dan 40 dari perbedaan skor yang tampak disebabkan oleh variasi error pengukuran Cooper, 1995.
G. Teknik Analisis
Untuk menjawab rumusan masalah mengenai sejauh mana pengaruh respon kognitif audience melalui kampanye iklan pemilu
2004 di televisi terhadap keputusan voters dalam memilih calon presiden dan wakil presiden di Kelurahan Maguwoharjo, Kecamatan
Depok, Kabupaten Sleman, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, diukur berdasarkan proses komunikasi AIDCA yaitu attention, interest,
desire, conviction dan menghasilkan action, maka digunakan uji regresi.
Setelah persyaratan analisis data diperoleh maka dilanjutkan dengan pengujian hipotesis penelitian. Dalam penelitian ini untuk menguji hipotesis penelitian digunakan teknik
Regresi Linier Sederhana dengan menggunakan program SPSS Statistical Product and Service Solutions versi 11, sedangkan untuk mengetahui pengaruh variabel kampanye pemilu
terhadap keputusan voters. Penerimaan atau penolakan hipotesis diukur menggunakan uji-t.
H. Identifikasi Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
Menurut Kerlinger, variabel adalah konsep yang mempunyai lebih dari satu nilai yang bergerak secara kontinum dalam Slamet, 1993:2.
Variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini ada dua, yaitu variabel bebas X dan variabel terikat Y
- Variabel bebas X: merupakan variabel yang mempengaruhi variabel Y.
Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel X adalah Respon Kognitif Audience Melalui Kampanye Iklan Pemilu di Televisi.
- Variabel terikat Y: merupakan variabel terpengaruh, posisinya berubah- ubah sesuai dengan variabel X. Yang menjadi variabel Y yaitu
Keputusan Voters. Untuk menghindari berbagai kesalahan penafsiran dalam
penelitian ini, berikut merupakan penjelasan mengenai definisi konsep dan operasionalisasi variabel yang digunakan dalam penelitian ini.
1. Respon kognitif audience melalui kampanye iklan pemilu di televisi. Pertama-tama akan dijelaskan mengenai tingkat respon
atau ketertarikan audience, yaitu sikap masing-masing individu yang secara sadar ataupun tidak sadar menerima suatu stimulus
berupa daya tarik iklan yang dilihat yang menjadikan individu atau kelompok tersebut terpengaruh.
Teori psikologi kognitif memandang manusia sebagai organisme yang aktif mengorganisasikan stimulus. Kampanye iklan
bermula dari konsep produkjasa yang kuat sebagai stimulus, karena yang hendak dikomunikasikan dalam pesannya adalah
benefit keunggulan produkjasa. Tingkat respon kognitif audience melalui kampanye iklan
pemilu di televisi dalam penelitian ini diukur berdasarkan AIDCA
yang terdiri dari aspek attention perhatian, aspek interest ketertarikan, aspek desire hasrat, aspek conviction keyakinan.
Parameter yang kerap digunakan apakah sebuah kampanye iklan berhasil atau tidak adalah seberapa jauh tingkat respon kognitif audience melalui kampanye iklan
pemilu di televisi berpengaruh terhadap keputusan voters.
2. Keputusan Voters
Keputusan voters adalah hasil dari adanya tindakan action, yaitu apakah dalam memilih calon presiden dan wakil presiden, voters terpengaruh adanya tayangan
kampanye iklan di televisi melaui tahapan AIDC atau terpengaruh faktor-faktor lain diluar kampanye iklan di televisi.
I. Hipotesis Penelitian
- Ho : Tidak ada pengaruh signifikan antara variabel respon kognitif audience terhadap kampanye iklan Pemilu 2004 yang dilakukan
oleh masing-masing pasangan kandidat presiden dan wakil presiden periode II dengan variabel keputusan masyarakat
Maguwoharjo, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman untuk memilih.
- Ha : Ada pengaruh signifikan antara variabel respon kognitif audience terhadap kampanye iklan Pemilu 2004 yang dilakukan
oleh masing-masing pasangan kandidat presiden dan wakil presiden periode II dengan variabel keputusan masyarakat
Maguwoharjo, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman untuk memilih.
J. Hipotesis Statistik