43 | P a g e
Gambar IV-29 Uji serapan air beton
4.9. Ringkasan standar penelitian
Tabel IV-8 Standart Penelitian No
Spesifikasi Standar Penelitian
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
11 12
13 ASTM C 469-94-02
ASTM C 642 – 97 ASTM C618-03
SK SNI T15-1991-03 SNI 1970:2008
SNI 03-1972-1990 SNI 03-2491-2002
SNI 03-2493-1991 SNI 03-2816-1992
SNI 03-2834-2000 SNI 03-4154-1996
SNI 03-1973-1990 SNI 15-2049-2004
Standart Test Method for Static Modulus of Elasticity and Poissons’s Ratio of Concrete in
Compression. Standard Test Method for Density, Absorption, and
Voids in Hardened Concrete Standart Specification for Coal Fly ash and Raw or
Calcined Natural Pozzolan for Use in Concrete Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan
Gedung. Cara Uji Berat Jenis dan Penyerapan Air Agregat
Halus. Metode Pengujian Slump Beton.
Metode Pengujian Kuat Tarik Belah Beton. Metode Pembuatan dan Perawatan Benda Uji Beton
di Laboratorium. Metode Pengujian Kotoran Organik dalam Pasir
untuk Campuran Mortar atau Beton. Tata cara pembuatan rencana campuran beton
normal. Metode Pengujian Kuat Lentur Beton dengan Balok
Uji Sederhana yang Dibebani Terpusat Langsung Metode Pengujian Berat Isi Beton
Semen Portland.
44 | P a g e
V. HASIL PENELITIAN
4.1. Hasil analisa material
Material-material yang akan digunakan dalam penelitian ini telah dilakukan pengujian sifat propertiesnya untuk mengetahui apakah material tersebut memenuhi
persyaratan sebagai bahan susun beton. Pemeriksaan dilakukan di Laboratorium Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Surakarta dan institusi di luar
Universitas Muhammadiyah Surakarta sesuai syarat pemeriksaan yang bersesuaian.
4.1.1. Hasil analisa semen portland
Semen Portland yang digunakan dalam penelitian ini adalah semen type PPC produksi PT Semen Gresik. Berbeda dengan semen portlan type I, semen PPC mengandung pozzolan
4.1.2. Hasil analisa fly ash
Fly ash yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua jenis yaitu berasal dari
PLTU yang dibeli di pasaran dan PLTU yang berasal dari Jepara. Fly ash yang dibeli di pasaran dibeli dari UD Seminar Mandiri Mojosongo. Analisa kimia terhadap fly ash
dilakukan di laboratorium Balai Konservasi Borobudur. Hasil analisa ditunjukkan dalam Tabel berikut ini:
Tabel V-1 Hasil analisa fly ash Analisis kimia
Satuan Fly ash
Pasaran Fly ash
PLTU Standar ASTM
kelas C
Silika dioxida, SiO
2
24,1100 32,5900
SiO
2
+ Al
2
O
3
+ Fe
2
O
3
min. 50 Aluminium oxida, Al
2
O
3
13,3993 12,6828
Fery oxida, Fe
2
O
3
6,9445 6,4722
TiO
2
0,8420 0,8120
Magnesium oxida, MgO 3,1117
4,6351 Ca O
0,7182 0,8753
Dari hasil analisa fly ash di atas diperoleh, fly ash yang berasal dari PLTU Jepara termasuk fly ash kelas C, karena jumlah SiO
2
+ Al
2
O
3
+ Fe
2
O
3
lebih dari 50, namun kurang dari 70. Hasil ini sesuai dengan tinjauan pustaka yang dilakukan dimana fly ash
di Indonesia pada umumnya merupakan fly ash kelas C karena diproduksi dari sumber batu bara jenis lignite dan sub bituminous, dimana jenis fly ash ini akan menghasilkan abu
terbang kelas C Sule and Matasak, 2012, Suprapto, 2009.