Pembahasan Komprehensif HASIL DAN PEMBAHASAN

40 o C. Di atas suhu ini, aktivitas enzim akan menurun dan toksisitas hidrokarbon pada membran sel akan semakin tinggi. Suhu juga mempengaruhi kondisi fisik hidrokarbon pada slurry limbah minyak bumi dan mkroorganisme yang mengkonsumsinya. Pada suhu rendah viskositas minyak meningkat sehingga penguapan rantai pendek alkana menjadi lebih toksik dibandingkan hidrokarbon lainnya sehingga menunda terjadinya proses biodegradasi Leahy dan Colwell, 1990, oleh karena itu pengkondisian suhu sangat penting dilakukan untuk menjaga proses biodegradasi.

4.3. Pembahasan Komprehensif

Hasil penelitian pada skala laboratorium dengan menggunakan slurry bioreaktor 500 ml dengan volume kerja 200 ml menunjukkan bahwa pada hari keempat hidrokarbon pada limbah minyak diesel dapat terdegradasi secara optimal hingga sebesar 85.29 pada kombinasi perlakuan 9.09 tingkat cemaran dalam tanah dan 32.62 padatan. Degradasi hidrokarbon yang optimal ini didukung dengan keadaan pertumbuhan bakteri yang optimal, hal ini menunjukkan bahwa bakteri mampu memanfaatkan hidrokarbon pada limbah minyak diesel dengan baik. Tingkat keasamanpH sebesar 7-9 menunjukkan bahwa kondisi pH lingkungan untuk pertumbuhan bakteri terpenuhi. Terbentuknya gas-gas CH 4 , CO dan CO 2 merupakan akibat adanya aktivitas bakteri dalam mendegradasi hidrokarbon. Perlakuan optimal dari hasil penelitian skala laboratorium dikembangkan ke dalam skala yang lebih besar yaitu reaktor 16 liter dengan volume kerja 8 liter dan diperoleh hasil bahwa dengan penambahan konsorsium bakteri PPEA dan kotoran hewan, hidrokarbon dalam limbah minyak diesel mampu terdegradasi hingga 91.6 selama 20 hari. Perubahan pH, terbentuknya gas-gas yang bersifat volatil dan perubahan suhu selama penelitian menunjukkan adanya aktivitas bakteri dalam mendegradasi hidrokarbon. Beberapa hasil penelitian mengenai pemanfaatan teknologi bioremediasi dalam mendegradasi bahan-bahan berbahaya disajikan pada Tabel 9. Dari Tabel 9 tampak bahwa dengan memanfaatan slurry bioreaktor proses degradasi dapat berlangsung cepat dengan persentase bahan terdegradasi lebih tinggi dari Click to buy NOW PD w w w .docu-track. co m Click to buy NOW PD w w w .docu-track. co m 41 teknologi bioremediasi lainnya. Pada penelitian oleh Yerushalmi et al. 2003 dengan memanfaatkan slurry bioreaktor tanpa perlakuan tingkat cemaran dalam tanah dan perlakuan persen padatan, TPH terdegradasi sebesar 70 selama 45 hari, sedangkan dengan memperbaiki kondisi tingkat cemaran dalam tanah dan persen padatan seperti yang dilakukan pada penelitian ini, TPH mampu terdegradasi hingga 85.29 dalam waktu empat hari. Tabel 9. Beberapa hasil penelitian teknologi bioremediasi Jenis Polutan Teknologi Bioremediasi Hasil Lamanya waktu Skala Penelitian Referensi Composting 98 153 hari 14 kubik yard Landfarming 32 235 hari 1 kubik yard Bahan peledak Slurry Bioreaktor 99 53 hari 400 gal Craig et al., 1995 Bioaugmentasi pada Tanah 49 60 hari 220 g TPH Slurry Bioreaktor 70 45 hari 120 ml volume kerja 45 ml Yerushalmi et al., 2003 BTEX Bioremediasi in situ 79 300 hari 500 kubik yard Scalzi et al., 2001 PAH Slurry Bioreaktor 96 14 hari Pilot scale U.S. EPA, 2003 PAH Slurry Bioreaktor 30 4 hari - Brown et al., 1999 Click to buy NOW PD w w w .docu-track. co m Click to buy NOW PD w w w .docu-track. co m 42

V. SIMPULAN DAN SARAN