Perumahan Penduduk Seni Rupa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 12

B. Perumahan Penduduk

Masalah perumahan seringkali diteropong secara sempit sebagai masalah pengadaan rumah dalam bentuk fisik semata house, dwelling atau shelter. Sisi “mata uang” yang lain yang tidak terasa, menyangkut aspek paguyuban, kekentalan komunitas, persepsi, aspirasi dan harapan penghuninya sedikit banyak lepas dari pengamatan. Dalam pembangunan perumahan penduduk secara masal, memang rumah lebih dilihat sebagai barang konsumsi yang pasif dan statis. Akan tetapi kemudian disadari bahwa perumahan merupakan kebutuhan sosial dan bahkan dapat berperan sebagai instrument pembangunan yang aktif dan dinamis. Perkembangan pemahaman tentang makna perumahan sebagai instrument pembangunan, membawa serta fungsi-fungsi baru yang tidak sekedar bertujuan untuk pengadaan papan saja, melainkan juga menggairahkan semangat membangun, menumbuhkan motivasi untuk kegiatan swadaya masyarakat, menghidupkan industri rakyat dan bahan bangunan lokal, serta menciptakan lapangan kerja. Di samping itu wawasan perumahan selayaknyalah lebih mengacu pada proses yang menerus dan bukan produk yang mandeg. Dalam kehidupan sahari-hari pun dapat dilihat, perumahan selalu tumbuh sebagai proses organis, bagaikan jasad hidup. Rumah berkembang sejalan dengan siklus biologis dan perubahan sosial- ekonomi penghuninya. Prof. Naomi Maeda dari Tokyo University Research Group lebih lanjut berujar bahwa bentuk-bentuk rumah merupakan ekspresi budaya daerah dan masyarakat setempat yang adiluhung. Perumahan massal dengan teknologi canggih perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 13 yang didasarkan pada sistem nilai tunggal–gatra dikawatirkan akan menciptakan keseragaman yang steril, memiskinkan kreatifitas dan menipiskan motivasi untuk membangun dari dalam secara berswadaya, Eko Budihardjo, 1987: 39.

C. Seni Rupa

1. Pengertian Seni Seni menurut bahasa sansekerta yaitu sani yang berarti persembahan, pelayanan, dan pemberian. Seni dapat pula diartikan pula sebagai penjelmaan rasa indah yang terkandung dalam jiwa orang, dilahirkan dengan alat-alat komunikasi ke dalam bentuk yang dapat ditangkap oleh indera pandang, indera dengar, atau dilahirkan dengan perantara gerak. Seni merupakan hasil aktifitas kreatif seseorang, maka seni mempunyai sifat gerak Suwaji Bastomi, 1992: 10. Jadi bisa dikatakan seni merupakan suatu produk yang indah. Seni merupakan hasil dari kreatifitas seseorang yang merupakan ungkapan jiwa atau batin dari sipenciptanya yang semula tidak tampak menjadi tampak, dengan kata lain seni merupakan perwujudan dari sesuatu yang semula tidak berwujud yang dikomunikasikan menggunakan suatu alat yang menjadi suatu bentuk. ”karya seni merupakan sebuah benda atau artefak yang dapat dilihat, didengar, atau dilihat dan sekaligus didengar visual, audio dan audio-visual seperti lukisan, musik, dan teater. Jadi dalam hal ini seni merupakan suatu wujud yang terindera” Jakob Sumarjo, 2000: 45. Karya seni adalah suatu hasil karya seniman dalam proses kreatif untuk menciptakan karya. Dalam proses kreatif ini seorang seniman akan mengarahkan seluruh ketajaman pengamatan, fungsi jiwanya, kemauan, akal dan perasaannya. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 14 Untuk menciptakan karya selain ketajaman seluruh jiwa, seniman juga membutuhkan kemampuan yang bersifat teknik. Kemampuan teknik yang dimaksudkan di sini adalah keterpaduan antara keterampilan dan penguasaan pengetahuan bahan seniman. Dengan kemampuan teknik ini, seniman akan mengubah bahan yang digunakannya dengan disertai seluruh ketajaman fungsi jiwanya Suryo Suradjijo, 1996: 65. Bidang seni rupa memiliki berbagai cabang antara lain adalah seni lukis, seni patung, seni grafis, seni kriya, seni reklame, dan seni arsitektur. dengan keragamn seni yang dimiliki maka perlu adanya suatu usaha untuk melestarikan dan mempertahankan berbagai macam seni khususnya pada seni lukis. Sedang untuk lebih menekankan pada permasalahan tentang seni, perlu ditekankan berbagai hal yang mendukung terwujudnya suatu karya seni, yaitu bagian dari suatu bentuk yang meliputi awal terjadinya karya hingga hasil yang dicapai dalam kaitannya dengan penghayatan dari penikmat seni. Hal yang menunjang terwujudnya karya seni adalah komponen seni, yang meliputi: a. Tema Subject Matter Tema dalam karya seni adalah suatu persoalan yang dapat juga disebut pokok suatu karya. Tema merupakan proses awal dalam memotivasi penciptaan karya yang akan muncul setelah seniman melakukan pengamatan, perenungan, dan pemahaman terhadap obyek yang telah ditemukannya. Subject Matter dalam karya seni abstrak berbeda dalam karya seni non-abstrak, karena dalam karya seni abstrak, tema ada dalam dunia ide atau konsep-konsep intelektual. Tema dapat pula diartikan sebagai kesatuan kualitatif dari hasil pengolahan batiniah seniman yang berasal dari hal-hal atau apa saja yang dianggap hakiki pada obyek, baik yang bersifat aktual nyata perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 15 maupun yang bersifat ideal gambaran dalam ide. Kemudian dengan pemilihan bahan, kemampuan, dan teknik serta ketajaman feeling dalam mengolah subject matter akan menentukan bentuk dan isi karya seni yang dicipta Suryo Suradjijo, 1989: 46. b. Bentuk Form Bentuk dalam suatu karya seni adalah karya seni itu sendiri yang merupakan satu kesatuan organisasi unsur-unsur rupa atau totalitas suatu karya. Unsur-unsur pendukung yang dimaksud di sini meliputi garis, shape bidang, gelap terang, tekstur, dan warna. Bentuk suatu karya seni terjadi karena kesatuan hubungan timbal balik antara unsur-unsur dasar satu dengan yang lain. Yang berarti bentuk adalah sesuatu yang ditangkap dengan panca indera, yaitu bisa dilihat, diraba, dan didengar P. Mulyadi, 1991: 19. Stephen C. Pepper dalam bukunya ’Principle of Art Apreciation” bahwa karya seni terdiri dari Physical Work of Art dan Aesthetic of Art. Yang dimaksudkan dengan Physical of Art adalah wujud fisik suatu lukisan yaitu kesatuan materi yang berupa bentuk fisik atau benda seninya. Sedang Aesthetic of Art adalah kesatuan dari garis, warna, shape, dan lainnya yang merupakan representasi suatu obyek. Sehingga Aesthetic of Art merupakan persepsi suatu obyek yang merupakan obyek aktual dari suatu kontemplasi yang ingin diketahui dan sungguh-sungguh diapresiasikan P. Mulyadi, 1991: 34. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 16 c. Isi Isi adalah suatu penghayatan dalam mengadakan pengamatan terhadap suatu karya seni yang dipengaruhi oleh indera penglihatan, di samping dipengaruhi kondisi jiwa pula. Apabila penghayat dapat menangkap struktur estetik sebuah karya seni, berarti telah menangkap isi, dengan batasan yang sederhana ”isi” merupakan kesan terakhir dari pengalaman estetik yang berada dalam ide penghayat. Isi merupakan kesatuan hubungan nilai-nilai hakiki obyek yang telah diberi makna oleh ide penghayat Suryo Suradjijo, 1989: 50. Seorang penghayat dapat menangkap isi karya setelah mengamati dan kemudian menghayati secara langsung dan hasil dari pengamatan terhadap suatu karya akan berbeda antara penghayat satu dengan yang lain. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 17 BAB III RUMAH

A. Implementasi Teoritik