ANALISIS PEMILIHAN SUMBER PEMBELANJAAN ANTARA SEWA GUNA USAHA DENGAN UTANG DALAM PENGADAAN BUS PARIWISATA PADA PO ZENA MALANG

(1)

ANALISIS PEMILIHAN SUMBER PEMBELANJAAN ANTARA SEWA GUNA USAHA DENGAN UTANG DALAM PENGADAAN BUS

PARIWISATA PADA PO ZENA MALANG

SKRIPSI

Oleh

Zulva Nurtika Oktaviani 201210160311253

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG


(2)

ii

ANALISIS PEMILIHAN SUMBER PEMBELANJAAN ANTARA SEWA GUNA USAHA DENGAN UTANG DALAM PENGADAAN BUS

PARIWISATA PADA PO ZENA MALANG

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajad Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh

Zulva Nurtika Oktaviani 201210160311253

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG


(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

(9)

(10)

(11)

xi

KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb.

Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan Rahmat dan Karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi berjudul “Analisis Pemilihan Sumber Pembelanjaan antara Sewa Guna Usaha dengan Utang dalam

Pengadaan bus Pariwisata pada PO Zena Malang”. Tujuan penulisan skripsi ini

untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi strata-1 pada Program Studi Manajemen Universitas Muhammadiyah Malang.

Terselesaikannya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak, sehingga pada kesempatan ini penulis berterima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan moril maupun materil baik langsung maupun tidak langsung dalam penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada:

1. Dr. Ida Zuhro, M.M, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan wewenang sehingga dapat tersusun skripsi ini.

2. Dr. H. Marsudi, M.M., selaku Ketua Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan persetujuan terhadap tersusunnya skripsi ini.

3. Drs. Warsono, M.M., selaku pembimbing I sekaligus sebagai dosen wali Manajemen E Tahun 2012 yang telah memberikan bimbingan, pengarahan, dorongan serta semangat dalam menyelesaikan skripsi ini.


(12)

xii

4. Dra. Titiek Ambarwati, M.M., selaku Pembimbing II yang telah memberikan masukan serta saran dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. M. Holil, selaku Manajer PO Zena Malang divisi Pariwisata yang telah membantu penulis dalam pengumpulan data demi kelancaran dalam pelaksanaan penelitian dan penyelesaian skripsi ini.

6. Seluruh dosen Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan bekal pendidikan serta masukan hingga penyelesaian skripsi ini.

7. Ibu Nurjanah dan Alm. Bapak Sutikno, orang tua penulis, yang telah membesarkan dan mendidik, serta memberikan dukungan dan doa kepada penulis.

8. Teman-teman Manajemen E Angkatan 2012 khususnya Dewinta Indriyani, Lidya Ayu, Haris Prasetiyo, Adhitya Bagus, Ahmad Faris, Thiess Windanar, Dewi Meilina, Ismi Farida, Ricky Aditya, Ragil Pangastuti dan Hasanudin yang telah memberikan dukungan serta semangat kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

9. Teman-teman kost Puri Kharisma Putri, Novi, Ningrum, Sofiana, Fitria yang telah memberikan dukungan dalam mengerjakan skripsi.

10. Pihak lain yang telah membantu terselesainya skripsi ini yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

Semoga amal baik dan bantuan ikhlas dari Bapak, Ibu, dan saudara semua mendapatkan balasan yang setimpal dari Allah SWT. Amin.


(13)

xiii

Penulis menyadari bahwa penyusunan dan penulisan skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan. Untuk itu penulis berharap segala kritik dan saran, baik dari dosen-dosen, teman-teman mahasiswa, maupun pembaca lainnya. Akhirnya penulis berharap skripsi ini memberikan manfaat kepada para pembaca.

Wassalamualaikum, Wr. Wb.

Malang,09 Juni 2016 Penulis


(14)

xiv

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... iii

ABSTRACT ... iv

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN A. ... Latar Belakang Masalah ... 1

B. ... Peru musan Masalah ... 5

C. ... Batas an Masalah... 6

D. ... Tujua n dan kegunaan Penelitian ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. ... Tinja uan Penelitian Terdahulu ... 8


(15)

xv

B. ... Tinja

uan Teori ... 9

C. ... Kera ngka Pikir Penelitian ... 21

D. ... Hipot esis ... 23

BAB III METODE PENELITIAN A. ... Loka si Penelitian ... 24

B. ... Jenis Penelitian ... 24

Halaman C. Definisi Operasional Variabel ... 24

D. Jenis dan Sumber Data ... 25

E. Teknik Pengumpulan Data ... 26

F. Teknik Analisis Data ... 26

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. ... Gam baran PO Zena Malang ... 30

B. ... Anali sis Data ... 31

C. ... Pemb ahasan Hasil Analisis Data ... 44


(16)

xvi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. ... Kesi mpulan ... 49 B. ... Saran

49

DAFTAR PUSTAKA ... 51

LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 1.1. Jumlah Bus, Permintaan terealisasi dan pendapatan thn 2011-2015 ... 3 Tabel 4.1. Spesifikasi Chasis HINO RK8JSKA – NHJ ... 30 Tabel 4.2. Depresiasi bus selama 10 Tahun ... 33 Tabel 4.3. Arus Kas Masuk Bersih ... 34


(17)

xvii

Tabel 4.4. Proporsi Biaya Modal Rata-Rata Tertimbang ... 36

Tabel 4.5. Estimasi Pendapatan Tahun 2016-2025 ... 36

Tabel 4.6. Biaya Operasional Bus ... 37

Tabel 4.7. Estimasi Biaya Operasional Tahun 2016-2025 ... 37

Tabel 4.8. Estimasi Biaya administrasi dan umum 2016-2025 ... 38

Tabel 4.9. Perhitungan Net Present Value Pembelian Tahun 2016-2025 ... 39

Tabel 4.10. Bunga dan Angsuran Pokok Pinjaman selama 5 tahun... 40

Tabel 4.11. Perhitungan ruas pertama NAL... 42

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pikir Penelitian ... 22


(18)

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Neraca PO Zena Malang Per 31 Desember 2014, 2015 Lampiran 2. Laporan Laba/Rugi PO Zena Malang divisi Pariwisata Per 31

Desember 2014, 2015

Lampiran 3. Daftar tujuan Pariwisata dan Tarif sewa Lampiran 4. Depresiasi 2 bus


(19)

xix Lampiran 5. Biaya Modal Rata-rata Tertimbang

Lampiran 6. Perhitungan Laba bersih setelah Pajak (EAT)

Lampiran 7. Perhitungan arus kas masuk bersih(NCF) Pertambahan 2 bus Lampiran 8. Mencari NPV (Net present value)

Lampiran 9. Estimasi Pendapatan Tahun 2016-2025

Lampiran 10. Estimasi Biaya Operasional Tahun 2016-2025

Lampiran 11. Estimasi biaya umum dan administrasi tahun 2016-2025 Lampiran 12. Laporan inflasi tahun 2015

Lampiran 13. Perhitungan pajak Marginal perusahaan

Lampiran 14. Perhitungan besarnya angsuran untuk mengetahui bunga bank sebesar 11,25%

Lampiran 15 Ruas Pertama Perhitungan NAL

DAFTAR PUSTAKA

____. 2014. Tarif Sewa Bus. Online. www.zena-trans.com. Diunduh pada tanggal 17 Desember 2015 pukul 06.10 WIB.

____. 2015. Spesifikasi Bus. Online. www.hino.co.id. Diunduh pada tanggal 14 April 2016 pukul 06.10 WIB.

____. 2014. Karoseri Adiputro. Online. http://www.riorefaldi.com/. Diunduh pada tanggal 14 April 2016 pukul 07.00 WIB.


(20)

xx

Artana, Suarjaya Gede. 2013. Analisis Pemilihan Sumber Dana dalam Penambahan Aktiva Tetap antara Leasing Dengan Kredit Bank pada Penta Medica. Jurnal. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana, Bali.

Atmaja, Lukas Setia. 2008. Teori dan Praktik Manajemen Keuangan. Yogjyakarta: Andi Yogyakarta

Dewan Perwakilan Rakyat. 2009. Kepariwisataan. Online.

http://www.dpr.go.id/dokjdih/document/uu/UU_2009_10.pdf. Diunduh pada tanggal 16 Maret 2016 pukul 18.50 WIB.

Erianto, Dwi. 2015. Wisata Menjadi Kebutuhan Publik. Online.

http://print.kompas.com/baca/2015/11/03/Wisata-Menjadi-Kebutuhan-Publik. Diunduh pada tanggal 30 Januari 2016 pukul 21.30 WIB.

Abdul Halim, Sarwoko. 2008. Manajemen keuangan (Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan). Cetakan Ketiga. Yogyakarta: bpf-Yogyakarta.

Kusumawardhani, Laksmi, 2011. Leasing. Dokumen.

reswanda.dosen.narotama.ac.id. Diunduh pada tanggal 10 Juni 2016

Islamiah, Kristina. 2014. Analisis Perbandingan Sumber Pembelanjaan Sewa Guna Usaha dengan Kredit Bank sebagai Alternatif Investasi Pendanaan Bus pada PO Al-Mubarok Malang. Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Universitas Muhammadiyah Malang.

Otoritas Jasa Keuangan. 2015. Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 21/Seojk.05/2015 Tentang Penetapan Tarif Premi Atau Kontribusi Pada Lini Usaha Asuransi Harta Benda Dan Asuransi Kendaraan Bermotor Tahun 2015. Online. www.ojk.go.id. Diunduh pada tanggal 25 April 2016 pukul 21.30 WIB.

Prabandari, Dkk. 2015. Analisis Sumber Pendanaan Leasing Dan Hutang Jangka Panjang Dalam Pengadaan Aktiva Tetap (Studi Kasus Pada Perusahaan Malang Indah Genteng Rajawali) Vol. 27 No. 1 Oktober 2015. Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang.

Riyanto, Bambang. 2001. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Edisi. Keempat. Cetakan Ketujuh. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.


(21)

xxi

Ross, Westerfield, Jordan. 2008. Pengantar Keuangan Perusahaan. Buku 2. Edisi 8. Jakarta: Salemba Empat.

Sartono, Agus. 2001. Manajemen Keuangan. Teori dan Aplikasi. Edisi 4. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.

Siamat, Dahlan. 2001. Manajemen Lembaga Keuangan. Edisi Ketiga. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Sjahrial, Dermawan. 2014. Manajemen Keuangan Lanjutan. Edisi Revisi. Jakarta: Mitra wacana Media.

Sutojo, Siswanto. 2000. Pembiayaan Investasi Proyek (Capital Budgeting). Seri Manajemen Bank No. 2. Jakarta: PT. Damar Mulia Pustaka.

Warsono. 2003. Manajemen Keuangan Perusahaan. Jilid 1. Edisi 3. Malang: Bayumedia Publishing.


(22)

1 BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Berwisata merupakan salah satu bagian dari kebutuhan sebagian masyarakat Indonesia. Hasil survei yang diselenggarakan Litbang Kompas menunjukkan bahwa mayoritas responden pernah berwisata. Sebagian besar publik dari beragam latar belakang ekonomi mengaku berwisata sedikitnya sekali dalam setahun. Berdasarkan data Kementerian Pariwisata, jumlah wisatawan domestik pada tahun 2014 mencapai 251 juta orang, itu artinya jumlah orang Indonesia yang bepergian ke tempat wisata jumlahnya

mendekati jumlah penduduk Indonesia (www.kompas.com).

Industri pariwisata tidak lepas dari industri transportasi baik transportasi udara, laut maupun darat. Transportasi darat menjadi alternatif terbaik bagi wisatawan untuk mengunjungi obyek wisata karena mudah digunakan untuk menjangkau obyek-obyek wisata di Indonesia. Salah satunya adalah transportasi bus pariwisata, transportasi ini sering digunakan untuk melakukan perjalanan suatu komunitas menuju tempat-tempat wisata, tempat bersejarah, studi banding, wisata religi dan sebagainya sebab memiliki kapasitas yang cukup banyak dan harga yang terjangkau.

Kota Malang merupakan salah satu kota pariwisata yang terdapat di Indonesia. Bisnis bus pariwisata yang terdapat di Malang mengalami persaingan yang sangat ketat. Persaingan tidak hanya antar perusahaan tetapi saat ini banyak bus pariwisata yang dimiliki oleh perorangan. Persaingan bisnis


(23)

2

bus pariwisata membuat perusahaan otobus khususnya yang ada di Malang berlomba-lomba meningkatkan daya saing baik dengan cara memperbaharui armada atau meningkatkan pelayanannya. Bus pariwisata yang ada di Malang antara lain PO Restu panda, PO Al-Mubarok, PO Pion, PO Zena, dan lain-lain.

Kebutuhan bus pariwisata masyarakat Malang dinilai sangat menjanjikan, di Malang terdapat beberapa kelompok masyarakat yang

membutuhkan bus pariwisata seperti membawa rombongan mahasiswa, study

tour anak sekolah, perjalanan dinas, wisata religi wali 5 atau wali 9, serta terdapat beberapa tempat yang membutuhkan kendaraan bus seperti stadion sepak bola, wisata Kota Batu, wisata Kota Malang, dan sebagainya.

Bisnis bus pariwisata berbeda dengan bisnis transportasi pada umumnya, bisnis bus pariwisata lebih mengunggulkan pelayanan. Hal ini juga disebutkan dalam Undang-Undang RI No 10 pasal 20, bus sebagai jasa transportasi pariwisata termasuk sebagai usaha pariwisata, setiap wisatawan sebagai penyewa berhak memperoleh, informasi yang akurat mengenai daya tarik wisata, pelayanan kepariwisataan sesuai dengan standar, perlindungan hukum dan keamanan, pelayanan kesehatan, perlindungan hak pribadi dan perlindungan asuransi untuk kegiatan pariwisata yang berisiko tinggi. (www.dpr.go.id)

PO Zena terletak di kota Malang. Bidang jasa PO Zena dibagi menjadi 2 divisi, yaitu jasa transportasi antar kota dan bus malam, dan jasa transportasi pariwisata. Pada divisi pariwisata, PO Zena menyediakan jasa studi eksklusif, ziarah wali, tour jawa-bali dan perjalanan antar kota. PO Zena yang berdiri


(24)

3

sejak 14 tahun tentu telah dikenal oleh masyarakat, hal ini menjadi dampak positif bagi perusahaan untuk maju menghadapi persaingan. PO Zena Malang melakukan strategi pemasaran dengan bekerjasama dengan sekolah, universitas serta komunitas lainnya yang ada di Malang.

Tahun 2011 PO Zena Malang mengurangi 2 bus karena seringnya perbaikan mesin dan kerusakan fasilitas isi bus yang mengakibatkan bertambahnya biaya perawatan. Tahun 2012 hingga tahun 2015 PO Zena Malang memiliki 9 bus pariwisata, berdasarkan hasil wawancara dengan manajer PO Zena Malang, banyaknya permintaan yang tidak terealisasi merupakan salah satu alasan perusahaan menginginkan penambahan bus. Permasalahan lain pada saat bus memerlukan adanya kir kendaraan, perbaikan mesin, perbaikan body, serta perbaikan isi bus yang mengakibatkan bus tidak beroperasi.

Persaingan bisnis Tour dan Travel yang ada di Kota malang baik perusahaan maupun individu, mengharuskan PO Zena Malang untuk terus memajukan bisnisnya agar perusahaan tetap eksis dalam bisnis pariwisata ini. Penambahan bus baru dilakukan agar PO Zena Malang dapat terus bersaing dengan perusahaan atau perseorangan yang memiliki bus yang lebih baru. Berikut ini data Jumlah Bus, Permintaan Terealisasi dan Pendapatan dari tahun 2011 hingga 2015 dapat dilihat pada Tabel 1.1


(25)

4

Tabel 1.1 Jumlah Bus, Permintaan terealisasi dan Pendapatan

No Tahun Jumlah bus Permintaan Terealisasi Pendapatan

1 2011 11 1056 orang Rp 2.922.000.000,00

2 2012 9 1296 orang Rp 2.781.520.000,00

3 2013 9 1620 orang Rp 3.337.824.000,00

4 2014 9 1664 orang Rp 3.671.606.400,00

5 2015 9 1836 orang Rp 3.855.186.720,00

Sumber: PO Zena, 2015

PO Zena Malang bermaksud memperluas usaha dengan menambah 2 bus pariwisata merek HINO RK8JSKA - NHJ. Penambahan bus yang dilakukan sebelumnya melalui pembiayaan eksternal yaitu dari perusahaan

pembiayaan (Multifinance) dan utang bank, kedua pembiayaan ini

menimbulkan kewajiban bagi perusahaan. Pilihan sumber pembelanjaan PO Zena Malang yaitu dari BFI Finance dan kredit Bank BTN. BFI Finance merupakan perusahaan pembiayaan yang telah menjalin kerjasama dengan dealer HINO secara langsung dengan proses yang mudah dan bunga yang kompetitif. Kredit bank BTN digunakan karena dapat memberikan kemudahan dalam proporsi modal maksimal 70% dari biaya perolehan serta suku bunga yang kompetitif.

Menurut (Halim dan Sarwoko:2008), terdapat tiga tipe utang jangka menengah, Pertama, Revolving Credit Agreement merupakan suatu kredit yang dijamin dengan jalan mana bank setuju untuk meminjamkan uang atas

permintaan pada suatu periode yang akan datang. Kedua, Term Loan

merupakan suatu pinjaman dari bank, perusahaan keuangan, perusahaan asuransi, atau lembaga-lembaga keuangan lainnya untuk suatu periode dari satu


(26)

5

sampai tujuh tahun. Ketiga, Lease merupakan suatu perjanjian yang

menyediakan penggunaan aktiva-aktiva tanpa memiliki aktiva tersebut.

Pada PO Zena Malang, menggunakan perbandingan dari kedua sumber pembelanjaan jangka menengah yaitu Term Loan atau Mid Term Loan yaitu utang jangka menengah bank dan Lease atau sewa guna usaha. Pemilihan dari kedua alternatif sumber pembelanjaan jangka menengah tersebut dapat dijadikan perusahaan dalam pengambilan keputusan pembelanjaan bus baru.

Berdasarkan fenomena yang diuraikan di atas, perlu dilakukan analisis apakah perusahaan harus membeli bus baru dengan cara utang bank atau dengan sewa guna usaha yang secara ekonomis lebih layak untuk dilaksanakan, sehingga peneliti tertarik untuk mengangkat judul “Analisis Pemilihan Sumber Pembelanjaan antara Sewa Guna Usaha dengan Utang dalam Pengadaan Bus Pariwisata pada PO Zena Malang”.

B.Perumusan Masalah

Rumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah penggunaan sumber pembelanjaan dengan sewa guna usaha dan utang secara ekonomis layak bagi PO Zena Malang untuk membelanjai pengadaan bus baru?

2. Di antara sewa guna usaha dan utang, sumber pembelanjaan mana yang lebih layak?


(27)

6

C.Batasan Masalah

Setelah melakukan perumusan masalah, supaya penelitian ini tidak meluas dan menjadi terarah maka peneliti memberikan batasan dari penelitian ini yaitu:

1. PO Zena Malang akan menambah 2 buah bus pariwisata merek HINO RK8JSKA – NHJ.

2. Alternatif sumber pembelanjaan dari perusahaan multifinance yaitu BFI Finance serta utang pada Bank BTN.

D.Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah dan perumusan masalah, penelitian ini bertujuan untuk:

a. Mengetahui sumber pembelanjaan dengan sewa guna usaha dan utang

secara ekonomis layak bagi PO Zena Malang untuk membelanjai pengadaan bus baru.

b. Mengetahui sumber pembelanjaan yang lebih layak di antara sewa guna usaha dan utang untuk pengadaan bus pariwisata pada PO Zena Malang.

2. Kegunaan Penelitian

a. Bagi Manajemen PO Zena Malang

Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan manajemen perusahaan dalam menentukan kegiatan pembelanjaan serta


(28)

7

memberikan keputusan sumber pembelanjaan yang ekonomis dalam rencana melakukan pengadaan bus baru.

b. Bagi kreditur PO Zena Malang

Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan perusahaan

perbankan sebagai evaluasi dalam memberikan sumber pembelanjaan kepada PO Zena Malang apabila memilih utang bank serta untuk membandingkan sumber pembelanjaan dengan sewa guna usaha.

c. Bagi Perusahaan Multifinance PO Zena Malang

Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan perusahaan

multifinance dalam memuat informasi dari PO Zena Malang untuk

membuat keputusan apabila perusahaan memilih sewa guna usaha serta untuk membandingkan sumber pembelanjaan dengan utang bank. d. Bagi peneliti selanjutnya

Hasil penelitian dapat digunakan sebagai bahan referensi ketika melakukan penelitian yang berhubungan dengan pemilihan sumber pembelanjaan antara sewa guna usaha dengan utang bank dan dapat pula dibaca sebagai tambahan ilmu pengetahuan.


(1)

bus pariwisata membuat perusahaan otobus khususnya yang ada di Malang berlomba-lomba meningkatkan daya saing baik dengan cara memperbaharui armada atau meningkatkan pelayanannya. Bus pariwisata yang ada di Malang antara lain PO Restu panda, PO Al-Mubarok, PO Pion, PO Zena, dan lain-lain.

Kebutuhan bus pariwisata masyarakat Malang dinilai sangat menjanjikan, di Malang terdapat beberapa kelompok masyarakat yang membutuhkan bus pariwisata seperti membawa rombongan mahasiswa, study tour anak sekolah, perjalanan dinas, wisata religi wali 5 atau wali 9, serta terdapat beberapa tempat yang membutuhkan kendaraan bus seperti stadion sepak bola, wisata Kota Batu, wisata Kota Malang, dan sebagainya.

Bisnis bus pariwisata berbeda dengan bisnis transportasi pada umumnya, bisnis bus pariwisata lebih mengunggulkan pelayanan. Hal ini juga disebutkan dalam Undang-Undang RI No 10 pasal 20, bus sebagai jasa transportasi pariwisata termasuk sebagai usaha pariwisata, setiap wisatawan sebagai penyewa berhak memperoleh, informasi yang akurat mengenai daya tarik wisata, pelayanan kepariwisataan sesuai dengan standar, perlindungan hukum dan keamanan, pelayanan kesehatan, perlindungan hak pribadi dan perlindungan asuransi untuk kegiatan pariwisata yang berisiko tinggi. (www.dpr.go.id)

PO Zena terletak di kota Malang. Bidang jasa PO Zena dibagi menjadi 2 divisi, yaitu jasa transportasi antar kota dan bus malam, dan jasa transportasi pariwisata. Pada divisi pariwisata, PO Zena menyediakan jasa studi eksklusif, ziarah wali, tour jawa-bali dan perjalanan antar kota. PO Zena yang berdiri


(2)

sejak 14 tahun tentu telah dikenal oleh masyarakat, hal ini menjadi dampak positif bagi perusahaan untuk maju menghadapi persaingan. PO Zena Malang melakukan strategi pemasaran dengan bekerjasama dengan sekolah, universitas serta komunitas lainnya yang ada di Malang.

Tahun 2011 PO Zena Malang mengurangi 2 bus karena seringnya perbaikan mesin dan kerusakan fasilitas isi bus yang mengakibatkan bertambahnya biaya perawatan. Tahun 2012 hingga tahun 2015 PO Zena Malang memiliki 9 bus pariwisata, berdasarkan hasil wawancara dengan manajer PO Zena Malang, banyaknya permintaan yang tidak terealisasi merupakan salah satu alasan perusahaan menginginkan penambahan bus. Permasalahan lain pada saat bus memerlukan adanya kir kendaraan, perbaikan mesin, perbaikan body, serta perbaikan isi bus yang mengakibatkan bus tidak beroperasi.

Persaingan bisnis Tour dan Travel yang ada di Kota malang baik perusahaan maupun individu, mengharuskan PO Zena Malang untuk terus memajukan bisnisnya agar perusahaan tetap eksis dalam bisnis pariwisata ini. Penambahan bus baru dilakukan agar PO Zena Malang dapat terus bersaing dengan perusahaan atau perseorangan yang memiliki bus yang lebih baru. Berikut ini data Jumlah Bus, Permintaan Terealisasi dan Pendapatan dari tahun 2011 hingga 2015 dapat dilihat pada Tabel 1.1


(3)

Tabel 1.1 Jumlah Bus, Permintaan terealisasi dan Pendapatan

No Tahun Jumlah bus Permintaan Terealisasi Pendapatan

1 2011 11 1056 orang Rp 2.922.000.000,00

2 2012 9 1296 orang Rp 2.781.520.000,00

3 2013 9 1620 orang Rp 3.337.824.000,00

4 2014 9 1664 orang Rp 3.671.606.400,00

5 2015 9 1836 orang Rp 3.855.186.720,00 Sumber: PO Zena, 2015

PO Zena Malang bermaksud memperluas usaha dengan menambah 2 bus pariwisata merek HINO RK8JSKA - NHJ. Penambahan bus yang dilakukan sebelumnya melalui pembiayaan eksternal yaitu dari perusahaan pembiayaan (Multifinance) dan utang bank, kedua pembiayaan ini menimbulkan kewajiban bagi perusahaan. Pilihan sumber pembelanjaan PO Zena Malang yaitu dari BFI Finance dan kredit Bank BTN. BFI Finance merupakan perusahaan pembiayaan yang telah menjalin kerjasama dengan dealer HINO secara langsung dengan proses yang mudah dan bunga yang kompetitif. Kredit bank BTN digunakan karena dapat memberikan kemudahan dalam proporsi modal maksimal 70% dari biaya perolehan serta suku bunga yang kompetitif.

Menurut (Halim dan Sarwoko:2008), terdapat tiga tipe utang jangka menengah, Pertama, Revolving Credit Agreement merupakan suatu kredit yang dijamin dengan jalan mana bank setuju untuk meminjamkan uang atas permintaan pada suatu periode yang akan datang. Kedua, Term Loan merupakan suatu pinjaman dari bank, perusahaan keuangan, perusahaan asuransi, atau lembaga-lembaga keuangan lainnya untuk suatu periode dari satu


(4)

sampai tujuh tahun. Ketiga, Lease merupakan suatu perjanjian yang menyediakan penggunaan aktiva-aktiva tanpa memiliki aktiva tersebut.

Pada PO Zena Malang, menggunakan perbandingan dari kedua sumber pembelanjaan jangka menengah yaitu Term Loan atau Mid Term Loan yaitu utang jangka menengah bank dan Lease atau sewa guna usaha. Pemilihan dari kedua alternatif sumber pembelanjaan jangka menengah tersebut dapat dijadikan perusahaan dalam pengambilan keputusan pembelanjaan bus baru.

Berdasarkan fenomena yang diuraikan di atas, perlu dilakukan analisis apakah perusahaan harus membeli bus baru dengan cara utang bank atau dengan sewa guna usaha yang secara ekonomis lebih layak untuk dilaksanakan, sehingga peneliti tertarik untuk mengangkat judul “Analisis Pemilihan Sumber Pembelanjaan antara Sewa Guna Usaha dengan Utang dalam Pengadaan Bus Pariwisata pada PO Zena Malang”.

B.Perumusan Masalah

Rumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah penggunaan sumber pembelanjaan dengan sewa guna usaha dan utang secara ekonomis layak bagi PO Zena Malang untuk membelanjai pengadaan bus baru?

2. Di antara sewa guna usaha dan utang, sumber pembelanjaan mana yang lebih layak?


(5)

C.Batasan Masalah

Setelah melakukan perumusan masalah, supaya penelitian ini tidak meluas dan menjadi terarah maka peneliti memberikan batasan dari penelitian ini yaitu:

1. PO Zena Malang akan menambah 2 buah bus pariwisata merek HINO RK8JSKA – NHJ.

2. Alternatif sumber pembelanjaan dari perusahaan multifinance yaitu BFI Finance serta utang pada Bank BTN.

D.Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah dan perumusan masalah, penelitian ini bertujuan untuk:

a. Mengetahui sumber pembelanjaan dengan sewa guna usaha dan utang secara ekonomis layak bagi PO Zena Malang untuk membelanjai pengadaan bus baru.

b. Mengetahui sumber pembelanjaan yang lebih layak di antara sewa guna usaha dan utang untuk pengadaan bus pariwisata pada PO Zena Malang.

2. Kegunaan Penelitian

a. Bagi Manajemen PO Zena Malang

Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan manajemen perusahaan dalam menentukan kegiatan pembelanjaan serta


(6)

memberikan keputusan sumber pembelanjaan yang ekonomis dalam rencana melakukan pengadaan bus baru.

b. Bagi kreditur PO Zena Malang

Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan perusahaan perbankan sebagai evaluasi dalam memberikan sumber pembelanjaan kepada PO Zena Malang apabila memilih utang bank serta untuk membandingkan sumber pembelanjaan dengan sewa guna usaha.

c. Bagi Perusahaan Multifinance PO Zena Malang

Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan perusahaan multifinance dalam memuat informasi dari PO Zena Malang untuk membuat keputusan apabila perusahaan memilih sewa guna usaha serta untuk membandingkan sumber pembelanjaan dengan utang bank. d. Bagi peneliti selanjutnya

Hasil penelitian dapat digunakan sebagai bahan referensi ketika melakukan penelitian yang berhubungan dengan pemilihan sumber pembelanjaan antara sewa guna usaha dengan utang bank dan dapat pula dibaca sebagai tambahan ilmu pengetahuan.