Analisis Location Quotient Keterbatasan Penelitian
mengembangkan produk sektor basis dengan memanfaatkan kemajuan teknologi serta memaksimalkan promosi produk sektor basis tersebut,
memaksimalkan realisasi investasi dan juga menciptakan iklim usaha kondusif.
2 Saran
1. Pemerintah daerah sebaiknya memprioritaskan pengembangan sektor
basis atau unggulan dalam pembangunan daerah agar sektor basis dimiliki mampu bersaing dengan sektor yang sama di daerah lain, dan
mengikut sertaan sektor non basis sebagai penunjang keberadaan sektor basis.
2. Pemerintah daerah sebaiknya mencanangkan program-program
pemasaran produk industri kreatif melalui motto “ Aku Cinta Produk
Magelang” yang dimulai dengan mewajibkan penggunaan produk industri kreatif oleh para pegawai negeri sipil dan siswa sekolah.
3. Pemerintah daerah menggunakan kekuatan dan peluang ekonomi yang
dimiliki seperti pasar bebas MEA, kemajuan teknologi, serta adanya kebijakan bebas VISA untuk memperkuat posisi ekonomi Kota
Magelang di Provinsi Jawa Tengah dengan mengurangi kelemahan dan ancaman berupa persaingan ekonomi antar daerah, bencana alam serta
pasar bebas MEA yang selain menjadi peluang juga dapat menjadi ancaman.
4. Mengembangkan kerjasama yang terjalin dengan daerah sekitar Kota
Magelang secara intensif dan berkesinambungan guna mencapai pembangunan ekonomi yang optimal dan menurunkan ketimpangan
pertumbuhan ekonomi dengan daerah sekitar.
3 Keterbatasan Penelitian
Dalam penelitian ini masih terdapat banyak keterbatasan dan kekurangan yang dimiliki, namun peneliti berusaha semaksimal mungkin
dalam melakukan penelitian dan penyusunan. Adapun keterbatasan yang dimiliki antara lain sebagai berikut :
1.
Periode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah tahun 2010 sampai tahun 2015, sehingga penelitian terbatas pada kondisi ekonomi
yang terjadi pada periode tersebut.
2. Penelitian ini terbatas pada penentuan sektor basis atau unggulan dan
tidak membahas sub sektor maupun komoditi unggulan.
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad Lincolin, 1999. Ekonomi Pembangunan, Edisi 4, Cetakan Pertama, STIE YKPN, Yogyakarta.
Arsyad Lincolin, 2002. Pengntar Perencanaan Pembangunan Ekonomi Daerah, Edisi Kedua, BPEP, Yogyakarta.
Bappeda, 2014. Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kota Magelang Tahun 2015, Bapedda Kota Magelang.
BPS, 2011. Kota Magelang Dalam Angka 2010, BPS Kota Magelang. BPS, 2012. Kota Magelang Dalam Angka 2011, BPS Kota Magelang.
BPS, 2013. Kota Magelang Dalam Angka 2012, BPS Kota Magelang. BPS, 2014. Kota Magelang Dalam Angka 2013, BPS Kota Magelang.
BPS, 2015. Kota Magelang Dalam Angka 2014, BPS Kota Magelang. BPS, 2016. Kota Magelang Dalam Angka 2015, BPS Kota Magelang.
BPS, 2011. Jawa Tengah Dalam Angka 2010, BPS Jawa Tengah. BPS, 2012. Jawa Tengah Dalam Angka 2011, BPS Jawa Tengah.
BPS, 2013. Jawa Tengah Dalam Angka 2012, BPS Jawa Tengah. BPS, 2014. Jawa Tengah Dalam Angka 2013, BPS Jawa Tengah.
BPS, 2015. Jawa Tengah Dalam Angka 2014, BPS Jawa Tengah. BPS, 2016. Jawa Tengah Dalam Angka 2015, BPS Jawa Tengah.
BPS, 2015. Produk Domestik Regional Bruto Kota Magelang Menurut lapangan Usaha 2014, BPS Kota Magelang.
BPS, 2016. Produk Domestik Regional Bruto Jawa Tengah Menurut lapangan Usaha 2011-2015, BPS Jawa Tengah.
BPS, 2016. Produk Domestik Regional Bruto Kota Magelang Menurut lapangan Usaha 2011-2015, BPS Kota Magelang.
Firmansyah Rizky, 2013. “Analisis Penentuan Sektor Unggulan Perekonomian
dengan Metode Analytical Hierarchy Process AHP dan Shift Share terhadap Pertumbuhan Ekonomi Studi di Kota M
alang”, Jurnal Ilmiah, Universitas Brawijaya, Malang.
Ghufron M, 2008. “Analisis Pembangunan Wilayah Berbasis Sektor Unggulan
Kabupate n Lamongan Propinsi Jawa Timur”, Skripsi., Institut Pertanian
Bogor, Bogor. http:ppid.magelangkota.go.id
, diakses tanggal 16 November 2016 pukul 22.15 WIB.
Hudiyanto, 2013. Ekonomi Pembangunan, Pusat Pengembangan Ekonomi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Yogyakarta.
Jhingan Ml, 1992. Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan, Grafindo Persada, Jakarta.
Kuncoro M dan Aswandi H , 2002. “Evaluasi Penetapan Kawasan Andalan Studi
Empiris Di Kalimantan Selatan 1993- 1999”, Jurnal Ekonomi dan Bisnis.
Vol. 17, No. 1, 27-45. Kuncoro Mudrajad, 2000. Ekonomi Pembangunan, Teori, Masalah dan Kebijakan,
UPP AMP YKPN, Yogyakarta. Mellywanty
, 2014. “Analisis Sektor Ekonomi Potensial Dalam Meningkatkan Pertumbuhan Perekonomian Kabupaten Gunungkidul Periode 2007-
2012”, Skripsi, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Yogyakarta.
Nadia HM, 2015. “Analisis Penentu Sektor Unggulan Pembangunan Daerah dan Strategi Pengembangannya Studi Kasus di Kabupaten Jembrana Tahun
2010- 2014”, Skripsi. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta,
Yogyakarta. Pujiati
, 2009. “Analisis Kawasan Andalan Di Jawa Tengah”, Jurnal Ilmu Ekonomi ASET,Vol 11, No. 2.
Putra, Aditya Nughraha, 2013. “Analisis Potensi Ekonomi Kabupaten dan Kota Di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Skripsi. UIN Syarif Hidayatullah,
Jakarta. Retno SP
, 2015. “Analisis dan Strategi Pengembangan Ekonomi DI Kabupaten Magelang Tahun 2010-2014, Skripsi, Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta, Yogyakarta. Republik Indonesia, 2004. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah. Sekretariat Negara, Jakarta.
Republik Indonesia, 2004. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah. Sekretariat Negara, Jakarta.
Republik Indonesia, 2016. Peraturan Presiden Nomor 21 Tahun 2016 tentang Pemberian Bebas VISA. Sekretariat Negara, Jakarta.