dalam wawancara dengan Bp. Tri Marsudi Raharjo.ST guru produktif kelas XI mengatakan sebagai berikut:
“Peran guru disini yaitu memberikan pengarahan kepada peserta didik yang mengalami masalah dalam pelaksanaan praktik, jadi jika ada
masalah dengan peserta didik dalam materi atau praktik guru siap memberikan bimbingan dan konsultasi kepada peserta didik
.”
Selain itu kepala laboratorium juga mempunyai tugas dalam perawatan sarana di laboratorium TKj dengan dibantu
Toolman
. Terkait dengan tugas kebersihan dibantu oleh petugas kebersihan
sekolah yang datang secara berkala.
B. Pemeliharaan Laboratorium
Pemeliharaan laboratorium Teknik Komputer Jaringan SMK Negeri 1 Sawit Boyolali mutlak diperlukan, karena jika laboratorium
terawat dengan baik maka perangkat komputer yang digunakan untuk praktikum peserta didik dapat berjalan dengan baik pula dan
pembelajaran di laboratorium dapat berjalan dengan lancar. Untuk pemeliharaan
laboratorium, SMK
Negeri 1
Sawit Boyolali
menganggarkan dana yang diambil dari RKAS dan komite sekolah. Dana dari luar sekolah jarang sekali masuk, itupun kalau ada hanya sedikit
jumlahnya. Seperti dikemukakan dalam kutipan wawancara dengan bapak Joko Prihatin,S.Kom sebagai ketua kompetensi keahlian TKJ
sebagai berikut:
“Untuk perawatan laboratorium komputer dananya dianggarkan dari komite sekolah dan RKAS. Untuk dana dari luar jarang ada yang masuk,
itupun kalau ada waktunya tidak tentu kapan dan jumlahnya tidak terlalu banyak tergantung pengajuan di tiap awal tahun ajaran sehingga jika plot
pengajuan tinggi maka dana yang dialokasikan juga tinggi
.”
Orang yang bertugas memelihara dan merawat komputer di laboratorium TKJ adalah
toolman
dan
bagian maintenance
, selain itu dari pihak kepala laboratorium, guru juga bisa membantu dalam
perawatan komputer. Seperti dikemukakan dalam kutipan wawancara dengan guru yaitu bapak Sidiq Hari sebagai berikut:
“Perawatan laboratorium komputer dilakukan oleh bagian maintenance dan toolman, jadi tidak perlu memanggil teknisi dari luar kecuali jika
terpaksa atau menangani masalah yang berat.Guru saat mengajar bisa mengatasi masalh yang sederhana tanpa
manggil bagian maintenance sehingga pembelajaran praktikum bisa berjalan dengan lancar
.”
Pemeliharaan laboratorium itu sendiri mencakup berbagai hal mulai dari pembelian alat praktik atau komponen untuk menggantikkan
yang sudah rusak, pengadaan seperangkat peralatan tangan
tool set
untuk perawatan perangkat komputer dan jaringan, perawatan kebersihan ruangan laboratorium komputer yang dilakukan oleh petugas kebersihan
sekolah, pemeliharaan laboratorium komputer dilaksanakan dengan cara apabila ada kerusakan maka akan dilakukan serviceperbaikan oleh
bagian
maintenance
dan
toolaman
, dan jika ada perangkat yang rusak maka akan dilakukan penggantian dengan yang baru, dan untuk
kebersihan ruangan laboratorium TKJ petugas piket kebersihan kelas di akhir pelajaran akan melakukan pembersihan setiap kali ruangan habis
dipakai. Pemeliharaan rutin seperti menghilangkan
Virus
dan
defrag
pada
hardisk
dilakukan 1 bulan sekali oleh toolman atau guru yang sedang mengajar, dengan demikian perangkat komputer akan aman dan tidak
mengalami kendala ketika digunakan dalam praktikum sehari – hari,
selain itu peserta didik dilarang menancapkan flasdisk tanpa seijin pengajar sehingga penyebaran
virus
dapat diminimalisir. Sekolah tidak dapat menggantungkan pada guru pengajar produktif
TKJ dan para peserta didik dalam pemeliharaan dan perawatan komputer, keterlibatan peserta didik dalam memelihara komputer di laboratorium
hanya terbatas pada menjaga kebersihan dan kerapian laboratorium agar setiap saat dapat digunakan oleh peserta didik gelombang selanjutnya
atau kelas berikutnya.
3. Pengembangan Laboratorium.
Peneliti melakukan pengamatan dan wawancara kepada pihak yang terkait dengan bagaimana arah pengembangan laboratorium Teknik
Komputer Jaringan mulai dari kepala sekolah, wakil kepala sekolah, ketua kompetensi keahlian, kepala laboratorium,
toolman
, guru mata pelajaran produktif, dan peserta didik yang di wawancari terkait dengan
pengembangan laboratorium Teknik Komputer Jaringan di SMK Negeri 1 Sawit Boyolali.
Pengembangan Laboratorium Teknik Komputer Jaringan di SMK Negeri 1 Sawit Boyolali adalah mengacu pada peningkatan fasilitas
peralatan yang ada, selain itu adalah usaha untuk memaksimalkan fungsi laboratorium untuk kegiatan selain pembelajaran peserta didik agar
fungsi laboratorium menjadi lebih maksimal. Ketua kompetensi keahlian Teknik Komputer Jaringan SMK Negeri 1 Sawit Boyolali bapak Joko
Prihatin,S. Kom mengatakan :
“Dalam kurun waktu kedepan pengembangan laboratorium adalah menitik beratkan pada penambahan fasilitas alat dan komputer sesuai
dengan rasio yang ideal, juga penambahan jaringan internet yang menggunakan fasilitas
Wifi
, sehingga dalam praktikum LAN ataupun WAN peserta didik bisa menyambungkan internet dengan cepat tanpa
melalalui
server
yang ada dipusat yang membutuhkan kabel yang jauh. ”
Dari penjelasan ketua kompetensi keahlian bahwa pengembangan laboratorium ditekankan pada penambahan peralatan karena rasio alat
dengan peserta didik belum bisa memenuhi 1:1 sehingga kebutuhan komputer dan peralatan pendukungnya masih harus terus ditambah agar
praktikum dapat berjalan dengan baik, selain itu pengembangan jaringan
internet
sudah dilakukan walaupun baru pada laboratorium LAN dan WAN dan itupun hanya bisa dipakai jika sedang praktikum saja dengan
memindah
switch
internet dan menarik kabel dari
server internet
menuju laboratorium yang akan digunakan untuk praktikum.Untuk rencana
pengembangan kedepan dengan menambah alat ataupun komputer menunggu rapat RAKS sebagai sumber anggaran dan melalui rapat
komite sekolah sebagai sumber dana untuk penambahan jumlah alat atau komputer, sedangkan untuk penambahan fasilitas
Wifi
sudah dilakukan dengan menambahkan akses point sebagai
Hot Spot
area di lingkungan SMK Negeri 1 Sawit Boyolali.
Di lain kesempatan ibu Anik Nor Hidayah S.Kom sebagai pengelola laboratorium Teknik Komputer Jaringan SMK Negeri 1 Sawit
Boyolali menuturkan :
“Masih diperlukan sekali terkait pengembangan laboratorium terutama fasilitas komputer yang digunakan untuk peserta didik di kelas X untuk
pelajaran kompetensi
installasi
sistem operasi komputer sudah terlalu jadul, dan untuk perakitan komputer yang dulunya menggunakan pc
dekstop kini harus menyesuaikan dengan perkembangan jaman yaitu dengan menggunakan
laptop
atau
note book
, dan untuk peralatan jaringan seharusnya sudah menggunakan
Wifi
atau jaringan
wireless
tanpa kebel, sehingga lebih mudah dalam perencanaan dan pengembangan
jaringannya. ”
Sesuai dengan tuntutan perkembangan jaman bahwa perangkat yang menggunakan kabel sudah mulai ditinggalkan dan saatnya beralih
ke perangkat yang menggunakan
wireless
atau
Wifi
sehingga lebih mudah dalam perencanaan dan pengembangan jaringannya, selain itu
perakitan PC sudah sangat jarang namun sudah beralih ke
laptop
atau
note book
sehingga perlunya penembahan alat
notebook
atau
laptop
sebagai peralatan praktikum perakitan bagi peserta didik khususnya kelas x sehingga kompetensinya akan bertambah.
Untuk laptop yang digunakan untuk
installasi
sistem operasi di kelas X sudah memiliki 10mini laptop, yang bisa digunakan untuk
praktikum installasi yang mana mini laptop ini diperoleh dari bantuan pemerintah, sementara yang belum ada adalah laptop yang digunakan
untuk latihan perakitan sehingga di dalam memberikan bekal kompetensi kepada peserta didik akan lebih maksimal dan mengikuti perkembangan
jaman dan teknologi. Demikian halnya untuk pengembangan
software
kebanyakan
software
yang digunakan adalah
Windows 7
, namun di pasaran bahwa
windows
yang lebih baru sudah banyak beredar sehingga perlu adanya pengembangan, jika memungkinkan menggunakan
softwre free
yang tidak berbayar seperti
Linux
sehingga akan lebih hemat pembiayaannya. Di tempat terpisah wawancara dengan wakil kepala sekolah
bidang kurikulum bapak Abdul Mursid,S.Pd beliau menyampaikan
terkait pengembangan laboratorium Teknik Komputer Jaringan sebagai berikut :
“ SMK Negeri 1 Sawit Boyolali
alkhamdulillah
sudah memiliki lab Teknik Kompter dan Jaringan yang baik dibanding dengan sekolah
yang lain, namun fungsinya kurang maksimal menurut saya kedepan pengembangan lab di TKJ bisa ditingkatkan sebagai pusat latihan
guru tentang
IT
misalnya, atau untuk lab
multi media
komputer dan
internet
, atau lab bahasa dan di rencanakan dengan kurikulum
untuk E-learning
pembelajaran sebagi pusat belajar guru. ”
Laboratorium Teknik Komputer Jaringan di SMK Negeri 1 Sawit Boyolali merupakan laboratorium yang terbaik di bandingkan
dengan sekolah yang lainnya di boyolali karena laboratorium selain sebagai tempat praktikum peserta didik sudah di gunakan untuk
ICT center
dan pembelajaran melalui
internet
sebagai bentuk pengembangan pembelajaran di abad 21 dikenal dengan istilah
E-learning
, selain itu juga digunakan untuk pelatihan
IT
bagi guru yang kemampuan
IT
masih dibawah standard, seperti yang pernah dilakukan yaitu pelatihan
office
untuk guru, pelatihan membuat email, membuat media pembelajaran berbasis
IT power point
interaktif dan beberapa kali pelatihan pembuatan bahan ajar berbasis
multimedia internet
dengan nara sumber guru-guru kompetensi keahlian Teknik Komputer Jaringan di SMK Negeri 1 Sawit
Boyolali. Wakil kepala sekolah bidang kurikulum mengharapkan
kedepannya pengembangan dari laboratorium Teknik Komputer Jaringan bisa digunakan untuk laboratorium bahasa yang memanfaatkan komputer
di laboratorium Teknik Komputerdan Jaringan dengan menambahkan program lab bahasa dan
head set
saja sehingga dapat digunakan untuk pembelajaran bahasa inggris dimana SMK Negeri 1 Sawit Boyolali
belum memiliki fasilitas tersebut, dengan demikian tinggal mengatur jadwal penggunaan untuk praktikum baik kompetensi keahlian ataupun
pelajaran bahasa inggris. Sementara pejabat Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Sawit Boyolali
saat itu yaitu ibu Dra. Nunik Lestari Rahayu, M.Pd dalam wawancara yang dilakukan peneliti menyampaikan bahwa :
“Obsesi saya untuk mengembangkan sekolah ini adalah salah satunya pada kompetensi Teknik Kompter dan Jaringan dengan penambahan
alat komputer praktik peserta didik dan pengembangan labnya terutama sebagai
ICT Center
sebagia pembelajaran berbasis
ICT
termasuk
E-Learning
jadi peserta didik belajar cukup menmggunakan
HP android
atau laptop saja sehingga mengurang pembelian buku untuk peserta didik, lab untuk ekstra kurikuler dan unit produksi,
seperti service komputer installasi program dan lain sebagainya, selain itu juga bisa digunakan untuk pusat belajar IT bagi guru yang
kemampuan IT nya masih rendah. ”
Sebagai pejabat kepala sekolah dalam mengembangkan sekolah yang dalam hal ini adalah laboratorium Teknik Komputer Jaringan
merencanakan laboratorium Teknik Komputer Jaringan digunakan sebagai
ICT center
, di sekolah ini sudah memanfaatkan pembelajaran berbasis
IT
jadi peserta didik bisa mengakses pembelajaran dengan HP android semua materi di
upload
di
ICT center
yang dikelola oleh laboratorium Teknik Komputer Jaringan sebagai server, selain itu
laboratorium selepas pembelajaran digunakan untuk peserta didik yang mengikuti kegiatan ekstra kurikuler Teknisi komputer salah satu
materinya adalah
trouble shooting
dan perakitan PC dengan harapan dapat mengembangkan minat dan bakat peserta didik dalam mendalami
ilmu yang sudah diperolehnya. Untuk pengelolaan mebutuhkan dana, laboratorium Teknik
Komputer Jaringan juga difungsikan sebagai
service center
komputer dan laptop sebagai bentuk pengembangan laboratorium laboratorium Teknik
Komputer Jaringan dikembangkan sebagai unit produksi yang melayani jasa
service
komputer, laptop,
install
ulang dan aplikasi sehingga laboratorium sebagi unit produksi yang bisa menghasilkan profit untuk
pengembangan sekolah terkhusus untuk pengembangan laboratorium Teknik Komputer Jaringan itu sendiri.
Pada kesempatan yang lain seorang peserta didik yang peneliti tanya dan wawancarai yaitu peserta didik kelas XII TKJ 2 yang bernama
Okky Lukman Hakim menyatakan bahwa :
“Laboratorium TKJ pada prinsipnya sudah bagus hanya perlu ditingkatkan jumlah komputernya, juga layar komputernya yang tabung
diganti LCD yang lebih besar dan tidak menimbulkan radiasi, sementara koneksi
internet
nya agar ditingkatkan yang lebih stabil sehingga kalau pembelajaran akan bisa berjalan dengan baik dan lancar jadi tidak putus
putus, buat
browsing
dan jaringan lebih enak, tapi peningkatan yang utama adalah koneksinya mohon dipercepat, dengan jaringan
wifi
nya yang baik sarananya”
Kondisi dan keadaan laboratorium Teknik Komputer Jaringan di SMK Negeri 1 Sawit Boyolali sudah bagus peserta didik merasa senang
dengan praktik yang dilakukan di laboratorium, namun jumlah komputer perlu ditingkatkan karena belum bisa memenuhi rasio peserta didik 1:1
dan layar monitor atau
LCD
ukurannya kurang besar dan perlu diganti bukan yang menggunakan tabung
CRT
sehingga menimbulkan radiasi, koneksi internet sudah lancar namun kuota perlu di tambah agar
koneksinya lebih cepat, koneksi internet di SMK Negeri 1 Sawit Boyolali menggunakan telkom sehingga
band widh
bisa dimaksimalkan agar internet bisa lancar dan cepat tanpa gangguan, dan pemancaran akses
point
sudah menggunakan
Wifi
sehingga akses bisa lebih maksimal tidak menarik kabel lagi dari
server
induk ketika akan melakukan praktikum. Ketua komite sekolah SMK Negeri 1 Sawit Boyolali bapak
Drs.A.Dakir M.Pd pada saat mengunjungi sekolah peneliti menanyakan tentang bagaimana pendapat komite untuk pengembangan laboratorium
Teknik Komputer dan Jaringan, beliau yang berprofesi sebagai dosen itu manyampaikan pernyataannya sebagai berikut :
“Pada masa ini laboratorium juga harus memenuhi tuntutan perkembangan IT yang sudah canggih harapan saya adalah laboratorium
jurusan TKJ ini dapat dikembangkan lagi dengan kerjasama dengan pihak luar seperti Telkom atau lembaga yang lain sehingga akan lebih bagus
lagi mutu pendidikannya selain itu juga bisa untuk tempat uji kompetensi jurusan TKJ, kebetulan saya adalah pensiunan dosen UNS sehingga
sedikit tahu akan pendidikan di indonesia ini, maka menurut saya pengembangan kedepan ya harus mengedepankan
IT
sebagai ciri khusus dari TKJ itu sendiri sehingga SMK Negeri 1 Sawit akan memiliki ciri
khusus yang khas yang diunggulkan yaitu di bidang
IT
. ”
Kerjasama dengan pihak luar kemitraan, perlu dilakukan seperti yang sudah dilakukan laboratorium SMK Negeri 1 Sawit Boyolali yaitu
kerja sama dengan BLC Telkom Klaten yang mengembangkan
laboratorium Teknik Komputer Jaringan sebagai
Smart School ICT Center,
yaitu sebagai pusat
IT
yang dikelola oleh Laboratorium Teknik Komputer Jaringan, pusat
E-Learning
yang dikelola laboratorium, dan dalam pengembangan kedepan laboratorium diharapkan bisa sebagai
tempat uji kompetensi bagi lulusannya. Dari hasil wawancara yang telah dilakukan oleh peneliti bahwa
pengembangan laboratorium di kompetensi keahlian Teknik Komputer Jaringan dilakukan guna memenuhi standar kompetensi selain itu juga
untuk pengembangan sebagai
ICT Center
, pengembangan
E-Learning
yang ada di sekolah SMK Negeri 1 Sawit Boyolali, dengan memanfaatkan laboratorium yang sudah ada, selain itu penggunaan
laboratorium sebagi tempat peningkatan kompetensi guru dan
service center
atau pengembangan unit usaha sebagai bentuk pengembangan latihan kewirausahaan bagi peserta didik dan pengembangan
laboratorium dan sekolah SMK Negeri 1 Sawit Boyolali.
C. Pembahasan