Histeresis Handoff Analisa Handoff Dengan Path Loss dan Shadowing

Gambar 3.4 Prinsip Kerja Hard dan Soft Handoff Jika dibandingkan dengan hard handoff tradisional, soft handoff memperlihatkan banyak keuntungan, contohnya menghilangkan efek ping-pong dan menghaluskan transmisi tidak ada break point pada soft handoff. Tidak ada efek ping-pong berarti beban signaling pada jaringan semakin menurun dan dengan soft handoff tidak ada data loss yang diakibatkan oleh pemutusan transmisi yang mana terjadi pada hard handoff.

3.5 Histeresis Handoff

Histeresis merupakan selisih antara kuat sinyal dari base station yang sedang melayani dengan base station tetangga. Universitas Sumatera Utara Gambar 3.5 Penentuan lokasi handoff Pada Gambar 3.5, terlihat selisih dari kuat sinyal dari BS yang satu ke BS yang lain. Metode kuat sinyal dengan histeresis, terjadinya handoff pada UE jika kuat sinyal pada base station target cukup besar daripada base station yang sedang melayani UE seteleah ditentukan selisih kuat sinyal histeresis yang ada. Pada gambar ini, handoff akan muncul pada titik B. Metode ini juga mencegah efek ping-pong, yaitu terjadinya handoff secara bergantian terus menerus pada dua base station yang disebabkan oleh cepatnya fluktuasi kuat sinyal yang diterima dari kedua base station.

3.6 Analisa Handoff Dengan Path Loss dan Shadowing

Disini BS dipisahkan dengan jarak D. Diasumsikan MS bergerak lurus dengan kecepatan konstan v di sepanjang jarak BS yang dinamakan BS1 dan BS2. Universitas Sumatera Utara Diasumsikan juga bahwa kuat sinyal yang diterima RSS dipengaruhi oleh path loss dan efek shadowing. Kondisi handoff diperiksa pada waktu sampling, dimana waktu sampling adalah � � . Untuk algoritma handoff dengan nilai histeresis tetap, maka handoff muncul jika kondisi berikut terpenuhi[8]: � ������ � ������� + ℎ , 3.1 dimana � ������ dan � ������� kuat sinyal terima di BS tujuan dan BS yang sedang melayani pada waktu k, 1 ≤k≤N, dan N adalah jumlah titik samling disepanjang lintasan. Didefinisikan �� sebagai[8]: �� � 1 � − � 2 � , 3.2 dimana � 1 � dan � 2 � adalah kuat sinyal terima pada BS1 dan BS2 pada waktu k � adalah standar deviasi untuk shadow fading. Untuk memberikan solusi yang dapat diketahui secara analitik, disini diasumsikan bahwa shadow fading tidak berhubungan. Oleh karena itu, �� variabel Gaussian bebas dengan rata-rata �� = � 1 � − � 2 � dengan variance � 2 . Maka dapat dapat dihitung probabilitas transisi seperti berikut: � 1→2 � � � ℎ+ �� √2� � 3.3 Universitas Sumatera Utara � 2→1 � � � ℎ− �� √2� � 3.4 dimana � 1→2 � adalah probabilitas transisi handoff pada BS2, � 2→1 � adalah probabilitas transisi handoff pada BS1, Q adalah Q-function fungsi distribusi kumulatif, � adalah standar deviasi untuk shadow fading, �� = � 1 � − � 2 �, variabel Gaussian bebas rata-rata � 1 � dan � 2 � adalah probabilitas BS melayani M, BS disini adalah BS1 dan BS2. Ketika probabilitas transisi diketahui, maka probabilitas BS melayani MS dapat dihitung sebagai berikut[8]: � 1 � = � 1 � − 1�1 − � 1→2 ��+� 2 � − 1� 2→1 � 3.5 � 2 � = � 2 � − 1�1 − � 2→1 ��+� 1 � − 1� 1→2 � 3.6 Dimana � 1 � adalah probabilitas BS1 melayani MS � 2 � adalah probabilitas BS2 melayani MS dengan kondisi awal � 1 1 = 1 dan � 2 1=0. Probabilitas handoff � ℎ� � dapat ditentukan oleh: � ℎ� � = � 1 �� 1→2 � + � 2 �� 2→1 � 3.7 Universitas Sumatera Utara dengan demikian diharapakan jumlah handoff �� ℎ� diberikan sebagai berikut: �� ℎ� = ∑ � ℎ� � � �=1 3.8 Dimana : �� ℎ� adalah jumlah handoff. Laju dari degradasi link � �� dapat dihitung dengan rumus: � �� � = � 1 �� � Δ−� 1 � � � + � 2 �� � Δ−� 2 � � � 3.9 Dimana : - � �� � adalah Probabilitas laju degradasi link, - Δ adalah threshold degradasi link. Universitas Sumatera Utara

BAB IV EVALUASI KINERJA ALGORITMA HISTERESIS