PENINGKATAN KETERAMPILAN BERDISKUSI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT CITIZEN PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V SDN 3 JEPUN TULUNGAGUNG

(1)

i

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERDISKUSI

DENGAN MODEL PEMBELAJARAN

PROJECT CITIZEN

PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA

SISWA KELAS V SDN 3 JEPUN TULUNGAGUNG

SKRIPSI

Oleh:

NURENY RAHAYU NIM: 201210430311324

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG


(2)

ii

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERDISKUSI

DENGAN MODEL PEMBELAJARAN

PROJECT CITIZEN

PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA

SISWA KELAS V SDN 3 JEPUN TULUNGAGUNG

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang sebagai Salah Satu

Prasyarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar

OLEH:

NURENY RAHAYU NIM: 201210430311324

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG


(3)

iii

LEMBAR

LEMBAR PENGESAHAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERDISKUSI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT CITIZEN

PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V SDN 3 JEPUN TULUNGAGUNG

Oleh: NURENY RAHAYU (201210430311324)

Dipertahankan di depan dewan penguji Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang Dan diterima untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Mengesahkan:

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang

Malang, 27 April 2016

Dekan FKIP,


(4)

(5)

(6)

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah Subhanahu wata’ala penulis panjatkan karena hanya berkat rahmat, hidayah dan inayahNya skripsi dengan judul “Peningkatan Keterampilan Berdiskusi dengan Model Pembelajaran Project Citizen Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas V SDN 3 Jepun Tulungagung” dapat terselesaikan dengan baik. Sholawat serta salam tidak lupa selalu tercurahkan kepada junjungan kita, Nabiyullah Muhammad SAW.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini dapat diselesaikan berkat bimbingan, bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada yang terhormat:

1. Dr. Poncojari Wahyono, M.Kes, selaku Dekan Fakultas Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang telah memberi ijin dalam proses penelitian. 2. Dr. Ichsan Anshory AM, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru

Sekolah Dasar yang telah membantu proses penyelesaian segala urusan administrasi yang peneliti perlukan dalam menyusun skripsi.

3. Drs. Rohmad Widodo, M.Si, selaku Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan, motivasi dan kesabaran dalam membimbing penulis.

4. Dra. Iin Hindun, M.Kes, selaku pembimbing II yang telah memberikan bimbingan, motivasi dan kesabaran dalam membimbing penulis.

5. Bapak dan Ibu dosen jurusan PGSD, yang telah memberikan bekal ilmu selama perkuliahan.

6. Aparatur Pemerintahan Daerah Kabupaten Tulungagung, yang telah memberikan ijin penelitian.

7. Khusniyah, S.Pd, selaku kepala sekolah SDN 3 Jepun Tulungagung yang telah berkenaan memberikan ijin untuk melakukan penelitian.

8. Ayahanda Ismani, Ibunda Srini, Kakakku Nur layliyah, serta Adik- Adikku Nur Hidayah Pangestuti, Nur Aisyah Putri Ramadhani, Nur Alif Khusnul Khotimah, Julio Rahmatulloh, yang senantiasa mendo’akan penulis dalam menuntut ilmu.

9. Sahabat- sahabat tercinta serta mahasiswa angkatan 2012, yang selalu memberikan semangat dan motivasi sehingga skripsi dapat terselesaikan. 10.Semua pihak yang terkait yang tidak mungkin dapat penulis sebutkan

satupersatu.

Semoga apa yang telah berikan kepada peneliti, senantiasa mendapatkan balasan yang setimpal dari Allah SWT. Penulis sadar bahwa penelitian ini masih belum sempurna maka penulis mengharapkan saran dan kritikan yang membangun. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi peneliti lain maupun bagi orang lain yang membacanya saat ini ataupun kemudian hari.

Malang, 27 April 2016


(7)

vii DAFTAR ISI

Halaman Judul ... i

Lembar Persetujuan ... ii

Lembar Pengesahan ... iii

Halaman Pernyataan Keaslian ... iv

Halaman Motto ... v

Halaman Persembahan ... vi

Abstrak ... vii

Abstract ... viii

Kata Pengantar ... ix

Daftar Isi ... x

Daftar Tabel ... xii

Daftar Gambar ... xiii

Daftar Lampiran ... xv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Rumusan Masalah ... 4

D. Tujuan Penelitian ... 4

E. Manfaat Penelitian ... 5

F. Definisi Operasional ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teoritis ... 8

1. Pengertian Bahasa ... 8

a. Fungsi Bahasa ... 8

b. Keterampilan Berbahasa ... 10

1) Membaca ... 11

2) Menulis ... 12

3) Menyimak ... 12

4) Berbicara ... 13

2. Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD ... 13

3. SKKD Kelas V SD Semester II ... 14

4. Pengertian Keterampilan Berdiskusi ... 15

a. Manfaat Berdiskusi ... 16

b. Peranan dan Tugas Peserta Berdiskusi ... 16

5. Pengukuran Keterampilan Berdiskusi ... 17

6. Model Pembelajaran Project Citizen ... 18

a. Langkah- langkah Model Pembelajaran Project Citizen... 19


(8)

viii

c. Kekurangan Model Pembelajaran Project Citizen ... 21

B. Penelitian yang Relevan ... 21

C. Model Pembelajaran Project Citizen dalam Meningkatkan Keterampilan Berdiskusi ... 22

D. Kerangka Berpikir ... 24

E. Hipotesis Tindakan ... 24

BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian ... 25

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 27

C. Subjek Penelitian ... 27

D. Data dan Sumber Data ... 27

E. Teknik Pengumpulan Data ... 28

F. Instrumen Penelitian ... 28

G. Teknik Analisis Data ... 29

H. Indikator Keberhasilan ... 32

I. Prosedur Penelitian ... 32

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 36

1. Paparan Proses Siklusi I dan Siklus II ... 36

a. Paparan Proses Siklus I ... 36

1) Deskripsi Proses Pembelajaran Pertemuan I Siklus I .... 36

2) Deskripsi Proses Pembelajaran Pertemuan II Siklus I .. 41

3) Refleksi ... 54

b. Paparan Proses Siklus II ... 54

1) Deskripsi Proses Pembelajaran Pertemuan I Siklus II .. 46

2) Deskripsi Proses Pembelajaran Pertemuan II Siklus II . 50 3) Refleksi ... 54

2. Paparan Hasil Siklus I dan Siklus II ... 54

a. Paparan Hasil Siklus I ... 55

b. Paparan Hasil Siklus II ... 58

B. Pembahasan ... 60

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 63

B. Saran ... 64

DAFTAR PUSTAKA ... 65


(9)

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 SKKD Kelas V Semester II ... 14

Tabel 2.2 Indikator Keberhasilan Keterampilan Berdiskusi ... 17

Tabel 3.1 Kriteria Ketuntasan Klasikal ... 30

Tabel 3.2 Kriteria Ketuntasan Belajar ... 31

Tabel 4.1 Tabel Perbaikan Siklus I ke Siklus II ... 45

Tabel 4.2 Paparan Hasil Siklus I ... 49

Tabel 4.3 Hasil Keterampilan Berdiskusi Siklus I Kategori “Sangat Baik” ... 56

Tabel 4.4 Hasil Keterampilan Berdiskusi Siklus I Kategori “Baik” ... 56

Tabel 4.5 Hasil Keterampilan Berdiskusi Siklus I Kategori “Cukup” ... 57

Tabel 4.6 Hasil Keterampilan Berdiskusi Siklus I Kategori “Kurang” ... 57

Tabel 4.7 Hasil Keterampilan Berdiskusi Siklus I Kategori “Sangat Kurang” .. 57

Tabel 4.8 Paparan Hasil Siklus II ... 58

Tabel 4.9 Hasil Keterampilan Berdiskusi Siklus II Kategori “Sangat Baik” ... 59

Tabel 4.10 Hasil Keterampilan Berdiskusi Siklus II Kategori “Baik” ... 59


(10)

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.2 Bagan Kerangka Berpikir ... 24

Gambar 3.1 Desain Siklus PTK ... 26

Gambar 4.1 Antusias Siswa Saat Kegiatan Ekplorasi ... 37

Gambar 4.2 Pemebntukan kelompok ... 38

Gambar 4.3 Siswa Melakukan Kegiatan Berdiskusi Secara Kelompok .... 38

Gambar 4.4 Siswa Mempresentasikan Hasil Berdiskusi Kelompok ... 39

Gambar 4.5 Siswa Mengemukakan Pendapat Atas Kelompok Presentasi .. 40

Gambar 4.6 Siswa Bersama Guru Merangkum Materi ... 41

Gambar 4.7 Siswa Berdo’a Sebelum Pembelajaran Dimulai ... 41

Gambar 4.8 Siswa Memilih Satu Berita untuk Bahan Diskusi Kelompok . 42 Gambar 4.9 Siswa Berdiskusi dengan Kelompok ... 43

Gambar 4.10 Guru Menuliskan Tema Masing- masing Kelompok ... 43

Gambar 4.11 Siswa Mencari Informasi Terkait Permasalahan ... 44

Gambar 4.12 Siswa Mempresentasikan Hasil Informasi yang Didapat ... 44

Gambar 4.13 Siswa Berdo’a Sebelum Pembelajaran Dimulai ... 46

Gambar 4.14 Siswa Memilih Satu Berita (Sebagai Bahan Berdiskusi) ... 47

Gambar 4.15 Siswa Berdiskusi dengan Kelompok Masing- masing ... 47

Gambar 4.16 Siswa Mempresentasikan Hasil Diskusi Kelompok ... 48

Gambar 4.17 Guru Menuliskan Tema masing- masing Kelompok ... 48

Gambar 4.18 Siswa Mempresentasikan Hasil Informasi yang Didapat ... 49

Gambar 4.19 Antusias Siswa Saat Kegiatan Merangkum Materi ... 50

Gambar 4.20 Siswa Berdo’a Sebelum Pembelajaran Dimulai ... 50


(11)

xi

Gambar 4.22 Siswa Berdiskusi dengan Kelompok Masing- masing ... 52

Gambar 4.23 Siswa Mempresentasikan Hasil Diskusi Kelompok ... 52

Gambar 4.24 Siswa Mempresentasikan Hasil Informasi yang Didapat ... 53

Gambar 4.25 Antusias Siswa Saat Kegiatan Merangkum Materi ... 53

Gambar 4.26 Perbandingan Hasil Siklus I dan Siklus II ... 61


(12)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. SKKD ... 68

Lampiran 2. Pedoman Catatan Lapangan ... 67

Lampiran 3. Pedoman Penilaian Keterampilan Berdiskusi ... 68

Lampiran 4. Pedoman Dokumentasi ... 72

Lampiran 5. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ... 73

Lampiran 6. Rangkuman Materi ... 87

Lampiran 7. Rubrik Penilaian Keterampilan Berdiskusi ... 89

Lampiran 8. Hasil Keterampilan Berdiskusi Siklus I dan Siklus II ... 93

Lampiran 9. Dokumentasi Penelitian ... 95

Lampiran 10. Media Pembelajaran ... 98

Lampiran 11. Surat Ijin Penelitian ... 112


(13)

xiii

DAFTAR PUSTAKA

Amini, Rizky Asti. 2013. Keterampilan Berbicara. (Online). (http:

keterampilanberbicarakimia13.blogspot.co.id/2013/11/keterampilan-berbicara-pengertian.html?m=1). Diakses tanggal 29 April 2016.

Anggraeni N, Eriski. 2015. Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Sederhana Dengan Metode Picture and Picture Siswa Kelas III SDN Wonosari Ngoro Mojokerto. Skripsi tidak diterbitkan. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang.

Arikunto, Suharsimi, dkk. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Budimansyah, D. 2008. Inovasi Pembelajaran Project Citizen: Menyemai Warganegara Demokratis Konstitusional, Bandung: Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan SPS UPI.

Chair, Leinie. 2010. Sosiolinguistik Perkenalan Awal. Jakarta: Rineka Cipta. Craddock, et.al. 2007. “Theaching for Democracy: Assesing Project Citizen in

Poland, South Africa”, Research Report.

Dedy. 2014. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Team Achievement Division) Untuk Meningkatkan Keterampilan Diskusi Kelompok Dan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas XI SMA Muhammadiyah 3 Batu. Skripsi tidak diterbitkan. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang.

Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Balai Pustaka: Jakarta.

Depdiknas. 2006. Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tetang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta.

Dhieni, Nurbiana. 2007. Metode Pengembangan Bahasa. Jakarta: Universitas Terbuka.

Emzir. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif: Analisis Data. PT. Raja Grafindo Persada: Jakarta.

Ghofur, A. 2011. Peningkatan Keaktifan Keterampilan Berdiskusi Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Eksperimen Siswa Kelas 5 SDN. Skripsi tidak diterbitkan. Malang: Univ. Muhammadiyah Malang.

Indra, Leo. A. dkk. (2002). Menyimak: Modal Pelatihan Terintegrasi Berbasis Kompetensi Guru mata Pelajaran Bahasa Indonesia. Jakarta: Depdiknas. Istiqomah. 2015. Pengaruh Penggunaan Media Karikatur Terhadap hasil Menulis

Puisi Siswa Kelas III SD Mulyoagung 01 Dau Malang. Skripsi tidak diterbitkan. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang.

Luqman. 2012. Penerapan Model Pembelajaran Project Citizen Untuk

Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Dan Kreatif Siswa Kelas V SD Islam Sabilillah Malang. Skripsi tidak diterbitkan. Malang: Universitas Negeri Malang.


(14)

xiv

Muyati, Yeti. 2009. Bahasa Indonesia. Jakarta: Universitas Terbuka.

Pageyasa, W. 2004. Peningkatan Kemampuan Berbicara Siswa Kelas 1 MTs Sunan Kalijogo malang Melalui Strategi Pemetaan Pikiran. Tesis tidak diterbitkan. Malang: Pascasarjana Universitas Negeri Malang.

Rochman, dkk. 2012. Jurnal Project Citizen. (Online), (http://rochman-goodcitizen.blogspot.co.id/2012/06/jurnal-project-citizen.html?m=1), diakses 10 Desember 2015.

Santosa, Puji.dkk. 2007. Materi dan dan Pembelajaran Bahasa Indonesia SD. Jakarta: UT.

Solihatin, Etin dan Raharjo. 2008. Cooperative Learning: Analisis Model Pembelajaran IPS. Jakarta: Bumi Aksara.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung. Alfabeta.

Sumadayo, Samsu. 2013. Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Graha Ilmu. Suwantini, 2008. Peningkatan Aktifitas Siswa Dalam Diskusi Melalui Model

Pembelajaran Kepala Bernomor Dalam Pembelajaran IPS Kelas V SDN Brogol 2 Kediri. Skripsi tidak diterbitkan. Yogyakarta: Univ. Sanata Dharma.

T. w., Solchan. 2008. Pendidikan Bahasa Indonesia di SD. Jakarta: Universitas Terbuka

Tampubolon, Saur. M. 2014. Penelitian Tindakan Kelas sebagai Pengembangan profesi pendidik dan keilmuan. Jakarta: PT.Gelora Aksara Pratama.

Tarigan, Henry Guntur. 2008. Menulis Sebagai Suatu Ketrampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Wagiran, Mokh Doyin. 2009. Bahasa Indonesia Pengantar Karya Ilmiah. Semarang: Universitas Negeri Semarang.

Wiriaatmadja, Rochiati. 2006. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.


(15)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembelajaran bahasa Indonesia memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, emosional, dan keterampilan siswa serta merupakan penunjang keberhasilan dalam menpelajari semua bidang studi karena pada hakikatnya pembelajaran bahasa Indonesia adalah belajar berkomunikasi. Untuk itu pembelajaran bahasa Indonesia harus diberikan kepada siswa sejak dini atau ditingkat SD dengan cara memberikan ruang untuk berlatih. Tujuan pembelajaran bahasa Indonesia sendiri dimaksudkan agar (1) siswa mampu menguasai empat aspek keterampilan berbahasa (aspek membaca, menulis, menyimak, dan berbicara); (2) dapat mengimplementasikan keterampilan berbahasa dalam semua bidang studi; (3) mengupayakan peningkatan kemampuan siswa dalam berkomunikasi (Depdiknas: 2006).

Aspek keterampilan berbahasa yang ditekankan pada pembelajaran kelas 3- 6 SD yakni aspek keterampilan berbicara lisan maupun tulisan. Berbicara sendiri merupakan kegiatan mengungkapkan isi pikiran atau gagasan kepada orang lain atau disebut dengan berkomunikasi. Pembelajaran berbicara kelas 3- 6 SD bertujuan untuk (1) memupuk keberanian siswa; (2) mengungkapkan pengetahuan dan wawasan siswa; (3) menghargai pendapat orang lain; (4) melatih siswa berpikir kritis dan logis. Berbicara secara lisan merupakan kegiatan mengungkapkan isi pikiran atau gagasan yang di aplikasikan melalui lisan atau ucapan (Indra, 2002:5).


(16)

2

Kegiatan berbicara secara lisan dapat diaplikasikan dalam bentuk berdiskusi, percakapan, pidato, ceramah dan sebagainya. Berdiskusi berasal dari bahasa latin discution/ discusium yang artinya bertukar pikiran. Diskusi pada dasarnya suatu bentuk tukar pikiran yang teratur dan terarah, baik dalam kelompok kecil maupun kelompok besar. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam kegiatan berdiskusi yakni ada anggota kelompok yang terlibat, terdapat topik yang dibicarakan, ada tujuan bersama yang ingin dicapai melalui kegiatan bertukar pikiran, dan berlangsung dalam proses yang sistematis (Suwantini, 2008:16). Selain itu terdapat 7 indikator keberhasilan berdiskusi yang harus diperhatikan agar siswa dikatakan terampil dalam berdiskusi, yakni (1) penguasaan topik artinya siswa mampu menguasai topik pembahasan; (2) keberanian berbicara; (3) memberikan pendapat; (4) menghargai pendapat orang lain; (5) gesture; (6) ketepatan struktur dan kosakata; (7) pemerataan kesempatan berbicara (Solihatin, 2008:84).

Berdasarkan hasil wawancara yang peneliti lakukan kepada guru kelas V yakni Sutyastutik, S.Pd.SD berkaitan dengan topik penelitian dapat diperoleh beberapa informasi antara lain: (1) hasil keterampilan berdiskusi pada mata pelajaran bahasa Indonesia siswa kelas V yang berjumlah 18 siswa, disini sangat bervariasi. Ada 13 siswa mendapat nilai kisaran 33-68 atau sebanyak 72,22% dan 5 siswa mendapatkan nilai kisaran 73-80 sebanyak 27,78%. Yang mana nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) adalah 72; (2) dalam proses belajar mengajar berlangsung, guru hanya memberikan suatu perintah untuk melakukan kegiatan berdiskusi secara lisan dan selanjutnya diserahkan kepada siswa untuk melakukan kegiatan berdiskusi sendiri dengan topik pembahasan melalui buku.


(17)

3

(3) siswa kurang percaya diri, merasa takut apabila diminta berbicara di depan kelas, serta gugup sehingga dia lupa dengan apa yang akan diucapkan. Selain itu anak belum memperhatikan pilihan kata.

Berdasarkan paparan diatas maka, peneliti menerapkan sebuah model pembelajaran, yakni model pembelajaran project citizen. Model pembelajaran ini

belum pernah digunakan maupun diterapkan di SDN 3 Jepun Tulungagung. Budimansyah (2008:3) mengemukakan bahwa model pembelajaran ini bersifat universal atau dapat diterapkan dalam bidang keilmuan diantaranya ilmu pengetahuan alam, ilmu pengetahuan sosial, kewarganegaraan serta ilmu sastra. Selain itu model ini dapat mengembangkan kemampuan siswa untuk berpikir kritis, melatih keberanian, dan dapat memecahkan suatu permasalahan dengan cara melibatkan siswa melalui suatu praktik belajar yang secara prosedural menerapkan langkah- langkah mengenali permasalahan, mengumpulkan informasi, mendiskusikan permasalahan, serta dapat mencari solusi. Dengan demikian siswa mampu mencapai indikator keberhasilan dengan maksimal atau siswa dikatakan terampil dalam berdiskusi. Hal ini didukung dengan adanya penelitian yang terdahulu tentang penerapan model pembelajaran project citizen

untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan kreatif siswa kelas V SD Islam Sabilillah Malang oleh Luqman (2012) bahwa model pembelajaran ini dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif. Hal ini membuktikan bahwa model pembelajaran project citizen merupakan suatu model pembelajaran yang

tepat untuk meningkatkan kemampuan siswa berpikir kritis, sehingga siswa dapat berargumen atau berpendapat dengan alasan yang logis.


(18)

4

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, dapat diidentifikasikan beberapa masalah sebagai berikut: (a) hasil keterampilan berdiskusi siswa kelas V SDN 3 Jepun masih tergolong rendah terbukti dari 18 siswa, ada 13 siswa mendapatkan nilai kisaran 33-68 atau sebanyak 72,22% dan 5 siswa mendapatkan nilai berkisar 73-80 sebanyak 27,78%; (b) guru hanya meminta siswa untuk membaca buku kemudian didiskusikan bersama kelompok dan mencari solusi bersama- sama; (c) siswa kurang berani atau masih malu untuk menyampaikan pendapat; (d) ketika berdiskusi, hanya siswa yang aktif saja yang berbicara dan menyampaikan pendapat. Siswa yang lain hanya sebagai pendengar saja; (e) kelancaran siswa dalam berbicara masih kurang, struktur kalimat dan pilihan kata yang digunakan juga kurang tepat. Ada beberapa siswa mengungkapkan pendapat dengan bahasa Jawa dan Indonesia; (f) model pembelajaran project citizen belum pernah

diterapkan di SDN 3 Jepun Tulungagung. C. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah, maka permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana proses penerapan model pembelajaran project citizen pada

keterampilan berdiskusi mata pelajaran bahasa Indonesia siswa kelas V SDN 3 Jepun Tulungagung?

2. Bagaimana hasil peningkatan keterampilan berdiskusi dengan model pembelajaran project citizen pada mata pelajaran bahasa Indonesia siswa kelas


(19)

5

D. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini dapat dibagi menjadi dua aspek, yaitu tujuan umum dan khusus.

Tujuan umum penelitian ini, untuk meningkatkan keterampilan berdiskusi dengan model pembelajaran project citizen pada siswa kelas V SDN 3 Jepun

Tulungagung. Tujuan khusus penelitian ini bertujuan mengetahui hal-hal sebagai berikut: (1) mendiskripsikan proses penerapan model pembelajaran project citizen

pada siswa kelas V SDN 3 Jepun Tulungagung; (2) mendiskripsikan hasil peningkatan keterampilan berdiskusi pada siswa kelas V SDN 3 Jepun Tulungagung dengan model pembelajaran project citizen.

E. Manfaat Penelitian

Ada dua manfaat yang dapat diperoleh melalui penelitian ini, yaitu manfaat teoritis dan manfaat praktis.

1) Manfaat teoritis,

Manfaat teoritis penelitian ini adalah memberikan sumbangsih pengetahuan kepada guru sebagai landasan konseptual pemahaman materi dalam proses pembelajaran khususnya keterampilan berdiskusi dengan menerapkan model pembelajaran project citizen.

2) Manfaat praktis, a. Bagi guru

Penelitian ini, berupaya menawarkan inovasi model pembelajaran yang dapat diterapkan dalam meningkatkan keterampilan berdiskusi siswa serta memberikan sumbangsih kepada guru terhadap proses pembelajaran agar proses pembelajaran berjalan secara efektif dan menyenangkan.


(20)

6

b. Bagi siswa

Penelitian ini, berupaya memotivasi siswa dalam pembelajaran berdiskusi serta dapat meningkatkan keterampilan berdiskusi siswa. Selain itu, dengan diterapkannya model pembelajaran ini siswa menjadi terlatih untuk menyampaikan gagasan, pendapat dengan mudah serta dapat memahami materi diskusi dengan baik dan mendapatkan kesempatan berbicara secara merata.

c. Bagi sekolah,

Penelitian ini, diharapkan dapat memberikan sumbangsih dalam pengembangan suatu model pembelajaran. Dan meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah.

d. Bagi peneliti,

Penelitian ini bermanfaat, (1) untuk menambah pengetahuan serta wawasan untuk menciptakan pembelajaran yang kreatif, inovatif, serta menyenangkan; (2) peneliti mendapat pengalaman mengajar dengan menerapkan model pembelajaran project citizen pada pembelajaran berdiskusi; (3) peneliti

dapat mengetahui permasalahan dan mencari penyelesaian pada proses pembelajaran.

F. Defini Operasional

Karena banyak istilah yang muncul dalam penelitian ini, maka peneliti membatasi antara lain:

1. Keterampilan berdiskusi merupakan bentuk tukar pikir yang terarah, baik dalam kelompok kecil maupun kelompok besar. Buah pikiran, gagasan, atau ide dapat dikemukakan untuk memberikan suatu usulan, tambahan yang


(21)

7

nantinya dapat digunakan untuk mencari suatu keputusan atau kesepakatan dari hasil berdiskusi.

2. Model pembelajaran project citizen merupakan suatu model pembelajaran

melatih siswa untuk berpikir kritis dan logis, berani mengemukakan pendapat atau gagasan dengan memperhatikan pilihan kata dan santun berbahasa, serta mendapat kesempatan berbicara yang sama.

3. Mata pelajaran bahasa Indonesia kelas V semester II dalam penelitian ini merujuk pada SK Berbicara 6. Mengungkapkan pikiran dan perasaan secara lisan dalam diskusi dan bermain drama. KD 6.1 Mengomentari persoalan faktual disertai alasan yang mendukung dengan memperhatikan pilihan kata dan santun berbahasa. Materi persoalan atau permasalahan faktual.


(1)

Kegiatan berbicara secara lisan dapat diaplikasikan dalam bentuk berdiskusi, percakapan, pidato, ceramah dan sebagainya. Berdiskusi berasal dari bahasa latin discution/ discusium yang artinya bertukar pikiran. Diskusi pada dasarnya suatu bentuk tukar pikiran yang teratur dan terarah, baik dalam kelompok kecil maupun kelompok besar. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam kegiatan berdiskusi yakni ada anggota kelompok yang terlibat, terdapat topik yang dibicarakan, ada tujuan bersama yang ingin dicapai melalui kegiatan bertukar pikiran, dan berlangsung dalam proses yang sistematis (Suwantini, 2008:16). Selain itu terdapat 7 indikator keberhasilan berdiskusi yang harus diperhatikan agar siswa dikatakan terampil dalam berdiskusi, yakni (1) penguasaan topik artinya siswa mampu menguasai topik pembahasan; (2) keberanian berbicara; (3) memberikan pendapat; (4) menghargai pendapat orang lain; (5) gesture; (6) ketepatan struktur dan kosakata; (7) pemerataan kesempatan berbicara (Solihatin, 2008:84).

Berdasarkan hasil wawancara yang peneliti lakukan kepada guru kelas V yakni Sutyastutik, S.Pd.SD berkaitan dengan topik penelitian dapat diperoleh beberapa informasi antara lain: (1) hasil keterampilan berdiskusi pada mata pelajaran bahasa Indonesia siswa kelas V yang berjumlah 18 siswa, disini sangat bervariasi. Ada 13 siswa mendapat nilai kisaran 33-68 atau sebanyak 72,22% dan 5 siswa mendapatkan nilai kisaran 73-80 sebanyak 27,78%. Yang mana nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) adalah 72; (2) dalam proses belajar mengajar berlangsung, guru hanya memberikan suatu perintah untuk melakukan kegiatan berdiskusi secara lisan dan selanjutnya diserahkan kepada siswa untuk melakukan kegiatan berdiskusi sendiri dengan topik pembahasan melalui buku.


(2)

(3) siswa kurang percaya diri, merasa takut apabila diminta berbicara di depan kelas, serta gugup sehingga dia lupa dengan apa yang akan diucapkan. Selain itu anak belum memperhatikan pilihan kata.

Berdasarkan paparan diatas maka, peneliti menerapkan sebuah model pembelajaran, yakni model pembelajaran project citizen. Model pembelajaran ini belum pernah digunakan maupun diterapkan di SDN 3 Jepun Tulungagung. Budimansyah (2008:3) mengemukakan bahwa model pembelajaran ini bersifat universal atau dapat diterapkan dalam bidang keilmuan diantaranya ilmu pengetahuan alam, ilmu pengetahuan sosial, kewarganegaraan serta ilmu sastra. Selain itu model ini dapat mengembangkan kemampuan siswa untuk berpikir kritis, melatih keberanian, dan dapat memecahkan suatu permasalahan dengan cara melibatkan siswa melalui suatu praktik belajar yang secara prosedural menerapkan langkah- langkah mengenali permasalahan, mengumpulkan informasi, mendiskusikan permasalahan, serta dapat mencari solusi. Dengan demikian siswa mampu mencapai indikator keberhasilan dengan maksimal atau siswa dikatakan terampil dalam berdiskusi. Hal ini didukung dengan adanya penelitian yang terdahulu tentang penerapan model pembelajaran project citizen untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan kreatif siswa kelas V SD Islam Sabilillah Malang oleh Luqman (2012) bahwa model pembelajaran ini dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif. Hal ini membuktikan bahwa model pembelajaran project citizen merupakan suatu model pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan kemampuan siswa berpikir kritis, sehingga siswa dapat berargumen atau berpendapat dengan alasan yang logis.


(3)

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, dapat diidentifikasikan beberapa masalah sebagai berikut: (a) hasil keterampilan berdiskusi siswa kelas V SDN 3 Jepun masih tergolong rendah terbukti dari 18 siswa, ada 13 siswa mendapatkan nilai kisaran 33-68 atau sebanyak 72,22% dan 5 siswa mendapatkan nilai berkisar 73-80 sebanyak 27,78%; (b) guru hanya meminta siswa untuk membaca buku kemudian didiskusikan bersama kelompok dan mencari solusi bersama- sama; (c) siswa kurang berani atau masih malu untuk menyampaikan pendapat; (d) ketika berdiskusi, hanya siswa yang aktif saja yang berbicara dan menyampaikan pendapat. Siswa yang lain hanya sebagai pendengar saja; (e) kelancaran siswa dalam berbicara masih kurang, struktur kalimat dan pilihan kata yang digunakan juga kurang tepat. Ada beberapa siswa mengungkapkan pendapat dengan bahasa Jawa dan Indonesia; (f) model pembelajaran project citizen belum pernah diterapkan di SDN 3 Jepun Tulungagung.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah, maka permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana proses penerapan model pembelajaran project citizen pada keterampilan berdiskusi mata pelajaran bahasa Indonesia siswa kelas V SDN 3 Jepun Tulungagung?

2. Bagaimana hasil peningkatan keterampilan berdiskusi dengan model pembelajaran project citizen pada mata pelajaran bahasa Indonesia siswa kelas V SDN 3 Jepun Tulungagung?


(4)

D. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini dapat dibagi menjadi dua aspek, yaitu tujuan umum dan khusus.

Tujuan umum penelitian ini, untuk meningkatkan keterampilan berdiskusi dengan model pembelajaran project citizen pada siswa kelas V SDN 3 Jepun Tulungagung. Tujuan khusus penelitian ini bertujuan mengetahui hal-hal sebagai berikut: (1) mendiskripsikan proses penerapan model pembelajaran project citizen pada siswa kelas V SDN 3 Jepun Tulungagung; (2) mendiskripsikan hasil peningkatan keterampilan berdiskusi pada siswa kelas V SDN 3 Jepun Tulungagung dengan model pembelajaran project citizen.

E. Manfaat Penelitian

Ada dua manfaat yang dapat diperoleh melalui penelitian ini, yaitu manfaat teoritis dan manfaat praktis.

1) Manfaat teoritis,

Manfaat teoritis penelitian ini adalah memberikan sumbangsih pengetahuan kepada guru sebagai landasan konseptual pemahaman materi dalam proses pembelajaran khususnya keterampilan berdiskusi dengan menerapkan model pembelajaran project citizen.

2) Manfaat praktis, a. Bagi guru

Penelitian ini, berupaya menawarkan inovasi model pembelajaran yang dapat diterapkan dalam meningkatkan keterampilan berdiskusi siswa serta memberikan sumbangsih kepada guru terhadap proses pembelajaran agar proses pembelajaran berjalan secara efektif dan menyenangkan.


(5)

b. Bagi siswa

Penelitian ini, berupaya memotivasi siswa dalam pembelajaran berdiskusi serta dapat meningkatkan keterampilan berdiskusi siswa. Selain itu, dengan diterapkannya model pembelajaran ini siswa menjadi terlatih untuk menyampaikan gagasan, pendapat dengan mudah serta dapat memahami materi diskusi dengan baik dan mendapatkan kesempatan berbicara secara merata.

c. Bagi sekolah,

Penelitian ini, diharapkan dapat memberikan sumbangsih dalam pengembangan suatu model pembelajaran. Dan meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah.

d. Bagi peneliti,

Penelitian ini bermanfaat, (1) untuk menambah pengetahuan serta wawasan untuk menciptakan pembelajaran yang kreatif, inovatif, serta menyenangkan; (2) peneliti mendapat pengalaman mengajar dengan menerapkan model pembelajaran project citizen pada pembelajaran berdiskusi; (3) peneliti dapat mengetahui permasalahan dan mencari penyelesaian pada proses pembelajaran.

F. Defini Operasional

Karena banyak istilah yang muncul dalam penelitian ini, maka peneliti membatasi antara lain:

1. Keterampilan berdiskusi merupakan bentuk tukar pikir yang terarah, baik dalam kelompok kecil maupun kelompok besar. Buah pikiran, gagasan, atau ide dapat dikemukakan untuk memberikan suatu usulan, tambahan yang


(6)

nantinya dapat digunakan untuk mencari suatu keputusan atau kesepakatan dari hasil berdiskusi.

2. Model pembelajaran project citizen merupakan suatu model pembelajaran melatih siswa untuk berpikir kritis dan logis, berani mengemukakan pendapat atau gagasan dengan memperhatikan pilihan kata dan santun berbahasa, serta mendapat kesempatan berbicara yang sama.

3. Mata pelajaran bahasa Indonesia kelas V semester II dalam penelitian ini merujuk pada SK Berbicara 6. Mengungkapkan pikiran dan perasaan secara lisan dalam diskusi dan bermain drama. KD 6.1 Mengomentari persoalan faktual disertai alasan yang mendukung dengan memperhatikan pilihan kata dan santun berbahasa. Materi persoalan atau permasalahan faktual.


Dokumen yang terkait

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING SISWA KELAS IV SDN 3 JEPUN TULUNGAGUNG

0 5 20

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TIME TOKEN DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V SDN 028229 PAYAROBA KOTA BINJAI.

0 5 11

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI IMPLEMENTASI STRATEGI DEBAT AKTIF PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA Peningkatan Keterampilan Berbicara Melalui Implementasi Strategi Debat Aktif Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas V SDN 1 Belang

0 1 18

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V MELALUI Peningkatan Keterampilan Berbicara Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas V Melalui Metode Sosiodrama Di SDN Kateguhan 02 Tawangsari Sukoharjo Tahun Ajaran 2012/

0 2 16

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V MELALUI Peningkatan Keterampilan Berbicara Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas V Melalui Metode Sosiodrama Di SDN Kateguhan 02 Tawangsari Sukoharjo Tahun Ajaran 2012/

0 1 11

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI METODE PEMBELAJARAN INQUIRY Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Melalui Metode Pembelajaran Inquiry Training Siswa Kelas V SDN N

0 1 14

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Melalui Metode Pembelajaran Inquiry Training Siswa Kelas V SDN Negeri Sekarjalak 1 Kecamatan

0 1 11

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI METODE DEBAT AKTIF PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V SD Peningkatan Keterampilan Berbicara Melalui Metode Debat Aktif pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas V SD Negeri 3 Purwantoro Ke

0 0 16

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MEDIA GAMBAR PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V SDN 3 KEDUNGREJO PURWODADI.

0 0 1

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERDISKUSI MELALUI MODEL ACTIVE LEARNING TEKNIK FORMASI REGU TEMBAK PADA SISWA KELAS V SDN WIDORO YOGYAKARTA.

0 1 238