Fokus Penelitian METODE PENELITIAN

yang dipilih secara khusus berdasarkan tujuan penelitiannya. Berdasarkan permasalahan maka yang menjadi sumber informasi adalah sebagai berikut : Tabel. 3. Informan Penelitian No. Nama Usia Pendidikan Terakhir Jabatan 1 Rifa’i 50 S2 Kepala Dinas 2 Jamhuriyanto 48 S1 Kasubag Keuangan 3 Barizi 48 S1 Kasubag TU UPT Perparkiran 4 A.Junaidi 37 S1 Pengelola Jalan Diponegoro 5 Yusuf Simin 40 S1 Pengelola Jalan Pemuda 6 Herman 32 SMA Tenaga Sukarela TKS 7 Irwan 18 SMP Juru Parkir 8 Edi 30 SMP Juru Parkir 9 Sunardi 53 SD Juru Parkir 10 Hendrik 48 SMP Juru Parkir

E. Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Data Primer menurut Sangadji 2010:176, yaitu jenis data penelitian yang berupa obyek atau benda-benda fisik, misalnya bangunan atau bagian bangunan, pakaian, buku, dan senjata. Data fisik merupakan benda berwujud yang menjadi bukti keberadaan atau kejadian pada masa lalu. Data fisik dalam penelitian ini dikumpulkan melalui metode observasi dan wawancara. Data primer dalam penelitian ini yaitu gambaran lokasi yang menjadi titik parkir di Kota Bandar Lampung. Data primer dalam penelitian ini berupa objek yang akan diteliti, ialah lokasi yang menjadi salah satu fokus dalam penelitian ini yaitu di jalan Pemuda Tanjung Karang Kota Bandar lampung dan Dinas Perhubungan Kota Bandar Lampung. Dalam konteks ini, data yang diperoleh merupakan hasil wawancara dengan menggunakan panduan wawancara dan observasi langsung ke lokasi yang menjadi fokus dalam penelitian ini. 2. Data Sekunder menurut Sangadji 2010:176 , yaitu jenis data penelitian yang antara lain berupa faktur, jurnal, surat-surat, notulen, hasil rapat, memo atau dalam bentuk laporan program. Data dokumenter memuat apa dan kapan suatu kejadian atau transaksi, serta siapa yang terlihat dalam suatu kejadian. Data dokumenter dalam suatu penelitian dapat menjadi bahan atau dasar analisis data kompleks yang dikumpulkan melalui metode observasi dan analisis dokumen yang dikenal dengan kontent analisis. Data sekunder dalam penelitian ini yaitu laporan realisasi anggaran pendapatan daerah, Peraturan walikota Bandar Lampung nomor 8 tahun 2008 tentang tugas, fungsi, dan tata kerja Dinas Perhubungan Kota Bandar Lampung, peraturan daerah nomor 05 tahun 2011 tentang retribusi jasa umum, dan peraturan walikota nomor 83 tahun 2011 tentang tata cara pelaksanaan pemungutan retribusi pelayanan parkir tepi jalan umum, dan profil Dinas Perhubungan Kota Bandar Lampung.

F. Teknik Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan pada penelitian ini didasarkan pada data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari penelitian di lapangan, termasuk wawancara dengan pegawai Dinas Perhubungan Kota Bandar Lampung, secara langsung baik terhadap lembagainstitusi maupun individu. Sedangkan data sekunder diperoleh dari studi pustaka terhadap pendapat para ahli terkait masalah penyebab rendahnya realisasi penerimaan retribusi parkir. Selain itu bahan sekunder juga didapatkan dari literatur-literatur seperti surat kabar, seminar, internet dan lain sebagainya. Untuk memperoleh data yang benar dan akurat penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data yaitu sebagai berikut : 1. Wawancara Wawancara menurut Moelong 2001:135 menjelaskan bahwa wawancara merupakan percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan ini dilakukan oleh dua pihak yaitu, pewawancara interviewer yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai interviewee yang memberikan atas jawaban yang ditanyakan. Wawancara dibagi menjadi dua bagian, yaitu wawancara terstruktur dan wawancara tidak terstruktur. Wawancara terstruktur menurut Basrowi dan Suwandi 2008:130 merupakan wawancara yang pewawancaranya menetapkan sendiri masalah dan pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan. Wawancara ini bertujuan mencari jawaban hipotesis, untuk itu pertanyaan- pertanyaan disusun secara ketat. Pokok-pokok yang dijadikan dasar pertanyaan diatur secara sangat terstruktur. Keuntungan wawancara terstruktur adalah jarang mengadakan pendalaman pertanyaan yang dapat mengarahkan yang diwawancarai agar jangan sampai berdusta. Sedangakan wawancara tidak terstruktur menurut Basrowi dan Suwandi 2008:130 merupakan wawancara yang berbeda dengan wawancara terstruktur. Wawancara seperti ini digunakan untuk menemukan informasi