Implementasi Teoritik KAJIAN PUSTAKA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 17 BAB III RUMAH

A. Implementasi Teoritik

Rumah adalah tempat yang menenangkan. Rumah adalah simbol ketentraman, yang damai menentramkan, adem dan enak. Rumah bisa juga menjadi simbol yang menyesakkan, menyumpekkan dan tidak mudah ditinggali bahkan dengan sesama anggota keluarga sekalipun. Sebuah fenomena pemukiman dengan bangunan-bangunan besar dan rumah-rumah yang berhimpit dan bertumpuk tumpuk, terlihat sangat menyesakkan dan bervariasi, itulah yang terlihat pada wajah kota-kota besar dewasa ini. Memang hal ini tidak bisa lepas dari daya tarik kota karena banyak nya masyarakat pinggiran atau desa yang ingin mengadu nasib ke kota, dan akhirnya bertempat tinggal di sana. Rumah di kota yang besar seperti koloni rumah-rumah yang banyak dan berhimpit-himpitan dengan berbagai aktivitas orang-orang yang berlalu-lalang dan sibuk atau santai. Ada yang sedang berbicara dengan temannya, bersosialisasi, ada juga yang sedang bercengkrama, membenahi rumah dan lain-lain. Orang yang bercakap, bersosialisasi dan bercengkrama adalah layar depan dari seluruh kegiatan manusia yang ada di kota. Aktivitas manusia ini tidak bisa diabaikan begitu saja, aktivitas orang-orang adalah pengingat akan tumpah ruahnya orang yang ada di kota dan segala kesibukan dan permasalahannya. Itu menjadi semakin terbaca dengan pemandangan yang melatari kegiatan mereka, tampak rumah-rumah dengan warna- warna yang cerah semangat. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 18 Garis kecil-kecil adalah garis-garis rumah, seolah-olah semua rumah dikaitkan dan dijahit menjadi satu, termasuk langit juga dijadikan satu rangkaian. Rumah yang satu dan di antara rumah yang lain mempunyai suatu ikatan yang kuat dan berkaitan dan membuat jaringan yang kuat dan tidak bisa lepas. Melihat satu rumah tangga yang kurang harmonis dengan tidak pernah absennya mereka dari perseteruan dan keributan-keributan kecil yang sering terjadi di dalam rumah tangganya, adalah rumah yg sedang mengalami kemarahan dan itu pasti berdampak pada rumah-rumah di sekitarnya. Begitu juga penghuni rumah yang mempunyai kedamaian yang mendalam dan semangat yang tenang dalam harapannya sedikit banyak juga membawa ketentraman di sekitarnya. Rumah adalah kedamaian yang diharapkan penghuninya dengan segala keanekaragaman, rumah adalah kebebasan, rumah adalah pelepas lelah, tanpa rumah manusia tidak bisa hidup lama bermasyarakat dan bersosialisasi. Rumah tidak akan terasa lengkap apabila tidak ada tetangga atau rumah yang lain. Rumah adalah warna-warni kehidupan. Rumah adalah sesuatu yang komplit. Rumah adalah keindahan dan penuh rasa cipta. Keindahan rumah bisa merubah kemurungan menjadi kegembiraan atau kehangatan. Tetangga mempunyai pengaruh–pengaruh yang besar dalam kenyamanan lingkungan sekitar, dan pemilik rumah akan banyak belajar berkomunikasi dan bersosialisasi dengan tetangga sekitar dan lingkungan rumah tinggalnya. Langit, cakrawala, dan cuaca adalah alam sekitar juga membawa suasana bagi sebuah pemukiman. Rumah mengacu pada lingkungan hidup, lingkungan religius, lingkungan keluarga dan lingkungan sosial budayanya. Manusia harus menyadari sebab manusia juga merupakan salah satu elemen dari alam perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 19 lingkungannya, sehingga manusia harus bersatu dengan Tuhannya. Manusia dalam hidup tidak dapat terlepas dari alam, oleh karena itu untuk dapat mencapai Tuhan, manusia harus hidup mengikuti alam, menyempurnakan alam dan menjaga alam untuk kesejahteraan dunia dan akherat. Pemukiman adalah tempat tingal sementara atau tetap oleh beberapa orang atau keluarga atau kerabat maupun kelompok untuk melangsungkan kehidupan, dan merupakan tempat untuk mencari nafkah. Pemukiman kota adalah kepadatan penduduk, pekerjaan, masalah, pengasilan yang tidak tetap, tidak mendapat layanan publik, dan gaya hidup pedesaan tidak cocok dengan kehidupannya, pemukiman kota adalah kumpulan rumah-rumah yang banyak yang saling berinteraksi di antara penghuninya, beraktifitas dan bergerak. Bergerak membebaskan diri dengan harapan dari segala masalah dan tekanan yang ada. Kedamaian itu terbungkus di dalam rumah-rumah. Sebagai cita-cita, kedamaian itu tidak dapat diraih dengan mudah, kedamaian itu harus digulati dan diperjuangkan, di saat penderitaan yang mengingkari dan meniadakan kedamaian itu.

B. Implementasi Visual