Latar Belakang Pendirian Pabrik

Tabel 2. Data Pabrik Penghasil Aluminium Fluorida No. Nama Perusahaan Kapasitas Tontahun Lokasi 1 Alufluor 2011 24.000 Sweden 2 MexiChem 2011 60.000 Meksiko 3 Arab Mining co. 2008 41.000 Tunisia 4 Aohan Yinyi Mininh co, Ltd. 2013 30.000 China 5 Boliden Odda 2014 40.000 Norway 6 Fluorsid co. 2014 90.000 Italia 7 Gulf Fluor 2014 60.000 UEA 8 Petrokimia Gresik 2014 11.275 Indonesia 9 Rio Tinto Alcan 2014 60.000 Canada

3. Pemilihan Proses

Proses yang digunakan untuk memproduksi aluminium fluorida terdiri dari 3 macam Tabel 3. Tabel 3. Pemilihan Proses Berdasarkan Aspek Teknis dan Ekonomi Parameter Proses 1 Proses 2 Proses 3 Bahan baku H 2 SiF 6 .SiF 4 H 2 SO 4 Al 2 O 3 H 2 SiF 6 AlOH 3 CaF 2 H 2 SO 4 Al 2 O 3 Konsumsi energi Besar Sedang Besar Kemurnian produk 92 95 92 Persedian bahan baku Melimpah tersedia di Indonesia Melimpah tersedia di Indonesia Melimpah import dari China Investasi ekonomi Besar Sedang Besar Berdasarkan Tabel 3 disimpulkan untuk menggunakan proses 2 dengan pertimbangan persediaan bahan baku yang melimpah dan terdapat di Indonesia sehingga tidak memerlukan biaya transportasi yang mahal.

B. DESKRIPSI PROSES

1. Proses Produksi Aluminium Fluorida

Proses produksi aluminium fluorida dengan bahan asam fluosilikat dan aluminium hidroksida dilakukan dengan mereaksikan keduanya di dalam reaktor, setelah reaksi terbentuk kemudian dilakukan proses kristalisasi untuk mendapatkan padatan aluminium fluorida. Apabila padatan telah terbentuk proses selanjutnya adalah pengeringan menggunakan rotary dryer , selain proses-proses tersebut terdapat proses tambahan yang bertujuan mendapatkan kemurnian produk dengan kadar tinggi.

2. Kondisi Operasi Reaktor

Pada reaktor terjadi proses pencampuran asam fluosilikat dan aluminium hidroksida Persamaan 1. H 2 SiF 6 + 2AlOH 3  2AlF 3 + SiO 2 + 4H 2 O ......................................... 1 Reaktor bersifat isothermal suhu 70°C dan tekanan 1 atm, dengan tujuan menjaga kualitas produk yang akan diproduksi. Perbandingan asam fluosilikat dan aluminium hidroksida dalam reaktor adalah 2:1 Karlstrom, 2002.

3. Tinjauan Termodinamika

Suatu reaksi dapat dikatakan eksotermis ataupun endotermis apabila reaksi tersebut menghasilkan panas ataupun melepas panas, hal tersebut dapat diketahui dengan menghitung tinjauan termodinamika. Terjadinya perubahan entalpi selama reaksi tersebut berlangsung pada suhu standar 298K akan menunjukka n besarnya nilai ΔH° R dengan memperhatikan persamaan 1. a. Menentukan nilai ΔH° R ΔH° R 298 = ΔH° f produk - ΔH° f reaktan Tabel 4. Nilai ΔH° f 298 Setiap Komponen Keadaan Standar Karlstrom, 2002 Komponen ΔH° f 298 kJmol AlF 3 AlOH 3 H 2 O H 2 SiF 6 SiO 2 -1.510.000 -1.276.000 -286.000 -2.331.300 -847.300 Sehingga dihasilkan ΔH° R 298 sebesar -135.804.737,191 kJmol yang artinya bersifat eksotermis menghasilkan panas. b. Menentukan nilai ΔG° R ΔG° R 298 = ΔG° f produk - ΔG° f reaktan Tabel 5. Nilai ΔG° f 298 Setiap Komponen Keadaan Standar Karlstrom, 2002 Komponen ΔG° f 298 kJmol AlF 3 AlOH 3 H 2 O H 2 SiF 6 SiO 2 -1.431,1 -2.287,39 -228,60 2.175,93 -856,30 Sehingga diperoleh hasil perhitungan ΔG° R 298 sebesar – 1.034,05 kJmol yang artinya reaksi tersebut berjalan secara spontan.

C. SPESIFIKASI ALAT UTAMA PROSES

1. Filter Tabel 4. Spesifikasi Filter Kode H-130 Fungsi Memisahkan H 2 SiF 6 dari padatan pengotor untuk recycle Tipe Sand filter berbentuk tangki silinder vertikal berisi tumpukan pasir dan kerikil Bahan Carbon steel type SA-283 grade C Rate umpan 0,563 tonjam