Tujuan Batasan Masalah PENDAHULUAN Latar Belakang

6 g. Mencabut selang tambahan udara dan menutup lubang saluran udara pada reaktor ketika bara api sudah merata pada permukaan sekam padi pada pengujian dengan penambahan udara 2.5 ms. h. Mencatat data waktu, temperatur nyala api dan temperatur air setiap 30 detik dari total waktu operasional tungku; i. Menimbang arang hasil pembakaran sekam padi; j. Mengulangi pengujian dengan variasi kecepatan aliran udara primer yang telah ditentukan. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1. Perbandingan Temperatur Nyala Api Terhadap Variasi Kecepatan Aliran Udara Primer Tanpa Penambahan Udara Pada Dinding Reaktor Grafik 1. Perbandingan Temperatur Nyala Api Terhadap Waktu Dengan Variasi Kecepatan Aliran Udara Primer Tanpa Penambahan Udara Pada Dinding Reaktor Grafik 1. menunjukkan bahwa temperatur nyala api rata-rata pada variasi kecepatan aliran udara primer 8, 10, dan 12 ms secara berurutan adalah 470.08, 540.43, dan 533.28°C. Temperatur nyala api rata-rata tertinggi didapatkan pada variasi kecepatan aliran udara primer 10 ms. Hal tersebut karena dari grafik variasi kecepatan aliran udara primer 10 100 200 300 400 500 600 700 800 10 20 30 40 50 60 Te m pe ra tu r °C Waktu menit 8 ms 10 ms 12 ms 7 ms tanpa penambahan udara pada dinding reaktor memiliki luasan yang paling besar diantara variasi kecepatan udara primer yang lain. Waktu nyala efektif variasi kecepatan aliran udara primer 8 ms, 10 ms, 12 ms secara berurutan adalah 52 menit 41 detik, 50 menit 63 detik, 42 menit 17 detik. Hal ini sejalan dengan teori yang menyebutkan bahwa semakin banyak udara yang disuplai maka semakin cepat pergerakan kebawah dari bahan bakar yang terbakar. Sehingga, semakin tinggi kecepatan aliran udara primer tanpa penambahan udara maka semakin sedikit total waktu yang diperlukan untuk membakar bahan bakar. 3.2. Perbandingan Temperatur Nyala Api Terhadap Variasi Kecepatan Aliran Udara Primer Dengan Penambahan Udara 2.5 ms Pada Dinding Reaktor Grafik 2. Perbandingan Temperatur Nyala Api Terhadap Waktu Dengan Variasi Kecepatan Aliran Udara Primer Dan Penambahan Udara 2.5 ms Pada Dinding Reaktor Grafik 2. menunjukkan bahwa temperatur nyala api rata-rata pada variasi kecepatan aliran udara primer 8, 10, dan 12 ms dengan penambahan udara 2.5 ms pada dinding reaktor secara berurutan adalah 514, 596.16, dan 579.58°C. Temperatur nyala api rata-rata tertinggi 100 200 300 400 500 600 700 800 10 20 30 40 50 60 Te m pe ra tu r °C Waktu menit 8 ms 10 ms 12 ms 8 didapatkan pada variasi kecepatan aliran udara primer 10 ms dengan penambahan udara 2.5 ms. Hal tersebut karena dari grafik variasi kecepatan aliran udara primer 10 ms dengan penambahan udara 2.5 ms memiliki luasan yang paling besar diantara variasi kecepatan udara primer yang lain. Waktu nyala efektif variasi kecepatan aliran udara primer 8 ms, 10 ms, 12 ms dengan penambahan udara 2.5 ms secara berurutan adalah 50 menit 24 detik, 48 menit 66 detik, 39 menit 76 detik. Hal ini sejalan dengan teori yang menyebutkan bahwa semakin banyak udara yang disuplai maka semakin cepat pergerakan kebawah dari bahan bakar yang terbakar. Sehingga, semakin tinggi kecepatan aliran udara primer dengan penambahan udara 2.5 ms maka semakin sedikit total waktu yang diperlukan untuk membakar bahan bakar. 3.3. Perbandingan Temperatur Pendidihan Air terhadap Waktu Dengan Variasi Kecepatan Aliran Udara Primer tanpa Penambahan Udara Pada Dinding Reaktor Grafik 3. Perbandingan Temperatur Pendidihan Air terhadap Waktu dengan Variasi Kecepatan Aliran Udara Primer dengan Penambahan Udara Pada Dinding Reaktor 20 40 60 80 100 120 10 20 30 40 50 60 Te m pe ra tu r °C Waktu menit 8 ms 10 ms 12 ms

Dokumen yang terkait

PENGARUH VARIASI PEMANASAN AWAL UDARA DAN PENAMBAHAN UDARA BANTU PADA REAKTOR TERHADAP PERFORMA KOMPOR GASIFIKASI SEKAM Pengaruh Variasi Pemanasan Awal Udara dan Penambahan Udara Bantu Pada Reaktor Terhadap Performa Kompor Gasifikasi Sekam Padi Top Lit U

0 5 16

TUGAS AKHIR Pengaruh Variasi Pemanasan Awal Udara dan Penambahan Udara Bantu Pada Reaktor Terhadap Performa Kompor Gasifikasi Sekam Padi Top Lit Up Draft (TLUD).

0 6 21

PENDAHULUAN Pengaruh Variasi Pemanasan Awal Udara dan Penambahan Udara Bantu Pada Reaktor Terhadap Performa Kompor Gasifikasi Sekam Padi Top Lit Up Draft (TLUD).

0 5 6

TUGAS AKHIR Pengaruh Variasi Kecepatan Aliran Udara Primer dan Penambahan Udara Pada Reaktor Kompor Gasifikasi Sekam Padi Metode Top-Lit Up Draft Dengan Perbedaan Diameter Silinder Reaktor.

0 4 15

PENDAHULUAN Pengaruh Variasi Kecepatan Aliran Udara Primer dan Penambahan Udara Pada Reaktor Kompor Gasifikasi Sekam Padi Metode Top-Lit Up Draft Dengan Perbedaan Diameter Silinder Reaktor.

0 4 6

TINJAUAN PUSTAKA Pengaruh Variasi Kecepatan Aliran Udara Primer dan Penambahan Udara Pada Reaktor Kompor Gasifikasi Sekam Padi Metode Top-Lit Up Draft Dengan Perbedaan Diameter Silinder Reaktor.

0 6 14

METODOLOGI PENELITIAN Pengaruh Variasi Kecepatan Aliran Udara Primer dan Penambahan Udara Pada Reaktor Kompor Gasifikasi Sekam Padi Metode Top-Lit Up Draft Dengan Perbedaan Diameter Silinder Reaktor.

0 4 11

HASIL DAN PEMBAHASAN Pengaruh Variasi Kecepatan Aliran Udara Primer dan Penambahan Udara Pada Reaktor Kompor Gasifikasi Sekam Padi Metode Top-Lit Up Draft Dengan Perbedaan Diameter Silinder Reaktor.

0 4 23

TUGAS AKHIR Pengaruh Variasi Kecepatan Udara Terhadap Temperatur Pembakaran Pada Tungku Gasifikasi Sekam Padi.

0 1 12

PENDAHULUAN Pengaruh Variasi Kecepatan Udara Terhadap Temperatur Pembakaran Pada Tungku Gasifikasi Sekam Padi.

0 1 6