94 pertahun. Analisis NPV yang menunjukkan nilai uang yang diterima dari dana yang
diinvestasikan pada saat ini adalah Rp 779.561.530.094,- dengan Net BC ratio adalah 3,91 dan Break Even Point BEP adalah 5.053 satuan produk. Tingkat pengembalian modal
PBP dari industri ini adalah 1,25 tahun. Kondisi ini menunjukkan bahwa dalam jangka waktu satu tahun tiga bulan dana yang diinvestasikan dapat diperoleh kembali.
Tabel 22 Kriteria kelayakan industri vanilin berbahan dasar eugenol MDC
No Kriteria
Nilai
1 Net Present Value
NPV pada DF 12, Rp 779.561.530.094
2 Internal Rate of Return
IRR pada DF 12, 47,43
3 Net
BC ratio 3,91
4 Payback Period
PBP dalam tahun 1,25
5 Break Even Point
BEP dalam satuan produk 5.053
E.2 Analisis Sensitivitas
Analisis sensitivitas dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan akibat terjadinya perubahan suku bunga pinjaman dan perubahan harga bahan baku. Sensitivitas diukur
berdasarkan perubahan nilai NPV, IRR, net BC ratio dan PBP. Analisis dilakukan untuk melihat seberapa jauh proyek masih layak untuk dikembangkan bilamana terjadi perubahan
faktor-faktor di atas.
E. 2.1 Analisis Sensitivitas Industri Isoeugenol
Perhitungan nilai kriteria pada berbagai perubahan suku bunga disajikan pada Tabel 23. Proyeksi laba rugi, arus kas dan perhitungan kriteria kelayakan industri pada berbagai
tingkat bunga disajikan pada Lampiran 19 - 30. Hasil Analisis sensitivitas kelayakan investasi terhadap suku bunga menunjukkan
bahwa pendirian industri isoeugenol berbahan dasar eugenol minyak daun cengkeh layak pada suku bunga 16, 20 dan 24. Hal tersebut ditunjukkan dengan nilai IRR di atas nilai
suku bunga yang berlaku. Net BC ratio 1 dan nilai NPV yang positif. Peningkatan suku bunga menurunkan nilai IRR, NPV, net BC ratio dan masa pengembalian modal PBP tidak
mengalami perubahan.
95 Tabel 23 Kriteria kelayakan industri isoeugenol berbahan dasar eugenol MDC pada berbagai
tingkat suku bunga
No Kriteria
Tingkat bunga 12
16 20
24
1 Net present value
NPV, Rp 645.341.441.970
441.930.271.572 290.542.795.344 176.405.061.589
2 Internal rate of return
IRR 47,40
45,64 42,87
38,46 3
Net BC ratio
3,90 2,97
2,28 1,77
4 Payback period
PBP,tahun 1,27
1,41 1,54
1,67
Hasil perhitungan nilai kriteria pada berbagai perubahan harga bahan baku disajikan pada Tabel 24. Proyeksi laba rugi, arus kas dan perhitungan kriteria kelayakan industri
isoeugenol pada berbagai perubahan harga bahan baku disajikan pada Lampiran 19–24. Hasil Analisis sensitivitas menunjukkan bahwa pendirian industri isoeugenol berbahan dasar
eugenol minyak daun cengkeh masih layak pada peningkatan harga bahan baku baik pada harga Rp 190.000,- maupun pada harga Rp 200.000,-. Peningkatan harga bahan baku akan
menurunkan NPV, IRR dan net BC ratio serta memperpajang PBP, tetapi nilai IRR masih di atas tingkat suku bunga yang berlaku 12, net BC ratio 1 dan nilai NPV positif, hal ini
menunjukkan bahwa pendirian industri tersebut layak dikembangkan. Tabel 24 Kriteria kelayakan industri isoeugenol berbahan dasar eugenol MDC pada berbagai
perubahan harga bahan baku DF 12
No Kriteria
Harga bahan bakukg Rp 180.000,-
Rp 190.000,- Rp 200.000,-
1 Net Present Value
NPV, Rp 645.341.441.970 350.737.523.861
56.133.605.753 2
Internal Rate of Return IRR
47,40 40,61
20.93 3
Net BC ratio 3,90
2,36 1.19
4 Payback Period
PBP, tahun 1,27
1,47 1,80
5 Break Even Point
BEP, satuan 8.178
7.751 7.367
Dari Tabel 23 dan 24, menunjukkan bahwa perubahan tingkat suku bunga terhadap kenaikan maupun penurunan nilai kriteria kelayakan finansial terjadi lebih lambat dari pada
perubahan harga bahan baku terhadap kenaikan maupun penurunan nilai kriteria kelayakan finansial. Hal ini memperlihatkan bahwa perubahan harga bahan baku berpengaruh lebih
sensitif dibanding perubahan tingkat suku bunga terhadap kelayakan finansialnya. Dengan perkataan lain, sensitivitas kalayakan industri isoeugenol yang ditinjau sangat dipengaruhi
oleh perubahan harga bahan bakunya, yaitu harga eugenol MDC.
96
E.2. 2 Analisis Sensitivitas Industri Vanilin
Perhitungan nilai kriteria pada berbagai perubahan suku bunga disajikan pada Tabel 25. Proyeksi laba rugi, arus kas dan perhitungan kriteria kelayakan industri pada berbagai
tingkat bunga disajikan pada Lampiran 33-44. Hasil analisis sensitivitas kelayakan investasi terhadap suku bunga menunjukkan
bahwa pendirian industri vanilin berbahan dasar eugenol minyak daun cengkeh layak pada suku bunga 16, 20 dan 24. Hal tersebut ditunjukkan dengan nilai IRR di atas nilai suku
bunga yang berlaku. Net BC ratio 1 dan nilai NPV yang positif. Peningkatan suku bunga menurunkan nilai IRR, NPV, net BC ratio dan memperpanjang masa pengembalian modal
PBP. Tabel 25 Kriteria kelayakan industri vanilin berbahan dasar eugenol MDC pada berbagai tingkat
suku bunga
No Kriteria
Tingkat bunga
12 16
20 24
1 Net present value
NPV,Rp 779.561.530.094
534.185.964.296 351.521.216.431
213.767.585.002 2
Internal rate of return IRR
47,43 45,68
42,93 38,54
3 Net
BC ratio 3,91
2,97 2,29
1,78 4
Payback period PBP, tahun
1,25 1,38
1,52 1,65
Hasil perhitungan nilai kriteria pada berbagai perubahan harga bahan baku disajikan pada Tabel 26. Proyeksi laba rugi, arus kas dan perhitungan kriteria kelayakan industri
vanilin pada berbagai perubahan harga bahan baku disajikan pada Lampiran 45-50. Hasil analisis sensitivitas menunjukkan bahwa pendirian industri vanilin berbahan dasar eugenol
minyak daun cengkeh masih layak pada peningkatan harga bahan baku baik pada harga Rp 190.000,- maupun pada harga Rp 200.000,-. Peningkatan harga bahan baku akan
menurunkan NPV, IRR dan net BC ratio serta memperpajang PBP, tetapi nilai IRR masih di atas tingkat suku bunga yang berlaku 12, net BC ratio 1 dan nilai NPV positif, hal ini
menunjukkan bahwa pendirian industri tersebut layak dikembangkan.
97 Tabel 26 Kriteria kelayakan industri vanilin berbahan dasar eugenol MDC pada berbagai
perubahan harga bahan baku DF 12
No Kriteria
Harga bahan bakukg Rp 180.000,-
Rp 190.000,- Rp 200.000,-
1 Net Present Value
NPV, Rp 779.561.530.094 484.957.611.986 190.353.693.877
2 Internal Rate of Return
IRR 47,43
42,25 30.92
3 Net BC ratio
3,91 2,60
1.56 4
Payback Period PBP, tahun
1,25 1,41
1.63 5
Break Even Point BEP,
satuan
5.053 4.835
4.634
Dari Tabel 25 dan 26, menunjukkan bahwa perubahan tingkat suku bunga terhadap kenaikan maupun penurunan nilai kriteria kelayakan finansial relative terjadi lebih lambat
dari pada perubahan harga bahan baku terhadap kenaikan maupun penurunan nilai kriteria kelayakan finansial. Hal ini berarti bahwa sensitivitas kalayakan industri vanilin yang
ditinjau relatif sangat dipengaruhi oleh perubahan harga bahan bakunya, yaitu harga eugenol MDC.
E. 3 Analisis Nilai Tambah