Analisis Regresi Bergand Uji Hipotesis

1 Uji T Uji Parsial Uji ini adalah untuk mengetahui apakah pengaruh masing-masing variable bebas terhadap variable terkait apakah bermakna atau tidak. Dengan tingkat kepercayaan untuk pengujian hipotesis adalah 95 atau α = 0.05 5. Dengan kriteria sebagai berikut: a Jika nilai p- value sig α 0,05 maka hipotesis didukung, artinya bahwa variabel independen mempengaruhi variable dependen. b Jika nilai p- value sig α 0,05 maka hipotesis ditolak, artinya bahwa variabel independen tidak mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen. 2 Uji F Uji Serempak Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah seluruh variable bebasnya secara bersama-samamempunyai pengaruh yang bermakna terhadap variable terkait. Selain itu, uji F dapat digunakan untuk melihat model regresi yang digunakan sudah signifikan atau belum, dengan ketentuan bahwa jika p value α= 0,05 dan f hitung ftabel, berarti model tersebut signifikan dan bisa digunakan untuk menguji hipotesis. Dengan tingkat kepercayaan untuk pengujian hipotesis adalah 95 atau α = 5 0.05. 3 Uji Koefisien Determinasi Koefisien determinasi digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menjelaskan variasi variabel dependen.Nilai koefisien determinasi adalah antara nol sampai dengan satu.Apabila nilai semakin kecil, maka kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen rendah.Apabila nilai mendekati satu, maka variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. 45

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Obyek Subyek Penelitian

1. Deskripsi Penelitian

Data penelitian ini menggunakan data penelitian primer yang diperoleh melalui penyebaran kuesioner kepada pegawai Instansi Pemerintah di Kabupaten Brebes. Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner yang telah dilakukan, diperoleh data yang ditunjukkan pada tabel 4.1 yang menunjukkan secara ringkas mengenai jumlah sampel dan tingkat pengembalian kuisioner yang dijawab oleh responden. Tabel 4.1. Sampel dan Tingkat Pengembalian Keterangan Jumlah Total Penyebaran Kuesioner 83 Jumlah kuesioner yang tidak kembali 11 Jumlah kuesioner yang kembali 72 Jumlah kuesioner yang tidak diisi lengkap cacat 3 Total Kuesioner yang akan diolah 69 Reponse Rate tingkat pengembalian 86,75 Sumber : data kuesioner penelitian Tabel 4.1 menunjukkan bahwa dari 83 kuesioner yang disebarkan kepada responden jumlah kuesioner yang kembali adalah 72 eksemplar atau dengan kata lain penelitian ini mempunyai response rate sebesar 86,25. Dari jumlah kuesioner yang kembali diperoleh kuesioner yang tidak diisi lengkap cacat yaitu sejumlah 3 eksemplar. Sehingga kuesioner yang diolah dalam penelitian ini yaitu sejumlah 69 eksemplar.

2. Demografi Responden

Berikut ini merupakan gambaran tentang karakteristik responden yang akan diteliti dengan melakukan pengolahan data yang telah diperoleh melalui perhitungan statistik deskriptif. Meliputi jenis kelamin, usia, pendidikan, dan masa kerja.

a. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dilihat pada table berikut : Tabel 4.2. Karakteristik berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah Prosentase Laki-laki 42 60,87 Perempuan 27 39,13 Total 69 100 Sumber : data kuesioner penelitian Berdasarkan tabel 4.2 menunjukkan bahwa pegawai yang berjenis kelamin laki-laki berjumlah 42 orang 60,87, dan perempuan berjumlah 27 orang 39,13.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Penerapan Akuntansi Sektor Publik dan Anggaran Berbasis Kinerja Terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Survei pada SKPD Kota Cimahi)

0 3 1

PENGARUH PENERAPAN ANGGARAN BERBASIS KINERJA TERHADAP AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PADA PENGARUH PENERAPAN ANGGARAN BERBASIS KINERJA TERHADAP AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN MAGELANG.

0 3 14

EVALUASI PENERAPAN EVALUASI PENERAPAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PADA LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH Studi Kasus Pada Dinas Pendidikan Dasar Kabupaten Bantulg.

0 4 14

PENDAHULUAN EVALUASI PENERAPAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PADA LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH Studi Kasus Pada Dinas Pendidikan Dasar Kabupaten Bantulg.

0 4 17

SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH EVALUASI PENERAPAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PADA LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH Studi Kasus Pada Dinas Pendidikan Dasar Kabupaten Bantulg.

0 6 28

KESIMPULAN DAN SARAN EVALUASI PENERAPAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PADA LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH Studi Kasus Pada Dinas Pendidikan Dasar Kabupaten Bantulg.

0 5 32

PENGARUH PENERAPAN ANGGARAN BERBASIS KINERJA TERHADAP AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PADA SKPD DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2014.

0 0 23

perbaikan pedoman penyusunan pelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah

0 0 43

PENGARUH PELAKSANAAN ANGGARAN BELANJA MODAL DAN KETAATAN PADA PERATURAN PERUNDANGAN TERHADAP AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KOTA BANDA ACEH Nurina

0 0 14

PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH, PEMAHAMAN AKUNTANSI, DAN KETAATAN PADA PERATURAN PERUNDANGAN TERHADAP AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (Studi Pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Banyumas)

0 0 19