3. Frame portal Frame adalah kerangka yang terdiri dari dua atau lebih bagian konstruksi
yang disambungkan yang bertujuan untuk stabilitas, umumnya dapat menahan gaya momen, gaya geser, dan aksial. Frame sama halnya dengan
truss, juga dibagi menjadi 2 jenis yaitu frame 2 dimensi dan frame 3 dimensi. Frame 2 dimensi merupakan frame yang dapat menahan beban
pada arah datar saja sumbu x, y dan biasanya beban yang bekerja adalah beban terpusat nodal dan beban batang. Berbeda halnya dengan frame 2
dimensi, frame 3 dimensi dapat menahan beban pada semua arah sumbu x, y, dan z dan beban yang bekerja adalah beban terpusat nodal dan beban
batang. 4. Grid
Grid adalah sebuah struktur 1D yang terbentuk dari rangkaian balok-balok yang terhubung secara kaku rigid pada nodal, di mana seluruh balok dan
nodal tersebut berada pada bidang yang sama. Grid merupakan struktur data yang dipersiapkan untuk menerima beban yang tegak lurus pada
bidang datar struktur.
B. Metode Elemen Hingga
Suatu kontinum yang dibagi-bagi menjadi beberapa bagian yang lebih kecil, elemen yang lebih kecil inilah yang dinamakan elemen hingga. Dinamakan
elemen hingga karena bentuk geometri yang lebih sederhana dibanding dengan kontinumnya. Dengan metode elemen hingga, kita dapat mengubah
suatu masalah dengan jumlah derajat kebebasan tertentu, sehingga proses pemecahannya akan lebih sederhana.
Susatio 2004 menyatakan bahwa metode elemen hingga adalah metode numerik yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan teknik dan
problem matematis. Tipe masalah teknis dan matematika yang dapat diselesaikan dengan metode elemen hingga terbagi dalam dua kelompok,
yaitu kelompok analisis struktur dan kelompok masalah non-struktur. Masalah analisis struktur, meliputi analisis tegangan, buckling, dan analisis
getaran. Sedangkan masalah non-struktur antara lain adalah perpindahan panas dan massa, mekanika fluida, serta distribusi dari potensial listrik.
Menurut Purba dan Tarigan 2012, persoalan yang menyangkut geometri yang rumit terhadap struktur yang kompleks, pada umumnya sulit dipecahkan
melalui matematika analisis. Formulasi dari metode elemen hingga dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan ini. Akibat adanya beban pada
balok, akan mengakibatkan lendutan. Permasalahan ini dapat ditinjau dan diselesaikan dengan menghitungnya secara elemen hingga.
Konsep yang mendasari metode elemen hingga menurut Bargess, Lesmana, dan Tallar 2009 adalah prinsip discretization.
Discretization atau diskritisasi adalah membagi sesuatu menjadi bentuk yang lebih kecil dan
penyatuan secara keseluruhan yang dapat menstimulir keadaan tersebut secara menyeluruh.