Isolasi dan Uji Aktivitas Antioksidan Senyawa Bioaktif dari Daun Ipomoea pes-caprae

ISOLASI DAN UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN SENYAWA
BIOAKTIF DART DAUB Ipomoea pes-caprae

DWI AGUSTININGRUM

DEPARTEMEN TEKNOLOGI HASIL PERIKANAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN E M U KELAUTAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2004

ABSTRAK
DWI AGUSTININGRUM. Isolasi dan Uji Aktivitas Antioksidan Senyawa Bioaktif
dari Daun Iponroeapes-caprae. Dibimbing oleh LINAWATI HARDJITO
Senyawa antioksidan adalah senyawa yang dapat menunda, memperlambat atau
mencegah proses oksidasi daiam bahan pangan dan tubuh manusia. Pada saat ini
kebutuhan antioksidan semakin meningkat. Penggunaan antioksidan alami diduga
lebih aman dikonsumsi dibandingkan antioksidan sintetik seperti BulyIuced
Hidronyunisol (BHA), Bufylated Hidrosy/oluene (BHT), propil galat dan TertRulyIIzidroquinone (TBHQ).
Salah satu tanaman pesisir pantai yang belum banyak diketahui manfaatnya
adalah Ipor~zoeupes-cuprue, yang dikenal masyarakat sebagai kangkung laut atau

katang-katang. Masyarakat di daerah tertentu seperti Pulau Pari dan Nusa Laut
Maluku Tengah, menggunakan tanaman ini untuk obat tradisional, antara lain untuk
mengobati hisul dan luka pada penderita diabetes. Tanaman ini juga digunakan
sebagai campuran pada makanan temak. Penelitian inengenai tanaman ini diperlukan
untuk mengetahui kandungan bahan aktif yang dihasilkan termasuk bahan aktrf yang
memiliki potensi sebagai antioksidan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengekstrak hahan aktif dari daun fpon7oea
pes-cuproe, menguji aktivitas antioksidan dari ekstrak daun fpomoea pes-cuprue,
mengisolasi komponen aktif dari ekstrak daun Iponzoeu pe.7-caprae yang bekerja
sebagai antioksidan.
Metode ekstraksi yang digunakan adalah metode Quinn yang dimodifikasi.
Pelarut yang digunakan adalah kloroform, etil asetat dan metanol. Ekstrak yang
dihasilkan dari masing-masing pelarut disebut ekstrak kloroform, ekstrak etil asetat
dan ekstrak metanol. Wama ekstrak yang dihasilkan dari ketiga ekstrak tersebut
adalah hijau tua, tetapi wama hijau pada ekstrak metanol tingkat kepekatannya
dibawah ekstrak kloroform dan ekstrak etil asetat. Secara fisik ketiga ekstrak
berbentuk pasta. Jumlah rendemen masing-masing dari ketiga ekstrak tersebut adalah
0.32 %, 0.23 % dan 0.31 %.
Uji aktivitas antioksidan yang digunakan adalah uji NBT (nitroblue
tetrui-;oliu~n).Hasil pengujian aktivitas antioksidan dari ekstrak kloroform, ekstrak

etil asetat dan ekstrak metanol berturut-turut adalah 78.09 %, 61.42 %, dan 58.33 %.
Aktivitas antioksidan tertinggi ditunjukkan oleh ekstrak kloroform, sehingga ekstrak
kloroform menjadi ekstrak terpilih untuk difraksinasi pada tahap selanjutnya.
Metode yang digunakan untuk mengisolasi dan mengidentifikasi bahan aktif
ekstrak yang memiliki aktivitas antioksidan (ekstrak dengan aktivitas antioksidan
tertinggi) adalah dengan kromatografi kolom, kromatografi lapis tipis, uji spektrwn
serapan dan uji kualitatif. Pada kromatografi koiom, panjang kolom adalah 30 cm,
diameter 2.5 cm dengan adsorben yang digunakan adalah silika gel 60F254 Eluen
yang digunakan adalah toluen dan etil asetat dengan perbandingan 7:3. Jumlah
kelompok fraksi yang dihasilkan dari kromatografi kolom ada 3 (berdasarkan
kesamaan wama secara visual). Ketiga kelompok fraksi tersebut kemudian

difraksinasi dengan KLT. Adsorben yang digunakan adalah silika gel 60 F254.
Kelompok fraksi I, 11, 111 memiliki nilai Rf berturut turut 0.96, 0.34, 0.25. Secara
visual kelompok fiaksi I benvama hijaq kelompok fiaksi 11 berwama kuning dan
kelompok fraksi 111 berwama kuning muda. Hasil fraksinasi diamati dengan
spektrofotometer (h=365 nm). Hasil pengamatan dengan sinar UV (h=365 nm)
menunjukkan bahwa masing-masing kelompok fraksi memiliki wama berturut turut
merah, hijau biru dan biru pendar. Hasil KLT disemprot dengan 10% etl~anolicKOH
reagent. Hasil penyemprotan diamati di bawah sinar W (h=365 nm) dan

menunjukkan kelompok fraksi I benvama merah, kelompok fraksi I1 benvama biru
pendar dan kelompok fraksi 111berwama hijau biru pendar.
Hasil fiaksinasi diuji aktivitas antoksidannya Besamya aktivitas antioksidan
dari kelompok fraksi I,II,III berturut-turut 47.04 %, 68.52 %, 60 %. Kelompok fraksi
I1 menunjukkan aktivitas antioksidan tertinggi.
Uji spektrum serapan dilakukan dengan alat spektrofotometer pada panjang
gelombang 200-700 nm. Pelarut yang digunakan untuk pelarutan kembali adalah
kloroform. Kelornpok fraksi I, memiliki serapan maksimum pada panjang
gelombang 241.5 nm, kelompok fiaksi IS 246.0 nm dan kelompok fiaksi IS1 memiliki
serapan maksimum pada panjang gelombang 244.5 nm. Berdasarkan data spektrum
serapan dan uji kualitatif terhadap fiaksi diduga kelompok fraksi I adalah
antrakuinon, kelompok fraksi I1 adalah kulnarin dan kelompok fraksi 111 adalah
furanokumarin. Ketiga senyawa tersebut diketahui memlliki aktivitas antioksidan.