Tenaga Kerja LANDASAN TEORI

10

BAB II LANDASAN TEORI

2.1. Tenaga Kerja

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan, Tenaga Kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan jasa baik untuk memenuhi kebutuhannya sendiri maupun untuk masyarakat. Tenaga kerja sendiri dibedakan menjadi dua golongan, yaitu: a. Angkatan kerja yang terdiri dari mereka yang bekerja, tidak bekerja, dan mencari kerja. Angkatan kerja adalah penduduk yang memasuki usia kerja. Baik sudah bekerja maupun belum bekerja atau sedang mencari pekerjaan. Peraturan di Indonesia penduduk usia memasuki usia kerja adalah 15-65 tahun, tetapi tidak semua usia kerja masuk dalam angkatan kerja. Pelajar, mahasiswa, ataupun ibu rumah tangga adalah beberapa contoh golongan yang tidak masuk angkatan kerja. Penduduk yang masuk dalam golongan angkatan kerja adalah golongan yang berperan aktif dalam menyumbangkan tenaganya dalam kegiatan produksi. Selain itu orang yang menganggur, orang yang sedang mencari pekerjaan, dan orang yang sewaktu-waktu siap bekerja juga masuk dalam angkatan kerja. b. Bukan angkatan kerja yang terdiri dari mereka yang bersekolah, golongan mengurus rumah tangga, dan golongan lain-lain. Golongan orang yang sekolah adalah mereka yang hanya bersekolah. Golongan yang mengurus rumah tangga adalah mereka yang bertugas mengurus rumah tangga tanpa mendapatkan upah, sedangkan golongan lainnya ada dua macam, yaitu golongan penerima pendapatan dan golongan orang yang tergantung oleh orang lain. Golongan penerima pendapatan adalah mereka yang tidak bekerja tapi menerima pendapatan baik tunjangan pensiun, bunga bank, dan sebagainya. Sedangkan golongan orang yang tergantung orang lain adalah orang yang sudah memasuki usia tua atau orang yang mengalami cacat. Golongan-golongan yang masuk dalam golongan bukan angkatan kerja sewaktu-waktu dapat menawarkan jasanya untuk bekerja. Oleh sebab itu, golongan ini sering juga disebut dengan Potensial Labour Force PLF. Dari penjelasan tersebut diketahui bahwa tenaga kerja dibedakan menjadi dua yang itu angkatan kerja dan bukan angkatan kerja. Angkatan kerja terdiri dari orang yang bekerja dan orang yang mencari kerja pengangguran. 2.2.Pengangguran Pengangguran merupakan suatu keadaan dimana seseorang yang tergolong dalam angkatan kerja ingin mendapatkan pekerjaan tetapi mereka belum dapat memperoleh pekerjaan tersebut Sukirno, 1994:294. Pengangguran terjadi karena pertumbuhan lapangan pekerjaan tidak setinggi pertumbuhan angkatan kerja sehingga kesempatan kerja yang tersedia belum bisa menampung semua angkatan kerja yang ada. Menurut BPS 2006 bahwa tingkat pengangguran terbuka adalah ukuran yang menunjukkan berapa banyak dari jumlah angkatan kerja yang sedang aktif mencari pekerjaan, dapat dihitung sebagai berikut: Tingkat Pengangguran = X 100 Orang yang menganggur dapat didefinisikan orang yang tidak bekerja dan secara aktif mencari pekerjaan selama 4 minggu sebulumnya, sedang menunggu panggilan kembali untuk suatu pekerjaan setelah diberhentikan atau sedang menunggu untuk melapor atas pekerjaan yang baru dalam waktu 4 minggu Dharmakusuma, 1998:45. Pengangguran terbuka open unemployment adalah bagian dari angkatan kerja yang sekarang ini tidak bekerja dan sedang aktif mencari pekerjaan Subri, 2003:60. Sedangkan menganggur dibagi menjadi dalam dua kelompok yaitu: 1 setengah menganggur kentara visible unemployment yakni mereka yang bekerja kurang dari 35 jam seminggu dan 2 setengah menganggur tidak kentara invisible unemployment yaitu mereka yang produktivitas kerja dan pendapatannya rendah Simanjuntak, 1990:16.

2.3. Inflasi

Dokumen yang terkait

ANALISIS INFLASI, PERTUMBUHAN EKONOMI DAN UPAH TERHADAP PENGANGGURAN TERDIDIK DI PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2009 2013

2 20 88

PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, INFLASI, PENGANGGURAN,DAN PENDIDIKAN TERHADAP KEMISKINAN PROVINSI INDONESIA PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, INFLASI, PENGANGGURAN, DAN PENDIDIKAN TERHADAP KEMISKINAN PROVINSI INDONESIA TAHUN 2008-2012.

0 2 15

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, UPAH MINIMUM DAN PENGANGGURAN TERHADAP TINGKAT KONSUMSI Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Upah Minimum Dan Pengangguran Terhadap Tingkat Konsumsi Masyarakat Di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2007-2015.

1 3 14

ANALISIS PENGARUH INFLASI, INVESTASI, UPAH MINIMUM DAN PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP PENGANGGURAN DI EKS- Analisis Pengaruh Inflasi, Investasi, Upah Minimum Dan Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Pengangguran Di Ekskarisidenan Surakarta Periode Tahun 2010-2014.

1 5 15

ANALISIS PENGARUH INFLASI, INVESTASI, UPAH MINIMUM DAN PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP PENGANGGURAN DI EKS- Analisis Pengaruh Inflasi, Investasi, Upah Minimum Dan Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Pengangguran Di Ekskarisidenan Surakarta Periode Tahun 2010-2014.

0 4 16

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, PENDIDIKAN, PENGANGGURAN DAN INFLASI TERHADAP KEMISKINAN DI INDONESIA Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendidikan, Pengangguran Dan Inflasi Terhadap Kemiskinan Di Indonesia Tahun 1996-2014.

0 4 12

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, PENDIDIKAN, PENGANGGURAN DAN INFLASI TERHADAP Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendidikan, Pengangguran Dan Inflasi Terhadap Kemiskinan Di Indonesia Tahun 1996-2014.

0 4 17

ANALISIS PENGARUH JUMLAH TENAGA KERJA, INVESTASI DAN INFLASI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI JAWA TIMUR.

0 0 112

ANALISIS PENGARUH INFLASI, PERTUMBUHAN EKONOMI, DAN INVESTASI TERHADAP PENGANGGURAN DI PROVINSI JAWA TENGAH.

0 4 178

TAP.COM - PENGARUH INFLASI DAN TINGKAT PENGANGGURAN TERHADAP PERTUMBUHAN ... 1002 2156 1 SM

0 3 17