Hubungan antara Pengetahuan Ibu Bekerja dengan Keberhasilan

9 dukungan tempat kerja yang kurang sebagian besar tidak memberikan ASI eksklusifnya yaitu 39 orang 95.

3.3 Hubungan antara Pengetahuan Ibu Bekerja dengan Keberhasilan

Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Banyudono I Menurut Notoatmodjo 2007, seseorang yang memiliki pengetahuan yang baik maka dia akan memiliki sikap atau perilaku yang lebih positif terhadap sesuatu, sehingga pengetahuan tersebut sangat penting untuk mengubah perilaku seseorang dari perilaku negatif menjadi positif. Akan tetapi, hal ini tidak terjadi pada ibu bekerja di wilayah kerja Puskesmas Banyudono I. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ibu bekerja yang memiliki pengetahuan baik malah justru dia tidak memberikan ASI eksklusifnya kepada bayinya. Padahal status ibu bekerja dengan banyak teman, akses informasinya baik akan sangat mendukung peningkatan pengetahuan ibu dalam memahami ASI eksklusif. Tetapi faktanya, hasil uji statistik menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara pengetahuan ibu dengan keberhasilan pemberian ASI eksklusif p-value 1,000 karena pengetahuan ibu yang baik tidak diikuti dengan praktik pemberian ASI eksklusif. Hal ini juga didukung oleh penelitian yang lain. Menurut penelitian Rahmawati 2010, tidak ada hubungan antara pengetahuan ibu dengan pemberian ASI eksklusif p-value 0,300. Rahmawati menyimpulkan bahwa ada variabel lain yang berhubungan dengan keberhasilan pemberian ASI yaitu usia p-value 0,034, status pekerjaan p-value 0,004, urutan kelahiran bayi p-value 0,040, dan dukungan petugas kesehatan p-value 0,010. Menurut penelitian Sugiarti 2011, juga tidak ada hubungan antara pengetahuan ibu dengan pemberian ASI eksklusif p-value 0,603. Sugiarti menjelaskan bahwa ada variabel lain yang dapat mempengaruhi pemberian ASI, yaitu pekerjaan p-value 0,000 dan Inisiasi Menyusu Dini p-value 0,002. Penelitian ini menunjukkan bahwa semua ibu adalah pekerja dan mayoritas berpendidikan SMA 83,3 serta masuk usia produktif 21-35tahun 100. Karakteristik seperti ini sangat memungkinkan ibu bekerja memiliki pengetahuan yang baik tentang ASI eksklusif. Akan tetapi, pengetahuan baik tersebut tidak 10 diikuti dengan perilaku pemberian ASI eksklusif kepada bayinya. Menurut Roesli 2000, ibu yang memiliki pengetahuan yang baik tentang menyusui, perlengkapan memerah ASI, dan dukungan lingkungan kerja akan tetap dapat memberikan ASI pada bayinya. Ibu bekerja akan menghabiskan separuh waktunya untuk bekerja, sehingga waktu bersama anaknya akan berkurang. Meskipun pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif baik, namun pengetahuan ibu tentang manajemen laktasi masih kurang, sehingga ibu tidak bisa memanfaatkan ASInya sendiri dan akan memilih susu formula sebagai penggantinya. Menurut Sutanto 2015, munculnya iklan susu formula diberbagai media menjadi penghalang utama untuk mewujudkan program pemberian ASI eksklusif. Iklan susu formula dikemas semenarik mungkin sehingga dikhawatirkan dapat merusak cara pandang ibu terhadap pemberian ASI eksklusif. Hal tersebut dapat mempengaruhi pemahaman ibu, dimana susu formula dapat memenuhi semua kebutuhan nutrisi bayi dan anak menjadi cerdas. Jika susu formula semakin diminati ibu maka pemberian ASI eksklusif akan semakin berkurang. Penelitian ini terdapat 23 ibu yang mengaku tertarik dengan iklan susu formula. Menurut penelitian Ambarwati 2004, ada beberapa faktor yang mempengaruhi pemberian ASI eksklusif yaitu pengetahuan ibu, status pekerjaan ibu dan promosi susu formula.

3.4. Hubungan antara Jam Kerja Ibu dengan Keberhasilan Pemberian ASI

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU BEKERJA, JAM KERJA IBU DAN DUKUNGAN TEMPAT KERJA DENGAN KEBERHASILAN Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Bekerja, Jam Kerja Ibu Dan Dukungan Tempat Kerja Dengan Keberhasilan Pemberian Asi Eksklusif Di Wilayah Kerja Puskesmas B

0 1 16

PENDAHULUAN Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Bekerja, Jam Kerja Ibu Dan Dukungan Tempat Kerja Dengan Keberhasilan Pemberian Asi Eksklusif Di Wilayah Kerja Puskesmas Banyudono I.

0 1 6

DAFTAR PUSTAKA Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Bekerja, Jam Kerja Ibu Dan Dukungan Tempat Kerja Dengan Keberhasilan Pemberian Asi Eksklusif Di Wilayah Kerja Puskesmas Banyudono I.

0 7 5

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU DAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Dan Dukungan Suami Dengan Pemberian Asi Eksklusif Di Puskesmas Baki Kabupaten Sukoharjo.

0 3 16

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU, MOTIVASI IBU, DAN DUKUNGAN BIDAN DENGAN KESEDIAAN IBU MELAKUKAN Hubungan Antara Pengetahuan Ibu, Motivasi Ibu, Dan Dukungan Bidan Dengan Kesediaan Ibu Melakukan Inisiasi Menyusui Dini Di Wilayah Kerja Puskesmas Gajahan Ko

0 2 16

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU BEKERJA TENTANG MANAJEMEN LAKTASI DAN DUKUNGAN TEMPAT KERJA Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Bekerja Tentang Manajemen Laktasi Dan Dukungan Tempat Kerja Dengan Perilaku Ibu Dalam Pemberian ASI Di Wilayah Kerja Puskesmas Ka

2 12 62

PENDAHULUAN Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Bekerja Tentang Manajemen Laktasi Dan Dukungan Tempat Kerja Dengan Perilaku Ibu Dalam Pemberian ASI Di Wilayah Kerja Puskesmas Kartasura.

0 0 5

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU BEKERJA TENTANG MANAJEMEN LAKTASI DAN DUKUNGAN TEMPAT KERJA Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Bekerja Tentang Manajemen Laktasi Dan Dukungan Tempat Kerja Dengan Perilaku Ibu Dalam Pemberian ASI Di Wilayah Kerja Puskesmas Ka

0 0 13

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP IBU BEKERJA TENTANG ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NGORESAN SURAKARTA.

0 0 16

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PENYIMPANAN ASI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU BEKERJA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS

0 0 19