat gizi –i dalam bahan makanan –j
Bj
= Berat makanan –j yang dikonsumsi
Gij
= Kandungan zat gizi –i dalam 100 gram BDD bahan makanan –j
BDDj = Bagian yang dapat dimakan dalam bahan makanan –j
Untuk menentukan Angka Kecukupan Gizi (AKG) taruna digunakan
rumus:
AKGI = (Ba/Bs) x AKG

Keterangan:
AKGI = Angka kecukupan gizi contoh
Ba
= Berat badan aktual sehat (kg)
Bs
= Berat badan standar (kg)
AKG = Angka kecukupan energi dan protein yang dianjurkan Widya Karya
Nasioanal Pangan dan Gizi (WKNPG 2004).
Untuk vitamin dan mineral dihitung langsung dengan menggunakan angka
kecukupan tanpa menggunakan AKGI. Selanjutnya tingkat kecukupan energi dan
protein diperoleh dengan cara membandingkan jumlah konsumsi zat gizi tersebut
dengan menggunakan rumus.
TKG = (K/AKGI) x 100

TKG = Tingkat kecukupan zat gizi
K
= Konsumsi zat gizi
AKGI = Angka kecukupan gizi contoh
Untuk menentukan kecukupan energi taruna digunakan formula WKNPG
tahun 2004 (Hardinsyah dan Tambunan 2004). Formula yang digunakan yaitu
Proses Estimasi AKE Dewasa
AKE = ((16.80 (BB)) + 498 ) x Nilai PAL

AKE = Angka kecukupan energi (kkal)
BB
= Berat badan (kg)
PAL = Nilai Physical activity level (tingkat aktivitas fisik)
Tingkat kecukupan energi dan zat gizi taruna dinyatakan dalam persen.
Klasifikasi tingkat kecukupan energi dan zat gizi disajikan pada Tabel 3.
Tabel 3 Klasifikasi tingkat kecukupan energi dan zat gizi
Energi dan Zat Gizi
Energi dan protein

Vitamin dan mineral

a.
b.
c.
d.
e.
a.
b.

Klasifikasi Tingkat Kecukupan
Defisit tingkat berat (