Sistem Pelaporan Landasan Teori
merupakan representasi posisi keuangan dari transaksi-transaksi yang dilakukan oleh instansi pemerintah. Pelaporan kinerja dimaksudkan untuk
mengkomunikasikan capaian kinerja instansi pemerintah dalam suatu tahun anggaran yang dikaitkan dengan proses pencapaian tujuan dan
sasaran instansi pemerintah. Pelaporan kinerja oleh instansi pemerintah ini dituangkan dalam dokumen Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah LAKIP. Pemerintah berkewajiban untuk memberikan informasi keuangan dan informasi lainnya yang akan digunakan untuk
pengambilan keputusan ekonomi, sosial, dan politik oleh pihak-pihak yang berkepentingan.
Akuntansi dan laporan keuangan mengandung pengertian sebagai suatu proses pengumpulan, pengelolaan dan pengkomunikasian informasi
yang bermanfaat untuk pembuatan keputusan dan untuk menilai kinerja organisasi. Mardiasmo dalam Setiawan, Andreas dan Rusli 2013.
“Lembaga pemerintah dituntut untuk dapat membuat laporan keuangan eksternal yang meliputi laporan keuangan formal, seperti laporan
surplusdefisit, laporan realisasi anggaran, laporan laba rugi, laporan arus kas, serta kinerja yang dinyatakan dalam ukuran financial dan non
fi nancial”.
Instansi pemerintah
yang berkewajiban
menerapkan sistem
akuntabilitas kinerja dan menyampaikan pelaporannya adalah instansi dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah KabupatenKota. Adapun
penanggung jawab penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
LAKIP adalah
pejabat yang
secara fungsional
bertanggungjawab melayani fungsi administrasi di instansi masing- masing. Selanjutnya pimpinan instansi bersama tim kerja harus
mempertanggungjawabkan dan menjelaskan keberhasilankegagalan tingkat kinerja yang dicapainya. Herwaty 2011
Sistem akuntabilitas kinerja merupakan tatanan, instrumen, metode pertanggungjawaban yang pada pokoknya meliputi tahapan perencanaan,
pelaksanaan, pengukuran,
pelaporan dan
pengendalian maupun
monitoring yang membentuk siklus akuntabilitas kinerja secara terpadu dan tidak terputus serta merupakan tool atau instrumen bagi proses
pemenuhan kewajiban para aparat penyelenggara kepemerintahan dalam konteks mempertanggungjawabkan keberhasilan maupun
kegagalan misi organisasi.