Manajemen Kinerja Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan

kemamupuan kerja pegawai dapat berkembang sesuai dengan tuntutan dan perkembangan pekerjaan.

2.4. Kinerja PNS

2.4.1. Manajemen Kinerja

Manajemen kinerja performance management adalah satu upaya untuk memperoleh hasil terbaik dari organisasi, kelompok, dan individu-individu melalui pemahaman dan penjelasan kinerja dalam suatu kerangka kerja atas tujuan-tujuan terencana, standar, dan persyaratan-persyaratan atribut atau kompensasi yang disetujui bersama Armstrong, 1998. Manajemen kinerja bersifat menyeluruh dan menjamah semua elemen, unsur atau input yang harus didayagunakan oleh organisasi untuk meningkatkan kinerja organisasi. Sistem manajemen kinerja berusaha mengidentifikasikan, mendorong, mengukur, mengevaluasi, meningkatkan, dan memberi penghargaan terhadap kinerja karyawan Mathis dan Jackson, 2002. Manajemen kinerja meliputi upaya membangun harapan yang jelas serta pemahaman tentang : a fungsi kinerja esensial. b konstribusi pekerjaan. c kemampuan kerjasama. d pengukuran prestasi kerja e mengenali dan menghilangkan hambatan kinerja Bacal, 2001 Untuk mengetahui manajemen kinerja di tingkat organisasi, dapat dijelaskan dengan skema di bawah ini Michael Amstrong; 1998.

2.4.2. Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan

Pengertian penilaian pelaksanaan pekerjaan yang bersifat komprehensif meliputi: a. Penilaian kinerja adalah usaha mengidentifikasi, mengukur atau menilai, dan mengelola pelaksanaan pekerjaan oleh para pegawai. b. Penilaian kinerja adalah usaha mengidentifikasi dan menilai aspek-aspek pelaksanaan pekerjaan yang berpengaruh kepada kesuksesan organisasi non profit dalam mencapai tujuannya. c. Penilaian kinerja adalah kegiatan mengukurmenilai untuk menetapkan seorang pegawai sukses atau gagal dalam melaksanakan pekerjaannya dengan mempergunakan standar pekerjaan tolok ukurnya Nawawi, 2003:395 Penilaian kinerja bukan merupakan kegiatan kontrol atau pengawasan dan bukan pula mencari-cari kesalahan untuk menjatuhkan sanksi atau hukuman Amstrong, 1998: 194. Kegiatan penilaian kinerja difokuskan pada usaha mengungkapkan kekurangan dalam bekerja untuk diperbaiki dan kelebihan bekerja untuk dikembangkan, agar setiap pegawai mengetahui tingkat efesiensi dan efektivitas kontribusinya dalam melaksanakan pekerjaannya guna mencapai tujuan organisasi non profit yang memperkerjakannya. Untuk itu aspek-aspek yang dinilai harus sesuai dengan apa yang seharusnya dikerjakan, sebagaimana terdapat di dalam analisis pekerjaan berupa deskripsi pekerjaan. Tolak ukur penilaian kinerja merupakan tolok ukur kinerja yang mendorong organisasi mencapai tujuan. Syarat-syarat penilaian dan indikator penilaian kinerja pendekatannya sama dan dapat diputarbalikkan pengunaannya. Beberapa organisasi menggunakan penilaian kinerja untuk hasil yang bersifat kuantitatif dan indikator kinerja untuk keadaan yang bersifat kualitatif. Dalam proses penilaian pelaksanaan pekerjaan sangat diperlukan tolok ukur sebagai pembanding cara dan hasil pelaksanaan pekerjaan seorang pegawai karyawan. Tolok ukur itu disebut standar pekerjaan yang harus dibuat jika hasil analisis pekerjaan sudah tidak sesuai lagi untuk dipergunakan, karena sebagian besar atau seluruh tugas-tugas dan cara melaksanakannya sudah mengalami perubahan atau perkembangan, sebagai wujud dari dinamika pekerjaan Nawawi, 2003 : 402. Sehubungan dengan uraian tersebut diatas, maka pengertian standar pekerjaan adalah sejumlah kriteria yang dijadikan tolok ukur atau pembanding pelaksanaan pekerjaan. Sedangkan pengertian lainnya adalah harapan organisasi pada pegawai dalam melaksanakan tugas-tugas dan tanggung jawabnya sehari-hari. Standar kinerja dapat dibuat dari uraian jabatan untuk mengaitkan defenisi jabatan statis ke kinerja kerja dinamis. Standar kinerja juga dibuat untuk setiap individu dengan berpedoman pada uraian jabatannya. Setiap karyawan mengusulkan sasarannya-sasarannya sendiri kepada pimpinan secara tertulis, bila keduanya menyepakati setiap sasaran, kemudian dapat dibuat pernyataan sasaran secara tertulis. Standar kinerja dianggap memuaskan bila pernyataannya menunjukkan beberapa bidang pokok tanggung jawab pegawai, memuat bagaimana suatu kegiatan kerja akan dilakukan, dan mengarahkan perhatian kepada mekanisme kuantitatif bagaimana hasil-hasil kinerjanya akan diukur.

2.4.3. Manfaat Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan

Dokumen yang terkait

Perilaku Komunikasi Suku Tanimbar Maluku Tenggara Barat di Kota Bandung (Studi Fenomenologi Tentang Perilaku Komunikasi Suku Tanimbar Maluku Tenggara Barat Dalam Berinteraksi Dengan Masyarakat Sunda di Kota Bandung)

0 8 1

TESIS PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN KARISMATIK, MOTIVASI, DAN KEMAMPUAN KERJA TERHADAP KINERJA PNS PADA KANTOR UPTD DIKPORA (Studi di Kec Tanimbar Utara Kota Larat. Kab Maluku Tenggara Barat. Prop Maluku.).

1 8 15

PENDAHULUAN PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN KARISMATIK, MOTIVASI, DAN KEMAMPUAN KERJA TERHADAP KINERJA PNS PADA KANTOR UPTD DIKPORA (Studi di Kec Tanimbar Utara Kota Larat. Kab Maluku Tenggara Barat. Prop Maluku.).

1 3 11

KESIMPULAN DAN SARAN PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN KARISMATIK, MOTIVASI, DAN KEMAMPUAN KERJA TERHADAP KINERJA PNS PADA KANTOR UPTD DIKPORA (Studi di Kec Tanimbar Utara Kota Larat. Kab Maluku Tenggara Barat. Prop Maluku.).

1 2 67

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor Kelurahan di Kecamatan Pasar Kliwon Kota Surakarta.

0 4 11

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor Kelurahan di Kecamatan Pasar Kliwon Kota Surakarta.

0 3 14

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Karismatik Terhadap Motivasi Kerja Karyawan Pada CV "X" Di Bandung.

0 0 23

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN KABUPATEN HALMAHERA BARAT, MALUKU UTARA.

0 0 3

Tinjauan manajemen berbasis sekolah atas kontribusi supervisi pengawas sekolah, kepemimpinan kepala sekolah dan kinerja guru terhadap mutu pembelajaran guru pada SMA se-Kecamatan Tanimbar Selatan Kabupaten Maluku Tenggara Barat Provinsi Maluku

0 0 9

PENGARUH SENAM HAMIL PADA KELAS IBU HAMIL TERHADAP LAMA PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ALUSI KEC. KORMOMOLIN KAB. MALUKU TENGGARA BARAT Fasiha (Poltekkes Kemenkes Maluku) Sitti Suharni Hermanses (Poltekkes Kemenkes Maluku) ABSTRAK - PENGARUH SENAM

0 1 6