antioksidan tertinggi dibandingkan dengan ekstrak metanol. Dengan dasar ini maka ekstrak kloroform digunakan untuk melihat hubungan antara aktivitas
antioksidan dengan aktivitas antikanker dari daun katang-katang. Kriteria ekstrak daun katang-katang terpilih ekstrak kloroform dapat dilihat pada Tabel 7.
Tabel 7 Kriteria ekstrak daun katang-katang terpilih ekstrak kloroform Kriteria Keterangan
Bobot sampel g 150
Jenis pelarut Kloroform
Volume pelarut ml 300
Bobot ekstrak g 0.45
Rendemen 0.67
Warna ekstrak visual Hijau tua
Bentuk fisik Pasta
Polaritas ekstrak Semipolar
Aktivitas antioksidan 76.21
Keterangan : = Agustiningrum 2004
4.5 Konsentrasi Penghambatan Minimum Aktivitas Ekstrak Kasar Sebagai Inhibitor Topoisomerase I
Penentuan konsentrasi minimum aktivitas senyawa inhibitor topoisomerase I dilakukan dengan melakukan pengenceran ekstrak senyawa aktif dengan
konsentrasi 50 µgml, 40 µgml, dan 30 µgml. Hasil uji inhibitor enzim topoisomerase I dari ekstrak kloroform dengan berbagai konsentrasi dapat dilihat
pada Tabel 8. Tabel 8 Hasil uji inhibitor enzim topoisomerase I dari ekstrak kloroform
pada berbagai konsentrasi Ekstrak
Konsentrasi µgml Aktivitas Inhibitor Topoisomerase I
50 + 40 -
Kloroform 30 -
1 8
7 6
5 4
3 2
Keterangan : 1. Relaks DNA hasil reaksi Topo I + DNA, 2. Marker DNA supercoil, 3. Relaks DNA hasil reaksi Topo I + DNA + DMSO, 4. Marker DNA relaks, 5. Topo I +
DNA + kamptotekin, 6. ekstrak 50 µgml, 7. ekstrak 40 µgml, 8. ekstrak 30 µgml.
Gambar 17. Hasil elektroforesis uji inhibitor enzim topoisomerase I dari ekstrak kloroform pada berbagai konsentrasi.
Nilai MIC merupakan dosis atau konsentrasi terkecil dari suatu bahan aktif yang masih memiliki aktivitas menghambat kerja suatu enzim dalam hal ini
menghambat enzim topoisomorase I. Hasil uji konsentrasi penghambatan minimum aktivitas ekstrak kasar sebagai inhibitor topoisomerase I menunjukkan
bahwa ekstrak kloroform daun katang-katang memiliki nilai MIC sebesar 50 µgµl seperti disajikan pada Gambar 17. Pada sumur no 6 terlihat tidak terbentuk
relaks DNA yang artinya ekstrak kloroform dengan konsentrasi 50 µgml memiliki aktivitas inhibitor topoisomerase I secara katalitik. Pada konsentrasi di
bawah 50 µgml ekstrak tidak memiliki aktivitas inhibitor topoisomerase I karena pada sumur no 7 dan 8 terbentuk relaks DNA seperti pada kontrol sumur no 4
marker DNA linearopen circular. Ekstrak kloroform memiliki aktivitas sebagai inhibitor enzim DNA
topoisomerase I, sehingga ekstrak kloroform berpotensi sebagai bahan baku antikanker. Hasil ini diperkuat oleh hasil penelitian Sukardiman et al. 2002 yang
menyatakan bahwa senyawa inhibitor enzim DNA topoisomerase sebagian besar terkait dengan mekanisme kematian sel kanker dengan cara menginduksi
apoptosis, dimana sel kanker akan mati dengan memakan sesama sel kanker. Mekanisme ini diharapkan lebih selektif dalam pengobatan kanker karena hanya
membunuh sel kanker tanpa membunuh sel normal. Dengan demikian efek samping yang merugikan dari obat antikanker dapat dihindari.
4.6 Genotoksisitas Ekstrak Kloroform dari Daun Katang-katang