Tingkat Pematangan Dan Fertilisasi Oosit Domba Yang Dimaturasi Dalam Medium Dengan Serum Atau Komponen Pengganti Serum

TINGKAT PEMATANGAN DAN FERTILISASI OOSIT
DOMBA YANG DIMATURASI DALAM MEDIUM DENGAN
SERUM ATAU KOMPONEN PENGGANTI SERUM

PRATIWI

SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2016

PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*
Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis berjudul Tingkat Pematangan dan
Fertilisasi Oosit Domba yang Dimaturasi dalam Medium dengan Serum atau
Komponen Pengganti Serum adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi
pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi
mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan
maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan
dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir tesis ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut

Pertanian Bogor.
Bogor, Januari 2016
Pratiwi
NIM B352110061

RINGKASAN
PRATIWI. Tingkat Pematangan dan Fertilisasi Oosit Domba yang Dimaturasi
dalam Medium dengan Serum atau Komponen Pengganti Serum. Dibimbing oleh
MOHAMAD AGUS SETIADI dan NI WAYAN KURNIANI KARJA
Medium maturasi oosit pada produksi embrio in vitro sering ditambahkan
berbagai komponen yang dapat mendukung perkembangan oosit selanjutnya. Hal
ini karena medium maturasi sangat penting tidak hanya untuk proses maturasi
tetapi juga untuk fertilisasi dan perkembangan embrio. Salah satu komponen yang
sering ditambahkan pada media maturasi yaitu serum. Contoh serum yang sering
digunakan yaitu fetal bovine serum (FBS). Fetal bovine serum digunakan sebagai
sumber protein pada proses pematangan oosit dan media kultur embrio. Fetal
bovine serum banyak mengandung faktor pertumbuhan, hormon, asam amino dan
protein. Penambahan serum juga memiliki resiko yaitu kontaminasi yang
disebabkan virus, prion dan mycoplasma. Oleh karena itu dilakukan berbagai
upaya untuk menggantikan sumber protein dalam media dengan sumber protein

lainnya, seperti bovine serum albumin (BSA) dan polyvinyl alcohol (PVA).
Bovine serum album berfungsi untuk meningkatkan kematangan oosit dan dapat
mengikat ion-ion, radikal bebas, dan steroid. Polyvinyl alcohol terdapat
kandungan glycosaminoglycans khususnya asam hyaluronat yang dapat
menstimulasi perkembangan embrio secara in vitro.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi perkembangan kompetensi,
maturasi, dan fertilisasi oosit domba dalam medium yang disuplementasi dengan
serum atau komponen pengganti serum. Pada penelitian tahap 1, ovarium domba
dikoleksi dan dimaturasi dalam tissue culture medium-199 (TCM-199) yang
disuplementasi dalam empat kelompok yaitu FBS, BSA, makromolekul PVA dan
tanpa penambahan serum sebagai kontrol. Maturasi dilakukan selama 24 jam.
Tingkat maturasi oosit dievaluasi dengan cara melihat oosit yang mampu
mencapai tahap metafase II (MII). Pada penelitian tahap MII oosit yang telah
matang difertilisasi secara in vitro.Thawing semen beku dilakukan pada suhu 3032°C selama 30 detik. Berikutnya semen disentrifugasi dengan kecepatan 1800 rpm
selama 5 menit dalam media fertilisasi. Selanjutnya, dilakukan penghitungan
konsentrasi serta dilakukan penambahan media fertilisasi untuk mendapatkan
konsentrasi 5 x 106 spermatozoa/mL. Kemudian, oosit ditransfer ke dalam 100 μL
drop media in vitro fertilization (IVF) yang mengandung spermatozoa dan diinkubasi
selama 14 jam dalam inkubator CO2 5% temperatur 39°C. Setelah 14 jam
spermatozoa dan oosit di fertilisasi, lalu oosit didenudasi, difiksasi, dan diwarnai

untuk dievaluasi. Oosit dengan 2 atau lebih pronukleus (PN) diklasifikasikan sebagai
oosit yang telah terfertilisasi.
Hasil penelitian tahap pertama menunjukkan terdapat perbedaan yang
signifikan pada persentase oosit yang mencapai MII pada medium yang
disuplementasikan dengan FBS (85.5%), BSA (78.6%), dibandingkan dengan
PVA (61.1%) dan kontrol (45.0%) (P