Peningkatan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Kelas II SDN Gempolpendowo dengan Pembelajaran CIRC Kabupaten Lamongan.
PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA KELAS II SDN GEMPOLPENDOWO DENGAN PEMBELAJARAN CIRC KABUPATEN
LAMONGAN
SKRIPSI
Oleh:
M. Sunarto S
201110430311230
PROGAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2016
(2)
iii
LEMBAR PENGESAHAN
PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA KELAS II SDN GEMPOLPENDOWO DENGAN PEMBELAJARAN CIRC KABUPATEN
LAMONGAN
Oleh: M. Sunarto S 201110430311230
Dipertahankan didepan dewan penguji Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang
dan diterima untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Megesahkan :
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang
Malang, 4 Februari 2016
Dekan FKIP
Dr. Poncojari Wahyono, M.kes
Dewan Penguji Tanda Tangan
1. Delora Jantung Amelia, M. Pd 1. ...
2. Setiya Yunus Saputra, M. Pd 2. ...
3. Dr. Baiduri, M. Si 3. ...
(3)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat kasih dan penyertaan-Nya, sehingga Skripsi dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Kelas II SDN Gempolpendowo dengan Pembelajaran CIRC Kabupaten Lamongan” dapat diseleseikan dengan baik.
Skripsi ini terwujud karena adanya bantuan dari berbagai pihak, baik berupa tenaga pikiran, maupun informasi-informasi yang digunakan sebagai dasar dalam penulisan skripsi. Oleh karena itu, ucapan terima kasih disampaikan kepada:
1. Dr. Poncojari Wahyono, M.kes, selaku dekan Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang.
2. Drs. Baiduri, M.Si, selaku dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan, saran, dan motivasi kepada penulis sehingga skripsi dapat terseleseikan dengan baik.
3. Dyah Worowirastri E, M.Pd, selaku dosen Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan, saran dan motivasi kepada penulis sehingga skripsi dapat terseleseikan dengan tepat waktu.
4. Bapak Madekur, S.Pd, selaku Kepala Sekolah SDN Gempolpendowo Kabupaten Lamongan yang telah mengijinkan dan menyediakan fasilitas serta waktu yang cukup untuk melaksanakan penelitian.
5. Ibu Sujatmi, S.Pd selaku Guru Mata pelajaran Bahasa Indonesia Kelas II dan Bapak/Ibu guru SDN Gempolpendowo Kabupaten Lamongan yang membantu dan mendukung terseleseikan pelaksanaan penelitian.
(4)
x
6. Karyawan/staf perpustakaan Universitas Muhammadiyah Malang yang telah membantu dalam pengumpulan bahan kepustakaan dalam penelitian.
7. Kedua orang tua saya Muljadi dan Supiyah dan kedua kakak saya Hendro Karyono Dan Mulhindartik yang telah senantiasa mendoakan dan membantu serta memberi motivasi hingga skripsi ini selesei.
8. Teman-teman mahasiswa PGSD kelas E yang telah memberikan motivasi dan dorongan dalam penyeleseian penukusan skripsi ini.
9. Sahabat-sahabatku Jono.Spt, Andhika Hari Prananta SE, Agung Putra Travel, hanafi yang telah memberikan motivasi, doa dan dukungan selama pengerjaan skripsi hingga terseleseikan.
10. Teman-teman kost Diah Rasna Pratiwi, Bagus Febriyanto yang telah memberikan motivasi hingga skripsi selesei.
11. Semua pihak yang telah membantu penulis selama ini dan tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Semoga apa yang telah berikan kepada peneliti, senantiasa mendapatkan balasan yang setimpal dari Allah SWT. Penulis sadar bahwa penelitian ini masih belum sempurna maka penulis megharapkan saran dan kritik yang membangun. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi peneliti lain maupun bagi orang lain yang membacanya saat ini ataupun dikemudian hari.
Malang, 4 Februari 2016 Penulis
(5)
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
LEMBAR PERSETUJUAN ... ii
LEMBAR PENGESAHAN ... iii
SURAT PERNYATAAN ... iv
MOTTO ... v
LEMBAR PERSEMBAHAN ... vi
ABSTRAK ... vii
KATA PENGANTAR ... ix
DAFTAR ISI ... xi
DAFTAR TABEL ... iii
DAFTAR GAMBAR ... iv
DAFTAR LAMPIRAN ... xv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 4
1.3 Tujuan Penelitian ... 5
1.4 Manfaat Penelitian ... 5
1.5 Definisi istilah ... 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 9
2.1 Kajian Teori ... 9
2.1.1 Pengertian Model Pembelajaran ... 9
2.1.2 Macam- macam model pembelajaran ... 10
2.1.3 Model pembelajaran CIRC ... 12
2.1.4 Hakikat Bahasa Indonesia ... 16
2.1.5 Hasil Belajar ... 31
2.2 Penelitian Yang Relevan ... 33
2.3 Kerangka Teoritik ... 34
(6)
xii
BAB III METODE PENELITIAN ... 37
3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian ... 37
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 38
3.2.1 Lokasi Penelitian ... 38
3.2.2 Waktu Penelitian ... 38
3.3 Subyek Penelitian ... 39
3.4 Data dan Sumber data ... 39
3.5 Prosedur Penelitian... 40
3.6 Teknik Pengumpulan Data ... 43
3.7 Instrumen Penelitian ... 44
3.8 Teknik Analisis Data ... 46
3.9 Indikator Keberhasilan ... 48
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 49
4.1 Hasil Penelitian ... 50
4.1.1 Paparan Data Proses Siklus I dan Siklus II ... 51
4.1.1.1 Paparan Data Proses Siklus I ... 51
4.1.1.2 Paparan Data Proses Siklus II ... 63
4.1.2 Paparan Data Hasil Siklus I dan Siklus II ... 73
4.1.1.1 Paparan Data Hasil Siklus I ... 73
4.1.1.2 Paparan Data Hasil Siklus II ... 75
4.2 Pembahasan ... 79
BAB V PENUTUP ... 83
5.1 Simpulan ... 83
5.2 Saran ... 84
DAFTAR PUSTAKA ... 86
(7)
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Penilaian Tugas Menulis Cerita Berdasarkan Gambar ... 87
Lampiran 2 Rubrik Penjelasan Tentang Penilaian Tugas Menulis Cerita…… 88
Lampiran 3 Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran ... 90
Lampiran 4 Rubrik Aktivitas Guru ... 92
Lampiran 5 RPP ... 97
Lampiran 6 Materi Melengkapi Cerita ... 101
Lampiran 7 Soal Evaluasi Siklus I ... 103
Lampiran 8 Analisis Hasil Belajar Siswa Siklus I Pert I ... 105
Lampiran 9 Analisis Hasil Belajar siswa Siklus I Pert II ... 106
Lampiran 10 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Pert I ... 107
Lampiran 11 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Pert II ... 109
Lampiran 12 Data Aktivitas Guru Siklus I Pert I ... 111
Lampiran 13 Data Aktivitas Guru Siklus I Pert II ... 113
Lampiran 14 RPP ... 115
Lampiran 15 Materi Melengkapi Cerita ... 120
Lampiran 16 Soal Evaluasi Siklus II ... 122
Lampiran 17 Analisis Hasil Belajar Siswa Siklus II Pert I ... 125
Lampiran 18 Analisis Hasil Belajar siswa Siklus II Pert II ... 126
Lampiran 19 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II Pert I ... 127
Lampiran 20 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II Pert II ... 130
Lampiran 21 Data Aktivitas Guru Siklus II Pert I ... 131
(8)
89
Daftar Pustaka
Akhaida, Subarti dkk.(1991). Bahasa Indonesia II. Jakarta: Depdikbud.
Aqib, Zainal, dkk. (2006). Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrama Widya. Arikunto, Suharsimi dkk.(2009). Dasar- dasar evaluasi Pendidikan. Jakarta: Aneka
Cipta
Depdiknas, Pusat Bahasa, (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia- Pusat Bahasa.Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Galuh, Ayu Nutrin. 2011. Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi Melalui Pemanfaatan Media Lingkungan Sekitar Pada Siswa Kelas V SDN Bareng 4 Malang. Skripsi Sarjana pada UMM: Tidak diterbitkan. Huda, Miftahul (2013). Model- model pengajaran dan pembelajaran .Yogyakarta:
Pustaka Pelajar
Isjoni.(2009). Cooperative Learning – Mengembangkan Kemampuan Belajar Berkelompok.Bandung : Alfabeta
Jihad, Asep. 2008. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta : Multi Pressindo.
Nova Tri Hardyan, Pramuditya (2015). “Pengaruh Model Pembelajaran CIRC Terhadap Kemampuan Membaca Pemahaman Pada Materi Membaca Intensif Siswa Kelas III”.Skripsi Sarjana pada UM: Tidak diterbitkan. Nurul, Sintak Pembelajaran CIRC( Online), (https://nurul071644249.wordpress.com)
diakses 1 Oktober 2015
Pusat Kurikulum, Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pendidikan Nasional. 2003. Standar Kompetensi Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
dan Madrasah Ibtida-iyah. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Rahim, Farida. (2007). Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar. Padang: Bumi
Aksara.
Riduwan dan Sunarto, H. (2009).Pengantar Statistik. Bandung: Alfa Beta.
Sanjaya, Wina. 2008. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta : Prenada Media Group.
Sekar Melati, Dewi (2012). “Inovasi Pembelajaran Matematika Model Pembelajaran Circ (Coperative Integrated Reading and Composition) ”Skripsi Sarjana pada UM: Tidak diterbitkan.
Slavin, Robert E (2005) Cooperative learning Teori, riset,dan Praktik: Bandung: Nusa Media.
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kualitatif, kualitatif, dan R&DBandung : Alfabeta
Sukino.(2009). Menulis Itu Mudah. Bengkulu: Pustaka Populer.
Suparno, dan Yunus Muhammad.(2007). Ketrampilan Dasar Menulis. Jakarta: Universitas Terbuka
Trianto.(2011). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Prestasi Pustaka.
Tarigan, H. G. (2008). Menulis sebagai Suatu Ketrampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.
(9)
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Pendidikan merupakan salah satu faktor terpenting dalam mengembangkan, mencerdaskan, serta memajukan kualitas negara. Namun, kali ini banyak sekali yang menghambat perkembangan pendidikan di Indonesia. Salah satunya mengenai bahasa. Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial dan emosional siswa dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi. Hampir seluruh mata pelajaran menggunakan mata pelajaran bahasa nasional yaitu Bahasa Indonesia. Sehingga semua hal yang menyangkut pendidikan nasional wajib menggunakan Bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, siswa harus dapat menguasai mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk mencapai tujuan pendidikan.
Pembelajaran Bahasa Indonesia diharapkan membantu siswa mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang lain, mengemukakan gagasan dan perasaan, berpartisipasi dalam masyarakat, melakukan interaksi dengan orang sekitar, dan memahami keadaan orang disekitar mereka lewat bahasa yang digunakan. Namun, pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah dasar kelas rendah (kelas 1-3) yang disampaikan oleh guru dengan model pembelajaran yang konvensional atau monoton, masih belum mampu menciptakan peserta didik yang kreatif dan inovatif dalam mengolah kata dan merangkai kata menjadi sebuah kalimat yang dapat dipahami oleh orang yang mendengarnya.
(10)
2
Pembelajaran yang monoton dan masih konvensional harus disertai dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif, hal ini sangat dibutuhkan untuk menunjang keberhasilan tujuan pendidikan yang ingin dicapai. Menurut Slavin (2007), pembelajaran kooperatif menggalakkan siswa berinteraksi secara aktif dan positif dalam kelompok. Ini memperbolehkan pertukaran ide dan pemeriksaan ide sendiri dalam suasana yang tidak terancam, sesuai dengan filsafah konstruktivisme. Dengan demikian, pendidikan hendaknya mampu mengondisikan, dan memberikan dorongan untuk dapat mengoptimalkan dan membangkitkan potensi siswa, menumbuhkan aktivitas serta daya cipta (kreativitas), sehingga akan menjamin terjadinya dinamika dalam proses pembelajaran.
Pembelajaran kooperatif (cooperative learning) merupakan bentuk pembelajaran dengan cara siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari empat sampai enam orang dengan struktur kelompok yang bersifat heterogen. Dalam model pembelajaran kooperatif ini, guru lebih berperan sebagai fasilitator yang berfungsi sebagai jembatan penghubung ke arah pemahaman yang lebih tinggi, dengan catatan siswa sendiri. Guru tidak hanya memberikan pengetahuan pada siswa, tetapi juga harus membangun pengetahuan dalam pikirannya. Sehingga, siswa mempunyai kesempatan untuk mendapatkan pengalaman langsung dalam menerapkan ide-ide mereka dan berperan aktif dalam pembelajaran.
Pembelajaran kooperatif tidak sama dengan sekedar belajar dalam kelompok. Ada unsur dasar pembelajaran kooperatif yang membedakan dengan pembelajaran kelompok yang dilakukan asal-asalan. Pelaksanaan prinsip dasar pokok sistem pembelajaran kooperatif dengan benar akan memungkinkan guru mengelola kelas
(11)
3
dengan lebih efektif. Dalam pembelajaran kooperatif proses pembelajaran tidak harus belajar dari guru kepada siswa. Siswa dapat saling membelajarkan sesama siswa lainnya. Pembelajaran oleh rekan sebaya (peerteaching) lebih efektif daripada pembelajaran oleh guru.
Setelah melakukan wawancara dengan guru kelas II SDN Gempolpendowo Lamongan, didapati data bahwa siswa kelas II masih belum bisa mengolah kata dengan kreatif, menemukan inti dari bacaan dan membaca dengan lancar, karena disebabkan oleh kegiatan pembelajaran yang kurang aktif dan monoton. Siswa tidak ikut terlibat langsung dan kurang berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran Bahasa Indonesia. Siswa hanya menunggu informasi dan bahan ajar, tanpa ada usaha kreatif siswa.Hasil belajar menulis cerita yang didapat dengan model pembelajaran yang monoton dan konvensional seperti di atas menyebabkan hasil belajar siswa kelas II SDN Gempolpendowo tidak mengalami peningkatan dan kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM).
Penerapan model pembelajaran kooperatif yang cocok untuk diterapkan dalam proses pembelajaran tersebut adalah model pembelajaran kooperatif tipe
Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC). CIRC singkatan dari
Cooperative Integrated Reading and Compotition, termasuk salah satu model pembelajaran kooperatif (cooperative learning) yang pada mulanya merupakan pengajaran kooperatif terpadu membaca dan menulis (Steven dan Slavin dalam Nur, 2000:8) yaitu sebuah program komprehensif atau luas dan lengkap untuk pengajaran membaca dan menulis untuk sekolah dasar.
Dalam model pembelajaran CIRC, siswa ditempatkan dalam kelompok-kelompok kecil yang heterogen, yang terdiri atas 4 atau 5 siswa. Dalam kelompok-kelompok
(12)
4
ini tidak dibedakan atas jenis kelamin, suku/bangsa, atau tingkat kecerdasan siswa. Jadi, dalam kelompok ini sebaiknya ada siswa yang pandai, sedang atau lemah, dan masing-masing siswa merasa cocok satu sama lain. Diharapkan dengan diterapkannya model pembelajaran koopertaif tipe Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) pada mata pelajaran Bahasa Indonesia mampu memberikan perkembangan positif bagi siswa kelas II baik dari segi hasil belajar maupun cara berkomunikasi dan dapat meningkatkan cara berfikir kritis, kreatif dan menumbuhkan rasa sosial yang tinggi.
Berdasarkan uraian diatas, peneliti melakukan penelitian dengan judul
“Peningkatan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Kelas II SDN Gempolpendowo dengan Pembelajaran CIRC Kabupaten Lamongan”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dirumuskan rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana proses penerapan Model Kooperatif Tipe Cooperative Integrated Reading And Composition (CIRC) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Kelas II SDN Gempolpendowo Lamongan?
2. Bagaimana hasil belajar siswa kelas II SDN Gempolpendowo pada mata pelajaran Bahasa Indonesia setelah diterapkannya pembelejaran kooperatif tipe
Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC)?
1.3 Tujuan Penelitian
(13)
5
1. Menjelaskan bagaimana proses penerapan Model Kooperatif Tipe Cooperative Integrated Reading And Composition (CIRC) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Kelas II SDN Gempolpendowo Lamongan.
2. Menjelaskan bagaimana hasil belajar siswa kelas II SDN Gempolpendowo pada mata pelajaran Bahasa Indonesia setelah diterapkannya pembelejaran kooperatif tipe Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC).
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian sebagai berikut :
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini mengenai penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) pada mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas II SDN Gempol Pendowo Kabupaten Lamongan. Secara teoritis, manfaat dari penelitian ini adalah untuk memudahkan siswa dalam memahami sebuah isi teks atau bacaan, meningkatkan kekreatifan siswa dalam mengolah kata, memudahkan siswa dalam menulis sebuah karangan, dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk terlibat langsung dan berperan aktif dalam proses pembelajaran.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Guru
1) Mempermudah guru untuk menyampaikan materi kepada siswa. 2) Dapat menciptakan pembelajaran yang bervariasi.
b. Bagi Siswa
(14)
6
2) Mengembangkan kompetensi sosial siswa.
3) Dapat melatih siswa untuk berinteraksi dan bekerjasama dengan anggota kelompoknya.
4) Membantu siswa mencapai tujuan pembelajaran yang sudah ditentukan. c. Bagi Peneliti
1) Mendapatkan pengalaman langsung mengenai bagaimana menciptakan sebuah pembelajaran yang menyenangkan dan menarik bagi siswa, sehingga siswa tertarik dengan pembelajaran yang diajarkan.
2) Mendapatkan ilmu mengenai model pembelajaran kooperatif tipe
Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC). d. Bagi Sekolah
1) Dapat dijadikan sebagai referensi untuk meningkatkan mutu pendidik yang kreatif dan inovatif.
2) Dapat meningkatkan mutu dan kualitas sekolah. e. Bagi Pembaca
1) Memberikan pengetahuan mengenai model pembelajaran kooperatif tipe
Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC).
(15)
7
Untuk menghindari salah penafsiran dalam memahami judul, maka perlu diberikan definisi istilah. Adapun definisi istilah tersebut sebagai berikut:
1. Pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran dengan sistem membagi siswa menjadi kelompok. Siswa dituntut untuk berkolaboratif agar kreatifitas dan aktivitas belajar menulis cerita lebih meningkat.
2. Pembelajaran Kooperatif Tipe Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) adalah model pembelajaran kooperatif (cooperative learning) yang pada mulanya merupakan pengajaran kooperatif terpadu membaca dan menulis (Steven dan Slavin dalam Nur, 2000:8) yaitu sebuah program komprehensif atau luas dan lengkap untuk pengajaran membaca dan menulis untuk sekolah dasar.
3. Pembelajaran Bahasa Indonesia adalah upaya membelajarkan siswa untuk belajar komunikasi. Oleh karena itu, pembelajaran bahasa diarahkan untuk meningkatkan kemampuan belajar dalam berkomunikasi, baik lisan maupun tulisan (Depdikbud, 1995).
4. Pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran dengan sistem membagi siswa menjadi kelompok. Siswa dituntut untuk berkolaboratif agar kreatifitas dan aktivitas belajar menulis cerita lebih meningkat.
5. Menulis adalah melukiskan lambang- lambang yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga orang- orang lain tersebut dapat membacanya. Fungsi utama dari tulisan adalah sebagai alat komunikasi yang tidak langsung (Depdikbud, 1995).
6. Hasil Belajar adalah hasil yang dicapai oleh siswa yang telah mengikuti proses belajar mengajar. Hasil belajar merupakan istilah yang digunakan untuk
(16)
8
menunjukkan tingkat keberhasilan yang dicapai oleh seseorang setelah melakukan usaha tertentu (Jihad, 2008:14).
(1)
dengan lebih efektif. Dalam pembelajaran kooperatif proses pembelajaran tidak harus belajar dari guru kepada siswa. Siswa dapat saling membelajarkan sesama siswa lainnya. Pembelajaran oleh rekan sebaya (peerteaching) lebih efektif daripada pembelajaran oleh guru.
Setelah melakukan wawancara dengan guru kelas II SDN Gempolpendowo Lamongan, didapati data bahwa siswa kelas II masih belum bisa mengolah kata dengan kreatif, menemukan inti dari bacaan dan membaca dengan lancar, karena disebabkan oleh kegiatan pembelajaran yang kurang aktif dan monoton. Siswa tidak ikut terlibat langsung dan kurang berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran Bahasa Indonesia. Siswa hanya menunggu informasi dan bahan ajar, tanpa ada usaha kreatif siswa.Hasil belajar menulis cerita yang didapat dengan model pembelajaran yang monoton dan konvensional seperti di atas menyebabkan hasil belajar siswa kelas II SDN Gempolpendowo tidak mengalami peningkatan dan kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM).
Penerapan model pembelajaran kooperatif yang cocok untuk diterapkan dalam proses pembelajaran tersebut adalah model pembelajaran kooperatif tipe Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC). CIRC singkatan dari Cooperative Integrated Reading and Compotition, termasuk salah satu model pembelajaran kooperatif (cooperative learning) yang pada mulanya merupakan pengajaran kooperatif terpadu membaca dan menulis (Steven dan Slavin dalam Nur, 2000:8) yaitu sebuah program komprehensif atau luas dan lengkap untuk pengajaran membaca dan menulis untuk sekolah dasar.
Dalam model pembelajaran CIRC, siswa ditempatkan dalam kelompok-kelompok kecil yang heterogen, yang terdiri atas 4 atau 5 siswa. Dalam kelompok-kelompok
(2)
ini tidak dibedakan atas jenis kelamin, suku/bangsa, atau tingkat kecerdasan siswa. Jadi, dalam kelompok ini sebaiknya ada siswa yang pandai, sedang atau lemah, dan masing-masing siswa merasa cocok satu sama lain. Diharapkan dengan diterapkannya model pembelajaran koopertaif tipe Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) pada mata pelajaran Bahasa Indonesia mampu memberikan perkembangan positif bagi siswa kelas II baik dari segi hasil belajar maupun cara berkomunikasi dan dapat meningkatkan cara berfikir kritis, kreatif dan menumbuhkan rasa sosial yang tinggi.
Berdasarkan uraian diatas, peneliti melakukan penelitian dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Kelas II SDN Gempolpendowo dengan Pembelajaran CIRC Kabupaten Lamongan”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dirumuskan rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana proses penerapan Model Kooperatif Tipe Cooperative Integrated Reading And Composition (CIRC) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Kelas II SDN Gempolpendowo Lamongan?
2. Bagaimana hasil belajar siswa kelas II SDN Gempolpendowo pada mata pelajaran Bahasa Indonesia setelah diterapkannya pembelejaran kooperatif tipe Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC)?
1.3 Tujuan Penelitian
(3)
1. Menjelaskan bagaimana proses penerapan Model Kooperatif Tipe Cooperative Integrated Reading And Composition (CIRC) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Kelas II SDN Gempolpendowo Lamongan.
2. Menjelaskan bagaimana hasil belajar siswa kelas II SDN Gempolpendowo pada mata pelajaran Bahasa Indonesia setelah diterapkannya pembelejaran kooperatif tipe Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC).
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian sebagai berikut :
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini mengenai penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) pada mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas II SDN Gempol Pendowo Kabupaten Lamongan. Secara teoritis, manfaat dari penelitian ini adalah untuk memudahkan siswa dalam memahami sebuah isi teks atau bacaan, meningkatkan kekreatifan siswa dalam mengolah kata, memudahkan siswa dalam menulis sebuah karangan, dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk terlibat langsung dan berperan aktif dalam proses pembelajaran.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Guru
1) Mempermudah guru untuk menyampaikan materi kepada siswa. 2) Dapat menciptakan pembelajaran yang bervariasi.
b. Bagi Siswa
(4)
2) Mengembangkan kompetensi sosial siswa.
3) Dapat melatih siswa untuk berinteraksi dan bekerjasama dengan anggota kelompoknya.
4) Membantu siswa mencapai tujuan pembelajaran yang sudah ditentukan. c. Bagi Peneliti
1) Mendapatkan pengalaman langsung mengenai bagaimana menciptakan sebuah pembelajaran yang menyenangkan dan menarik bagi siswa, sehingga siswa tertarik dengan pembelajaran yang diajarkan.
2) Mendapatkan ilmu mengenai model pembelajaran kooperatif tipe Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC).
d. Bagi Sekolah
1) Dapat dijadikan sebagai referensi untuk meningkatkan mutu pendidik yang kreatif dan inovatif.
2) Dapat meningkatkan mutu dan kualitas sekolah. e. Bagi Pembaca
1) Memberikan pengetahuan mengenai model pembelajaran kooperatif tipe Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC).
(5)
Untuk menghindari salah penafsiran dalam memahami judul, maka perlu diberikan definisi istilah. Adapun definisi istilah tersebut sebagai berikut:
1. Pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran dengan sistem membagi siswa menjadi kelompok. Siswa dituntut untuk berkolaboratif agar kreatifitas dan aktivitas belajar menulis cerita lebih meningkat.
2. Pembelajaran Kooperatif Tipe Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) adalah model pembelajaran kooperatif (cooperative learning) yang pada mulanya merupakan pengajaran kooperatif terpadu membaca dan menulis (Steven dan Slavin dalam Nur, 2000:8) yaitu sebuah program komprehensif atau luas dan lengkap untuk pengajaran membaca dan menulis untuk sekolah dasar.
3. Pembelajaran Bahasa Indonesia adalah upaya membelajarkan siswa untuk belajar komunikasi. Oleh karena itu, pembelajaran bahasa diarahkan untuk meningkatkan kemampuan belajar dalam berkomunikasi, baik lisan maupun tulisan (Depdikbud, 1995).
4. Pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran dengan sistem membagi siswa menjadi kelompok. Siswa dituntut untuk berkolaboratif agar kreatifitas dan aktivitas belajar menulis cerita lebih meningkat.
5. Menulis adalah melukiskan lambang- lambang yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga orang- orang lain tersebut dapat membacanya. Fungsi utama dari tulisan adalah sebagai alat komunikasi yang tidak langsung (Depdikbud, 1995).
6. Hasil Belajar adalah hasil yang dicapai oleh siswa yang telah mengikuti proses belajar mengajar. Hasil belajar merupakan istilah yang digunakan untuk
(6)
menunjukkan tingkat keberhasilan yang dicapai oleh seseorang setelah melakukan usaha tertentu (Jihad, 2008:14).