Daya Cerna Wafer Komplit Limbah Sayuran Pasar Terhadap Domba Ekor Tipis (Ovis aries)

DAYA CERNA WAFER KOMPLIT LIMBAH SAYURAN
PASAR TERHADAP DOMBA EKOR TIPIS
(Ovis aries)

YOGI AJENG NINGRUM

DEPARTEMEN ILMU NUTRISI DAN TEKNOLOGI PAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014

PERNYATAAN SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Daya Cerna Wafer
Komplit Limbah Sayuran Pasar Terhadap Domba Ekor Tipis (Ovis aries) adalah
benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan
dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang
berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari
penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di
bagian akhir skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut

Pertanian Bogor.
Bogor, Februari 2014
Yogi Ajeng Ningrum
NIM D24090122

ABSTRAK
YOGI AJENG NINGRUM. Daya Cerna Wafer Komplit Limbah Sayuran Pasar
Terhadap Domba Ekor Tipis (Ovis aries). Dibimbing oleh YULI RETNANI dan
KOMANG G WIRYAWAN.
Limbah sayuran pasar merupakan bahan yang berpotensi sebagai bahan
pakan domba namun limbah sayuran pasar mudah rusak sehingga diperlukan
pengolahan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kecernaan domba
ekor tipis terhadap pertambahan bobot badan domba yang diberi perlakuan pakan
wafer komplit limbah sayuran pasar. Penelitian ini menggunakan 15 ekor domba
ekor tipis dengan bobot badan antara 17 sampai 30 kg. Penelitian ini
menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) berdasarkan bobot badan yaitu
kecil, sedang, besar dengan 5 perlakuan yaitu : R1=100% pakan konvensional
(hijauan dan dedak padi), R2=75% pakan konvensional + 25% wafer komplit
limbah sayuran pasar, R3=50% pakan konvensional + 50% wafer komplit limbah
sayuran pasar, R4=25% pakan konvensional + 75% wafer komplit limbah sayuran

pasar, dan R5=100% wafer komplit limbah sayuran pasar. Komposisi wafer
limbah sayuran terdiri dari klobot jagung, daun kembang kol, dan limbah kacang
hijau. Hasil analisis data menunjukkan bahwa pemberian pakan wafer limbah
sayuran pasar sampai taraf 50% tidak berpengaruh negatif terhadap kecernaan
KCBK dan KCBO
Kata kunci: kecernaan, limbah sayur pasar, pertambahan bobot badan, wafer.
ABSTRACT
YOGI AJENG NINGRUM. Digestibility of Market Vegetable Waste Wafer on
Thin-Tail Sheep (Ovis aries). Supervised by YULI RETNANI and KOMANG G
WIRYAWAN.
The vegetable waste is potential as feed for sheep, but it’s so easily damage,
so that it is necessary to be processed. The purpose of this research was to
investigate about the effect of vegetable waste wafer on body weight gain of
sheep. This research used 15 Ovis musimon with body weight ranged between 17
until 30 kg. This research were arranged in Randomized Block Design which
grouped by body weight with five treatments and three replications. The
treatments were : R1=100% conventional feed (forage and rice bran), R2=75%
conventional feed + 25% vegetable waste wafer, R3=50% conventional feed +
50% vegetable waste wafer, R4=25% conventional feed + 75% vegetable waste
wafer, and R5=100% vegetable waste wafer. The composition ofwafercomplete

feed of vegetable waste consisted of husk ofcorn, leavesof cauliflower, and bean
sprouts waste.The results showed that the treatments until 50% were not gave
negative effects on digestibility dry matter digestibility and organic matter
digestibility
Keyword : digestibility, vegetable waste,body weight gain, wafer.

DAYA CERNA WAFER KOMPLIT LIMBAH SAYURAN
PASAR TERHADAP DOMBA EKOR TIPIS
(Ovis aries)

YOGI AJENG NINGRUM

Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Peternakan
pada
Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan

DEPARTEMEN ILMU NUTRISI DAN TEKNOLOGI PAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014

Judul Skripsi : Daya Cerna Wafer Komplit Limbah Sayuran Pasar Terhadap
Domba Ekor Tipis (Ovis aries)
Nama
: Yogi Ajeng Ningrum
NIM
: D24090122

Disetujui oleh

Prof Dr Ir Yuli Retnani MSc
Pembimbing I

Prof Dr Ir Komang G Wiryawan
Pembimbing II

Diketahui oleh


Prof Dr Ir Panca Dewi MHK MSi
Ketua Departemen

Tanggal Lulus: (

)

PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala atas
segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang
dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Juli 2012 hingga
November 2012 ini adalah daya cerna pakan wafer komplit limbah sayuran pasar.
Pemilihan domba ekor tipis karena domba ekor tipis banyak ditemukan di
peternakan rakyat dan berpotensi untuk dikembangkan. Pemanfaatan limbah
sayuran pasar melalui pengolahan teknologi berupa wafer komplit merupakan
salah satu upaya untuk meningkatkan nilai nutrisi dari limbah sayuran pasar.
Limbah sayuran pasar yang digunakan adalah limbah sayuran dari Pasar Induk
Kramat Jati, Jakarta. Selain untuk meningkatkan nutrisi pakan juga mengurangi
permasalahan sampah terutama permasalahan sampah di ibu kota.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan karya ilmiah ini masih belum
sempurna. Kritik dan saran yang membangun diharapkan dapat membuat karya
ilmiah ini kebih baik di masa mendatang. Semoga karya ilmiah ini bermanfaat dan
dapat memberikan informasi di dunia peternakan.

Bogor, Februari 2014
Yogi Ajeng Ningrum

DAFTAR ISI
ABSTRAK
PRAKATA
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
PENDAHULUAN
METODE PENELITIAN
Bahan
Ternak
Pakan
Alat
Lokasi dan Waktu

Prosedur
Pembuatan Ransum Perlakuan
Pemeliharaan
Perhitungan Konsumsi Pakan
Pertambahan Bobot Badan
Efisiensi Pakan
Koleksi Feses
Pengambilan Sampel Pakan
Rancangan dan Analisis Data
Perlakuan
Rancangan Percobaan
Peubah yang Diamati
Sifat Fisik Pakan
Konsumsi Nutrien Pakan
Pertambahan Bobot Badan
Efisiensi Pakan
Kecernaan Zat Makanan
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pakan Wafer Limbah Sayuran Pasar
Sifat Fisik Pakan

Konsumsi Nutrien Pakan
Pertambahan Bobot Badan
Efisiensi Pakan
Kecernaan Zat Makanan
Kecernaan Bahan Cering (KCBK)
Kecernaan Bahan Organik (KCBO)
SIMPULAN
SARAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP

ii
viii
xi
xi
1
2
2
2

2
3
3
4
4
4
4
4
4
5
5
5
5
5
5
5
6
6
6
6

7
7
7
8
9
10
10
11
12
12
12
12
15
16

UCAPAN TERIMAKASIH

16

DAFTAR TABEL

1
2
3
4
5
6

Susunan wafer komplit limbah sayuran pasar
Komposisi nutrien pakan (100%BK)
Komposisi nutrien pakan (100%BK)
Keadaan umum wafer komplit limbah sayuran pasar
Konsumsi nutrien pakan
Rataan pertambahan bobot badan dalam g ekor-1 hari-1 selama
pemeliharaan 8 minggu
7 Efisiensi Pakan (%)
8 Kecernaan bahan kering (KCBK) dan kecernaan bahan organik (KCBO)
pakan

2
3
3
7
8
9
10
11

DAFTAR LAMPIRAN

1
2
3
4

Anova kecernaan bahan kering
Anova kecernaan bahan organik
Anova efisiensi pakan
Anova pertambahan bobot badan

15
15
15
15

PENDAHULUAN
Persoalan sampah, terutama di Ibukota Jakarta telah menjadi masalah bagi
warga setempat. DKI Jakarta merupakan wilayah dengan penduduk terpadat di
Indonesia dengan kepadatan penduduk mencapai 14 469 km2 pada tahun 2010.
Setiap harinya penerimaan sayuran di DKI Jakarta dari berbagai daerah mencapai
puluhan bahkan ratusan ton minggu-1 di Pasar Induk Kramat Jati (Sumber BPS
DKI Jakarta 2012).
Sumber sampah di Jakarta dapat berasal dari limbah industri, limbah rumah
tangga, dan limbah pasar. Menurut Apriadji (1990)dan Sutamihardja
(1978)limbah atau sampah secara umum merupakan zat-zat atau bahan-bahan
yang sudah tidak terpakai lagi. Hadiwiyoto (1983) menyatakan mengelompokkan
sampah atau limbah secara khusus berdasarkan beberapa faktor yaitu menurut
bentuk dan sifatnya. Berbagai cara dilakukan untuk mengurangi sampah melalui
cara reuse, reduce, dan recycle.
Pengurangan sampah di ibukota dapat dilakukan salah satunya dengan cara
pemanfaatan limbah sayur pasar. Pemanfaatan limbah sayur pasar sudah banyak
dilakukan oleh para peternak untuk digunakan sebagai makanan ternak. Namun
dalam kenyataanya, limbah sayuran kurang diminati oleh hewan ternak karena
tampilan fisik dan kandungan nutrisi yang kurang baik. Menurut Abun et al.
(2007) limbah sayuran memiliki nilai gizi rendah yang ditunjukkan dengan
kandungan serat kasar tinggi, dengan kadar air yang tinggi walaupun dalam bahan
kering kandunganPK berkisar 15 sampai 24%. Maka dari itu diperlukan
pengolahan teknologi limbah sayur yangsalah satunya berupa wafer komplit
limbah sayur pasar untuk menjadi pakan ternak. Ada beberapa pengolahan pakan
diantaranya adalah pengolahan secara fisik, biologis, dan kimiawi (Yusmadi et al.
2008). Beberapa teknik pengolahan baik secara fisik, kimia, biologis maupun
kombinasinya terbukti mampumeningkatkan nilai manfaat dari pakan limbah.
Penelitian sebelumnya, Retnani et al. (2010) menggunakan pakan wafer limbah
sayuran pasar untuk melihat produktivitas domba ekor gemuk. Hasil penelitian
tersebut menunjukkan bahwa domba yang diberi pakan 50% rumput lapang dan
50% wafer limbah sayuran pasar mampu meningkatkan konsumsi bahan kering
pertambahan bobot badan harian domba sebesar 19% sampai 24% dibanding
domba yang tidak mengonsumsi wafer limbah sayuran pasar. Menurut ASAE
(1994) wafer adalah pakan sumber serat alami yang dalam proses pembuatannya
mengalami pemadatan dengan tekanan dan pemanasan sehingga mempunyai
bantuk ukuran panjang dan lebar yang sama.
Domba ekor tipis (Ovis musimon) merupakan salah satu domba lokal yang
memiliki pertumbuhan yang lambat dan penghasil daging yang sedikit merupakan
salah satu ciri dari lokal Indonesia. DET atau domba ekor tipis banyak ditemukan
karenaumumnya domba di Indonesia adalah domba ekor kurus atau ekor tipis.
Menurut Abdullah (2008) bobot badan domba ekor tipis jantan sebesar 25 kg
sedangkan betina sebesar 17 kg. Hal ini diharapkan dengan tingginya kandungan
nutrien wafer komplit limbah sayuran pasar dapat meningkatkan pertambahan
bobot badan ternak. Peningkatan kecernaan dapat dilakukan dengan pemberian
pakan yang tepat guna baik dari segi kandungan nutrisi dan
ketersediaanyasehingga berdampak baik bagi pertumbuhan bobot badan. Tujuan

2
penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh penggunaan wafer komplit
limbah sayur pasar terhadap kecernaan domba ekor tipis. Penelitian ini bermanfaat
untuk mengurangi limbah sayur pasar yang tidak diolah sebagai sumber pakan
bagi ternak domba ekor tipis melalui pengolahan pembuatan wafer. Selain itu
mengetahui ransum terbaik dari penelitian ini melalui analisis kecernaan bahan
kering dan kecernaan bahan organik.

METODE PENELITIAN
Bahan
Ternak
Ternak yang digunakan sebanyak 15 ekor domba ekor tipis jantan dengan
bobot badan rata-rata 25.15±6.17 kg yang berumur 1 sampai 2 tahun .
Pakan
Bahan pakan yang digunakan terdiri dari tiga jenis yaitu dedak padi,
hijauan, dan wafer komplit limbah sayuran pasar. Wafer komplit limbah sayuran
pasar yang diberikan dengan komposisi bahan baku seperti daun kembang kol,
limbah kacang hijau, klobot jagung, bungkil kelapa, urea, molases, premix,
CaCO3 (Retnani et al. 2010a). Limbah pasar yang dijadikan wafer komplit
diperoleh dari pasar induk Kramat Jati, Jakarta Timur. Susunan ransum wafer
komplit limbah sayuran pasar yang diberikan ditampilkan pada Tabel 1.
Pemberian air minum diberikan secara ad libitum.

Tabel 1 Susunan wafer komplit sayuran pasar
Bahan pakan
Daun kembang kol
Limbah kacang hijau
Klobot jagung
Molases
Bungkil Kelapa
Urea
Premix
CaCO3
Total

Pemakaian (%)
18.75
32.50
18.75
5.00
22.50
1.00
0.50
1.00
100.00

3
Tabel 2 Komposisi nutrien pakan (100% BK)
Komposisi
nutrien
BK(%)
Abu(%)
PK(%)
SK(%)
LK(%)
BETN(%)
GE(kkal)

Hijauan

Konsentrat

80.37
14.62
18.08
28.32
2.04
36.94
741.00

91.89
7.99
14.53
12.48
8.47
56.53
4087.00

Wafer
88.33
1.57
20.39
25.39
1.44
39.54
3729.00

Sumber : Hasil Analisis Laboratorium Ilmu dan Teknologi Pakan, Institut Pertanian Bogor (2012)

Komposisi
Nutrien
BK(%)
Abu(%)
PK(%)
SK(%)
LK(%)
BETN(%)
GE(kkal)

Tabel 3 Komposisi nutrien pakan
Perlakuan
R1
R2
R3
86.13
86.68
87.23
11.31
8.87
6.44
16.31
17.33
18.35
20.40
21.65
22.90
5.26
4.30
3.35
46.74
44.94
43.14
2414.00
2742.75
3071.50

R4
87.78
4.00
19.37
24.14
2.39
41.34
3400.25

R5
88.33
1.57
20.39
25.39
1.44
39.54
3729.00

R1: 100% Pakan konvensional (hijauan dan dedak padi); R2: 75% Pakan konvensional + 25%
wafer komplit limbah sayuran pasar; R3: 50% Pakan konvensional + 50% wafer komplit limbah
sayuran pasar; R4: 25% Pakan konvensional+ 75% wafer komplit limbah sayuran pasar; R5: 100%
wafer komplit limbah sayuran pasar.
Sumber : Hasil Analisis Laboratorium Ilmu dan Teknologi Pakan, Institut Pertanian Bogor (2012)

Alat
Peralatan yang digunakan pada penelitian ini meliputi peralatan untuk
pembuatan wafer yang terdiri dari mesin chopper (kapasitas 500 kg jam-1, power 1
hp, phase 2, dan komponen utama pisau pemotong), mesin kempa, bak untuk
mencampur ransum, timbangan. Kandang yang digunakan adalah kandang
individu. Kandang berbentuk panggung dengan ukuran 200 cm x 100 cm x 100
cm. Setiap kandang dilengkapi dengan tempat pakan berupa bak papan kayu
bersekat. Perlengkapan pengumpulan feses antara lain kantong plastik, keranjang,
tali, dan spidol.
Lokasi dan Waktu
Penelitian ini dilakukan selama bulan Juli 2012 sampai November 2012.
Pembuatan wafer komplit limbah sayuran pasar dilakukan di Laboratorium
Industri Pakan Ternak FakultasPeternakan Institut Pertanian Bogor. Pemeliharaan
ternak domba dilakukan di peternakan masyarakat Cilangkap Jakarta Timur.
Analisis kecernaan dilakukan di Laboratorium Nutrisi Ternak Perah Fakultas
Peternakan Institut Pertanian Bogor.

4
Prosedur
Pembuatan ransum perlakuan
Pembuatan wafer limbah sayuran pasar yang dilakukan dalam penelitian
ini meliputi beberapa tahapan. Limbah yang telah dikumpulkan lalu dikeringkan
dibawah sinar matahari selama 2 sampai 3 hari hingga kadar air bahan limbah
sayuran pasar mencapai 13%. Setelah mencapai kadar air 13% maka dilakukan
pencacahan menggunakan mesin chopper. Kemudian, cacahan limbah sayuran
pasar tersebut dicampur dengan bahan lain seperti bungkil kelapa, molasses, urea,
premix, dan CaCO3. Setelah tercampur rata dilakukan pencetakan dengan ukuran
5 cm x 5 cm x 5 cm dengan menggunakan mesin kempa dengan tekanan 200 kg
cm-2 dan suhu 150 °C selama 15 menit. Kemudian wafer diangkat lalu
didinginkan yang kemudian sebagian dari wafer akan dilakukan uji sifat fisik dan
sebagian lagi dikemas dan disimpan di peternakan Cilangkap-Jakarta Timur
selama 6 minggu. Penyimpanan ini menggunakan karung plastik ukuran 25 cm x
20 cm dengan isi per karung 20 buah wafer.
Pemeliharaan
Domba ditimbang bobot badan awalnya kemudian dikelompokkan lalu
dimasukkan dalam kandang individu. Domba ekor tipis dipelihara dengan
kandang individu berukuran 2 m3 x 1 m3 x 0.05 m3. Pemberian pada pagi hari
berupa hijauan, siang hari berupa dedak padi, dan sore hari berupa wafer limbah
sayuran pasar. Pemberian air minum diberikan dengan wadah ember plastik. Masa
pemeliharaan selama 2 bulan dengan masa adaptasi selama 2 minggu. Pemberian
pakan dilakukan 3 kali sehari dimana pada pagi hari pukul 08.00 ternak domba
diberikan pakan hijauan, pada siang hari pukul 12.00 diberikan pakan dedak padi,
sisa pakan hijauan ditimbang sebelum diberikan dedak padi. Pada sore hari dedak
padi yang tersisa ditimbang kemudian diganti oleh wafer komplit limbah sayuran
pasar.
Perhitungan konsumsi pakan
Perhitungan konsumsi pakan dilakukan dengan menghitung selisih
pemberian pakan pada ternak. Sesuai dengan perlakuan pemberian pakan pada
pagi hari (pukul 08.00) berupa hijauan, perlakuan pemberian pakan siang hari
(pukul 12.00) berupa dedak padi, dan sore hari (pukul 16.00) berupa wafer
komplit limbah sayuran pasar. Sebelum pergantian pakan sisa pakan sebelumnya
ditimbang untuk mengetahui jumlah konsumsi pakan ternak.
Pertambahan bobot badan
Pengukuran pertambahan bobot badan menggunakan alat timbang gantung
dan karung. Pertambahan bobot badan didapat dengan pengukuran bobot badan
awal penelitian sampai bobot badan akhir penelitian. Pengukuran dilakukan dua
minggu sekali.
Efisiensi pakan
Efisiensi pakan didefinisikan sebagai perbandingan jumlah unit produk
yang dihasilkan (pertambahan bobot badan) dengan jumlah unit konsumsi pakan
dalam satuan waktu yang sama (Santosa 1995). Efisiensi pakan diperoleh dari

5
komsumsi BK (g ekor-1 hari-1)dibagi dengan pertambahan bobot badan (g ekor-1
hari-1).
Koleksi feses
Koleksi feses dilakukan selama 7 x 24 jam, feses yang dihasilkan
kemudian diambil 10% dari jumlah total feses. Setelah hari ke-7 sampel
dikomposit untuk setiap kelompok ternak atau individu ternak.Sampel feses
dijemur dan dimasukkan dalam kantong plastik berlabel. Sampel feses kering
matahari dimasukkan dalam oven 150 oC, kemudian ditimbang bobot konstan.
Sampel dikompositkan dan digiling untuk analisis proksimat.
Pengambilan sampel pakan
Pengambilan sampel pakan dilakukan secara komposit baik hijauan, dedak
padi, dan wafer komplit limbah sayuran pasar.
Rancangan dan Analisis Data
Perlakuan
Perlakuan yang digunakan adalah sebagai berikut :
R1
: 100% pakan konvensional (hijauan dan dedak padi)
R2
: 75% pakan konvensional + 25% wafer komplit limbah sayuran pasar
R3
: 50% pakan konvensional + 50% wafer komplit limbah sayuran pasar
R4
: 25% pakan konvensional + 75% wafer komplit limbah sayuran pasar
R5
: 100% wafer komplit limbah sayuran pasar
Rancangan percobaan
Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak
kelompok (RAK) dengan 5 perlakuan dan 3 ulangan. Pengelompokan berdasarkan
bobot badan yaitu kecil, sedang, besar. Model matematika dari rancangan ini
adalah :
Yij = µ + τi + ßj+ εij
Keterangan:
µ = rataan umum
τi = efek perlakuan ke-i
ßj = efek kelompok ke-j
εij =eror perlakuan ke-i dan ulangan ke-j
Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan sidik ragam (ANOVA).
Apabila terdapat perbedaan yang nyata akan dilanjutkan dengan uji Duncan.

Peubah yang diamati
Peubah yang diamati dalam penelitian ini adalah:
1. Sifat fisik pakan
Sifat fisik pakan yang diamati dalam penelitian ini adalah ukuran
partikel menurut Giger-Reverdin (2000). Ukuran partikel diukur dengan
cara menghaluskan sampel wafer hingga mencapai ukuran 1 mm
menggunakan metode dry sieving sebanyak 100 g selama 10 menit,

6
kemudian ditimbang sisa bahan yang tertinggal pada tiap sieve. Modulus
of Finess (MF) atau tingkat kehalusan adalah pengukuran kekasaran atau
kehalusan agregat tertentu dihitung dengan menggunakan rumus :
MF = Σ (% bahan tiap mesh × No Perjanjian )
100
bahan dikategorikan berdasarkan nilai MF dengan ketentuan
sebagaiberikut (Giger-Reverdin 2000):
nilai MF
= 3.017 ≤ x ≤ 4.17
: kategori bahan kasar
nilai MF
= 0.9 ≤ x