Model Simulasi Pengelolaan Hutan di Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bogor

MODEL SIMULASI PENGELOLAAN HUTAN DI KESATUAN
PEMANGKUAN HUTAN (KPH) BOGOR

HAMIM THOHARI

DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN
FAKULTAS KEHUTANAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Model Simulasi
Pengelolaan Hutan di Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bogor adalah benar
karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam
bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang
berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari
penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di
bagian akhir skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut

Pertanian Bogor.
Bogor, Juli 2014
Hamim Thohari
NIM E14080101

ABSTRAK
HAMIM THOHARI. Model Simulasi Pengelolaan Hutan di Kesatuan
Pemangkuan Hutan (KPH) Bogor. Dibimbing oleh Dr. Ir. BUDI KUNCAHYO,
MS.
Pengelolaan hutan secara optimal sangat penting bagi (KPH) Bogor untuk
menciptakan kelestarian ekonomi, ekologi dan sosial. Penelitian ini bertujuan
untuk mendapatkan sebuah simulasi pengelolaan hutan yang baik guna
meningkatkan kesejahteraan di lingkungan KPH Bogor, khususnya peningkatan
pendapatan pada KPH Bogor. Analisis pengelolaan dilakukan dengan pendekatan
sistem dikarenakan kompleksnya data yang digunakan. Pengelolaan hutan di KPH
Bogor pada meliputi pengelolaan wisata, lembaga masyarakat desa hutan
(LMDH), getah, hasil hutan kayu, hasil hutan bukan kayu (HHBK) dan
perdangangan karbon. Analisis dilakukan dengan membuat model yang bisa
mewakili pengelolaan hutan saat ini. Model yang telah dibuat kemudian dilakukan
berbagai skenario untuk mendapatkan hasil yang terbaik. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa skenario KPH Bogor dengan menggunakan kombinasi KPH
saat ini, hasil hutan bukan kayu Agroforestri dan perdagangan merupakan
skenario terbaik.
Kata kunci : model simulasi, KPH Bogor

ABSTRACT
HAMIM THOHARI. Simulation Models of Forest Management at Forest
Management Unit (FMU) Bogor. Supervised by Dr. Ir. BUDI KUNCAHYO, MS.
Optimal forest management was very important for Forest Management
Unit (FMU) Bogor to create sustainability of economic, ecological and social. The
point of this research was getting the best simulation of forest management in
order to improve welfare of the environment in KPH Bogor, especially to increase
in revenue in KPH Bogor. Analysis performed for the management was system
approach,it used because of the complexity of the data. Forest management in
KPH Bogor was travel management , forest village institutions (LMDH), resin
management , timber management, non-timber forest products management and
carbon trading. Analysis was done by creating a model that can represent the
current forest management. The model has been created then performed various
scenarios in order to get the best results. The results showed that the scenario of
KPH Bogor by using a combination of KPH current management, non-timber

forest products (NTFPs) and carbon trading was the best scenario.
Keywords : simulation model, FMU Bogor

MODEL SIMULASI PENGELOLAAN HUTAN DI KESATUAN
PEMANGKUAN HUTAN (KPH) BOGOR

HAMIM THOHARI

Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Kehutanan
pada
Departemen Manajemen Hutan

DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN
FAKULTAS KEHUTANAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014


Judul Skripsi : Model Simulasi Pengelolaan Hutan di Kesatuan Pemangkuan
Hutan (KPH) Bogor
Nama
: Hamim Thohari
NIM
: E14080101

Disetujui oleh

Dr Ir Budi Kuncahyo, MS
Pembimbing

Diketahui oleh

Dr Ir Ahmad Budiaman, MSc FTrop
Ketua Departemen

Tanggal Lulus:

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah Subhanahu wa ta’ala atas
segala karunia-Nya, sehingga skripsi dengan judul Model Simulasi Pengelolaan
Hutan di Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bogor dapat diselesaikan.
Penelitian ini dilaksanakan sejak bulan September 2013 di Kesatuan Pemangkuan
Hutan (KPH) Bogor, Bogor Jawa Barat.
Melalui skripsi ini penulis menyampaikan terima kasih kepada Dr Ir Budi
Kuncahyo, MS selaku pembimbing atas arahan dan bimbingan dalam penyusunan
tulisan ini. Ucapan terima kasih dan penghargaan penulis sampaikan untuk Pegawai
KPH Bogor yang telah membantu dalam pengumpulan data pada penelitian ini.
Penulis juga menyampaikan terima kasih untuk Ibu, Ayah serta seluruh Keluarga,
seluruh Pegawai Departemen Manajemen Hutan dan Rekan-Rekan Mahasiswa
Fakultas Kehutanan IPB serta pihak-pihak lain atas dukungan dan doa yang diberikan.
Penulis menyadari masih terdapat banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan. Semoga
skripsi ini bermanfaat bagi praktisi, akademisi, dan masyarakat luas.

Bogor, Juli 2014
Hamim Thohari

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL

vi

DAFTAR GAMBAR

vi

DAFTAR LAMPIRAN

vi

PENDAHULUAN

1

METODE

1


KONDISI UMUM

4

HASIL DAN PEMBAHASAN

5

SIMPULAN DAN SARAN

17

DAFTAR PUSTAKA

18

LAMPIRAN

19


RIWAYAT HIDUP

37

DAFTAR TABEL
1 Pembagian kawasan hutan KPH Bogor
2 Hasil analisis finansial 2031

4
16

DAFTAR GAMBAR
1
2
3
4
5
6
7
8

9
10
11
12

Interaksi antara submodel
Submodel wisata
Submodel LMDH
Submodel pengelolaan getah
Submodel kayu tebangan
Submodel agroforestri
Submodel perdagangan karbon
Grafik evaluasi BCR
Grafik evaluasi NPV
Grafik perbandingan PV
Grafik perbandingan NPV
Grafik perbandingan BCR

5
7

8
9
10
11
12
13
13
15
15
16

DAFTAR LAMPIRAN
1 Persamaan model simulasi
2 Pengeluaran dan pendapatan KPH selama 5 (Lima) tahun

19
35

PENDAHULUAN
Latar Belakang

Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bogor merupakan salah satu bagian
dari perum perhutani. Sebagai bagian dari perum perhutani, KPH Bogor juga
merupakan salah satu sumber devisa negara. Dalam perannya sebagai sumber
devisa negara, KPH Bogor mendapati permasalahan dimana terjadi defisit
anggaran pada beberapa tahun terakhir, hal ini tercantum pada dokumen redesain
KPH Bogor tahun 2011.
Sumber daya hutan, baik hasil hutan bukan kayu ataupun hasil hutan kayu
merupakan sumberdaya potensial yang bisa diusahakan guna menambah
pendapatan KPH Bogor. Pengelolaan sumber daya hutan secara optimal harus
dilakukan dengan berdasarkan pada kelestarian ekonomi, ekologi dan sosial.
Pengelolaan sumber daya hutan secara optimal dapat meningkatkan pendapatan
KPH Bogor.
Masyarakat sekitar hutan merupakan salah satu peran penting untuk
membangun hutan. Pengelolaan hutan bersama masyarakat dapat mempengaruhi
tingkat pendapatan KPH Bogor dan masyarakat itu sendiri. Pengelolaan hutan
bersama masyarakat juga dapat memperkecil tingkat perambahan hutan yang
dilakukan secara ilegal oleh masyarakat sekitar hutan.
Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Menganalisis model pengelolaan hutan yang saat ini dilaksanakan KPH Bogor.
2. Menyusun model simulasi dan melakukan skenario pengelolaan hutan di KPH
Bogor, serta menganalisis pengaruhnya terhadap tingkat kelestarian ekonomi
KPH Bogor.
Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:
1. Model simulasi pengelolaan hutan diharapkan dapat membantu dan
memberikan masukan bagi perusahaan dalam pengelolaan hasil hutan baik
mandiri ataupun bersama masyarakat di sekitar hutan.
2. Mendapatkan model pengelolaan hutan yang menguntungkan secara ekonomi
baik bagi perusahaan ataupun bagi masyarakat sekitar hutan.

METODE
Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Kesatuan Pemangkuan Hutan Bogor.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2013.
Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam pengolahan data berupa alat tulis, kalkulator,
komputer dengan perangkat lunak Microsoft excel, dan Stella.

2
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer berupa hasil
wawancara dengan pengelola KPH. Selain itu juga digunakan data sekunder
berupa data kondisi umum lokasi KPH Bogor dan data ekonomi dari pengelolaan
hasil hutan KPH Bogor.
Metode Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer sebagai
data pokok dan data sekunder sebagai data penunjang.
Data primer yang digunakan dalam penelitian ini adalah data tentang
mekanisme pengelolaan hasil hutan pada KPH Bogor.
Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:
1) Data kondisi umum KPH Bogor.
2) Rencana pengaturan kelestarian hutan KPH Bogor.
3) Data terkait biaya pengelolaan hasil hutan bukan kayu hingga dapat
dipasarkan.
4) Data ekonomi terkait pengusahaan hutan pada KPH Bogor.
5) Data carbon pinus (Pinus merkusii Jungh.) dan akasia mangium (Accacia
mangium).
Pemodelan Sistem
Identifikasi Isu, Tujuan, dan Batasan
Mengidentifikasi isu atau masalah sangat penting untuk mengetahui dimana
model akan dilakukan. Hal ini penting dilakukan dikarenakan kesalahan dalam
mengidentifikasi isu dapat berakibat kesalahan melihat permasalahan secara tepat
sehingga berujung pada kesalahan dalam memberikan solusi. Pada penelitian ini
didapatkan isu bahwa KPH Bogor terdapat permasalahan dimana struktur
pembiayaan belum sehat, pendapatan yang terus menurun dan pembiayaan
cenderung meningkat.
Setelah identifikasi isu dilakukan maka ditentukan tujuan dari pemodelan
tersebut. Langkah selanjutnya adalah menentukan batasan-batasan terhadap
pemodelan yang dilakukan. Batasan merupakan kejelasan terhadap apa yang
masuk dan tidak masuk ke dalam model. Batas dapat berupa batas daerah atau
ruang, batas waktu dan batasan isu yang telah diidentifikasi sesuai dengan tujuan
pemodelan.
Konseptualisasi Model
Tujuan konseptualisasi model adalah untuk menentukan suatu konsep dan
mendapat gambaran secara menyeluruh terhadap model yang akan dibuat.
Penyusunan model konseptual ini didasarkan pada segala sistem yang terkait
antara yang satu dengan yang lainnya saling mempengaruhi, sehingga dapat
mendekati keadaan yang sebenarnya.
Spesifikasi Model
Spesifikasi model digunakan untuk membuat perumusan terhadap model
yang telah dibangun dan kemudian membangun model kuantitatifnya. Selain itu
basic time unit juga ditentukan pada tahap ini. Setiap submodel akan diidentifikasi
keterkaitannya dengan submodel lain secara kuantitatif.

3
Evaluasi Model
Evaluasi model bertujuan untuk membandingkan kewajaran dan kelogisan
model dengan data sebenarnya di lapangan. Analisis sensitivitas dilakukan untuk
mengetahui pengaruh perubahan salah satu parameter terhadap model yang dibuat.
Tahapan evaluasi model antara lain:
1) Mengkaji kelayakan struktur model dan interpretabilitas dari fungsi-fungsi
hubungan dalam model
2) Mengevaluasi korespondensi antara perilaku model prediksi dengan pola
dugaan dari perilaku model
3) Mengkaji korespondensi antara perilaku model prediksi dengan data yang ada
di lapangan.
Penggunaan Model
Penggunaan model bertujuan untuk mencapai tujuan yang diidentifikasikan
di awal pembangunan model tersebut. Model yang dibangun dapat bermanfaat
untuk meningkatkan pembelajaran, sehingga dapat merumuskan skenario ke
depan atau alternatif kebijakan yang lebih baik.
Kelayakan finansial
Analisis kelayakan usaha dilakukan untuk mengetahui kelayakan usaha
pengelolaan hutan. Kriteria yang digunakan antara lain Net Present Value (NPV)
dan Benefit Cost Ratio (BCR).
a. Net Present Value (NPV)
�− �
NPV = ∑
(1+�)�
Keterangan:
Bt = pendapatan (benefit) pada tahun ke-t
Ct = biaya (cost) pada tahun ke-t
i = suku bunga (discount rate) (%)
Dalam metode NPV terdapat tiga kriteria kelayakan investasi,
sebagai berikut:
 NPV > 0, maka proyek menguntungkan dan dapat dilaksanakan
 NPV = 0, maka proyek tidak menguntungkan dan tidak tidak rugi,
sehingga tergantung pihak manajemen perusahaan.
 NPV < 0, maka proyek lebih baik tidak dilaksanakan karena
mengalami kerugian.
b. Benefit Cost Ratio (BCR)
�(1+�)�
BCR =
� (1+�)�
Keterangan :
Bt = pendapatan (benefit) pada tahun ke-t
Ct = biaya (cost) pada tahun ke-t
t = umur proyek (tahun)
i = suku bunga (discount rate) (%)
BCR >1, maka proyek layak atau menguntungkan
BCR