perbaikan pedoman penyusunan pelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah

PEDOMAN PENYUSUNAN PELAPORAN
AKUNTABILITAS

KINERJA

INSTANSI PEMERINTAH

-.;---

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA
REPUBLIK INDONESIA
JAKARTA, 2003

I,

!

""

LEMBAGA ADMINISTRASI
NEGARA

REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN
KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI
NOMOR : 239/1X/6/8/2003

NEGARA

TENTANG

PELAPORAN

PERBAIKAN PEDOMAN PENYUSUNAN
AKUNTABILITAS
KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI
Menimbang:

NEGARA,


a. bahwa untuk meningkatkan pelaksanaan
pemerintahan yang lebih berdayaguna, berhasilguna,
bersih dan bertanggung jawab; dan untuk lebih
memantapkan

pelaksanaan

akuntabilitas

kinerja

instansi pemerintah sebagai wujud pertanggungjawaban dalam mencapai misi dan tujuan instansi
pemerintah, serta dalam rangka perwujudan good
governance,
telah dikembangkan
media
pertanggungjawaban
Laporan Akuntabilitas
Kinerja

Instansi Pemerintah melalui Keputusan Kepala LAN
Nomor 589/IXIS/Y/99 tentang Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas
Kinerja Instansi
Pemerintah;
b. bahwa
yang

sesuai

dengan

terjadi,

dinamika

Keputusan

perkembangan

Kepala


Lembaga

Administrasi Negara Nomor 589/IX/6/Y/99tentang
Pedoman

Penyusunan

Pelaporan

Akuntbilitas

Kinerja Instansi Pemerintah, perlu disempurnakan;

1

~

Mengingat


:

1.

Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang

2.

Ketetapan

Majelis

Dasar 1945;

Permusyawaratan

Rakyat RI

Nomor XI/MPR/1998
Tentang

Penyelenggara
Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi,
dan Nepotisme;
Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 Tentang
Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas

3.

dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;
4.

Keputusan

Presiden

Tentang Pembentukan
5.

RI


Nomor

228/M/2001

Kabinet Gotong Royong;

Keputusan Presiden Nomor 163/M/1998 Tentang
Pengangkatan
Kepala
Lembaga
Administrasi

6.

Negara;
Keputusan

Presiden RI Nomor 103 Tahun 2001

tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan,

Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga
Pemerintah Non Departemen sebagaimana telah

7.

dua kali diubah, terakhir dengan Keputusan
Presiden Nomor 46 Tahun 2002;
Keputusan Presiden RI Nomor 110 T ahun 2001
tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon I
Lembaga Pemerintah Non Departemen sebagaimana telah dua kali diubah, terakhir dengan
Keputusan Presiden Nomor 48 Tahun 2002;

8.

Instruksi
Tentang

9.

Presiden


RI

Nomor

Penyelenggaraan

Aparatur Negara;
Instruksi
Presiden

9 Tahun

1998

Pendayagunaan

RI Nomor 7 Tahun

1999


Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;
10. Keputusan Kepala LAN Nomor 1049NIX/6/4/2001
tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga
Administrasi Negara sebagaimana telah diubah
dengan
Keputusan
Kepala
LAN
Nomor
171/1X/6/4/2001 :

2

ri~

MEMUTUSKAN

Menetapkan


.KEPUTUSAN

NEGARA

KEPALA

TENTANG

LEMBAGA

ADMINISTRASI

PERBAIKAN

PENYUSUNAN
PELAPORAN
KINERJA INSTANSI PEMERINTAH.

PEDOMAN

,

AKUNTABILITAS
i
I

I

Pasal 1
Perbaikan
Pedoman
Penyusunan
Pelaporan
Akuntabilitas
Kinerja
Instansi
Pemerintah,
yang
selanjutnya
dalam
Surat Keputusan
ini disebut
Pedoman sebagaimana
tersebut dalam Lampiran
Keputusan ini merupakan pelaksanaarl dari Instruksi
Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999
tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Peme-rintah, dan
merupakan
bagian yang tidak terpisahkan
dari
Keputusan ini.

Pasal 2
.Pedoman

sebagaimana
dimaksud pada Pasal 1,
dipergunakan
sebagai acuan bagi setiap instansi
pemerintah dalam menyusun Laporan Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah yang ber-sangkutan.

Pasal 3
Hal-hal yang belum diatur dalam Keputusan ini, akan
diatur kemudian.

3

Pasal 4
Dengan
diberlakukannya
keputusan
ini,
maka
Keputusan
Kepala Lembaga Administrasi
Negara
Nomor 589/1X/6/Y/99 tentang Pedoman Penyusunan
Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 5
Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan
pada tanggal

: di Jakarta
: 25 Maret 2003

KEPALA
,'.;'

LEMBAGA ADMIN
, ..",
.';:'
,,'"
,~..., '

RA I NEGARA,

:' ~J,(";', :::::;~:~: .; ~;,
..'-

'0, ..00 ...'-. !~.
,j ! ;. MUSTOPADIDJAJA

AR.

I
I.

4

/

LAMPIRAN

~
KEPUTUSAN
KEPALA

LEMBAGA

ADMINISTRASI

NOMOR

: 239/1X/6/8/2003

NEGARA

TENTANG
PEDOMAN

PENYUSUNAN
PELAPORAN
AKUNTABILITAS
KINERJA
INST ANSI PEMERINT AH

DAFTAR ISI
Halaman
Bab

I

PENDAHULUAN

1

A. Tujuan Pedoman

2

B. Pengertian

Bab

II

Bab III

-'

8ab

8ab

V

,

VI

2
5

PERENCANAAN

6

STRATEJIK

A. Komponen Rencana Stratejik

6

B. Formulir Rencana Stratejik

9

KINERJA

12

A. Komponen Rencana Kinerja

12

B. Formulir Rencana Kinerja Tahunan

14

PENGUKURAN

18

KINERJA

A. Kerangka Pengukuran Kinerja

18

B. Evaluasi Kinerja

25

C. Analisis Akuntabilitas

Kinerja

PELAPORAN

'.'..'."..

,..

26
,..

27

A. Penanggung Jawab Penyusunan LAKIP

27

B. Prinsip-prinsip

LAKIP

28

C. Format dan Isi LAKIP

28

D. Waktu Penyampaian

8ab

,..

C. Persyaratan Pelaksanaan AKIP

PERENCANAAN

IV

:...

LAKIP

'.'

31

E. Mekanisme Pelaporan

31

PENUTUP

35

1

BABI
PENDAHULUAN

Terselenggaranya
good governance merupakan prasyarat
bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat
dan mencapai tujuan serta cita-cita bangsa bernegara. Dalam rangka
itu diperlukan
jawaban

pengembangan

yang

tepat,

dan penerapan

jelas,

terukur,

dan

sistem pertanggung
legitimate

sehingga

penyelenggaraan
pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung secara berdayaguna, berhasil guna, bersih dan bertanggungjawab

serta

bebas

pengembangan

dari

korupsi,

kolusi

dan nepotisme.

Upaya

tersebut sejalan dengan dan didasarkan pad a TAP

MPR RI Nomor XI/MPR/1998
Bersih dan Bebas Korupsi,
Undang No. 28 Tahun

tentang Penyelenggara
Kolusi,

Negara yang

dan Nepotisme,

dan Undang-

Penyelenggara

Negara yang

1999 tentang

Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme. Dalam Pasal
3 Undang-Undang
penyelenggaraan

tersebut

dinyatakan

bahwa

asas-asas

umum

negara meliputi as as kepastian hukum, asas teftib

penyelenggara negara, asas kepentingan umum, asas keterbukaan,
asas proporsionalitas, asas profesionalitas, dan asas akuntabilitas.
Dalam penjelasan mengenai pasal tersebut, dirumuskan bahwa asas
akuntabilitas

adalah asas yang menentukan

bahwa setiap kegiatan

dan hasil akhir dari kegiatan penyelenggaraan
dipertanggungjawabkan
pemegang

kepada

kedaulatan

tertinggi

peraturan perundang-undangan
Dalam

masyarakat
negara

negara harus dapat
dan

sesuai

rakyat

dengan

sebagai
ketentuan

yang berlaku.

rangka itu, pemerintah

telah

menerbitkan

Instruksi

Presiden Republik Indonesia (Inpres) Nomor 7 Tahun 1999 tentang
Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah.

kan

instansi

setiap

pemerintahan

pemerintah

Inpres tersebut mewajib-

sebagai

unsur

penyelenggara

negara untuk mempertanggungjawabkan

tugas pokok dan fungsinya

serta kewenangan

pelaksanaan

pengelolaan

sumber

daya dengan didasarkan suatu perencanaan stratejik yang ditetapkan
oleh masing-masing

instansi. Pertanggungjawaban

dimaksud berupa
.1

laporan yang disampaikan kepada atasan masing-masing, lembagalembaga
pengawasan
dan penilai akuntabilitas,
dan akhirnya
disampaikan kepada Presiden selaku kepala pemerintahan. Laporan
tersebut menggambarkan kinerja instansi pemerintah yang bersangkutan

melalui

Sistem

Akuntabilitas

Kinerja

Instansi

Pemerintah

(SAKIP).
Dalam rangka
tentang Akuntabilitas

pelaksanaan

Inpres

Nomor 7 Tahun

Kinerja Instansi Pemerintah tersebut,

1999

Presiden

menugaskan Kepala Lembaga Administrasi Negara untuk menetapkan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah

sebagai bagian dari sistem akuntabilitas

kinerja instansi

pemerintah.

A. TUJUAN PEDOMAN
Pedoman ini dimaksudkan sebagai acuan bagi setiap instansi
pemerintah

dalam menyusun Laporan Akuntabilitas

Kinerja Instansi

Pemerintah (LAKIP) sebagai wujud akuntabilitas instansi pemerintah.
Pedoman ini juga diharapkan dapat membantu penyusunan rencana
stratejik dan rencana kinerja, serta pelaksanaan
sebagai

bagian yang tidak terpisahkan

pengukuran kinerja,

dari SAKIP secara

kese-

luruhan.

B. PENGERTIAN
1.

Instansi

Pemerintah
Instansi Pemerintah

adalah perangkat Negara Kesatuan

Republik Indonesia yang menurut peraturan perundangan yang
berlaku
terdiri
dari: Kementerian,
Departemen,
Lembaga
Pemerintah

Non Departemen,

Kesekretariatan

Lembaga Tinggi

Negara, Markas Besar TN! (meliputi: Markas Besar TNI Angkatan
Darat, Angkatan Udara, Angkatan Laut),
Indonesia. Kantor Perwakilan Pemerintah
Kejaksaan Agung,

Perangkat Pemerintahan

Pemerintahan Kabupaten/Kota,
dibiayai dari anggaran negara.
2

Kepolisian Republik
RI di Luar Negeri,
Provinsi, Perangkat

dan lembaga/badan

lainnya yang

2. Akuntabilitas
Akuntabilitas

adalah

kewajiban

untuk

pertanggungjawaban

atau untuk menjawab

kinerja dan tindakan

seseorang/badan

suatu

organisasi

kewenangan

kepada

untuk

pihak

meminta

menyampaikan

dan menerangkan

hukum/pimpinan

yang

memiliki

keterangan

kolektif

hak atau

atau

ber-

pertanggung-

jawaban.
3.

Kinerja

Instansi

Pemerintah

Kinerja instansi
tingkat pencapaian

pemerintah

adalah gambaran

mengenai

sasaran ataupun tujuan instansi pemerintah

sebagai penjabaran dari visi, misi dan strateji instansi pemerintah
yang

mengindikasikan

pelaksanaan

tingkat

kegiatan-kegiatan

keberhasilan
sesuai

dan

dengan

kegagalan

program

dan

Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) ,/
Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah adalah

per-

kebijakan yang ditetapkan.
4.

wujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan misi
organisasi

dalam

mencapai

sasaran

dan tujuan

ditetapkan melalui sistem pertanggungjawaban
5.

Sistem Akuntabilitas
Sistem
pokoknya

Kinerja Instansi

Akuntabilitas

Kinerja

yang

telah

secara periodik.

Pemerintah

(SAKIP)

Instansi Pemerintah

pada

adalah instrumen yang digunakan instansi pemerintah

dalam memenuhi kewajiban untuk mempertanggungjawabkan
keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan misi organisasi. terdiri
dari berbagai
perencanaan

komponen
stratejik,

yang merupakan satu kesatuan,

perencanaan

yaitu

kinerja. pengukuran kinerja,

dan pelaporankinerja.

3

6.

Perencanaan

Stratejik

Perencanaan
berorientasi
(satu)

stratejik

merupakan

suatu

proses

yang

pad a hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu 1

sampai

dengan

5 (lima)

tahun

secara

sistematis

dan

berkesinambungan
dengan memperhitungkan potensi. peluang,
dan kendala yang ada atau yang mungkin timbul. Proses ini
menghasilkan suatu rencana stratejik instansi pemerintah, yang
setidaknya memuat visit misi, tujuan, sasaran, strateji, kebijakan,
dan program serta ukuran keberhasilan dan kegagalan dalam

pelaksanaannya.
7.

Perencanaan

Kinerja

Perencanaan
kinerja
merupakan
proses
penetapan
kegiatan tahunan
dan indikator kinerja berdasarkan program,
kebijakan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam rencana
stratejik. Hasil dari proses ini berupa rencana kinerja tahunan.
8.

Pengukuran

Kinerja

Pengukuran
berkesinambungan
.pelaksanaan

kinerja
adalah
proses
sistematis
dan
untuk menilai keberhasilan dan kegagalan

kegiatan sesuai dengan program,
kebijakan,
sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam mewujudkan visi,
dan strateji instansi pemerintah. Proses ini dimaksudkan
untuk menilai pencapaian setiap indikator kinerja guna memberikan gambaran tentang keberhasilan dan kegagalan pencapaian

.misi

tujuan
dan sasaran.
Selanjutnya
dilakukan
pula analisis
akuntabilitas kinerja yang menggambarkan
keterkaitan pencapaian kinerja kegiatan dengan program dan kebijakan dalam
rangka mewujudkan sasaran, tujuan, visi dan misi sebagaimana
ditetapkan dalam rencana stratejik.
9.

Laporan Akuntabilitas

Kinerja Instansi

Pemerintah

(LAKIP)

LAKIP adalah dokumen yang berisi gambaran perwujudan
AKIP

yang

melembaga.

4

disusun

dan disampaikan

secara

sistematik

dan

C. PERSYARATAN PELAKSANAAN AKIP
Agar

AKIP

dapat terwujud

dengan

baik,

harus

dipenuhi

persyaratan-persyaratan
sebagai berikut:
1. Beranjak dari sistem yang dapat menjamin penggunaan
sumber daya yang konsisten
2.

lenggaraan negara;
Komitmen dari pimpinan

3.

sangkutan;
Menunjukkan

4.

ditetapkan;
Berorientasi

dengan asas-asas

dan seluruh

tingkat pencapaian
pada pencapaian

manfaat yang diperoleh;
5. Jujur, obyektif, transparan,
6. Menyajikan
keberhasilan

sumber-

umum penye-

stat instansi

yang

ber-

sasaran dan tujuan yang telah
visi dan misi,

dan akurat;
dan kegagalan

serta

dalam

hasil dan

pencapaian

sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan.

5

BABII
PERENCANAAN

Dalam

sistem

akuntabilitas

STRA TEJIK

kinerja

instansi

pemerintah,

perencanaan stratejik merupakan langkah awal yang harus dilakukan
oleh instansi pemerintah agar mampu menjawab tuntutan lingkungan v
stratejik lokal, nasional dan global, dan tetap berada dalam tatanan
Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dengan
pendekatan
pemerintah

perencanaan stratejik yang jelas dan sinergis,
lebih dapat menyelaraskan visi dan misinya

potensi,
peluang,
dan kendala yang
peningkatan akuntabilitas kinerjanya.
A. KOMPONEN
Dokumen
misi, tujuan,
sasaran).

dihadapi

instansi
dengan

dalam

upaya

RENCANA STRATEJIK
Rencana

sasaran,

Stratejik

dan

strateji

setidaknya
(cara

memuaUberisi

mencapai

tujuan

visi,
dan
.

1. Visi
Visi berkaitan dengan pandangan ke depan menyangkut
ke mana instansi pemerintah harus dibawa dan diarahkan agar
dapat
.inovatif,

berkarya secara konsisten dan tetap eksis, antisipatif,
serta produktif. Visi adalah suatu gambaran menantang

tentang keadaan masa depan yang berisikan cita dan citra yang
ingin diwujudkan instansi pemerintah.
Rumusan visi hendaknya: (a) mencerminkan apa yang
ingin dicapai sebuah organisasi; (b) memberikan arah dan fokus
strateji yang jelas; (c) mampu menjadi perekat dan menyatukan
berbagai
gagasan
stratejik
yang terdapat dalam sebuah
organisasi; (d) memiliki orientasi terhadap masa depan sehingga
segenap jajaran harus berperan dalam mendefinisikan
dan
membentuk masa depan organisasinya; (e) mampu menumbuhkan komitmen seluruh jajaran dalam lingkungan organisasi; dan

.~

(f) mampu menjamin kesinambungan

6

kepemimpinan organisasi.

,

Rumusan visi yang jelas diharapkan mampu: (a) menarik
komitmen dan menggerakkan

orang; (b) menciptakan makna bagi

kehidupan anggota organisasi; (c) menciptakan standar keunggulan; dan (d) menjembatani keadaan sekarang dan keadaan
masa depan.
Visi instansi perlu ditanamkan
sasi sehingga

menjadi visi bersama (shared

gilirannya
mampu mengarahkan
sumber daya instansi.

2.

pada setiap unsur organi-

dan

vision) yang pada

menggerakkan

segala

Misi
Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan oleh instansi pemerintah,
ditetapkan.

sebagai penjabaran visi yang telah

Dengan pernyataan misi diharapkan seluruh anggota

organisasi dan pihak yang berkepentingan
mengenal

keberadaan

dan peran

dapat mengetahui dan

instansi

pemerintah

dalam

penyelenggaraan pemerintahan negara.
Misi suatu instansi harus jelas dan sesuai dengan tugas
pokok dan fungsi.
dimiliki

instansi

.kemampuan

Misi juga terkait dengan kewenangan

pemerintah

penguasaan
telah

dipilih.

masukan

(stakeholders),

dan

perundangan

atau

teknologi sesuai dengan strateji yang

Perumusan

memperhatikan
penyesuaian

dari peraturan

yang

misi

instansi

pihak-pihak

memberikan

pemerintah

yang

peluang

harus

berkepentingan

untuk

perubahanl

sesuai dengan tuntutan perkembangan lingkungan

stratejik. Rumusan misi hendaknya mampu: (a) Melingkup semua
pesan

yang

terdapat

terhadap

tujuan

kelompok

sasaran

pemerintah;

dalam

visi;

(b) memberikan

yang akan dicapai; (c) memberikan
mana

yang

akan

dan (d) memperhitungkan

dilayani

oleh

petunjuk
petunjuk
instansi

berbagai masukan

dari

stakeholders.

7

3. Tujuan
Tujuan

adalah

sesuatu

(apa) yang akan dicapai

atau

dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima)
tahunan. Tujuan ditetapkan dengan mengacu kepada pernyataan
visi dan misi serta didasarkan pada isu-isu dan analisis stratejik.
Tujuan tidak harus dinyatakan dalam bentuk kuantitatif, akan
tetapi harus dapat menunjukkan suatu kondisi yang ingin dicapai
di masa mendatang.
Tujuan akan mengarahkan
perumusan sasaran, kebijakan, program dan kegiatan dalam rangka merealisasikan misi.
4.

Sasaran
Sasaran adalah hasil yang akan dicapai secara nyata oleh
instansi pemerintah dalam rumusan yang lebih spesifik, terukur,
dalam kurun waktu yang lebih pendek dari tujuan. Dalam sasaran
dirancang
pula indikator sasaran. Yang dimaksud dengan
indikator sasaran adalah ukuran tingkat keberhasilan pencapaian
sasaran untuk diwujudkan pad a tahun bersangkutan. Setiap
indikator sasaran disertai dengan rencana tingkat capaiannya
(targetnya) masing-masing.
Sasaran
diupayakan untuk dapat dicapai dalam kurun
waktu tertentu/tahunan secara berkesinambungan sejalan dengan
tujuan yang ditetapkan dalam rencana stratejik.

5.

Strateji (Cara Mencapai Tujuan dan Sasaran)
Strateji adalah cara mencapai tujuan dan sasaran ya!lg
dijabarkan ke dalam kebijakan-kebijakan dan program-program.
a.

8

Kebijakan
Kebijakan
pad a dasarnya
merupakan
ketentuanketentuan yang telah ditetapkan oleh yang berwenang untuk
dijadikan pedoman. pegangan atau petunjuk dalam pengembangan ataupun pelaksanaan program/kegiatan guna tercapainya kelancaran dan keterpaduan dalam perwujudan
sasaran, tujuan, serta visi dan misi instansi pemerintah.

.

b. Program
Program

adalah kumpulan

kegiatan yang sistematis

dan terpadu untuk mendapatkan

hasil yang dilaksanakan oleh

satu

pemerintah

atau

beberapa

rangka kerjasama
sasaran tertentu.

waktu

instansi
dengan

masyarakat,

ataupun
guna

dalam

mencapai

Kebijakan dan program dilakukan setiap tahun dalam kurun
5 (lima) tahun,
dan direncanakan
pelaksanaan
dan

pembiayaannya
kerjasama

baik melalui APBN/APBD,

dengan masyarakat.

maupun dalam rangka

Sejauh mungkin diidentifikasi

pula

berbagai program ataupun kegiatan yang merupakan peran serta
aktif masyarakat sebagai tanggapan atas kebijakan ataupun program
pemerintah,

serta kinerjanya.

Keberhasilan

program yang dilakukan

sangat erat kaitannya

dengan kebijakan instansi. Dalam rangka itu perlu diidentifikasi pula
keterkaitan antara kebijakan yang telah ditetapkan dengan program
dan kegiatan sebelum diimplementasikan.
dikaji terlebih dahulu untuk meyakinkan

Kebijakan tersebut perlu

apakah kebijakan yang telah

ditetapkan benar-benar dapat dilaksanakan.
Sasaran dan program yang telah ditetapkan dalam rencana
stratejik

kemudian

dijabarkan

lebih

lanjut kedalam suatu renca~a

kinerja tahunan.
B. FORMULIR

RENCANA STRATEJIK

Untuk
memudahkan
penyusunan
rencana
stratejik
sebagaimana diuraikan di atas, dapat digunakan alat bantu antara
lain berupa formulir Rencana Stratejik (RS) yang menunjukkan
keterkaitan

visi, misi, tujuan, sasaran serta kebijakan dan program,

sebagai berikut:

9

Formulir

RS

Rencana Stratejik

Tahun ,.",.. sId .,...,.
Instansi

:

Visi
Misi

:
:
Sasaran

Cara Mencapai Tujuan clan
Sasaran

Tujuan
Uraian

Indikator

Kebijakan

Program

2

3

4

5

1

Keterangan
6

Cara PenQisian:
Tahun

.Oitu/is dengan tahun RencanaStratejik.
Misal: 2000-2004.

Instansi

.Oitulis dengannama instansi.
Misal: LembagaAdministrasiNegara.

Visi

.Oitu/is dengan Visi instansi.
Misa/:
/nstitusi berkua/itas internasiona/dalam kaftan kebijakan, pembangunan sistem
administrasi negara, dan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan aparatur
dB/ammewujudkankepemerintahanyang baik.

Misi

.Oitulis dengan MisiInstansi.
Misal:
Memberikan kontribusi nyata dalam pembangunan aparatur negara melalui
pengembangan penelitian,pelayanan informasi, kaftan kebijakan,konsu/tasiserta
pendidikandan pelatihan,dalam bidang i/mupengetahuandan sistem administrasi
negara yang di/akukansecara interdisiplinersesuai posisi,tantangan nasiona/dan
intemasional,peran dan tanggungjawab aparatur da/am sistempenyelenggaraan
pemerintahannegara.

Kolom 1

.Oitulis uraian tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka merealisasikan misi.
Tujuan mengindikasikan sasaran, serta kebijakan dan program yang akan
dilaksanakan.
Misal:
Menghasilkan rumusan kebijakan untuk mewujudkan kondisi 'aparatur negara'
yang diharapkan,serta kompetensi Pegawai Negeri Sipil yang sesuai dengan
kebutuhan, yang secara keseluruhan terarah pada terselenggaranya
kepemerintahan yang baik (good governance) serta terwujudnya cita-cita dan
tujuan bernegara.

-negara

10

Kolom 2

:

Ditu/isuraiansasaran da/amrangka operasiona/isasitujuanyang te/ahditetapkan.
Misal:
Meningkatnyakualitaspendidikan dan pelatihan serta pendidikantinggi kedinasan
dibidang ilmu administrasinegarayang didukung oleh kurikulumyang relevan dan
sumberdaya yang berkualitasuntuk memenuhikebutuhan nasional sesuai posisi,
peran dan kewenangan aparatur,tuntutan kompetensijabatan, dan peningkatan
produktivitasdan daya saing nasional,serta mampu menjawabtantanganglobal.

Kolom 3

Ditu/is indikator sasaran yang te/ah ditetapkanldiidentifikasiuntuk diwujudkan.
Indikator ini dapat berupa keluaran (outputs)atau hasil (outcomes).Setiap sasaran
dapat memiliki /ebih dari satu indikatorsasaran.
Misa/:
.Prosentase peningkatan kua/itaspembinaaan pendidikandan pe/atihan
.Prosentase peningkatankua/itaspenye/enggaraanpendidikandan /atihan

Kolom 4

.Ditulis uraian mengenaikebijakandB/amupaya mencapaisasarandan tujuanyang
ditetapkaninstansipemerintah.
Misa/:
Meningkatkankualitaskebijakanpembinaandan penyelenggaraandiktat.

Kolom 5

.Ditulis nama program yang akan di/aksanakan o/eh instansi pemerintah sesuai
dengan kebijakan yang melingkupinya. Program dimaksud ditetapkan sesuai
dengansasaranyang akandicapai.
Misa/:
Peningkatankapasitassumberdaya manusia.

Kolom 6

:

Ditu/is mengenai berbagai keterangan yang berkaitan dengan rencana stratejik,
seperti: keterkaitan antara visi, misi, tujuan,sasaran serta kebijakanden program;
den sebutkan sektor atau instansilain atau pihak lain yang terkait.

11

BABIII

PERENCANAAN KINERJA
Perencanaan
kinerja sebagai
ditetapkan
instansi

kinerja merupakan proses penyusunan rencana

penjabaran

dalam rencana
pemerintah

dari sasaran
stratejik,

dan program yang telah

yang akan dilaksanakan

melalui berbagai kegiatan tahunan.

rencana kinerja ditetapkan

oleh

OJ dalam

rencana capaian kinerja tahunan untuk

seluruh indikator kinerja yang ada pad a tingkat sasaran dan kegiatan.
Penyusunan

rencana

penyusunan

kinerja

dan kebijakan

dilakukan

anggaran,

seiring

dengan

serta merupakan

agenda
komitmen

bagi instansi untuk mencapainya dalam tahun tertentu.
A.

KOMPONEN
Ookumen

RENCANA KINERJA
Rencana

Kinerja

memuat

informasi

tentang:

sasaran yang ingin dicapai dalam tahun yang bersangkutan; indikator
kine~a sasaran, dan rencana capaiannya; program, kegiatan, serta
kelompok indikator kinerja dan rencana capaiannya. Selain itu dimuat
pula keterangan
dengan sasaran,
dengan

yang antara lain menjelaskan
kebijakan

kegiatan-kegiatan

keterkaitan kegiatan

dengan programnya,
yang dilaksanakan

serta keterkaitan

oleh instansi/sektor

lain.
Adapun komponen rencana kinerja meliputi:
1. Sasaran
Sasaran yang dimaksud pad a rencana kinerja ini adalah
sasaran sebagaimana
nya diidentifikasi

dimuat dalam dokumen renstra. Selanjut-

sasaran

tahun yang bersangkutan
capaiannya (targetnya).

12

mana yang

akan diwujudkan

pada

beserta indikator dan rencana tingkat

2. Program
Program-programyang ditetapkan merupakan programprogram
yang
berada
da!am lingkup
kebijakan
tertentu
sebagaimana dituangkan dalam Strateji yang diuraikan pad a
dokumen rencana stratejik. Selanjutnya perlu diidentifikasi dan
ditetapkan program-program yang akan dilaksanakan pada tahun
bersangkutan, sebagai cara untuk mencapai sasaran yang telah

.

ditetapkan.
3.

Kegiatan
Kegiatan

adalah

tindakan

nyata

dalam jangka

waktu

tertentu yang dilakukan oleh instansi pemerintah sesuai dengan
kebijakan dan program yang telah ditetapkan dengan memanfaatkan sumber daya yang ada untuk mencapai sasaran dan
tujuan tertentu.

Dalam komponen

kegiatan ini perlu ditetapkan

indikator kinerja kegiatan dan rencana capaiannya.
4.

Indikator Kinerja Kegiatan
Indikator kinerja adalah
yang menggambarkan

ukuran

kuantitatif dan kualitatif

tingkat pencapaian

suatu kegiatan yang

telah ditetapkan.
Indikator kinerja kegiatan yang akan ditetapkan dikategorikan ke dalam kelompok ;
a. Masukan (Inputs) adalah segala sesuatu yang dibutuhkan
agar pelaksanaan kegiatan dan program dapat berjalan atau
da!am rangka menghasilkan output, misalnya sumber daya
manusia, dana, material, waktu, teknologi, dan sebagainya;
b. Keluaran (Outputs) adalah segala sesuatu berupa produk/jasa
(fisik dan/atau
non fisik) sebagai hasil langsung dari
pelaksanaan
c.

suatu

kegiatan

dan

program

berdasarkan

masukan yang digunakan;
Hasil (Outcomes) adalah segala sesuatu yang mencerminkan
berfungsinya
keluaran kegiatan pad a jangka menengah.

Outcomes merupakan ukuran seberapa jauh setiap produkl
jasa dapat memenuhi kebutuhan dan harapan masyarakat;.

13

d.

rv1anfaat (Benefits) adalah kegunaan suatu keluaran (outputs)
yang dirasakan

e.

langsung

oleh masyarakat.

Dapat berupa

tersedianya fasilitas yang dapat diakses oleh publik;
Dampak (Impacts) adalah ukuran tingkat pengaruh

sosial,

ekonomi, lingkungan atau kepentingan umum lainnya yang
dimulai oleh capaian kinerja setiap indikator dalam suatu
kegiatan.
Indikator-indikator

terse but secara

langsung

atau tidak

langsung dapat mengindikasikan
sejauh mana keberhasilan
pencapaian sasaran. Daiam hubungan ini, penetapan indikator
kinerja kegiatan merupakan proses identifikasi, pengembangan,
seleksi dan konsultasi tentang indikator kinerja atau ukuran
kinerja atau ukuran keberhasilan

kegiatan dan program-program

instansi.
Penetapan

indikator

kinerja

kegiatan

harus didasarkan

pada perkiraan yang realistis dengan memperhatikan tujuan dan
sasaran yang ditetapkan serta data pendukung yang harus
diorganisasi. Indikator kinerja dimaksud hendaknya (1) spesifik
dan jelas, (2) dapat diukur secara obyektif, (3) relevan dengan
-'

tujuan dan sasaran yang ingin dicapai, dan (4) tidak bias.

B. FORMULIR RENCANA KINERJA TAHUNAN
Dokumen

Rencana

Kinerja sebagaimana

diuraikan

di atas

dituangkan dalam Formulir Rencana Kinerja Tahunan (RKT). Seniuk
dan cara pengisian Formulir RKT ini adalah sebagai berikut:

14

;~f~1":it

Formulir
Rencana
Instansi :

U

.

ralan

Tahun

Sasaran
,'.

I d' k t

n I a or

Rencana
tingkat
capoIan

Program

Kegiatan

.Indikator
KinerJa

Uralan..

Satuan

~a~

1

2

RKT

Kineria Tahunan

Rencana
ting kat
.
capalan

Keterangan

(ta~

3

4

5

6

7

8

9

CaraPenaisian:
Tahun

Ditu/istahunrencanakinerja.
Misa/:
Tahun2002.

Instansi

:

Ditu/isnamainstansiyangbersangkutan.
Misa/:
Lihatkemba/inamainstansisebagaimana
dB/amFormulirRencanaStratejikpada
halaman10.

Kolom1

:

Ditulisuraiansasaranyangtelahditetapkandan direncanakan
untuktahunyang
Sasarandimaksudsebagaimana
telah ditetapkan
pada dokumen
RencanaStratejik.
Misal:

-bersangkutan.

Lihat kembali uraian sasaran sebagaimana dituliskan pada kolom 2 Formulir
Stratejikpada ha/aman 10.

.Rencana

Kolom 2

Ditulisindikatorsasaranyang mengindikasikan
tercapainya
sasaran.Indikatorini
ada/ahsebagaimana
telahdirumuskanpada dokumenRencanaStratejik.Setiap
sasarandapatmemilikilebihdarisatuindikatorsasaran.
Misal:
Lihat kemba/iuraian indikatorsasaran sebagaimanaditulis pads kolom3 Formulir
Rencana Stratejikpada halaman 11.

Korom3

Dit~lis rencana tingkat capaian (target) masing-masingindikator sasaran
sebagaimanaterlulispada kolom 2. Rencanatingkatcapaian(target)harus
ditetapkansecararealistissesuaidengankemampuan
yang dimilikioleh instansi
pemerintah.
.
Misa/:

.peningkatan kualitaswidyaiswara
sebesar20%.
.pengembangansisteminformasi
penyelenggaraan
diklataparatur
sebesar20%
Angka-angkakuantitatiftersebutdi alas dapat merupakanpersentaserencana
ringkatcapaian (target)pada tahun bersangkutan:
atau dapatpula merupakan
persentase
peningkatan
ringkatcapaian(target)daritahunsebelumnya.

IS

Kolom 4

:

Ditu/isnamaprogramyang akan di/aksanakanda/amtahun bersangkutan.Program

dimaksudditetapkansesuaidengan sasaranyang akan dicapaipada tahun
bersangkutan.Programdimaksud ada/ah sebagaimanaditetapkanda/am dokumen
RencanaStratejik.
Misa:/
Uhat kembali uraian program pada k%m 5 Formulir Rencana Stratejik pada
ha/aman11.
Kolom 5

.Ditulis nama kegiatanyang akan di/aksanakanpada tahun bersangkutan sesuai
denganprogramsebagaimanaditulispada k%m 4.
Misa/:
.Dik/at TOT widyaiswara.
.Pengembangan Sistem/nfonnasi Dik/atAparatur(S/DA).

Kolom 6

.Ditulis uraian indikatorkinerja kegiatan berdasarkan ke/ompokmasukan, ke/uaran,
hasi/,manfaat,dan dampak.
Misa/:
.Dik/at TOT Widyaiswara.
Masukan .Dana, SumberDaya Manusia (SDM).
Ke/uaran .Jum/ah /u/usa" TOT Widyaiswara.
Hasi/
: Tingkatpengetahuanwidyaiswara.
Manfaat .Ketersediaan widyaiswara dengan kompetensimemadai.
Dampak .Peningkatan kualitaspembinaan dik/ataparatur.
.Pengembangan S/DA.
Masukan .Dana, SDM.
Ke/uaran : Sistem/nformasi Dik/atAparaturyang te/ahdikembangkan.
Hasi/
.Ketersediaan informasiyang aktua/dan handaJdB/ammendukung
pengambi/ankeputusanmenyangkutDik/atAparatur.
Manfaat : Meningkatnya kualitas keputusanlkebijakan di bidang dik/at
Dampak :

aparatur.
Peningkatankualitaspembinaan dikJataparatur.

Manfaatdan dampakkemungkinansulit diukurpada tahunperlama (da/amjangka
pendek).
Kolom 7

16

.Ditulis satuan dari setiap indikatorkinerja kegiatan.
Misa/:
Rupiah,orang, persentase,set.

Kolom 8

.Ditulis

rencana tingkat capaian (target) dari masing-ma~ing indikator kinerja

kegiatan(kolom6)padatahunyangbersangkutan.
Misa/:
.Diklat TOT Widyaiswara.

Masukan:
Dana
SDM
Keluaran
Hasil

: Rp. 375juta.
: 150 Widyaiswara,5 penye/enggaradan 40pengajar.
: 150orang.
: 80% (target hasil diktat TOT misalnya didasarkan pads scoring

system).
.Pengembangan SIDA.

Masukan :
Dana
SDM
Keluaran
Hasil
Kolom 9

:

: 950jura.
: 2 analis,4 programer,4 operator.
: 1 set.
: 20%.

DituJishal-hat yangperlu dijelaskanberkaitan dengan sasaran,kebijakan,program,
dan kegiatan.

17

BABIV
PENGUKURAN

KINERJA

Pengukuran kinerja digunakan sebagai dasar untuk menilai
keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan
sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan
visi dan misi instansi pemerintah. Pengukuran dimaksud merupakan
hasil dari suatu penilaian yang sistematik dan didasarkan pada
kelompok indikator kinerja kegiatan yang berupa indikator-indikator
masukan,
keluaran, hasil, manfaat dan dampak, sebagaimana
diuraikan pada Bab sebelumnya. Penilaian terse but tidak terlepas
dari proses yang merupakan kegiatan mengolah masukan menjadi
keluaran
atau penilaian dalam proses penyusunan
kebijakan/
program/kegiatan yang dianggap penting dan berpengaruh terhadap
pencapaian sasaran dan tujuan.
A.

KERANGKA
Dalam

PENGUKURAN
kerangka

KINERJA

pengukuran

kinerja

terdapat

tahapan

penetapan, pengumpulan data kinerja, dan cara pengukuran kinerja.
Penetapan indikator kinerja telah diuraikan pada Bab III Perencanaan
Kinerja.
Pengukuran

kinerja dilakukan dengan menggunakan indikator

kinerja kegiatan. Pengukuran ini dilakukan dengan memanfaatk?n
data kinerja. Data kinerja lazimnya dapat diperoleh melalui dua
sumber, yaitu: (1) data internal, berasal dari sistem informasi yang
diterapkan pada instansi, dan (2) data eksternal, berasal dari luar
instansi baik data primer maupun data sekunder.
Pengumpulan data kinerja
diarahkan untuk mendapatkan
data kinerja yang akurat, lengkap, tepat waktu, dan konsisten, yang
berg una bagi pengambilan
kinerja instansi pemerintah
keseimbangan

keputusan dalam rangka perbaikan
tanpa meninggalkan
prinsip-prinsip

biaya dan manfaat,

efisiensi dan efektivitas. Untuk itu

perlu dibangun sistem informasi kinerja yang mengintegrasikan data
yang dibutuhkan
dari unit-unit yang bertanggungjawab
dalam
18

pencatatan, secara terpadu dengan sistem informasi yang ada. Hal
tersebut dapat dilakukan dengan mewajibkan menyampaikan laporan
data

kinerja

secara

reguler,

mingguan,

bulanan,

triwulanan,

dan

seterusnya.
Pengumpulan data kinerja
yang terdiri dari indikator-indikator
dilakukan

secara

terencana

untuk indikator kinerja kegiatan
masukan, keluaran, dan hasil,

dan

sistematis

setiap

tahun

untuk

mengukur kehematan,
sasaran. Sedangkan

efektifitas,
efisiensi dan kualitas pencapaian
pengumpulan
data kinerja untuk indikator

manfaat

dapat diukur pad a akhir periode selesainya

suatu

dan dampak

program

atau dalam

tujuan instansi pemerintah.
dan tingkat kesulitan
kinerja

dampak.

melakukan

rangka

mengukur

tujuan-

Hal ini terkait pad a pertimbangan

yang cukup tinggi dalam mengukur

Dalam

hal ini instansi

disarankan

survei sendiri guna mendapatkan

yang ditetapkan,

pencapaian

kepuasan

biaya

indikator

untuk

dapat

data mengenai

hasil

masyarakat yang dilayani, dan manfaatl

dampak kebijakan instansi terhadap masyarakat.
Pengukuran kinerja mencakup: (1) kinerja kegiatan yang
merupakan tingkat pencapaian target (rencana tingkat capaian) dari
masing-masing

kelompok

pencapaian

sasaran

pencapaian

target

indikator

sasaran

dalam dokumen

indikator kinerja kegiatan, dan (2) tingkat

instansi
(rencana

pemerintah
tingkat

capaian)

yang telah ditetapkan
Rencana

Kinerja.

yang merupakan

dari masing-masing

sebagaimana

Pengukuran

tingkat

dituangkan

tingkat pencapaian

sasaran didasarkan pad a data hasil pengukuran kinerja kegiatan.
Pengukuran
kinerja dimaksud
dapat dilakukah dengan
menggunakan
formulir Pengukuran Kinerja Kegiatan (PKK) dan
Formulir Pengukuran Pencapaian Sasaran (PPS) sebagai berikut:

19

Formulir
Pengukuran

PKK

Kinerja Kegiatan

Tahun...
Instansi

:
Kegiatan

Program

1

U ra Ian

I d' k t

nlaor
K ..a
Iner)a

2

3

St

uan

Persentase
Rencana
T' k t
Inga
C .ea
apalan
(Target)

4

5

R "

.

IsaSI

Pencapaian
Rencana Tingkat
Capalan
'

Keterangan

(Targe t)
6

7

8

CaraPenaisian:
Tahun

Instansi

Ditulisdengantahunpengukurankinerja.
Misal:
Lihat kembalitahun sebagaimanadalam FormulirRencanaKinerja Tahunan pada
ha/aman15.
:

Kolom 1

Ditulisnama instansiyang bersangkutan.
Misa/:
Lihat kembalinama instansi sebagaimana dalam FormulirRencana Stratejik pa'da
ha/aman 10.
Ditulisnama programyang akan dilaksanakanda/amtahun bersangkutan.Program
dimaksud ditetapkan sesuai dengan kebijakan yang te/ah ditetapkandan sasaran
yang akan dicapai pada tahun bersangkutan. Program dimaksud sebagaimana
ditulis dalam kolom 4 formulirRencanaKinerja Tahunandan yang te/ahditetapkan
da/amdokumenRencanaStratejik.
Mise/:

Lihat kembali uraian program pada ko/om 4 Formulir Rencana Kinerja Tahunan
padahalaman 16.
Korom 2

:

Ditulis nama kegiatan dalam lingkup program sebagaimanaditulis pada ko/om 1
yang akan dilaksanakanpada tahun bersangkutan.Nama kegiatan yang ditulis
pada ko/om ini harus sesuai dengan kegiatan yang ditulis pada kolom 5 formulir
RencanaKinerja Tahunan(RKT).

"";",,

Misa/:

~~.

Lihat kemba/i uraian kegiatan sebagaimana ditu/iskan pada kolom 5 Formulir
RencanaKinerja Tahunanpada ha/aman16.

20

"'~!3(~

Kolom 3

Ditulis indikator kinerja kegiatan berdasarkan kelompok masukan,keluaran dan
hasH, maupun indikator manfaat dan dampak. Jika instansi pemerintah yang
menyusun rencana kinerja ini be/urndapat mene/apkanrencana un/uk indika/or
kinerja manfaat dan dampak, maka kedua indikator ini cukup diidentifikasisaja.
Dengan adanya iden/ifikasi ini memungkinkan instansi pemerintah me/iha/
keterkaitannyadengansasaran.
Misa/:
Uhat kemba/i uraian indikator kinerja sebagaimana ditu/iskan pada kolom 6
Formu/irRencanaKinerja Tahunanpada ha/aman16.

Kolom 4

:

Ditu/issatuan dari setiap indikatorkinerjakegiatan.
Misa/:
Uhat kembali satuan indikator kinerja sebagaimana di/uliskan pada k%m 7
FormulirRencanaKinerja Tahunanpada halaman 16.

Kolom 5

:

Di/ufis rencana tingkat capaian (target) untuk setiap indikator kinerja yang
ditetapkan, baik rencana kuantitatifmaupun kualitatif,sebagaimanaditu/is dB/am
kofom8 FormufirRencanaKinerja Tahunan.
Misal:
Uhat kembali uraian Rencana Tingkat Capaian (target)sebagaimanadituliskan
pada k%m 8 Formu/irRencanaKinerja Tahunanpada halaman 16.

Kolom 6

.Ditufis reafisasidarimasing-masingindikatorkinerja.
Misal:
.Dik/at TOT Widyaiswara.
Masukan
: Dana:
Rp. 350juta.
SDM : 150 Widyaiswara,5 penyefenggara,40pengajar.
Ke/uaran
: 150orang.
Hasif
: 75%.
.Pengembangan SfDA.
Masukan
: Dana: 950jura.
: 2 analis, 4 programer,4 operator.
Ke/uaran
.1 set.
Hasil
: 20%.

.SDM

Untukmemperofehdata yang fengkapdan akurat mengenairealisasi dari masingmasing indikatorkinerja dimaksud di alas, perlu dilakukan dokumentasimufai dari
awal sampai dengan selesaipelaksanaankegiatan.Data tersebutdapat diperofeh
melafuidua sumber,yaitu internaldan eksternal.
Kolom 7

:

Ditu/ispersentasepencapaianrencanatingkat capaian (target)dari masing-masing
indikator kinerja kegiatan sebagaimanaditetapkan mefafuirealisasi yang berhasil
dicapaipada indikatordimaksud.

21

Penghitungan prosentase pe.~cgp3ia.'!rencana tingkat capaian (k%m 7) perlu
r:;emperhatikankarakteristikkom,oonenreafisasi. Dafamkondisi:
(1) se.rnaki.':11,':ggl
realisasimenunjukkanpencapaiankinerjayang semakin baik,
mai.a d'!1unailanrumus:

Rea/isasiOJ
Persentasepencapaian
rencanatingkatcapaian

-0
-x

100%
Rencana"J

(2) semakin tinggi rea/isasi menunjukkan semakin rendah pencapaian kinerja,
maka digunakanrumus:

Rencana -J -(Rea/isasi1 -Rencana-) )

Persentase
pencapaianrencana

=

X 100 %

tingkatcapaian

Rencanai

') k%m 6,
") k%m 5, rencanatingkat capaian
Misa/:
kegiatan
ini yang
dapatsemakin
dini/ai baik,
bahwamaka
semakin
tinggi rum
rea/isasi
menunjukkan
pencapaian
kinerja
digunakan
us (1) sebagaimana

~.Pada

tertu/isdi Bias.
.Dik/at TOT Widyaiswara.
Masukan
: Dana:
(350juta /375 jura) x 100% = 93,3%.
80M:
(150 peserta / 150 peserta)x 100%= 100%.
(5 penye/ggr/ 5 penye/ggr)x 100%= 100%.
(40 pengajar/ 40 pengajar)x 100%= 100%.
Ke/uaran

: (150 peserta / 150 peserta)x 100% = 100%.

Hasi!

: (75% /80%) x 100% = 93,75%.

.Pengembangan S/DA.
Masukan
: Dana
SDM

Ke/uaran
Kolom 8

22

: (950juta/950juta) x 100%= 100%.
: (4 programer/ 4 programer)x 100%= 100%.
(2 ana/is/ 2 ana/is)x 100% = 100%.
(4 operator/ 4 operator)x 100%= 100%.

: (1 set /1 set) x 100% = 100%.

Ditu/is berbagai ha/ yang per/u dije/askan berkaitan dengan rea/iasasi dan
pencapaiantarget.

Formulir

PPS

Pengukuran Pencapaian Sasaran

Tahun...
Instansi

:

S

Indikator

Rencana tingkat

asaran

.ea
Sasaran

capalan

Persentase
R I..Pencapaian
IsaSI
.e

(target)

Rencana

K

t erangan

tmgkat

capaian
1

2

3

4

5

6

CaraDenaisian:
Tahun

:

Ditu/istahunpengukuranpencapaiansasaran.
Misa/:
Lihat kemba/i tahun sebagaimana dB/am Formu/ir Rencana Rencana Kinerja
tahunan pada ha/aman15.

Instansi

:

Ditu/isnama instansiyang besangkutan.
Misa/:
Lihat kemba/inama instansi sebagaimanada/am Formu/ir Rencana Stratejik pada
ha/aman 10.

Kolom 1

:

Ditu/is uraian sasaran yang te/ah difetapkan dan direncanakan untuk tahun yang
bersangkutan.Sasarandimaksudsebagaimanate/ah ditu/ispada Rencana Kinerja
Tahunan.

Misa/:
Lihat kemba/i uraian sasaran sebagaimana ditu/iskan pads k%m 2 Formu/ir
RencanaStratejikpada ha/aman11.
Kolom 2

.Difu/is indikatorsasaran untuktahunyang bersangkutan./ndikatorini, sebagaimana
telah dirumuskanpads RencanaKinerja Tahunan.
Misa/:
Lihat kemba/iuraian indikatorsasaran sebagaimanaditu/is pada k%m 3 Formu/ir
Rencana Stratejik pada halaman 11.

Kolom 3

.Ditu/is
rencana tingkat capaian (target) masing-masing indikator sasaran
sebagaimana tertu/is pada k%m 2. Rencana tingkat capaian (target) ini sesuai
dengan rencana tingkat capaian (target) yang te/ah difetapkan de/am Rencana
Kinerja Tahunan.
Misa/:
Lihat kembali uraian rencana tingkat capaian (target) masing-masing indikator
sasaran sebagaimana tertu/is pada k%m 3 Formu/ir Rencana Kinerja Tahunan
pede he/amen15.

23

Kolom 4

Ditulis realisasi dari masing-masingrencanatingkatcapaian (target)setiapindikator'

sasaransebagaimana
tertu/ispadakolom3.
Misal:
.Peningkatan kualitaswidyaiswara20%.
.Pengembangan sistem informasipenyelenggaraandiklat aparatur20%.
Data realisasi dari rencana tingkat capaian sasaran (target)kemungkinan dapat
bersumber dari data realisasicapaian indikatorkinerja kegiatan atau harus melalui
suatu studit1elaah/survei
secarakhusus.
Kolom 5

:

Ditulis dengan persentase pencapaian rencana tingkat capaian, yang dihitung
dengan rumus:
(1) Semakin tinggi realisasi menggambarkan pencapaian rencana tingkat
capaianyang semakin baik, maka digunakanRumus:

Realisasii
Persentase
pencapaianrencana

=

x

tingkat capaian

100%

Rencana-}

(2) semakin tinggi realisasi menunjukkansemakin rendah pencapaian rencana
tingkat capaian,maka digunakanrumus:

Rencana"i -(Realisasi) -Rencana"i )
Persentase
pencapaianrencana

=

tingkat capaian

X 100 %
_

Rencana1

*) kolom 3,
**) kolom 4, rencanatingkat capaian
Misat:
Pada sasaran ini dapal dinilai bahwa semakin tinggi realisasipencapaiansasaran
menunjukkanpencapaian kinerja yang semakin baik, maka digunakan rumus (1)
sebagaimanatertulis di alas.
.Peningkatan Kualitas Widyaiswara: (23% / 25%)x 100%= 92%.
.Pengembangan Sislem lnformasi Penyelenggaraan Diktat Aparalur: (20% /
20%)x 100% = 100%.
Kolom 6

24

.DituJis berbagai haJ yang perlu dijelaskan berkaitan dengan sasaran, indikator
pencapaiansasaran, rencanalingkat capaian sertarealisasinya.

B.

EVALUASI KINERJA
Berdasarkan

hasil-hasil perhitungan

formulir PKK, dilakukan

evaluasi terhadap pencapaian setiap indikator kinerja kegiatan untuk
memberikan

penjelasan lebih lanjut tentang hal-hal yang mendukung

keberhasilan

dan kegagalan

pelaksanaan

suatu kegiatan.

Evaluasi

bertujuan agar diketahui pencapaian realisasi, kemajuan dan kendala
yang dijumpai dalam rangka pencapaian misi, agar dapat dinilai dan
dipelajari

guna perbaikan

pelaksanaan

program/kegiatan

di masa

yang akandatang.
Selain itu, dalam

evaluasi

kinerja

efisiensi dengan cara membandingkan
baik untuk rencana maupun realisasi.
tingkat efisiensi yang dilakukan

dilakukan

pula analisis

antara output dengan input
Analisis ini menggambarkan

oleh instansi dengan memberikan

data nilai output per unit yang dihasilkan oleh suatu input tertentu.
Selanjutnya
efektivitas
dengan

dilakukan

pula

yang menggambarkan
hasil,

manfaat

pengukuran/penentuan

tingkat kesesuaian

atau dampak.

Selain

itu,

antara tujuan
evaluasi

dilakukan terhadap setiap perbedaan kinerja (performance
terjadi,
.pemecahan

baik terhadap

penyebab

terjadinya

tingkat
juga

gap) yang

gap maupun

strateji

masalah yang telah dan akan dilaksanakan.
Dalam

melakukan

pembandingan-pembandingan

evaluasi

kinerja,

perlu juga

digunakan

antara:

.kinerja

nyata dengan kinerja yang direncanakan.

~

.kinerja

nyata dengan kinerja tahun-tahun sebelumnya.

.kinerja

suatu instansi dengan kinerja instansi lain yang unggul di

bidangnya ataupun dengan kinerja sektor swasta.
.kinerja

nyata dengan kinerja di negara-negara

lain atau dengan

standarinternasional.

25

C. ANALISIS

AKUNTABILITAS

LAKIP

harus

KINERJA

menyajikan

data dan informasi

relevan

bagi

pembuat keputusan agar dapat menginterpretasikan
keberhasilan
dan kegagalan secara lebih luas dan mendalam. Oleh karena itu,
perlu dibuat suatu analisis tentang pencapaian

akuntabilitas

kinerja

instansi secara keseluruhan.
Analisis

tersebut

meliputi

uraian

keterkaitan

pencapaian

kinerja kegiatan dengan program dan kebijakan dalam mewujudkan
sasaran,
rencana

tujuan, dan misi serta visi sebagaimana
stratejik.
Dalam
analisis
ini perlu

perkembangan
dan efektif,

ditetapkan dalam
pula dijelaskan

kondisi pencapaian sasaran dan tujuan secara efisien
sesuai dengan kebijakan, program, dan kegiatan yang

telah ditetapkan.

Analisis tersebut dilakukan dengan menggunakan

informasi/data

yang diperoleh secara lengkap dan akurat; dan bila

memungkinkan

dilakukan pula evaluasi kebijakan untuk mengetahui

ketepatan

dan efektivitas

baik kebijakan itu sendiri maupun sistem

dan proses pelaksanaannya.

26

BABV
PELAPORAN
Setiap instansi pemerintah
menyusun

dan

menyampaikan

periodik dan melembaga.

berkewajiban
laporan

Pelaporan

untuk menyiapkan,

kinerja

secara

tertulis,

kinerja ini dimaksudkan

untuk

mengkomunikasikan capaian kinerja instansi pemerintah dalam suatu
tahun anggaran yang dikaitkan dengan proses pencapaian tujuan
dan

sasaran

instansi

bersangkutan

harus

keberhasilan

dan

Pelaporan

paling

..Penanggung

mempertanggungjawabkan
kegagalan

tingkat

Laporan Akuntabilitas

LAKIP dapat dikategorikan
tidak

disusun

berkepentingan
A.

Instansi
kinerja

kinerja oleh instansi pemerintah

dalam dokumen
(LAKIP).

pemerintah.

pemerintah

yang

dan menjelaskan
yang

dicapainya.

ini kemudian dituangkan

Kinerja Instansi Pemerintah
sebagai laporan rutin, karena

dan disampaikan

kepada

pihak-pihak

yang

setahun sekali.

PENANGGUNG

JAWAB

PENYUSUNAN

LAKIP

jawab penyusunan LAKIP adalah pejabat yang
secara fungsional bertanggung jawab melakukan dukungan adminis-

.tratif

di instansi

masing-masing.

Pimpinan 'instansi,

sebagaimana

tersebut dalam Inpres Nomor 7 Tahun 1999, dapat menentukan tim
kerja

yang

bertugas

membantu

instansinya masing-masing

penanggung

jawab

LAKIP

di

dengan mengacu pada pedoman ini.

Apabila dipandang perlu, tim kerja dan penanggung jawab
LAKIP dimaksud dapat berkonsultasi dengan Lembaga Administrasi
Negara (LAN) dan Badan Pengawasan Keuangan dan Perribangunan
(BPKP).

Konsultasi

dimaksud

dengan

memberitahukan

terlebih

dahulu secara lisan maupun tertulis.

27

8. PRINSIP-PRINSIP LAKIP
Penyusunan

LAKIP

laporan pada umumnya,
obyektif,

harus

mengikuti

prinsip-prinsip

pe-

yaitu laporan harus disusun secara jujur,

akurat dan transparan.

OJ samping itu, perlu pula diper-

hatikan:
1. Prinsip

lingkup

pertanggungjawaban.

harus proporsional

dengan

jawab masing-masing
maupun keberhasilan.
2.

Prinsip
dan

prioritas.

relevan

jawaban
3.

lanjutnya.
Prinsip
manfaat,
daripada

lingkup kewenangan

dan memuat

dan tanggung

baik mengenai

kegagalan
.

Yang dilaporkan

bagi pengambilan

instansi

Hal-hal yang dilaporkan

yang

adalah hal-hal yang renting
keputusan

diperlukan

untuk

manfaat

laporan

yaitu

biaya penyusunannya,

dan

pertanggung-

upaya-upaya
harus

tindak

lebih

besar

dan laporan harus mempunyai

manfaat bagi peningkatan pencapaian kinerja.
Oalam hubungan
laporan

itu, perlu pula diperhatikan

yang baik seperti relevan,

-diandalkan,

tepat waktu,

beberapa

ciri

dapat dipercayal

mudah dimengerti Uelas dan cermat), dalam bentuk yang
menarik

(tegas

dan konsisten,

tidak

kontradiktif

antar

bagian),

berdaya banding tinggi (reliable), berdaya uji (verifiable), lengkap,
netral, pad at, dan mengikuti standar laporan yang ditetapkan.

C. FORMAT DAN ISI LAKIP
Agar LAKIP dapat lebih berguna sebagai umpan balik bagi
pihak-pihak
gamkan

yang berkepentingan,

tanpa

pemerintah.

mengabaikan

Format

LAKIP

maka bentuk dan isinya diserakeunikan

ini

masing-masing

dimaksudkan

untuk

instansi

mengurangi

perbedaan isi dan cara penyajian yang dimuat dalam LAKIP sehingga
memudahkan

pembandingan

harusdilakukan.

28

ataupun

evaluasi

akuntabilitas

yang

LAKIP menyajikan uraian tentang kinerja instansi pemerintah
dalam

arti keberhasilan

dan kegagalan

tujuan instansi pemerintah.
dalam

sasaran

dan

Oi sam ping itu, perlu juga dimasukkan

LAKIP aspek keuangan

hubungan

pencapaian

yang secara langsung mengaitk~n

antara anggaran negara yang dibelanjakan

dengan hasil

atau manfaat yang diperoleh.
Format

laporan

akuntabilitas

kinerja

instansi

pemerintah

minimal terdiri atas:
IKHTISAREKSEKUTIF
Pada bagianini disajikantujuandan sasaranyang telah ditetapkandalam
rencanastratejikserta sejauhmana instansipemerintahmencapaitujuan
dan sasaranutama tersebut,serta kendala-kendalayang dihadapidalam
pencapaiannya. Disebutkan pula langkah-langkah ape yang telah
dilakukanuntukmengatasikendalatersebutdan langkahantisipatifuntuk
menanggulangi kendala yang mungkin akan terjadi pada tahun
mendatang.
I. PENDAHULUAN
Pada bagian ini dijelaskanhal-hal umum tentang instansi serta uraian
singkat mandai apa yang dibebankankepadainstansi (gambaranumum
tupoksi).

.singkat

II. RENCANA STRATEJIK
Pada bab ini disajikan gambaransingkat mengenai: Rencanastratejik
dan Rencana Kinerja. Pada awal bab ini disajikan gambaran secara
sasaranyang ingindiraih instansipede tahunyang bersangkutan
serta bagaimanakaitannyadengancapaianvisi dan misi instansi.
Rencana Stratejik
Uraian singkat tentang rencana stratejik instansi, mulai dari visi, misi,
tujuan,sasaranserta kebijakandan programinstansi.
Rencana Kinerja
Disajikan rencana kinerja pada tahun yang bersangkutan,terutama
menyangkutkegiatan-kegiatandalam rangka mencapaisasaran sesuai
dengan program pede tahun tersebut, dan indikator keberhasilan
pencapaiannya.

29

/II. AKUNTAB/L/TASK/NERJA
Pada bagian ini disajikanuraian hasi/ pengukurankinerja.evaluasi dan
analisis akuntabilitaskinerja,termasukdi dalamnyamenguraikansecara
sisfemafis keberhasilan dan kegagalan, hambafanlkendala, dan
permasalahanyang dihadapiserra langkah-langkahantisipatifyang akan
diambil.

.

Selain au di/aporkan pula akunfabi/ifas keuangan dengan GarB
menyajikanalokasidan realisasianggaranbagi pelaksanaantupoksiatau
fugas-fugas lainnya,fermasukanalisis fentang capaianindikatorkinerja
efisiensi.
IV. PENUTUP
Mengemukakan tinjauan secara umum tentang keberhasi/an dan
kegaga/an,permasalahandan kendala utama yang berkaifan dengan
kinerja insfansi yang bersangkutanserta sfratejipemecahanmasalah
yang akan di/aksanakandi tahun mendatang.
LAMP/RAN-LAMP/RAN
Setiap bentuk penje/asan/ebih /anjut, perhitungan-perhitungan,
gambar,
dan aspek pendukung seperti SOM, sarana prasarana,metode, dan
aspek lain dan data yang fe/evan, hendaknya tidak diuraikan dalam
badan leks /aporan,tetapi dimuat dalam lampiran.Keputusan-keputusan
afau perafuran-peraturan dan perundang-undangan tertentu yang
merupakan kebijakan yang difefapkan da/am rangka pencapaian visi, .

.~

misi, tujuan, dan s